Alea dan Radit baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, keesokan harinya Radit ditugaskan keluar kota. Siapa sangka kepulangan Radit dari luar kota merubah kebahagiaan Alea menjadi air mata.
Radit meminta Alea untuk membantu membiayai kebutuhan rumah tangga mereka dan juga membantu membiayai hidup ibu Radit yang belum lama ini menjada, dengan alasan usaha yang dia jalani sedang dalam masalah dan Radit hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai negeri.
Alea yang memiliki peghasilan tidak keberatan membantu sang suami. Tanpa Alea tahu, jika sebenarnya Radit telah menduakan Alea dengan Hana, teman satu kantornya.
Radit berubah menjadi suami yang dingin, menimbulkan kecurigaan bagi Alea.
Alea mencari tahu penyebab Radit berubah, Alea akhirnya menemukan fakta jika Radit menduakan cintanya.
Apa yang akan dilakukan Alea setelah tahu Radit berselingkuh?
Yuk ikuti ceritanya di Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku menjadi Kaya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Mama Radit Sakit
Keributan yang terjadi di acara pertunangan Bagas dan Alea menjadi berita yang cukup menjadi perhatian masyarakat umum. Hampir satu minggu ini, berita keributan tersebut tersebar di media sosial, entah siapa yang mengunggahnya untuk pertama kali.
Nama Hana kini terkenal sebagai pelakor, karena Alea juga berhasil membantu Ratna menangkap basah Boy yang sedang tidur bersama Hana di kediamanya sendiri, dikamar yang Ratna tempati bersama suaminya.
Berita ini terdengar sampai di telinga mama Radit dan keluarga besarnya, dimana sebelumnya keluarga besar Radit tidak ada yang tahu jika Radit dan Alea sudah bercerai. Wajah Radit memang tidak diperlihatkan di video yang hanya sekian detik itu oleh Deri. Namun nama Alea yang juga disebut sebagai wanita yang di selingkuhi suaminya, membuat keluarga besarnya tahu jika yang ada di video asusila itu adalah Radit.
Mama Radit syok, setelah tahu wanita yang menghancurkan rumah tangga anaknya juga merebut suami kakaknya sendiri. Membuat wanita paruh baya itu jatuh sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Alea, kamu harus bertanggung jawab." ucap Kinta tante dari Radit begitu melihat kehadiran Alea yang saat ini tengah berkunjung ke rumah sakit. Dia menerima kabar, jika mantan ibu mertuanya saat ini dirawat dan ingin bertemu dengan Alea.
"Bertanggung jawab untuk masalah apa, tante?" Reina yang bertanya mewakili Alea. Untung saja dia memutuskan untuk menemani Alea siang ini. Jika tidak, seperti biasanya Alea akan mengalah dengan hanya diam dan membiarkan dirinya untuk terus di salahkan.
"Tanggung jawab dengan yang terjadi pada kakak saya, dong. Lihatlah dia sampai sakit seperti sekarang, itu karena kamu membuka aib anaknya, Lea."
"Apa tidak salah tante?" tanya Reina lagi.
"Alea itu juga korban dari hubungan terlarang Radit dengan wanita simpanannya itu."
"Harusnya keponakan tante itu yang tante salahkan, semua ini terjadi karena ulah dia yang selingkuh." kesal Reina.
"Dan perlu tante tahu, Alea tidak membuka aib siapapun, tapi keluarga wanita selingkuhan Radit yang saat itu memaksa memperlihatkan bukti yang akhirnya dilihat oleh hal layak ramai." lajut Reina menjelaskan.
"Jangan karena kamu sudah bertunagan dengan orang kaya, kamu bisa melakukan sesuka hati kamu Alea. Wajar kalau Radit selingkuh, kerena kamu tidak bisa memberikan dia keturunan." ucap Kinta mengabaikan penjelasan Reina.
"Diam Kinta, Alea datang untuk menemui kakak mu , bukan untuk kamu hina dan salah-salahkan." ucap seseorang yang Alea kenal sebagai kakak perempuan dari mantan ayah mertuanya.
"Wak." sapa Alea yang langsung mencium punggung tangan Wak Ita.
"Wak ikut prihatin dengan rumah tangga kamu, Nak. Jangan dengarkan ucapan Kinta tentang keturunan." ucap wak Ita.
"Lea baik-baik saja,Wak" jawab Alea.
"Radit itu bodoh, sudah dapat berlian malah memilih batu kali. Lihatlah wanita yang dipilihnya wanita murahan." ucap wak Ita lagi.
"Wak doa kan, kamu bahagia dengan calon suamimu yang sekarang."
"Aamiin, terimakasih Wak."
"Ayo, mamamu sudah menunggu kamu sejak kemarin." wak Ita mengajak Alea untuk menemui mama Radit.
Melihat mantan ibu mertuanya yang terlihat kurus, hati Alea menangis. Bagaimanapun wanita yang kini berbaring lemah di tempat tidur ini sangat baik padanya.
"Ma, Mama kenapa?" tanya Alea.
"Lea, mama minta maaf. Mama tidak bisa mengajarkan Radit menjadi suami yang baik untuk kamu." ucap mama Radit.
"Ini bukan salah mama. Mama jangan sedih, Lea baik-baik saja." jawab Alea menguatkan hati mantan ibu mertua nya.
"Sekarang Mama harus banyak makan. Alea suapi ya?"
Mama Radit mengangguk. Alea segera mengambil tempat makan khusus pasien yang sudah diberikan suster sejak tadi. Sesuap demi sesuap Alea dengan sabar menyuapi mantan ibu mertuanya itu.
"Lea." panggil Radit begitu melihat kehadiran Alea yang tengah menyuapi mamanya.
Alea hanya melihat Radit sesaat lalu kembali fokus pada mantan ibu mertuanya, yang meminta Alea untuk tetap tinggal di rumah sakit menemaninya saat Reina mengajaknya kembali ke kantor.
Bagas juga sudah memberikan izin saat Alea memberitahu calon suaminya itu, karena Alea tidak ingin ada salah faham diantara mereka.
"Dokter bilang mama terlambat dibawa kesini, sehingga keadaannya sudah terlalu lemah." ucap Alea yang kini hanya tinggal berdua Radit di ruang rawat inap mama Radit.
"Kenapa kamu tidak segera membawa mama kerumah sakit?" tanya Alea begitu melihat Radit hanya diam saja.
Saat ini mantan ibu mertuanya itu sedang tidur setelah minum obat yang diberikan suster. Membuat Alea mau bicara pada Radit yang sejak pertama datang hanya di diam kan saja oleh Alea.
"Aku terlalu sibuk di percetakan." jawab Radit.
"Benarkah?" tanya Alea tidak percaya. "Atau sibuk...."
"Aku tidak pernah lagi melakukan itu Alea." potong Radit ucapan Alea yang kembali mencurigainya.
"Aku benar-benar mengurus percetakan kita." jawab Radit.
"Aku tidak punya hak pada percetakan itu, bahkan sejak dulu disaat ayahku masih menanam modal disanalah.
"Maaf." hanya itu yang bisa Radit ucapkan.
"Aku memang salah, hasilnya aku belikan apartement..."
"Yang ditempati wanita itu." lanjut Alea ucapan Radit.
"Apartement itu sudah aku jual, Lea. Waktu aku dipecat aku harus melunasi hutang di bank." jawab Radit memberi tahu Alea.
"Aku tidak butuh penjelasan apapun." sahut Alea.
Mendengar Radit membeli apartement dan ditempati Hana, kembali menggoreskan luka bagi Alea. Begitu bodohnya dia sampai dipermainkan Radit seperti ini.
"Aku pulang." pamit Alea.
Mantan ibu mertuanya sudah tidur, tidak ada kepentingan lagi untuk Alea tetap berada disana.
"Tunggu, Lea." tahan Radit.
"Apa kita tidak bisa kembali bersama, Lea?" tanya Radit.
"Jangan berharap lebih, aku disini karena menghormati mama." jawab Alea. yang sudah berdiri di pintu.
"Sudah mau pulang?"
Suara itu mengejutkan Alea juga Radit. "Bee." ucap Alea memanggil orang yang bertanya padanya.
"Sudah mau pulang?" ulang Bagas pertanyaannya.
Alea mengangguk, "Iya." jawabnya.
"Aku ingin melihatnya." ucap Bagas.
"Dia baru saja tidur." ucap Alea begitu Bagas berdiri di dekat tempat tidur mama Radit.
"Kamu yakin dia hanya tidur sayang?" tanya Bagas yang langsung memeriksa denyut nadi mama Radit.
"Lemah." ucap Bagas.
"Panggil suster sayang."
Mendengar perintah Bagas, Alea segera berlari ketempat suster jaga. Sementara Radit diam di tempatnya berdiri, dia tidak tahu harus berbuat apa? Hatinya baru saja teriris saat pria lain yang kini memanggil sayang pada Alea, kata yang biasa keluar dari mulutnya.
Baru mendengar Alea dipanggil sayang oleh pria lain saja Radit sudah terluka, bagaimana dulu luka yang dia torehkan pada Alea? Menyaksikan dia bercinta dengan wanita lain di depan mata. Radit tertunduk lemas, menyesali kebodohannya.
Mama Radit dilarikan ke ruang tindakan oleh para perawat, diikuti Radit setelah Bagas mengingatkan Radit untuk mengikuti kemana mamanya dibawa. Sementara Alea kembali duduk di sofa yang ada diruangan itu, kakinya terasa lemas. Dia teringat kejadian yang sama dengan ibunya.
"Sayang." panggil Bagas sambil memberikan Alea air mineral yang memang sudah ada di meja di samping Alea.
"Doakan saja, semoga dia baik-baik saja." ucap Bagas. Alea mengangguk.
Alea pulang ke kediaman orang tuanya bersama Bagas setelah memastikan mama Radit bisa dia tinggalkan. Mantan ibu mertuanya itu saat ini masih berada di ruang ICU, kondisinya harus selalu dipantau oleh dokter dan perawat.
"Non, tadi ada yang mengantarkan ini ." ucap bu Tuti sambil menyerahkan sebuah undangan pernikahan yang ada di tangannya pada Alea.
"Undangan dari siapa?" gumam Alea.
Ini kediaman orang tuanya, sudah lama sekali tidak ada surat apalagi undangan yang dikirim ke kediaman ini jika itu ditujukan untuknya. Biasanya rekan kerjanya akan memberikan secara langsung padanya dan teman-teman sekolahnya akan mengirimkan ke kediaman yang dulu dia tempati bersama Radit.
Alea menggelengkan kepala tidak percaya saat membaca nama yang mengundangnya tertera di undangan itu.
"Kenapa sayang?" Bagas yang baru saja masuk bertanya, heran melihat Alea yang menggelengkan kepala.
"Tidak apa-apa?" jawab Alea.
"Undangan dari siapa?" tunjuk Bagas undangan yang ada di tangan Alea.
"Saudara."
Bagas tahu, jawaban Alea menyimpan keraguan disana, calon istrinya itu ragu untuk mengakui saudara dari pihak ayahnya. Selama ini diam-diam dia mencari tahu tentang Alea dan keluarga besarnya, terutama keluarga dari ayahnya yang selama ini mengasingkan ayah Alea dan keluarganya dari keluarga besar mereka.
...💔💔💔...
...Setelah Suamiku Berselingkuh, Aku Menjadi Kaya...
Radit ye gw tandain luuu🔪🔪🔪🔪kecebong Lo tuh bertebaran di mane" hdeuuuhhh😮💨😡😤
sama Radit
sama kakak iparnya
trus sama Leo. sm orang" kantor smua di kirimin foto bugil..😤 Hana" murah bnerrrr