Aku tidak mengira kedatangan adikku ke rumahku, menjadi Mala petaka di rumah tanggaku.Dia yang polos,dia yang sederhana,dia yang sangat peduli kepadaku ternyata menyimpan rasa iri yang sangat dalam kepadaku.
Hancur sudah perasaan ku saat aku tau semua kebusukannya dan juga suamiku,hancur dan kecewa perasaan ku,akan kah aku melepaskan suamiku dan membiarkan dia bahagia dengan adikku atau aku bertahan dengan suami yang sudah sangat kotor bagi ku??
ikuti kisah sedih ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 ~ Cemburu ~
Raisa tersenyum kecil melihat wajah adiknya yang sudah merah padam,mungkin dia marah dan kecewa saat Irwan masih bisa bersikap baik kepadanya.Sekarang Raisa semakin percaya kalau Naila lah yang sudah menggoda suaminya dia sangat yakin itu melihat sikap Naila yang selalu mencurigakan.
Naila keluar dari tempat duduknya,tanpa bicara apa pun bahkan tidak pamit sama sekali kepada Raisa dan sikapnya itu cukup membuat Raisa geleng-geleng kepala.
"Aku tidak menyangka adikku sendiri ternyata bisa menjadi ular,bahkan dia tega menyakiti perasaan ku,ingat aku tidak akan mengijinkan kamu untuk mengambil suamiku,kamu jahat,aku sudah berkorban untuk mu di saat aku masih gadis sekarang kamu mau mengambil suamiku." Ucap Raisa dalam hati.Dia menatap Naila yang sudah keluar dari dapur sampai Naila benar-benar hilang dari pandanganya.
Sementara itu Naila masuk ke dalam kamarnya dia duduk di depan cermin sambil menatap wajahnya.Hari ini dia benar-benar marah dan kecewa kepada Irwan,dia membuang semua peralatan make up-nya dari atas meja rias hingga semuanya berantakan di atas lantai.
"Apa maksud mas Irwan,apa dia sedang ingin mengujiku,apa dia tidak tau kalau aku sangat cemburu saat dia bersikap begitu romantis terhadap Raisa,aku tidak akan membiarkan kalian hidup bahagia lagi,kamu itu milikku Mas,kamu milikku seutuhnya." Ucap Naila lalu dia menyisir rambutnya lalu memoles wajahnya yang masih marah setelah itu dia ganti pakaiannya.
Naila mengambil tas selempang miliknya yang sedang tergantung di balik pintu lalu dia keluar dari dalam kamar sebelum dia membereskan semua kekacauan di dalam kamarnya.
Saat melewati ruang tamu,Naila mengabaikan kakaknya yang sedang duduk santai sambil membaca buku dia keluar begitu saja tanpa memperdulikan kakaknya itu.
Hubungan mereka memang sudah retak sejak awal pernikahan Raisa dan Irwan,tapi selama ini Raisa menganggapnya biasa saja bahkan dia rutin mengirim uang kepada orang tuanya untuk menyelesaikan sekolah adiknya itu.
Raisa menutup buku yang dia baca lalu dia bangkit dari tempat duduknya,lalu berjalan ke arah pintu dan melihat Naila keluar dari pagar rumahnya.
"Mau kemana dia? Naila..Sampai saat ini aku tidak percaya kalau kamu tega menyakiti perasaan ku dengan sengaja." Ucapnya dalam hati.
Raisa hampir saja meneteskan air mata nya,andai kata Naila tidak hadir sebagai perusak di rumah tangganya mungkin sampai saat ini dia masih sangat bahagia dengan suaminya tapi sayang semuanya sudah berubah sejak kehadiran Naila di rumah mereka.
****
Naila duduk di sebuah cafe sambil memikirkan cara untuk membuat Irwan tidak jadi menemaninya dia sangat tidak rela kalau sampai pacarnya itu harus menemani Naila ke mall untuk membeli semua kebutuhan calon baby mereka.
"Kamu tidak perlu menemani dia mas,aku juga akan memberikan anak kepada mu.Bagaimana caranya agar dia tidak usah menemui Raisa di rumah,kalau cuma merengek biasa pasti Irwan tidak akan menemui ku." Ucapnya sambil memikirkan cara yang jitu untuk membatalkan Irwan menemui Raisa.
Setelah begitu lama duduk di dalam cafe dan jam juga sudah mulai siang,Naila keluar dari dalam cafe lalu memesan taksi online dia membuat tujuan ke rumah ibunya.
Ojek pesanan Naila akhirnya sampai di depannya,Naila naik ke atas ojek dia menolak saat pemilik ojek memberikan helem.
"Pak bisa lebih di percepat laju sepeda motornya,aku buru-buru." Ucap Naila sekarang dia punya rencana jahat agar Irwan datang menemuinya dan membatalkan rencana Irwan.
Pemilik ojek mempercepat laju kendaraannya,hingga pada saat di tengah perjalanan tepat di jalanan yang sepi kendaraan Naila melompat dari sepeda motor hingga dia jatuh dan berguling di jalanan.
Pemilik sepeda motor kaget bukan main,dia menghentikan sepeda motornya di pinggir jalan lalu dia berlari menghampiri Naila yang tergeletak di aspal.
Naila meringis kesakitan,beberapa orang menolongnya dan membawanya ke pinggir jalan kaki dan tangannya terluka parah begitu juga dengan keningnya.
Naila sengaja melakukan semua itu agar Irwan dan Raisa tidak pergi berduaan dia memang sangat kejam dan berniat untuk merebut Irwan,dia menghalalkan segala cara agar bisa memiliki Irwan sepenuhnya.
"Kakak kenapa melompat dari atas sepeda motor,kalau kakak mengorder aku hannya untuk membuat aku mengalami ini Kakak sangat keterlaluan aku punya orang tua yang harus aku biayai kakak." Ucap pria muda pemilik ojek itu dengan wajah lesu.
"Kamu kenapa sih,kamu sudah membuatnya kecelakaan kamu malah menuduh dia melompat sendiri kalau dia ingin bunuh diri aku rasa dia tidak perlu seperti ini."Jawab warga yang sedang berkerumun di tempat itu.
Sementara itu Naila masih menormalkan jantungnya,dia memang sangat ketakutan melakukan itu tadi tapi karena dia sudah niat akhirnya dia melakukannya.
"Sudah...Sudah pak,dia tidak salah aku yang salah aku tidak melihat keadaan hingga aku jatuh.Kalian bisa pergi pak aku juga harus ke rumah sakit." Ucap Naila lalu dia mengusir semua orang yang mengerumuninya.
"Tolong antar aku ke rumah sakit yang ada di depan sana kaki dan semua tubuhku rasanya hampir patah." Ucap Naila dengan wajah kesakitan.
Pria itu mengantar Naila ke rumah sakit setelah sampai di rumah sakit Naila menyuruh pria itu menghubungi nomor Irwan untuk segera datang ke rumah sakit.
Dari dalam telepon terdengar suara Irwan yang sangat panik dan itu artinya Irwan masih peduli dengannya,membuatnya sangat senang.Setekah selesai berbicara dengan Irwan pria itu menutup panggilannya.
"Apa dia suami kakak? katanya dia akan segera datang kesini." Ucap pria itu lalu mengembalikan ponselnya kepada Naila.
"Bukan suami tapi calon suami,dia seorang perwira polisi,jadi mungkin sedikit sibuk dia calon suamiku." Jawab Naila membuat pria itu sedikit takut.
"Kamu tidak usah takut,kamu sudah bisa pulang."Ucap Naila lalu dia mengambil uang seratus ribu rupiah lalu dia berikan kepada pria itu.
Pria itu merasa aneh dengan sikap Naila tapi dia tidak peduli tapi dia langsung pergi dari rumah sakit itu setelah mengambil uang dari tangan Naila.
Sementara itu,Irwan sangat kaget mendengar kabar tentang Naila,dia langsung buru-buru keluar dari kantornya lalu naik ke mobilnya dan pergi ke rumah sakit.
Mendengar kabar tentang Naila,Irwan langsung melupakan semua janjinya kepada Raisa yang sudah menunggunya di rumah.Raisa sudah selesai mandi dia tinggal mengenakan pakaiannya lalu menunggu Irwan di ruang tamu.
Raisa sudah senang karena janji Irwan tadi pagi untuk membawanya belanja membeli semua perlengkapan baby mereka tidak ada di pikirannya kalau Naila akan merusak semua rencana mereka hari ini makanya dia buru-buru bersiap-siap.
🌺🌺🌺bersambung 🌺🌺🌺