Hitam tak selamanya buruk dan kotor, putih tak selamanya bersih dan suci. Hidup seorang diri membuat Letnan Rilanggana menjadi pribadi yang keras, dingin dan tidak mudah di taklukkan. Banyak yang tidak paham atau mengerti akan jalan pikir serta 'caranya bekerja'.
Berawal dari pertemuan pertama yang tak terduga, dirinya bertemu dengan adik kesayangan seniornya yang membuatnya kesal. Namun menang taruhan dengan rekannya membuat takdirnya harus mendekati gadis itu kembali.
Niatnya yang hanya bermain-main akhirnya menimbulkan perkara dan harus berhadapan langsung dengan seniornya tersebut. Hingga waktu berganti, kisah masa lalu di antara mereka membuat prahara.
KONFLIK, silakan SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Sisa masalah.
Bisa di katakan saat itu Bang Riga dan Bang Rilo menyerang Sertu Priyadi yang mulai brutal namun Bang Riga dan Bang Rilo tak patah semangat hingga Sertu Priyadi kewalahan.
Sstttt..
Bang Riga mencengkeram erat leher Sertu Priyadi, keduanya saling menatap seakan 'ada pertarungan' tersendiri yang terjadi hingga Bang Riga menarik tangannya dan terlihat duri landak di tangannya.
Di saat itu juga tubuh Sertu Priyadi bergetar. Sertu Priyadi mengerang kesakitan, tubuhnya mendadak pucat membiru.
Dalam detik akhir, Bang Riga mengeluarkan segenggam garam lalu melemparkannya pada wajah Sertu Priyadi.
Jerit suara mencekam hingga kemudian Bang Arre datang ke lokasi dan melihat kegaduhan yang terjadi.
Sertu Priyadi tumbang bersamaan dengan Bang Riga yang terpental lumayan jauh hingga menggelinjang kesakitan.
"Apa yang terjadi di sini????" Tanya Bang Arre.
...
Semuanya sudah berada di rumah sakit tentara. Bang Arre sedang antara percaya dan tidak tapi hal yang di lihatnya sungguh berada di depan mata.
Kini Sertu Priyadi sudah mendapatkan perawatan medis meskipun hal mengejutkan ternyata tidak ada hal yang menjadi ukuran 'luka dalam', begitu pula dengan Bang Riga yang hanya bisa mengerang kesakitan tanpa ada penyebab yang jelas dari masalah tersebut.
"Kita bawa pulang saja, Bang. Percuma, tidak akan mendapatkan titik temu. Dokter sudah bilang bisa saja Riga sakit asam lambung, darah tinggi atau mungkin gejala sakit jantung." Kata Bang Rilo.
Bang Arre ikut mengusap kening juniornya. Beliau mengangguk berusaha memahami keadaan.
"Ujung tanah memang bukan tempat sembarangan, Abang percaya hal itu. Abang pernah hampir kehilangan anak karena bersinggungan dengan yang demikian." Ujar Bang Arre. "Setidaknya sekarang semua sudah usai, hanya saja Abang tetap penasaran. Kenapa mereka menyerang Lira dan Shita???"
Tak hentinya Bang Arre terus memikirkan hal tersebut hingga kemudian Bang Rudha tiba. "Papa pernah membantai keluarga Priyadi."
Semuanya saling lirik dengan pemikiran masing-masing namun kening Bang Arre tak hentinya berkerut. "Apa hubungannya dengan Rilo dan Riga????"
"Sebenarnya tidak ada, hanya saja jika ada rasa untuk keturunan keluarga Rama, pasti akan terjadi hal seperti ini." Kata Bang Rudha.
"Tapi Anriya tidak ada hubungan apapun dengan Rama, tidak mungkin bisa kena." Jawab Bang Arre.
"Banyak faktor yang sulit untuk di jelaskan. Pertama, Papa juga menyayangi Anriya seperti putrinya. Kedua, Anriya pernah makan 'hasil keringat' Papa dan yang ketiga.. darah Mama pernah mengalir pada tubuh Anriya saat Anriya mengalami kecelakaan dulu."
Kini semua bisa memahami asal mula kejadian yang ada.
"Bisa jadi, tapi tetap tidak semudah itu ada hal yang membuat Anriya ikut terserang."
"Awalnya niat Riga hanya membantu, istilah kata.. Riga sudah menantang, tapi kita tau bahwa sekarang Anriya adalah istri Riga. Jika dia masih lajang berarti tidak akan separah ini." Jawab Bang Rudha memberikan penjelasan.
Dalam situasi genting masih terbersit senyum di antara mereka sedangkan Bang Riga hanya bisa jengah sembari mengerang pasrah.
"Alhamdulillah.. akhirnya kau 'bisa' juga sama perempuan. Tinggal tunggu keponakan say hello." Kata Bang Bayu.
Tak berapa lama Anriya masuk ke dalam ruang rawat Bang Riga lalu menghambur memeluk pria yang kini telah menjadi bagian dari hidupnya.
"Abaaaang..!!!!" Pekiknya begitu panik dalam tangisnya.
"Abang nggak apa-apa, dek..!!" Jawab Bang Riga.
"Jangan sakit Abaaang, Anri takuutt..!!!"
"Mana ada Abang sakit, coba lihat.. Abang masih nafas, kan??" Bang Riga tersenyum melihat sang istri.
Tak jauh dari ruangan, Lira dan Shita masih saling menatap dengan kesal. Bang Rilo dan Bang Bayu menghela nafas panjang.
"Sekarang pakai ilmu apalagi untuk menyadarkan mereka, Ril?? Aku sudah lelah. Apa yang mereka harapkan dari Priyadi. Di dalam hati mereka seperti tidak ada kita." Gumam Bang Bayu.
.
.
.
.
Maaf hanya bisa up bab pendek menggantung. Nara kehabisan waktu untuk up. Sekali lagi mohon maaf..!!🙏🙏🙏
.
.
.
GK apa2 kak Nara , biar pun bisanya up cuma satu nab dan sedikit Kira2 juga udah seneng bacanya.
ayo lanjuuuuut kak 💪💪💪♥️♥️♥️
apa Lira dan Sitha ga bisa lepas dr Priyadi??
semoga menjadi Keluarga yg samawa yah Bang Rilo dan Bang Bayu😇
bikin penasaran...
lagi rame ini,