NovelToon NovelToon
Cinta Suamiku Untuk Siapa?

Cinta Suamiku Untuk Siapa?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: Little Rii

Sebenarnya, cinta suamiku untuk siapa? Untuk aku, istri sahnya atau untuk wanita itu yang merupakan cinta pertamanya

-----
Jangan lupa tinggalkan like, komen dan juga vote, jika kalian suka ya.
dilarang plagiat!
happy reading, guys :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Rii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada apa?

Pagi ini setelah sarapan, Aryan memilih untuk berdiam di rumah karena istrinya demam. Padahal semalam baik-baik saja, tapi subuh tadi tiba-tiba menggigil.

"Makan dikit ya, biar perut kamu ada isinya." Berulang kali Aryan membujuk, namun istrinya tetap menolak makan.

Sungguh, Aryan takut kalau kejadian beberapa hari yang lalu terulang lagi. Semoga saja kali ini hanya demam biasa.

"Mual, mau tidur aja."

"2 suap aja ya, setelah itu tidur."

Dengan sedikit paksaan, akhirnya Aryan bisa juga menyuapi istrinya, walau hanya 3 suap saja, karena suapan ke-empat langsung di muntahkan.

Setelah makan sedikit, Aira kembali memejamkan matanya, memeluk erat selimutnya.

"Bentar lagi dokter datang, yang sabar ya." Tak ada sahutan dari Aira membuat Aryan semakin khawatir. Ia pun segera menghubungi ulang dokter langganannya, menanyakan sudah dimana posisi dokter itu.

Di sisi lain.

Diana baru saja selesai membersihkan diri dan memilih mengurung diri, meski ayahnya terus memanggilnya untuk sarapan.

Ia belum begitu pulih dari keterpurukannya.

"Kalau aku mati, kira-kira Iyan bakalan peduli gak ya?" gumam Diana sembari memeluk gulingnya. Ia menatap jendela kamar yang masih tertutup gorden, lalu memejamkan matanya.

"Tapi, kalau aku mati, Aira pasti bakalan bahagia karena saingannya udah gak ada. Jadi, itu bukan ide bagus," lanjut Diana membuka kembali matanya. Ia kembali menatap jendela, sembari memikirkan ide bagus untuk membalas dendamnya dan sang ibu.

"Kalau Aira yang mati, Iyan pasti bakalan benci aku, kecuali aku bunuhnya pakai orang bayaran. Tapi presentase keberhasilannya kecil," ucap Diana mengubah posisinya menjadi terlentang.

"Kalau Iyan yang mati, aku bisa nyusul dia dan Aira pasti menderita di dunia karena gak punya suami dan ayah untuk anaknya. Tapi, Aira bakalan dapat harta Iyan, aku gak rela!" Diana kembali mengubah posisinya menjadi duduk, lalu menatap foto ibunya yang ada di atas nakas.

"Gimana kalau buat skenario Aira yang ngebuat Iyan mati? Dengan gitu, Aira pasti bakalan di benci keluarganya papa Heri dan gak bakalan dapet hartanya Iyan. Kemungkinan juga Aira bakalan dipisahin dari anaknya dan mendekam di penjara."

Diana tersenyum lebar, lalu tertawa setelah mendapatkan ide yang begitu bagus.

"Gimana pun, Aira gak boleh bahagia, begitu juga dengan Iyan. Iyan cuma boleh bahagia sama aku, di akhirat nanti, sedangkan Aira, menderita dunia dan akhirat!"

Benar-benar ide yang bagus, pikir Diana. Sekarang, ia hanya perlu memikirkan bagaimana membuat Aryan mati, dengan Aira sebagai pembunuhnya.

Ia pasti bisa melakukan ini.

Siang harinya.

Kondisi Aira berangsur membaik setelah mendapatkan obat dari dokter. Kini, wanita hamil itu sudah mau makan dan juga bisa duduk, meski harus bersandar.

"Kepala kamu masih pusing?" tanya Aryan duduk di tepi ranjang, setelah selesai shalat Dzuhur.

"Masih."

"Kalau gitu kamu istirahat aja, saya mau ke bawah bentar. Kalau ada apa-apa, hubungi saya, saya bawa ponsel."

"Iya." Setelah itu, Aryan pun menarik selimut agar istrinya tak kedinginan, lalu keluar kamar dan pergi menuju garasi mobil. Ada beberapa berkas yang tertinggal di mobilnya.

Di kamar.

Aira menatap langit-langit kamar, sembari berpikir sesuatu. Entah kenapa, ia merasa sedih, padahal tak ada yang membuatnya kecewa hari ini.

Mungkin hormon kehamilan.

Ia pun menyentuh perutnya yang sudah membesar, 2 bulan lagi ia akan melahirkan. Momen yang sangat ia nanti-nantikan.

Hasil USG memperlihatkan kalau calon bayinya berjenis kelamin perempuan. Aira sangat senang, tapi juga takut kalau keluarga suaminya tak suka. Meskipun saat pemberitahuan gender, mertua dan suaminya terlihat sangat bahagia.

"Kamu gak tidur?" tanya Aryan membuat Aira yang sedang melamun, langsung terkejut. Bahkan ada teriakan karena sangking terkejutnya.

"Kenapa?" tanya Aryan dengan ekspresi tak bersalah.

"Kaget."

"Kenapa gak tidur? Harusnya kamu istirahat, biar nanti malam udah sehat. Kalau kamu sehat, kamu bisa makan banyak, makan makanan apapun itu dan bisa lancar beraktivitas," ucap Aryan panjang lebar dan Aira hanya menanggapi itu dengan anggukan saja.

Baru kali ini Aryan bicara panjang, tanpa di pancing.

"Mas ambil apa tadi?" tanya Aira mengubah posisinya menjadi menyamping agar bisa memperhatikan suaminya yang duduk di sofa.

"Berkas," jawab Aryan mulai membuka laptop-nya.

"Mas, besok kalau aku udah sembuh, kita jadikan beli perlengkapan bayinya, " tutur Aira memeluk gulingnya, lalu memejamkan matanya.

"Iya, jadi. Yang penting kamu sembuh dulu."

Setelah itu, tak ada pembicaraan lagi antara keduanya. Aira sudah kembali tidur dan Aryan fokus dengan kerjaannya.

Malam harinya.

Aira merasa punggungnya gatal, padahal sudah mandi. Sepertinya baju yang ia kenakan membuat ia gatal-gatal.

Aryan yang melihat istrinya terus menggaruk-garuk, langsung mendekat untuk mengetahui penyebab istrinya menggaruk punggung.

"Kamu kenapa? Gak makan makanan yang alergi kan?" tanya Aryan menghentikan tangan Aira yang terus menggaruk.

"Enggak, mas. Kayaknya bahan bajunya yang buat gatel," sahut Aira pelan. Rasanya ingin menggaruk lagi, tapi suaminya menahan tangannya.

"Jangan di garuk terus, nanti luka." Tanpa aba-aba, Aryan menaikkan baju Aira untuk melihat punggung yang sudah memerah itu.

"Mas?"

"Sebentar, saya ambil pakaian yang baru."

Aira merasa syok, karena suaminya menaikkan bajunya secara tiba-tiba. Masalahnya, Aira hanya menggunakan daster tidur saja, jadi, saat bajunya di angkat, otomatis bagian bawahnya terlihat, meski menggunakan pakaian dalam.

"Ganti sama yang ini. Kayaknya bu Imas gak sengaja masukin pakaian baru yang bahannya gak cocok sama kamu," ujar Aryan mengambil baju tidur baru.

"Saya bantu bukain."

"Gak usah, Mas."

"Kamu kayak kesusahan."

"Enggak kok."

"Lagian saya suami kamu."

"Tapikan." Ingin rasanya Aira mengatakan kalau ia masih mengingat-ingat ucapan suaminya saat mereka selesai melakukan malam pertama. Tapi, sepertinya tidak usah. Ia tak mau memperkeruh suasana yang sudah bagus ini.

Tapikan ia malu!

Tapi, ia juga kesusahan pakai baju, karena perutnya yang besar!

"Mau ganti baju atau enggak? Tangan kamu terus garuk-garuk itu, lama-lama punggung kamu berdarah. "

"Iya, ganti baju."

Aryan pun segera mengambil handuk kering, agar saat baju Aira dinaikkan, handuk itu bisa menutupi tubuh istrinya.

Sebagai laki-laki normal, tentunya Aryan akan tergoda dengan tubuh istrinya yang semakin berisi di bagian-bagian tertentu. Tapi, gengsi lebih tinggi dari segalanya.

"CD kamu masih muat?"

"Masih."

Aryan benar-benar membuat Aira seperti kepiting rebus, sangking groginya.

"Saya olesin salep ya di punggung kamu," ujar Aryan mengambil salep, lalu mengoleskannya di panggung Aira.

Setelah itu, Aryan tak langsung membantu Aira berpakaian. Aryan malah menyentuh perut Aira dari balik handuk.

Sepertinya Aryan terkena jin gatal malam ini, karena tangannya kesana-kemari.

"Mas, kapan pakai bajunya?" tanya Aira membuat Aryan langsung tersenyum tipis.

"Saya inget kata dokter, katanya ibu hamil harus sering-sering. "

"Sering apa, mas?" tanya Aira menunggu lanjutan ucapan suaminya. Ia penasaran, karena ia tak pernah mendengar dokter mengatakan untuk sering-sering, selain sering-sering makan enak dan sehat.

"Kalau saya cium kamu, kamu marah gak?"

1
Daulat Pasaribu
lanjut Thor setia menanti,novelnya good
Daulat Pasaribu
jgn luluh Aira,biar tau rasa si aryan
Daulat Pasaribu
semoga aja kau menyesal aryan
Daulat Pasaribu
Gilak si Aryan Uda punya bini pun masih perduli Ama mantan
Asmaul Husna
kok ngk lanjut ceritanya
Yati Syahira
semoga selamat duaduanya ibu dan debay
Asmaul Husna
ceritanya seru
bahasanya jga enak di baca
Agil Saputra
bagussekali ceritanya
Uti Enzo
Luar biasa
Uti Enzo
aku kira beneran ternyata cuma mimpi
Uti Enzo
dasar plin plan
sryharty
gengsi aja yg kamu gede in ar ar kamu ini
AriNovani
Semoga sehat selalu kakk /Heart//Heart/
Tijanud Darori Tiara
sehat selalu ya KK author,,
Suci Dava
Syafakillah kak Author
sryharty
bagus ceritanya
sryharty
semoga sehat selalu ka,,bait up nya juga rutin lagi
Umi Kulsum
ko udah habis SE thor
Umi Kulsum
lanjut dong thor
Azalia Azalia
ceritanya tdk bertele2
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!