Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Kenapa Bapak Raffi Mencariku?
Pria yang tak lain adalah Raffi itu merasa sangat prihatin pada sosok Viera yang katanya acap kali mendapatkan perlakuan yang buruk dari orang-orang di sekitarnya saat berada di sekolah. Tak ingin tinggal diam, Raffi pun memutuskan untuk datang ke sekolah Viera keesokan harinya untuk bertemu dengan Viera dan memberikan sedikit pelajaran pada pelaku pembullyan Viera.
Kedatangan Raffi secara tiba-tiba di sekolah pagi itu membuat kepala sekolah dan seluruh pengurus sekolah ketar-ketir menyambut kedatangannya. Beberapa dari mereka pun berinisiatif untuk mempertanyakan maksud dan tujuan kedatangan Raffi namun pria itu nampak enggan untik menjawabnya.
"Dimana Viera?" Tanya Raffi pada kepala sekolah yang tak lain adalah tantenya Putri.
"Viera yang mana ya, Pak?" Wanita itu bertanya pada Raffi. Bukan tanpa alasan ia bertanya seperti itu, mengingat ada beberapa siswa yang memiliki nama yang sama, hingga membuatnya bingung dengan Viera mana yang Raffi tanyakan.
"Viera Putri Anggoro. Dimana dia?" Tanya Raffi kembali dengan menyebutkan nama Viera dengan lengkap.
Kepala sekolah yang sudah mengetahui Viera mana yang Raffi maksud, langsung saja menjawabnya. "Viera sedang belajar di dalam kelasnya, Pak. Kalau Bapak mau bertemu dengannya, saya bisa memanggilnya datang ke sini untuk menemui Bapak." Tawar kepala sekolah.
"Tidak perlu memintanya datang ke sini. Biar saja saja yang mendatanginya ke sana." Balas Raffi.
Kepala sekolah langsung saja mengiyakan perkataan Raffi. Dengan ramah dia mengajak Raffi menuju kelas Viera yang berada tidak terlalu jauh dari ruangan majelis guru berada. Setibanya di depan kelas, kepala sekolah masuk lebih dulu ke dalam kelas untuk meminta izin pada guru yang sedang mengajar untuk memanggil Viera.
"Viera, kemarilah nak. Bapak Raffi Anggoro mencarimu." Kata kepala sekolah.
Viera terkesiap. Apa dia tidak salah dengar jika Bapak Raffi Anggoro sedang mencari dirinya? Agh, mendengarkan itu saja sudah membuat jantung Viera jadi berdebar tak karuan.
"Ada urusan apa sehingga Bapak Raffi datang ke sekolah dan mencari Viera?" Wina, salah satu teman Putri bertanya dengan raut wajah bingung.
Putri hanya diam. Dia juga turut bertanya-tanya tentang hal tersebut. Dia tahu betul bagaimana sibuknya seorang Bapak Raffi Anggoro, dan sangat membuang waktu sekali jika Bapak Raffi datang hanya untuk mencari Viera ke sekolahnya jika tidak ada urusan yang penting.
Viera segera bangkit dari posisi duduk setelah mendengar perintah dari kepala sekolah. Dengan langkah gugup dan hati-hati, dia segera berjalan ke depan kelas.
"Sa-saya pamit keluar sebentar, Bu." Kata Viera pada guru yang sedang mengajar.
Guru tersebut mengiyakannya dan mempersilahkan Viera untuk keluar.
Namun baru saja beberapa langkah kaki Viera melangkah ke arah pintu, langkah Viera sudah terhenti saat melihat Bapak Raffi Anggoro berdiri di depan kelas dan menatap senyum kepadanya.
Beberapa siswa di dalam kelas pun ikut tertegun melihat sosok pria itu. Di dalam hati mereka bertanya-tanya ada urusan apa Bapak Raffi dengan Viera hingga membuat pria itu repot-repot datang ke sekolah untuk mencari Viera.
"Ayo ikut saya." Ajak Raffi lembut pada Viera setelah wanita itu berada di hadapannya.
Viera mengangguk pelan. Kemudian dia mengikuti langkah Raffi yang menuntunnya pergi entah kemana.
"Ada apa ini, kenapa Bapak Raffi mencariku seperti ini. Apa aku ada berbuat salah kepadanya? Atau... Putri sudah mengadukanku pada kepala sekolah untuk meminta Bapak Raffi mengeluarkan aku dari sekolah ini?" Pemikiran buruk pun mulai berkeliaran di benak Viera.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗
Jadi aman dari hukuman
gak kapok dengan hukuman yang sudah pernah kau jalani
Viera balas ya kalau kamu disakiti putri