NovelToon NovelToon
MY HOT AND SEXY HUBBY

MY HOT AND SEXY HUBBY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:20.7k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Jingga yang sedang patah hati karena di selingkuhi kekasihnya, menerima tantangan dari Mela sahabatnya. Mela memintanya untuk menikahi kakak sepupunya, yang seorang jomblo akut. Padahal sepupu Mela itu memiliki tampang yang lumayan ganteng, mirip dengan aktor top tanah air.
Bara Aditya memang cakep, tapi sayangnya terlalu dingin pada lawan jenis. Bukan tanpa sebab dia berkelakuan demikian, tapi demi menutupi hubungan yang tak biasa dengan sepupunya Mela.
Bara dan Mela adalah sepasang kekasih, tetapi hubungan mereka di tentang oleh keluarganya. Mereka sepakat mencari wanita, yang bersedia menjadi tameng keduanya. Pilihan jatuh pada Jingga, sahabat Mela sendiri.
Pada awalnya Bara menolak keras usulan kekasihnya, tetapi begitu bertemu dengan Jingga akhirnya dia setuju.
Yuk, ikuti terus keseruan kisah Jingga dan Bara dalam membina rumah tangga. Apakah rencana Mela berhasil, untuk melakukan affair dengan sepupunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Ketahuan

Bola mata Jingga hampir keluar dari kelopaknya, ketika melihat Bara sudah berdiri didepan pintu yang terbuka.

"Kamu gak akan bisa kabur dari saya, wifey!" ucapnya tajam, dengan seringai kejam menghiasi bibirnya yang seksi.

Jingga bermaksud menutup pintu, tetapi tangan Bara sigap menahannya.

"Kita harus bicara!"

"Enggak ada yang perlu di bicarakan!"

"Gue keluar dulu, silahkan kalian berdua selesaikan masalahnya" Kasandra dengan santai berjalan hendak keluar, tapi Jingga menarik lengannya cepat.

"Lo gak bisa pergi begitu saja! Pasti lo yang kasih informasi, sama pak tua ini" tuduh Jingga.

"Kalo iya, lo mau marah!" tantang Kasandra, melepas kasar tangan yang memeganginya. "Gue masih berpikir logis, gak kayak lo yang apa-apa gak pake otak."

"Ohh, jadi lo gak setia kawan!" sambil berkacak pinggang Jingga mengeluarkan amarahnya.

"Bukan masalah setia kawan atau gak, tapi kelakuan lo emang gak patut. Seorang istri harusnya nurut, lo mau jadi perempuan durhaka karena melawan suami. Biar bagaimanapun, laki-laki tua itu udah jadi penanggung jawab lo? Paham!"

"Lebih baik gue yang keluar!" cegah Jingga. "Ayok...pak, kita selesaikan sekarang" lanjutnya, menarik paksa tangan Bara.

Kebetulan di depan apartemen Kasandra, banyak outlet yang menjual makanan siap saji. Jingga membawa Bara ke sana, ia tidak ingin berada satu ruangan bersama suaminya.

"Kamu takut saya berbuat macam-macam, ya" ucap Bara, ketika istrinya memilih berada di salah satu cafe kekinian.

"Sedikit!" balas Jingga singkat.

"Saya gak akan menggigit, tubuh kamu kurus seperti triplek dengan buah dada rata mirip punya anak SMP" tuturnya mencemooh.

"Oo ya!? Lalu beberapa hari lalu, bapak begitu rakus menjelajahi tubuh saya" sindirnya halus.

"Itu karena saya khilaf!" ucapnya santai.

"Khilaf atau keenakan."

"Hehe, dua-duanya!" kekeh Bara. "Lagipula, kamu udah sah jadi istri saya. Dosa lho, menolak keinginan suami."

"Maunya bapak, sebenarnya apa sih?"

"Saya ingin kamu tinggal di rumah, dan menuruti semua perintah."

"Saya pergi, karena bapak gak datang lagi malam itu. Buat apa menunggu tanpa kepastian?"

"Kamu tau, saya kembali keesokan harinya. Tapi kamu pergi begitu saja, tanpa meninggalkan pesan."

"Lalu, bagaimana bapak menemukan saya?"

"Kamu belum mengenal siapa saya, bukan? Perlu kamu tau, kemana pun pergi? Saya akan menemukan mu. Mudah bagi saya mencari mu, tinggal menjentikkan jari semuanya ketemu."

"Saya ingin mengakhiri pernikahan ini, karena merasa berdosa pada Mela. Bapak kembali saja padanya, mumpung hubungan kita belum terlalu jauh."

"Sudah saya katakan, jangan pernah mengulangi lagi keinginan untuk berpisah. Apa kata orang tua saya? Kamu ingin membunuh mereka dengan perlahan, karena menanggung malu. Seperti kamu tau, pernikahan kita di ketahui oleh keluarga besar saya juga Tante Soraya."

"Jadi saya harus bagaimana?"

"Pulanglah ke rumah, saya akan melakukan perjalanan bisnis selama satu minggu."

"Kalo bapak pergi, gimana dengan saya?"

"Kebetulan mommy saya akan berkunjung ke Jakarta, beliau akan tinggal di rumah kita. Jadi kamu bisa belajar memasak, atau keterampilan sebagai seorang istri."

"What! bapak gak bercanda, kan!?"

"Emang, saya ada tampang pelawak."

"Enggak sih, tapi saya takut!"

"Kenapa takut? Mommy saya orangnya baik, kamu kan di beri perhiasan kesayangannya berarti beliau sayang pada menantunya."

Jingga meremas ke dua tangannya, ia benar-benar gugup juga khawatir. Bagaimana sifat mommy nya Bara? Apakah baik atau galak? seperti gambaran mertua di sinetron ikan terbang, yang menindas menantunya sendiri. Memang sih sewaktu pertama kali bertemu terlihat baik, tapi siapa tau hanya di permukaan saja. Tanpa sadar, Jingga bergidik ngeri.

"Jangan memikirkan sesuatu, yang belum terjadi" ucap Bara, ketika melihat istrinya terlihat terdiam dengan wajah terlihat tertekan.

"Memangnya bapak tau, yang saya pikirkan" balas Jingga.

"Saya tau isi kepala mu, semuanya selalu di kaitkan dengan pemikiran negatif" ujar Bara. "Seperti saya bilang, jangan panggil bapak, mulailah membiasakan diri memanggil Mas atau hubby itu lebih baik."

"Maaf hubby kebiasaan, habis bapak kan bos saya di kantor."

"Sekarang saya bukan atasan kamu lagi, bagaimana kalau mommy dengar? Kamu panggil saya bapak. Beliau akan curiga dan berprasangka, pernikahan kita berdasarkan kesepakatan."

"Iya memang benar, pernikahan kita adalah kesepakatan antara saya, Mela dan bapak sendiri."

"Oke...oke, saya tau! Tapi agar rencana kita berhasil, tolong ubah panggilan itu."

"Baiklah!"

"Sudah jangan ngobrol aja, pesanlah makanan" pinta Bara, mengakhiri perdebatan. "Saya lihat kamu kurus sekali, seperti gak dikasih makan" lanjutnya menyindir.

"Saya gak mau gemuk, hubby" rajuk Jingga. "Bagaimana kalau suami saya berpaling?"

"Suami kamu itu, saya" tunjuk Bara pada dadanya sendiri. "Jadi jangan takut, saya gak akan cari yang lain."

"So sweet banget sih, pak bos!" ucap Jingga menggoda. "Ya kan, bapak udah punya Mela. Mau dikemanakan kekasih bapak yang cantik itu?"

"Saya menikah dengan kamu, urusan Mela biarlah mengalir seperti air. Jangan campur adukkan antara kamu dan Mela, kalian dua wanita yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Karena hanya takdir yang bisa menyatukan kami berdua, saya gak mau jadi anak durhaka" ungkap Bara panjang lebar.

"Enggak mau durhaka tapi main belakang, sangat kontradiktif sekali pak bos yang terhormat ini" sindir Jingga halus.

"Sudahlah, berdebat gak akan ada akhirnya. Saya hafal kamu, yang sedang mencari celah untuk melarikan diri."

"Sok tau!"

"Taulah! Kamu seperti buku yang terbuka, mudah terbaca oleh orang lain."

"Pantas saja, saya mudah di bohongi."

"Siapa yang berbohong pada mu?"

"Mela juga bapak, yang pandai menyimpan affair. Hanya ada gosip tipis-tipis di kantor, tapi dengan cepat hilang tertiup angin."

"Waiter!" panggil Bara, mengacuhkan ucapan Jingga. "Pesanlah sesuatu."

"Saya gak lapar!" ujarnya acuh, sembari memainkan kukunya yang di beri kuteks warna pink.

Bara menghela nafas panjang, pertanda ia marah juga kesal pada perempuan muda yang jadi istrinya. Sulit sekali mengendalikan emosinya, bila sudah berhadapan dengan Jingga. Lain dengan Mela yang bisa bersikap dewasa, padahal mereka seumuran.

Mau membatalkan pernikahan, rasanya gak ada dalam agamanya. Menjalankan juga berat, karena ada ibunya yang berharap banyak pada pernikahannya.

Belum lagi Mela yang berulah, menambah beban pikirannya. Seandainya Mela bukan sepupunya, tentunya tidak seribet ini. Mereka pasti sudah menikah, dan bahagia dengan satu atau dua anak. Tapi yang namanya hidup, tentu ada cobaannya. Allah tidak akan memberi cobaan pada umatnya, bila tidak ada jalan keluarnya.

Pasti ada pelangi setelah hujan, ada kebahagiaan yang akan ditemui setelah badai. Tapi itu kapan terjadi?

Bara jadi pesimis dengan namanya bahagia, karena kata itu seakan menjauh dari dirinya. Hubungannya dengan Mela, menjadi batu sandungan teramat berat. Walaupun tidak ada larangan menikahi sepupu, tetapi orang tuanya tidak setuju. Mereka punya pendapat sendiri, menikah dengan orang yang tidak dikenal itu lebih baik. Daripada harus berhubungan dengan yang di kenal, karena bila terjadi perselisihan keluarga mereka akan saling bermusuhan.

'Duh, rasanya kepala hampir pecah!'

...****...

1
Kaifa Banova
up nya kurang banyak
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Jangan dulu kasih harapan Laki macam entu mah Jingga kasih dulu pelajarn Laki Lw masih pinpalan gk punya pendirian.
Alin Norshalsabilla Alkhatir
next
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Nah entu baru God..
beri plajaran tuk Laki leya leye gtu mh Laki gk punya pendirian hampas aja
Mundri Astuti
lah itumah pada egois semua, yg jadi korban jingga, kalau masih ngurusin si Mela bukannya malah nengiyakan berita yg tersebar, lagi ngga mikir banget kakeknya
Mundri Astuti
kakeknya begitu amat ya
Mundri Astuti
nah gitu dong jingga, tegas biar ngga disakiti berulang kali, dimanfaatkan pula, bara plin plan tinggalin aja mendingan
Desi Irawati
semangat jingga. good job
Desi Irawati
kalo aku jd jingga sdh gua tinggalin
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Laki gak punya pendirian tenggelamkan di markas buaya aja punya Laki Dan sahabat bgtu mah jingga..

Menjauhlah bila prelu pergi ke dasar bumi biar tidak ketemu lagi sama laki biadab entu.
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Laki gak punya pendirian tenggelamkan di markas buaya aja punya Laki Dan sahabat bgtu mah jingga..

Menjauhlah bila prelu pergi ke dasar bumi biar tidak ketemu lagi sama laki biadab entu.
Alin Norshalsabilla Alkhatir
next
Kaifa Banova
upnya kurang ....
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Hadeuh ratu ular kadut ngapain ikut campur...
si Jingga harusnya gk baper di pernikahan itu kan pernikahan hitam di atas putih bukan di dasari suka sama suka..
Mundri Astuti
ngga tau dah mo ngomong apa, baranya begitu, jingga mesti tegas, klo memang ngga serius dng pernikahannya lepaskan
Mundri Astuti
pergi menjauh lebih baik
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Menjauh aja dulu Jingga..
biar jdi penonton dulu , dema apa lgi yang mereka mainkan.
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Napa gk nikahi aja tuh sepup lw Bara sebelum jingga jatuh cinta beneran ma Lw
Alin Norshalsabilla Alkhatir
pesanagn manis snerarnya.. tp sayang harus ada si luman ular.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!