NovelToon NovelToon
Bunga Yang Layu Di Hati Sahabat

Bunga Yang Layu Di Hati Sahabat

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: icha14

Judul: Bunga yang Layu di Hati Sahabat


Sasa dan Caca adalah sahabat karib sejak SMA. Mereka selalu bersama, berbagi impian, tawa, dan bahkan tangis. Sasa, yang dikenal lembut dan penuh kasih, melanjutkan hidupnya dengan menikahi Arman setelah menyelesaikan kuliah nya, pria yang selama ini menjadi cinta sejatinya. Sementara itu, Caca, yang masih berjuang menemukan cinta sejati, sering merasa kesepian di tengah gemerlap kehidupannya yang tampak sempurna dari luar.

Namun, retakan mulai muncul dalam hubungan persahabatan mereka ketika Caca diam-diam menjalin hubungan terlarang dengan Arman. Perselingkuhan ini dimulai dari pertemuan yang tak disengaja dan berkembang menjadi ikatan penuh godaan yang sulit dipadamkan. Di sisi lain, Sasa merasa ada sesuatu yang berubah, tetapi ia tak pernah membayangkan bahwa sahabat yang paling dipercayainya adalah duri dalam rumah tangganya.

Ketika rahasia itu terungkap, Sasa harus menghadapi penghianatan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon icha14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesempatan kedua dan awal baru

Sasa duduk di tepi jendela, memandang ke luar rumah dengan pandangan kosong. Angin sore yang masuk melalui celah-celah jendela terasa menyejukkan, namun hatinya tetap terasa panas oleh berbagai perasaan yang belum sepenuhnya reda. Sejak percakapan malam itu dengan Arman, perasaan campur aduk kembali datang, membawa keraguan dan harapan yang tak menentu. Apakah ia benar-benar siap memberi kesempatan kedua untuk Arman?

Arman, yang selama ini berusaha memperbaiki dirinya, sudah menunjukkan niat yang tulus. Ia tak pernah berhenti berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka, mengakui segala kesalahannya, dan berjanji tidak akan mengulanginya. Namun, bagi Sasa, keputusan untuk memberi kesempatan kedua bukanlah hal yang mudah. Luka yang ditinggalkan Arman begitu dalam, dan meskipun ia masih mencintainya, keraguan itu tetap mengganggu pikirannya.

“Apa yang harus aku lakukan?” pikirnya dalam hati. “Apakah aku bisa benar-benar memaafkan dan melupakan semuanya?”

Suara pintu yang terbuka membuat Sasa terperanjat. Arman masuk dengan wajah penuh harap, membawa secangkir teh hangat yang selalu ia buatkan setiap kali mereka berbicara serius.

“Sasa,” Arman memulai dengan hati-hati, “aku tahu ini tidak mudah, tapi aku ingin kita bicara lagi. Aku akan lakukan apapun untuk kamu dan hubungan kita. Aku tak akan mengulanginya lagi.”

Sasa menatapnya dalam-dalam, mencoba membaca mata Arman, mencari tanda-tanda kebohongan atau penyesalan yang tulus. Ada rasa takut dalam dirinya, takut jika ia memberi kesempatan kedua, Arman akan mengulang kesalahan yang sama. Namun, ada juga rasa ingin percaya, karena ia masih mencintainya.

“Mas, aku mau coba. Tapi ada syaratnya,” kata Sasa akhirnya, suaranya sedikit bergetar.

Arman menundukkan kepala, mendengarkan setiap kata yang akan diucapkan Sasa. “Apa pun, Sa. Apa pun.”

Sasa menarik napas panjang. “Aku memberimu kesempatan kedua, tapi aku ingin kamu berjanji. Jangan pernah mengulangi kesalahan itu lagi. Jika kamu melakukannya, kita akan selesai selamanya. Aku tak bisa terus hidup dalam ketakutan seperti ini.”

Arman mengangguk, matanya memancarkan kesungguhan. “Aku janji, Sasa. Aku akan melakukan apa pun untuk membuktikan bahwa aku layak mendapatkan kesempatan ini.”

Sasa menatap Arman lama, mencari kepastian di dalam dirinya. Lalu, akhirnya ia mengangguk, memberikan kesempatan yang telah ia pertimbangkan lama. Meskipun hatinya masih terasa berat, ia merasa sedikit lebih ringan. Keputusan itu bukan untuk membiarkan masa lalu menguasai masa depannya, tetapi untuk memberi peluang pada cinta yang belum sepenuhnya mati.

---

Caca dan Awal Baru

Sementara itu, di tempat yang jauh dari kota, Caca merasakan ketenangan yang mulai meresap ke dalam dirinya. Setelah berminggu-minggu berdiam diri di rumah ibunya, ia mulai merasa lebih kuat, meskipun hatinya masih terbelah antara rasa bersalah dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Caca tidak hanya berusaha mengatasi masa lalu, tetapi juga memulai babak baru dalam hidupnya. Keputusannya untuk mengundurkan diri dari pekerjaan lamanya dan pindah ke kota baru adalah langkah berani untuk memulai dari awal. Ia ingin menemukan kembali dirinya sendiri, bebas dari bayang-bayang masa lalu yang begitu berat.

Beberapa hari setelah kembali ke kota, Caca mulai mencari pekerjaan baru. Meskipun masih ada keraguan dalam hatinya, ia tahu bahwa ia harus melangkah maju. Di dunia baru ini, ia berharap bisa menemukan lebih dari sekadar pekerjaan yang membosankan, tetapi juga kesempatan untuk menemukan kedamaian dan kebahagiaan.

Suatu pagi, Caca menerima panggilan telepon yang membuat jantungnya berdegup kencang. Sebuah perusahaan konsultan ternama yang ia lamar beberapa waktu lalu ingin mengundangnya untuk wawancara. Rasanya seperti harapan baru yang muncul di tengah keputusasaan. Caca mempersiapkan diri dengan tekad, meskipun ia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang.

Hari wawancara itu tiba. Caca mengenakan pakaian formal yang sederhana, dengan senyum yang lebih tulus dari sebelumnya. Di ruang wawancara, ia bertemu dengan seorang wanita yang terlihat sangat profesional. Wanita itu memperkenalkan diri sebagai Kepala Sumber Daya Manusia dari perusahaan tersebut.

“Kami terkesan dengan pengalaman Anda dan cara Anda menjelaskan tentang diri Anda selama wawancara sebelumnya,” ujar wanita itu dengan nada hangat. “Kami ingin Anda bergabung dengan tim kami. Kami percaya Anda memiliki potensi besar untuk berkembang di sini.”

Caca merasa seperti sebuah beban besar yang terangkat dari pundaknya. Selama ini, ia merasa tidak berdaya, tetapi sekarang, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa ada kesempatan untuk memulai hidup baru. Ia menerima tawaran pekerjaan itu dengan senyum lebar, merasa bahwa langkah besar yang ia ambil ini adalah awal dari perjalanan menuju penyembuhan dan kebahagiaan.

---

Sasa dan Arman: Langkah Maju

Kehidupan Sasa dan Arman semakin membaik. Setelah memberi kesempatan kedua, hubungan mereka perlahan-lahan membaik. Mereka berusaha lebih terbuka satu sama lain, berbicara lebih jujur tentang perasaan dan ketakutan mereka. Tidak ada lagi rahasia yang membangun jarak di antara mereka. Meskipun kadang-kadang masih ada kesulitan, mereka belajar untuk saling mengerti dan mendukung.

Sasa merasa lebih kuat dengan setiap langkah kecil yang mereka ambil bersama. Meskipun kadang-kadang keraguan datang kembali, ia mulai percaya bahwa Arman benar-benar berubah. Ia mulai melihat komitmen Arman untuk memperbaiki hubungan mereka, dan itu memberinya sedikit harapan.

Pada suatu sore, ketika mereka duduk bersama di taman, Arman meraih tangan Sasa dan menggenggamnya erat. “Aku tahu aku tak bisa mengubah apa yang telah terjadi, Sa. Tapi aku akan melakukan apapun untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi pria yang kamu harapkan.”

Sasa menatap Arman, matanya yang masih penuh keraguan perlahan mulai redup. Ia mengangguk pelan. “Aku ingin percaya padamu, Arman. Aku ingin kita bisa melangkah bersama, tapi aku butuh waktu.”

Arman tersenyum lembut, tidak keberatan dengan waktu yang diminta Sasa. “Aku akan sabar, Sa. Aku akan menunggu.”

Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Sasa merasakan kedamaian di dalam hatinya. Meskipun masa depan mereka masih penuh ketidakpastian, ia tahu bahwa ini adalah langkah yang benar. Mereka berdua telah memulai perjalanan baru, dan kali ini, mereka akan berjalan bersama, saling mendukung dan memperbaiki diri.

---

Caca dan Kesempatan Baru

Hari demi hari, Caca mulai merasa lebih nyaman di tempat barunya. Pekerjaan baru yang ia jalani memberinya tantangan dan peluang untuk berkembang. Ia bertemu dengan banyak orang baru, beberapa di antaranya menjadi teman baiknya. Meskipun kadang-kadang ia merasa rindu pada kota lama, Caca tahu bahwa ini adalah tempat yang tepat untuk memulai hidup baru.

Suatu hari, setelah bekerja lembur, Caca menerima pesan dari ibunya yang mengingatkannya untuk menjaga keseimbangan hidup. “Jangan terlalu terbebani, Nak. Kamu sudah cukup berjuang. Sekarang waktunya untuk menikmati perjalananmu.”

Pesan itu membuat Caca tersenyum. Ia menyadari bahwa ia tidak perlu terburu-buru untuk menemukan kebahagiaan. Kadang, langkah kecil yang tepat adalah yang paling penting. Ia mulai menemukan kedamaian dalam pekerjaannya dan dalam dirinya sendiri, meskipun proses penyembuhannya masih berlangsung.

---

Akhir yang Baru Dimulai

Sasa, Arman, dan Caca masing-masing menjalani perjalanan mereka dengan cara yang berbeda. Sasa dan Arman belajar untuk memperbaiki hubungan mereka, membangun kepercayaan yang hilang. Caca, di sisi lain, menemukan kesempatan baru dalam hidupnya, melepaskan masa lalu dan meraih masa depan yang lebih cerah.

Namun, meskipun mereka telah mengambil langkah besar untuk maju, mereka semua tahu bahwa perjalanan ini masih panjang. Ada banyak hal yang harus mereka hadapi, banyak luka yang harus disembuhkan. Tapi satu hal yang pasti—mereka semua memiliki kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru.

1
Ani Aqsa
ceritanya bagus.tp knapa kayak monoton ya agak bosan bacanya..maaf y thor
Lili Inggrid
lanjut
✨HUEVITOSDEITACHI✨🍳
Wuih, nggak sabar lanjutin!
Android 17
Terharu sedih bercampur aduk.
Mắm tôm
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!