Berpisah karena keegoisan, tapi mereka kembali bersatu karena anak.
Follow IG @Thalindalena
Add Fb @Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Kai berlari sekencang mungkin ketika melihat putrinya telah hanyut terseret ombak. Beruntung dia adalah perenang dan penyelam yang sangat handal, dengan cepat dia mendapatkan badan kecil putrinya. Kemudian Kai membawa putrinya yang sudah tak sadarkan diri ke tepi pantai. Merebahkan putrinya di atas pasir putih lalu memberikan pertolongan CPR dan nafas buatan setelah dia memeriksa jalan nafas putrinya yang tersendat-sendat.
"Honey! Come On!" Kai menekan dada putrinya berulang kali, terus berusaha menolong putrinya.Ketegangan di sana semakin terasa, apalagi Honey sama sekali tidak menunjukkan pergerakan. Membuat Alpha semakin panik dan histeris.
Sementara itu Alpha terisak sambil menatap Kai yang sedang berusaha menolong Honey. Dia pun tidak tinggal diam, segera menghubungi 911 agar putrinya segera mendapatkan pertolongan medis.
"Please, Honey. Kau bisa sayang. Ya Tuhan, jangan ambil putriku. Aku mohon ... aku berjanji akan mengabulkan semua keinginan putriku, aku berjanji tidak akan egois lagi, dan aku juga tidak akan memarahinya lagi. Tapi, aku mohon sekali lagi jangan ambil putriku." Alpha berdoa sambil berderai air mata seraya menyatukan kedua tangannya di depan dada, sembari menatap putrinya yang tak berdaya.
"Uhuk ... Uhuk!" Setelah beberapa detik berjuang memberikan CPR akhirnya Honey tersadar. Honey terbatuk berulang kali sambil memuntahkan banyak air dari mulutnya.
Kai menghembuskan nafas lega lalu membantu putrinya mendudukkan diri. "Honey." Kai memeluk putrinya sangat erat seraya mengecup kening Honey berulang kali.
Begitu pula dengan Alpha melakukan hal yang sama setelah pelukan Kai terlepas dari Honey. Tak berselang lama para medis datang membawa tandu. Beberapa turis yang berada di sana baru menyadari kalau ada orang tenggelam saat melihat para medis memasuki area pantai. Mereka langsung berjalan mendekat untuk mengetahui kondisi korban.
Honey telah di bawa ke rumah sakit terdekat. Anak perempuan itu langsung di bawa ke ruang UGD untuk menjalani pemeriksaan.
Kai dan Alpha menunggu di depan ruangan tersebut dengan perasaan cemas dan tidak tenang. Keduanya tidak ada yang saling bicara, karena sedang larut dalam pemikiran masing-masing.
"Kai, terima kasih," ucap Alpha memecah keheningan di antara mereka.
"Sudah menjadi tugasku untuk melindungi putriku," jawab Kai pelan tapi terkesan dingin dan datar.
"Maaf..." Alpha menjeda ucapannya sejenak, ia menghela nafas panjang sebelum melanjutkan perkataannya, "aku terlalu egois, jika aku tidak mengajakmu berdebat mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi," lanjut Alpha, tak berselang lama isak tangis lirih keluar dari bibir ranumnya.
"Kita lalai, Al. Kita sebagai orang tua terlalu egois dan tidak memikirkan perasaan Honey," jawab Kai seraya menarik Alpha masuk ke dalam pelukannya. Kai memejamkan matanya dengan erat ketika Alpha berada di dalam dekapannya, kemudian dia mencium aroma tubuh Alpha yang sangat di rindukannya.
Alpha membalas pelukan Kai tak kalah erat, meski pakaian Kai basah, Alpha tidak mempedulikannya. Keduanya saling memeluk erat seolah mencurahkan segala kerinduan yang selama ini terpendam.
"Aku merindukanmu," bisik keduanya namun hanya terucap di dalam hati, karena rasa gengsi dan ke-egoisan masih menguasai keduanya.
Pelukan keduanya merenggang ketika melihat perawat keluar dari ruang UGD. Perawat tersebut menghampiri Kai dan Alpha lalu menjelaskan kondisi Honey.
"Kami telah mengeluarkan air dari paru-parunya, dan untuk keseluruhannya bagus, tapi karena putri kalian kondisinya masih lemah maka harus di rawat inap untuk sementara waktu," jelas perawat tersebut.
"Baik, lakukan yang terbaik untuk putri kami, Suster," jawab Kai dan Alpha, kompak.
Perawat tersebut tersenyum sembari mengangguk pelan, "kami akan memindahkan putri kalian ke ruang rawat ..."
"VIP! Tempatkan putriku di kamar yang terbaik di rumah sakit ini!" tegas Kai, memotong ucapan perawat tersebut.
"Baik, Tuan. Kalau begitu salah satu diantara kalian bisa ikut denganku untuk mengisi data pasien," jelas perawat tersebut.
"Aku saja, kau tetap tunggu di sini," ucap Alpha seraya menggenggam tangan Kai dengan erat. Entah sadar atau tidak, tapi wanita merasa sangat nyaman dan tenang saat memegang tangan pria tersebut.
Kai mengangguk, membalas genggaman tangan Alpha tak kalah erat.
mana tau apa itu cinta.. lanjut thor