NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Berondong / Nikahmuda
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Vey Vii

Bianca, adalah wanita berusia dua puluh empat tahun yang terpaksa menerima calon adik iparnya sebagai mempelai pria di pernikahannya demi menyelamatkan harga diri dan bayi dalam kandungannya.

Meski berasal dari keluarga kaya dan terpandang, rupanya tidak membuat Bianca beruntung dalam hal percintaan. Ia dihianati oleh kekasih dan sahabatnya.

Menikah dengan bocah laki-laki yang masih berusia sembilan belas tahun adalah hal yang cukup membuat hati Bianca ketar-ketir. Akankah pernikahan mereka berjalan dengan mulus? Atau Bianca memilih untuk melepas suami bocahnya demi masa depan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita Seperti Apa?

Di sisi lain, Bianca masih merangkul erat lengan suaminya. Bianca paham Daniel sangat marah dan kesal, Bianca pun merasakan hal yang sama. Namun entah mengapa, ia sama sekali tidak tergugah untuk mengungkit masa lalunya bersama Darren atau mengungkit rasa sakit yang diberikan laki-laki itu.

Bagi Bianca, kisahnya bersama Darren adalah sebuah cerita yang tertulis di atas lembaran kertas. Dan saat Daniel datang ke dalam hidupnya, Daniel bagaikan api yang membakar semua kertas itu dan menjadikannya abu. Darren telah tiada dalam hati ataupun pikiran Bianca.

"Pergilah. Kau sendiri yang memilih wanita itu dibandingkan keluargamu, untuk apa kau kembali?" tanya Daniel. Ia berusaha sekeras mungkin untuk menahan amarah, demi menjaga perasaan kedua orang tuanya.

"Maafkan aku, Daniel," ucap Darren sambil menatap adiknya.

"Mengatakan maaf memang mudah, Kak. Tapi kau bahkan tidak bisa menunjukkan sikap penyesalanmu. Apa kau pikir kami bisa memaafkanmu setelah semua yang kau lakukan?"

"Kau meninggalkan keluargamu, orang tuamu. Demi wanita itu! Kau menghianati kekasihmu, bahkan tidak mengakui bayi dalam kandungannya!"

"Apa kau tahu bahwa Bianca kehilangan bayinya? Apa kau peduli? Padahal kau adalah pelakunya!"

"Apa kau sudah tidak punya hati nurani? Laki-laki macam apa kau ini, Kak? Kau sangat memalukan!"

Daniel mengungkapkan semua kekesalannya. Ia tidak lagi bisa menahan perasaan kesal yang selama ini ia sembunyikan.

"Tenanglah, tenang," pinta Bianca sambil berbisik. Ia benar-benar khawatir suaminya kalut dan dikuasai emosi.

Darren dengan tatapan intens memandang Bianca, melihat bagaimana wanita itu memperlakukan Daniel dengan lembut. Terlintas dalam benaknya rasa bersalah yang begitu dalam.

Dengan langkah perlahan, Darren mendekati Bianca. Ia duduk berlutut di hadapan mantan kekasihnya.

"Maafkan aku, Bi," ucap Darren lemah. Ia hendak meraih tangan Bianca, namun dengan sigap Daniel menepisnya.

"Jangan pernah menyentuhnya lagi!" seru Daniel.

"Aku tahu aku salah, Maafkan aku." Darren menunduk.

Sementara Bianca, ia tidak memberi jawaban apapun. Ia berdiri di samping suaminya dan mundur satu langkah untuk menjaga jarak dari Darren. Bianca bahkan tidak melepaskan tangannya dari lengan sang suami.

Darren tidak berpaling saat menatap Bianca, ia benar-benar ingin mendengar jawaban dari wanita itu.

Melihat Darren, Bianca merasa sangat tidak nyaman.

"Aku sudah memaafkanmu," ujar Bianca tenang. Apa lagi yang bisa ia lakukan? Mungkin dengan cara ini, Bianca berpikir jika hatinya akan terasa lebih lega dan ikhlas. Meskipun memaafkan tak semudah mengucapkannya.

Jawaban dari mulut Bianca membuat semua orang memandang takjub pada wanita itu. Tanpa tangisan, tanpa air mata, ia memberi maaf dengan tenang.

"Kau lihat, kau bahkan menyia-nyiakan wanita sebaik dia. Kau akan menyesal, Kak. Tapi aku berterima kasih, karena kebodohanmu, aku menjadi laki-laki paling beruntung di dunia ini," tegas Daniel.

Kalimat itu terasa seperti hujan tombak bagi Darren. Apa yang Daniel katakan membuatnya sulit berkata-kata.

Saat Bianca memberi maaf pada Darren, Sintia dan Bramantyo merasa sedikit lega. Paling tidak beban hati mereka sebagai orang tua Darren telah berkurang.

"Sudah berapa bulan usia kandunganmu?" tanya Bramantyo pada Vania.

"Sudah lima bulan," jawab Vania lirih.

Bramantyo membuang napas panjang. Sesak di dadanya bahkan membuatnya hampir kesulitan bernapas. Apakah seburuk itu cara didiknya sampai Darren menjadi anak yang sangat mengecewakan?

"Jadi, usia kandunganmu jauh lebih tua dari usia kandungan Bianca sebelum kejadian beberapa bulan lalu?"

"Benar." Vania mengangguk.

"Aku paham Darren adalah laki-laki yang kurang ajar dan tidak bertanggung jawab. Tapi, disebut apa wanita yang tega menusuk sahabat dekatnya sendiri dengan tidur dengan calon suami sahabatnya?"

Glek! Vania menelan ludah. Kalimat dari ayah mertuanya begitu tajam dan tepat sasaran.

***

1
Sonny Tulus
Biasa
Sonny Tulus
Kecewa
Sonny Tulus
Buruk
Naniek Istiani
Luar biasa
Siti Aeni
jngn buat Bianca iba sm vania Thor cuekin ajh vania jht iri sm Bianca bgtu hsil boleh rebut stuju bngt sy sm pphnya Bianca buat vania sm daren ssh
Nur baeti
Luar biasa
Teh Yen
trima kasih othor sudah memberikan crita yang bagus menarik sukses.trus othor ku d tunggu novel selanjutnya 😘😘😘
Teh Yen
smoga persalinannya lancar yah
Teh Yen
begitu lebih baik Darren anggap lah dia ank kandungmu sendiri tidka.ush cari tau kalau akhirnya menyakiti hati yah
Teh Yen
akun jg akan marah seperti Bianca kalau tau kenyataannya seperti itu
Teh Yen
whaaatt kenyataan apa ini Vania bener" jahat yah dia melakukan hubungan badan dengan orang lain saat berhubungan dengan Darren dan saat hamil justru Darren yg menjadi kambing hitamnya omg kamu benar" sudah d tipu mentah" Darren
Teh Yen
niat hati ingin menghancurkan hidup bianca tp malah kamu sendiri yg hancur itu karena kamu Tidka pernah merasa bersyukur untuk apapun yg sudah kamu punya Vania dan hukum tabur tuai itu nyata Vania
Teh Yen
hati kamu baik sekali.bianca sungguh seperti malaikat beruntung sekali.daniel punya istri sebaik Bianca
Teh Yen
otakmu dmn Vania sudah jelas" ayahmu yg salah dia sudah melakukan. kejahatan d perusahaan dengan melakukan pencucian uang wajar kalau tuan Abraham melaporkan papamu ke polisi kan aneh ni orang otaknya udh miring kali yah sampe engg tau mana yg benar mana yg salah heran 😏
Teh Yen
ternyata Vania wanita licik dan membawa pengaruh buruk buat Darren dan bodohnya Darren percaya begitu saja dengan semua ucapan Vania tapa bertanya lagi pada Bianca
Teh Yen
benar berarti kamu yg bodoh kemakan ucapan Vania 😤😤
Teh Yen
nyesel kan sekarang Darren 😏
Teh Yen
fix ini mah penyakit hati
Teh Yen
jangan sampe Vania berniat nyelakain kamu Bianca ,,Daniel jangan lama" ninggalin biancanya
Teh Yen
Daniel i love u 😘😘 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!