NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan

Terjebak Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:26.4k
Nilai: 5
Nama Author: Momoy Dandelion

Ralina Elizabeth duduk tertegun di atas ranjang mengenakan gaun pengantinnya. Ia masih tidak percaya statusnya kini telah menjadi istri Tristan Alfred, lelaki yang seharunya menjadi kakak iparnya.

Semua gara-gara Karina, sang kakak yang kabur di hari pernikahan. Ralina terpaksa menggantikan posisi kakaknya.

"Kenapa kamu menghindar?"

Tristan mengulaskan senyuman seringai melihat Ralina yang beringsut mundur menjauhinya. Wanita muda yang seharusnya menjadi adik iparnya itu justru membuatnya bersemangat untuk menggoda. Ia merangkak maju mendekat sementara Ralina terus berusaha mundur.

"Berhenti, Kak! Aku takut ...."

Ralina merasa terpojok. Ia memasang wajah memelas agar lelaki di hadapannya berhenti mendekat.

Senyuman Tristan tampak semakin lebar. "Takut? Kenapa Takut? Aku kan sekarang suamimu," ucapnya lembut.

Ralina menggeleng. "Kak Tristan seharusnya menjadi suami Kak Karina, bukan aku!"

"Tapi mau bagaimana ... Kamu yang sudah aku nikahi, bukan kakakmu," kilah Tristan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momoy Dandelion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Ancaman

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Tristan.

Ares mengangguk. Rasanya ia sangat malu untuk tetap berdiri di sana. Kejadian itu benar-benar tidak sengaja, ada seseorang yang mendorongnya saat akan menyajikan minuman yang dibawanya.

"Terima kasih, Pak," ucapnya.

Tristan menepuk pundaknya. "Jangan diambil hati menghadapi situasi seperti ini. Tidak semua orang bisa memiliki sikap yang baik."

"Oh, iya. Kamu teman Ralina yang waktu itu, kan?"

Ares kembali mengangguk.

"Kembalilah bekerja, anggap tidak terjadi apa-apa. Aku pastikan ini tidak akan berpengaruh pada pekerjaanmu."

Ares lantas undur diri dari hadapan Tristan.

"Kamu mengenal dia?" tanya Regis.

"Ya, hanya sebatas kenal."

Lirikan mata Tristan mengikuti arah gerak Ares. Dilihatnya ada Ralina berjalan di samping pemuda itu seperti sedang menghiburnya.

"Pak, Anda diminta untuk masuk bertemu dengan Tuan dan Nyonya di dalam sekarang." Hamin yang sejak tadi ingin melapor akhirnya mendapatkan kesempatan bicara.

"Apa kamu sudah melakukan semua yang aku minta?"

Hamin mengangguk. Tampak Tristan mengulaskan senyum. "Kamu mau ikut aku, Regis?" ajaknya.

"Ah, tidak. Aku mau mencicipi makanan saja. Aku lapar."

Tristan pergi bersama Hamin untuk menemui keluarganya. Ketika melewati ruangan pengantin wanita, ia menghentikan langkah.

"Tunggu di sini sebentar!" perintahnya pada Hamin.

Tristan masuk ke dalam. Tampak Karina yang sudah selesai dirias tengah tertawa-tawa bersama teman-temannya. Kehadiran Tristan seketika membuat mereka terdiam.

"Sayang ...," Karina tersenyum lebar menyambut kehadiran calon suaminya.

"Bisa kalian pergi sebentar? Aku ingin berbicara berdua dengan Karina," pinta Tristan.

"Oh, tentu, Pak Tristan! Kami akan keluar sekarang. Berbicaralah dengan nyaman," ucap Zia sembari menarik tangan teman-temannya agar keluar dari ruangan.

Para pendamping pengantin itu terlihat antusias melihat ketampanan calon suami temannya. Mereka tentu saja merasa iri, Karina bisa mendapatkan calon suami sesempurna itu.

Karina memeluk Tristan. Rasanya ia tak sabar ingin segera keluar dan mengucapkan janji pernikahan di depan altar. Tidak disangka hari ini akhirnya ia akan menjadi Nyonya Alfred.

"Sayang, apa aku cantik?" tanyanya.

Tristan menyunggingkan senyum. "Tentu saja. Kamu sangat cantik mengenakan gaun pengantin ini. Apa kamu sudah siap menjadi istriku?"

"Tentu saja. Aku tidak sabar ingin segera keluar."

"Ah, sebentar. Aku punya sesuatu untukmu."

Tristan melepaskan pelukannya. Ia mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari saku jasnya. Ada sebuah kalung yang memancarkan kilau berlian di dalamnya. Karina sampai terkejut melihatnya.

"Ini hadiah untuk calon istriku."

Karina merasa terharu mendapatkan hadiah secantik itu. Ia menyibakkan geraian rambutnya agar memudahkan Tristan untuk memasangkan kalung itu di lehernya. Benar-benar cocok dengan gaun pengantinnya.

"Aku akan menunggumu di depan ... Calon istriku," bisik Tristan seraya mendaratkan kecupan di pipi Karina. Perbuatannya membuat wanita itu tersipu. Ia lantas meninggalkan ruangan.

Karina berjingkrak-jingkrak kegirangan setelah Tristan pergi. Meskipun terlihat dingin dan kaku, ternyata lelaki itu cukup perhatian dengannya. Tidak bisa dibayangkan nanti seperti apa ia akan dimanjakan.

Pintu ruangan tiba-tiba diketuk. Karina kira teman-temannya yang masuk, ternyata hanya seorang staf hotel yang membawa sebuah buket bunga mawar ke dalam.

Di ruangan Karina memang ada banyak kiriman bunga, kado, hingga buket uang untuk memberikan selamat atas pernikahannya.

"Nona, ada kiriman bunga."

"Dari siapa?"

"Saya tidak tahu. Tapi, orangnya juga menitipkan surat ini untuk Anda."

Staf tersebut memberikan buket dan surat tersebut kepada Karina.

"Ah, terima kasih."

"Kalau begitu, saya permisi."

Ruangan kembali sepi, hanya ada Karina di sana sendiri. Ia sangat penasaran, siapa pengirim buket bunga itu. Ia membuka amplop surat berwarna coklat yang disegel dengan lilin merah.

"Aneh sekali, jaman sekarang masih mengirim surat segala," gumamnya.

Saat mengetahui isi amplop tersebut, Karina syok. Buru-buru ia berlari ke arah pintu dan menguncinya dari dalam. Napasnya tiba-tiba memburu, jantungnya berdebar sangat cepat.

Dengan gemetaran, ia mengambil selembar foto hitam putih yang menunjukkan hasil USG kehamilan. Rasanya ia ingin mati berdiri. Itu adalah hasil pemeriksaan kandungannya satu bulan yang lalu.

Kaki Karina lemas. Ia terduduk di lantai. Kepanikan membuatnya tak bisa berpikir jernih. Apa yang membayanginya hanyalah ketakutan jika Tristan mengetahui yang sebenarnya.

"Tidak, itu tidak boleh terjadi ... Pernikahan ini harus tetap dilaksanakan ...." Ia berusaha menenangkan dirinya.

Tidak ada yang tahu tentang kehamilan itu selain dirinya. Bahkan teman-teman dan orang tuanya tidak ada yang diberi tahu. Karina kini tengah mengandung anak seseorang.

"Siapa ... Siapa yang mencoba mengancamku seperti ini?"

Karina mulai berpikir. Tidak mungkin ayah anak itu yang melakukannya. Lelaki itu pasti juga tidak tahu kalau ia sedang hamil. Ia tetap mempertahankan bayi itu dan mengakuinya sebagai anak Tristan.

Ralina bangkit dan berlari ke arah buket bunga mawar yang datang bersama surat itu. Ia mencari-cari jika ada petunjuk lain. Sayangnya, tidak ada apapun di sana selain bunga. Bahkan tangannya berdarah karena tertusuk duri mawar yang masih tersisa.

Ponselnya tiba-tiba berbunyi memberikan pemberitahuan pesan masuk. Karina segera memeriksanya. Ada pesan dari sebuah nomor asing yang mengirimkan video untuknya.

"Ah ... Enak sekali ... Lebih cepat ... Uhhh .... Enak ... Aku mau keluar ...."

Karina mematung. Ia benar-benar akan mati sekarang. Seseorang telah mengirimkan video dewasanya bersama seorang lelaki. Seluruh tubuhnya gemetaran. Karina menangis panik. Ia tahu Tristan tidak akan memaafkannya jika tahu hal ini. Semua khayalan manis menjadi istri Tristan seketika sirna.

"Sepertinya menarik jika aku putar video ini di pesta pernikahanmu. Anggap saja sebagai hadiah dariku."

Muncul pesan susulan setelah video itu dikirim.

Karina yang penasaran langsung menelepon nomor tersebut.

"Akhirnya aku bisa mendapatkan perhatianmu, Nona Karina Elizabeth Arthur yang terhormat."

Terdengar suara laki-laki dari seberang telepon. Namun, Karina tak bisa mengenali suara siapa itu.

"Siapa kamu sebenarnya? Dan apa yang kamu inginkan dariku?"

"Kamu ingin tahu? Apa aku harus memberi tahu? Hahaha ... Menyenangkan sekali menggodamu."

"Kamu mau apa? Uang? Katakan ... Berapa yang harus aku berikan? Akan aku berikan padamu secepat mungkin!" desak Karina. Nada bicaranya bergetar. Perasaannya campur aduk antara takut, marah, dan kesal.

"Uang? Kamu pikir aku butuh uang? Hahaha ... Kalau aku butuh uang, seharusnya aku langsung mengadukanmu pada Tuan Tristan Alfred yang sombong itu."

"Lalu apa yang kamu mau? Kenapa mengancamku?"

"Karena ini sangat menyenangkan, Nona Karina. Aku suka membuatmu panik dan tertekan seperti ini."

Karina menggigit bibirnya. Ia tak tahu harus melakukan apa lagi untuk menghadapi orang tak dikenal itu.

"Dengar ... Siapapun kamu, tolong ... Jangan ganggu pernikahan ini. Aku berjanji akan melakukan apapun yang kamu mau."

"Hahaha ... Sepertinya keinginan kita berbeda."

"Aku tidak ingin pernikahan kalian terjadi."

"Kalau sampai hal itu terjadi, aku pastikan video itu akan dilihat oleh semua orang."

Karina terkejut dengan permintaan lelaki itu.

"Pilihanmu hanya ada dua. Video tayang, atau pernikahan batal."

Sambungan telepon terputus. Karina sangat stres. Ia mencoba untuk menghubungi kembali nomor tersebut, namun sudah tidak aktif.

1
Eka Bundanedinar
kllo cara halus g bisasbaiknya dg pmaksa tristan lgian jg g da yg hars ditakuti dia istrimu
Risma Hye Chan
ayo kak up lagi yg banyak ak suka kisahnya
Mommy'ySnowy 💕
pemikiran ralin sma dgn pmikiran aq sblomnya,, ntar itu bner tristan bsa mnyembunyikan yg sbenarnya,,atw murni takdir berpihak pda tristan... ntah lh hnya mommy author yg tau.../Grin/
Eka Bundanedinar
gila memang tristan kamu trjebak dg apa yg kamu lkukan dan dituduh ralina wlpun semuaya ada bnrnya
Eka Bundanedinar
jngan senang dulu tristan ralina dtng mmbawa kbncian tugasmu sabar buat dia cinta sana kamu krna citanya buat ares klo skrang
Yanti Gunawan
kenapa sie Ralina sangat menyebalkan sie ich Benci kalilah aku
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Mommy'ySnowy 💕
awalnya aq bca jdul bab benih cibta,,, ko jd kebencianby,,?😆 mata qu udh mulai gk sabar bca ralin mulai mncintai tristan.../Facepalm/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Eka Bundanedinar
klo kamu nyadar harsnya kamu tau setiap kata tolong dr ibumu cuma mnguntungkan mereka ralin jd brfikirlah realistis pilih tristan drpd trs dijadikan korban sama kluargamu
Eka Bundanedinar
tp gmn ya klo tidak dgnmu psti ralina jg hidupnya g tau gmn
Eka Bundanedinar
percaya diri sekalki kamu tristan ralina bahkn mbencimu
Yanti Gunawan
Please Ralina km udh mahasiswi jgn bego" amat jd org...kezeeel banget sie d begoin melulu msh aja gk sadar"
Eka Bundanedinar
jangan " karina hamil dg bobby jg nih nasip karina mlh dijadikan mainan
kira" kemana raliba apa diculik jg sama bobby bisa sj kn raliba dpt info dr seseorang beritahu kbradaan karina yg trnyata dibohongi jg sma orang itu krn oerginya ralina g ada yg tau knp hamin g ngejar waktu itu
Eka Bundanedinar
wlpun tau pasti ralina akn milih kamu ares krna cinta ralina jg yakin bisa mnyesuaikan sana kamu tp g bisa mlindunngi dr kluarganya
Eka Bundanedinar
sabar ya ares sadar diri perlu krena tau dia g sederajat sama ralina jd sadar wlpun hatinya sakit perih sabar ares
Eka Bundanedinar
luaskan hatimu ares kamu orang baik psti dpt yg baik jg
tristan pdkt sama ralina ny jngan kasar"
Eka Bundanedinar
up lg kk kopi dikasih dah
Eka Bundanedinar
wah berati benar kabur krnayg ngancem karina yak bukan ulah tristan
klo g kabur masa iya tristan rela jd suami karina yg urak an demi mnjaga ralina udah dikuras uagnya msih korban raga pdhl udah menyadari klo suka sama ralina... buang " ttenagadan harta tristan
ralina kabur kemana nih
Eka Bundanedinar
ares sakit tak berdarah semoga kelak kamu jd orang sukses dpt jodoh lg
iklaskn ralina yg sudah di incar trintan dr kecil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!