Seorang gadis yang terpaksa menerima pernikahannya demi kakeknya yang memiliki sebuah perjanjian dengan sahabat lamannya.
Nah.
Bagaimana kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 33
Setelah beberapa kali bertemu dengan Silvi Zahara menjadi berubah.
Sikapnya menjadi dingin dan pendiam, tidak pernah lagi marah marah dan ngomel ngomel seperti biasanya.
Suatu hari di waktu sore , Zahara duduk termenung di sofa.
"Bukannya menonton TV tapi TV yang menontonnya " Gumam Sofia sambil berjalan dengan nampan di tangannya.
" Ada apa sih Zahara? apa Arhan melakukan sesuatu lagi kepadamu? bilang sama mama, anak nakal itu pasti akan mama kasih pelajaran " Ucap Sofia.
Zahara menatap Sofia sambil menggeleng.
Sofia menghentikan kegiatannya menyiapkan makan malam dan menatap Zahara
" Terus kenapa dari tadi mama perhatiin kamu bengong terus, sudah hampir magrib kamu juga belum mandi, sana mandi dulu gi biar segar nanti Arhan pulang kamu sudah cantik dan wangi ".
Zahara beranjak dengan malas ke kamarnya.
Dan tak lama kemudian Arhan dan Arya pun pulang dari kantornya.
" Papa, Arhan , tumben kalian pulang barengan " Tanya Sofia saat melihat dan menyambut suami dan anaknya pulang dari bekerja.
Arya tersenyum dan mencium lembut kening istrinya " Sudah ma jangan banyak tanya papa capek mau mandi dulu setelah itu makan masakan mama baru setelah itu makan mama".
" Ih, sudah tua juga lebai " Gumam Arhan sambil melangkah berjalan ke kamarnya.
Sofia dan Arya saling menatap kemudian tersenyum dan berjalan ke kamarnya.
ceklek.
Arhan membuka pintu kamarnya perlahan.
Matanya membulat dan tampak mencari cari sesuatu di segala arah di dalam kamarnya.
" Zahara, kamu di mana? " Tidak ada jawaban tapi terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, Arhan pun lega karena istrinya pasti sedang mandi.
Arhan melepaskan jaz kerjanya dan melemparkannya di sofa kemudian melepaskan dasinya dan kancing di kedua lengannya, kemudian mengambil segelas air mineral dan duduk di kursi sambil meneguknya perlahan.
Ceklek
Zahara keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan, lagi lagi Zahara lupa membawa baju ganti ketika mandi dan tidak tahu kalau Arhan sudah pulang.
Melihat Arhan duduk di kursi, Zahara ragu ragu untuk melangkah, dia hanya diam mematung sambil memegangi handuknya.
" Sudah keluar saja dan cepat ganti baju " Ucap Arhan tanpa menoleh.
Zahara bergegas mengambil bajunya di dalam lemari dan segera masuk kembali ke kamar mandi untuk memakainya.
Tak lama kemudian Zahara kembali keluar dengan baju tidur sambil menggosok rambutnya dengan handuk mandi.
Arhan melihat ke arah istrinya sambil tersenyum kemudian berjalan mendekatinya
" Kamu baru saja mandi, seharian ke mana saja, ini sudah malam lo gak baik kalau mandi malam malam ".
Zahara tidak menjawab dan duduk di sisi ranjang .
Arhan terus menatap Zahara dengan penuh tanda tanya karena ada sesuatu yang aneh dengan istrinya hari ini .
" Kak, aku menginap di rumah mama untuk beberapa hari ya? " Tanya Zahara tanpa ekpresi.
Arhan mengangkat kedua alisnya " Zahara tatap aku " Arhan mencengkram kedua baju Zahara.
"Ada apa kak? " Tanya Zahara datar.
" Aku merasa ada sesuatu darimu yang tidak biasa, kamu marah sama aku " Tanya Arhan yang dijawab sebuah gelengan kepala perlahan.
" Apa aku membuat kesalahan lagi atau aku tanpa sadar sudah melanggar perjanjian? " Lagi lagi Zahara menggeleng perlahan , membuat Arhan semakin bingung.
Perlahan Zahara melepaskan cengkraman tangan Arhan " Sebaiknya aku pergi sekarang kak, aku kangen dengan mama ".
" Aku antar Ra" Ucap Arhan.
"Gak perlu kak, Zahara bisa bawa mobil sendiri " Jawabnya perlahan.
Arhan terdiam membeku mendengar jawaban dingin istrinya itu.
Zahara mulai menyiapkan koper dan mengambil baju bajunya kemudian memasukkannya ke dalam koper.
" Zahara, aku akan ikut bersamamu " Ucap Arhan.
Zahara menghela nafas berat " kak Arhan tidak perlu ikut ".
" Tapi Ra! "
" Tidak kak, aku ingin menenangkan diri dulu, aku perlu tahu bagaimana perasaanku apakah bisa melanjutkan hubungan ini atau berakhir sampai di sini, aku mohon berikan aku waktu " Ucap Zahara.
" Zahara ,aku mencintaimu , apapun aku lakukan untuk mu " Ucap Arhan.
Zahara menghentikan kegiatannya memasukkan baju ke koper dan menatap Arhan sembari memberikan senyuman tipis
" Kak Arhan jangan bodoh, coba kak Arhan tanyakan pada hatimu apakah kamu benar benar mencintaiku atau hanya pelarian semata ".
Arhan tersentak dan sangat bingung " Hahhh pelarian? Apa maksudmu! ".
Zahara membalikkan badannya dan membuat Arhan menjadi emosi dan menarik lengan Zahara dengan kasar " Jelaskan padaku Zahara! ".
Zahara tak bergeming hanya menatap kedua mata tajam Arhan.
Arhan pun menatap nanar yang berada tepat di depannya.
Pandangan mereka saling bertemu dan seakan memberikan kepedihan di hati masing masing.
" Kak Arhan, Zahara mohon berikan aku waktu" Ucap Zahara lirih.
Perlahan Arhan melepaskan cengkramannya dan menurunkan pandangannya .
Zahara menarik nafasnya dalam dalam dan membalikkan badannya kemudian mengambil koper dan berjalan meninggalkan Arhan yang masih membeku dengan beban di pikirannya.
Hatinya hancur berkeping-keping, wanita yang sangat dicintainya pergi meninggalkannya tanpa penjelasan .
" Arhan, Zahara mau kemana! " Tanya Sofia dengan panik.
Arhan tak bergeming kemudian duduk di kursi dan menyandarkan kepala nya , pandangannya kosong .
Sofia menatap Arhan kemudian mendekatinya dan meraih kepala putranya itu untuk di sandarkan di pelukannya " Arhan, setiap rumah tangga itu pasti diuji dengan ujian yang berbeda beda, kamu harus banyak belajar dan sabar, jangan sampai keegoisan mengusai dirimu pikirkan baik baik setiap mengambil tindakan".
Arhan mengangguk dan tanpa diduga air matanya menetes membasahi dada Sofia.
" Sementara biarkan Zahara pergi ke rumah ibunya, biarkan beberapa hari setelah itu kamu susul dia bawakan sesuatu yang membahagiakannya seperti hadiah, cincin, kalung atau apapun itu kesukaan Zahara " Imbuh Sofia sambil mengusap lembut kepala Arhan.
trimakasih 👍 Thor selamat berkarya sehat selalu🙏