NovelToon NovelToon
Nikah Muda

Nikah Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asni J Kasim

Mohon untuk tidak membaca novel ini saat bulan puasa, terutama disiang hari. Malam hari, silahkan mampir jika berkenan.

Season1

Nadira Safitri Kasim. Siswi Kelas XII yang terjebak pernikahan dini. Pertemuan yang tak disengaja dan faktor ekonomi sehingga ia harus menikah di usia yang terbilang muda. Namun pernikahan itu hanyalah sebatas kontrak, yang di mana ia akan menyandang status janda apabila kekasih suaminya telah kembali. Saat kekasih suaminya telah kembali, Nadira sudah terlanjur jatuh cinta pada suaminya.

Apakah Nadira akan menjadi janda di usia mudahnya?
Apakah mereka akan hidup bersama?

Season 2

Tidak semua orang memiliki kepintaran atau pemahaman yang cepat, dan hal itu terjadi pada Marsya. Marsya selalu dikatai bodoh oleh teman dan guru-gurunya.

Deva, saudara kembar Marsya meminta ayah dan ibunya untuk membawa Marsya ke Jerman. Seminggu sebelum kepergian Marsya, Marsya mendapat masalah hingga membuatnya terjebak dalam pernikahan dini.

Mari simak ceritnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Tanpa Cinta. Episode 26

Pohon rimba menjulang tinggi. Terdapat rumah kumuh di sekitarnya. Rumah yang dulunya adalah villa keluarga namun tidak dihuni dan dijaga lagi. Di rumah inilah Nadira berada.

Nadira mengerjap dan merasa kepalanya sakit. Nadira mengumpulkan tenaganya agar bisa bangun. "Aku di mana? Dan kenapa aku diikat" gumam Nadira dengan pelan namun mampu membuatnya gemetar.

Cek--lek... (Pintu terbuka lebar)

"Hahahahaha. Apa ikatan itu terlalu longgar?" tawa Kaira dengan sinis.

"Lepaskan aku!!" teriak Nadira.

"Tinggalkan Rian maka aku akan melepaskanmu!!" ujar Kaira menatap tajam Nadira.

"Lepaskan aku, Kak Kaira...!" pekik Nadira, mencoba melonggarkan tali yang kini melingkar di tubuhnya.

"Jangan harap! Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu berjanji padaku untuk meninggalkan Rian dan pergi dari Kota ini selamanya" jelas Kaira memegang dagu Nadira.

"Kita bisa bicarakan ini baik-baik. Tolong lepasin aku!" Nadira kembali memohon.

"Diam!" hardik Kaira. "Aku tidak mempercaimu! Pernikahan kalian hanya sebatas kontrak tapi coba kamu lihat!" teriak Kaira menahan amarah. "Kalian masih bersama sekalipun aku sudah ada!!"

"Tolong lepasin aku, Kak" pintah Nadira.

"Makanlah jika kamu masih ingin hidup dan buanglah makanan itu jika kamu sudah siap mati!" ujar Kaira dengan sinis menatap Nadira yang sedang menangism

"Bagaimana bisa aku makan jika tanganku di ikat begini" ujar Nadira sesegukan.

"Buka talinya!" titah Kaira pada dua pria bayarannya. Dengan singgap pria itu membuka ikatan tali yang melilit di tubuh Nadira.

"Jangan coba-coba untuk kabur dari sini! Aku bisa menghabisimu jika kamu mencoba untuk kabur" ancam Kaira. Kaira berlalu pergi meninggalkan Nadira yang kini menangis meratapi nasibnya. Ia tidak menyangkah Kaira akan bertindak sejauh ini.

Nadira tak memperdulikan dua orang yang sedang mengawasinya. Ia memilih makan dengan lahap, cacing yang ada dalam perutnya sudah mengamuk meminta makan.

"Akhirnya perutku terisi juga" gumam Nadira sambil mengelus perutnya.

"Apa tidak ada air?" tanya Nadira pada kedua pria dengan tubuh besar dan berotot.

"Ambilkan dia air!" titah salah satu pria botak pada temannya. Dengan santai pria botak keluar mengambilkan air untuk Nadira.

Nadira melirik pria yang kini bersamanya. "Badan mereka besar sekali, aku takut untuk kabur dari sini. Siapapun yang di luar sana, tolong selamatkan aku" batin Nadira memohon.

Cek--lek... (Pintu terbuka kemudian tertutup kembali)

"Minumlah dan sayangi dirimu. Jangan buat bos kami semakin marah, itupun jika kamu masih ingin hidup" kata seorang pria sambil menyodorkan segelas air.

"Terima kasih" ucap Nadira.

Waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi. Nadira duduk sambil memeluk tubuh mungilnya dengan tubuh yang gemetar. Rasa mual membuat Nadira ingin memuntahkan makanan yang tadinya ia makan. Wajahnya pun terlihat pucat seperti mayat hidup.

"Bos, sepertinya wanita itu hamil bos" salah satu bodyguard berbisik di telinga Kaira.

"Apa!! Aku tidak akan membiarkan Nadira melahirkan anak itu. Rian hanya boleh punya anak dariku!" ucap Kaira dengan amarah, ia mengepalkan tangannya menghampiri Nadira.

Plak... satu tamparan berhasil mengenai pipi Nadira.

"Dasar wanita jalang!!" hardik Kaira dengan amarah.

"Kaira, tolong aku Kaira. Tubuhku lemas sekali" pinta Nadira dengan lemas, pandangannya kini buram dan iapun jatuh pingsan.

"Angkat dia dan bawah dia ke tempat lain, aku akan mengirimkan alamatnya!" titah Kaira.

"Baik, Bos" balas kedua pria botak bersamaan.

Kaira keluar meninggalkan rumah gubuk bersama dengan kedua anak buahnya. Kaira menyalakan mesin mobilnya dan pergi meninggalkan hutan sedangkan kedua anak buahnya menuju alamat yang baru saja dikirim Kaira.

Sementara di tempat lain. Terlihat seorang pria mengepal kedua tangannya menahan amarah, rahangnya mengeras. Jari lentiknya meraih kunci mobil yang ada di atas nakas. Langkah kaki terdengar sangat terburu-buru menuruni anak tangga. Diraihnya handle pintu lalu membukanya.

Rian masuk ke dalam mobil menemui Naix yang kini sudah siap untuk mencari Nadira. Mobil meleset pergi meninggalkan perumahan elit. Dalam perjalanan Rian terus meruntuki kebodohannya. Seandainya dia tidak meninggalkan istrinya, istrinya tidak mungkin diculik.

"Kaira, kamu sudah melewati batasmu! Kali ini, aku tidak akan memaafkanmu. Jika kamu yang kuat maka kamulah yang akan hidup namun jika orang-orangku yang kuat maka kamulah yang akan mati" gumam Rian, rahangnya mengeras menahan amarah. Rian yang selalu memberi toleransi pada Kaira kini menjadi benci pada Kaira. Ia tidak menyangkah Kaira akan bertindak sejauh itu.

Ponsel Rian berdering. Rian mengambil ponselnya dan menjawab panggilan telepon dari Angga.

"Halo Rian, aku sudah menemukan tempat di mana Nadira di bawa" jelas Angga saat panggilannya terhubung.

"Aku percaya padamu. Kamu masih ingat kan apa yang sudah aku katakan, jika ingin melihat dia hidup maka bawah dia pergi dari kota ini" jelas Rian dengan serius.

"Aku janji Rian" balas Angga.

Rian memakirkan mobilnya di titik pertemuan. Di dalam ruangan kecil ada Naix dan 10 anak buah mereka. Rian mengatur strategi kemudian memberitahukannya pada mereka semua. Setelah semua paham barulah mereka pergi untuk menyelamatkan Nadiram

"Aku pergi dulu, aku harap kalian bisa membantuku menyelamatkan istriku" ujar Rian berlalu pergi meninggalkan Naix dan anak buahnya yang lain.

Naix dan sepuluh orang lainnya masuk ke mobil, menuju tempat Nadira disekap.

-----

"Aku di mana? Kenapa kamar ini berbeda dengan kamar yang tadi?" gumam Nadira sambari memegang kepalanya.

"Dimana pria yang tadi, apa mereka sudah pergi" gumam Nadira mencoba untuk membuka pintu. Saat di depan pintu Nadira mendengar Kaira berbicara dengan seseorang.

"Aku mau kamu gugurkan anak yang Nadira kandung, aku tidak ingin dia mengandung anak Rian. Hanya aku yang boleh mengandung anak Rian!" ucap Kaira dengan serius.

"Apa! Aku hamil" gumam Nadira sambil menatap perutnya. "Aku harus pergi dari sini" ujarnya. "Jika benar aku hamil aku tidak akan membiarkan Kaira membunuh anakku."

Praaang... Satu pot bunga jatuh saat Nadira mencoba untuk kabur. Kaira menoleh dan mendapati Nadira yang berusaha untuk kabur.

"Berhenti, Nadira!!!" teriak Kaira sambil menyodorkan pistol ke arah Nadira.

"Kak Kaira, aku mohon Kak. Jangan lakukan itu kak Kaira, jangan bunuh aku dan anakku!" Nadira memohon dengan bulir ait mata yang kini menetes membasahi pipinya.

"Aku tidak akan membunuh kalian berdua, asalkan kamu pergi dari kota ini dan jangan pernah kembali lagi!" kata Kaira tersenyum. Senyum yang memiliki niat terselubung.

"Baikla, Kak Kaira. Aku janji padamu, aku akan pergi dari kota ini." Nadira menyetujui apa yang diperintahkan Kaira.

"Bagus!" kata Kaira tersenyum.

"Masuklah di dalam kamar, aku akan mengurus tiket dan kota mana yang harus kamu tempati untuk tinggal" ucap Kaira.

Nadira berbalik masuk ke dalam kamar. Dorr... satu peluru mendarat. Darah segar mengalir membanjiri lantai rumah.

1
di wish
lama2 jengkelin Nadira...perasaan org hami gak gitu amat
amalia gati subagio
sejak awal sepakat di jdkan lacur, ningkat dikit jd jalang, mentereng jg kan.... upik abu mode on sinderela sindrom akut?! taqdir opo pilihan?! #poor taqdir #RIP akal budi #lacur pilihan pematre
amalia gati subagio
upik abu ngacir berjudi dgn keberuntungan, demi the one end only....or dadi selir jg gpp hm......
Masita Fangky
🥰🥰
Yen
rian msh hidup
Bunda Clara Azka
cerai sjaaaa nnt sm ansel, nnt nikah sm marsel 😘😘
Margaretha Sukmawati
nadira rubah sifat lo jgn kekanakan. makin lama makin lebay
Margaretha Sukmawati
ga suka dgn sifat nadira terlalu lebay
Dzeint Aufa
👍
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak. Mampir juga di novel baruku ya. Judulnya "Suami Pengganti"

Terima kasih 😁
total 1 replies
Marsudi
lanjut
bunda Akram/Aqilah
cerita'nya bagus banget tp pas trahir malah bikin patah semangat.pling tdk suka baca novel klo pemerang utamanya meninggal.
Asni J Kasim: Tetap semangat, Kak. Itu nggak meninggal benaran kok 🤣🤣
Asni J Kasim: Tetap semangat, Kak. Itu nggak meninggal benaran kok 🤣🤣
total 2 replies
Nur Adam
lnjyt smgt untuk krya mu cerita bgs
zvallen_24
novelnya bagus banget 😁👍
Ita Imus
sukaaa
Suriyani Karim
kaira kaira jahat ya
mine
"CANTIK JUGA"

Modus Lu Yan
Momsyrifah Aini
flashback donk Thor pas Rian meninggalnya gimna masak gak ada cerita lengkapnya boro" ke 3hari setelahnya jadi pas gak tau dech matinya gosong atau gimna....gitu
GelsanuSahra: Rekomendasi Novel untukmu, Dia Istri Dalam Mimpi
total 1 replies
sinche chandra
Kayaknya haikal yg hamili Karina
qtine
laki laki bodoh....kesel aku
qtine
asyiiiikkkk jd nikah beneran ya tanpa kontrakkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!