NovelToon NovelToon
Dia Suamiku

Dia Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Patahhati
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Sejatinya, pernikahan adalah suatu ibadah dan kebahagiaan yang harus dikabarkan. Tapi tidak bagi Mila dan Elgar. Pernikahan siri mereka hanya diketahui oleh mereka berdua dan orang tua Mila dikampung.



"Ingat, pernikahan kita atas dasar saling membutuhkan. Aku membutuhkan kepuasan, dan kamu membutuhkan uang. Jadi jika salah satu diantara kita sudah merasa tidak butuh, kita berakhir." Itulah kata kata yang selalu Elgar ucapkan.

"Lebih dari uang yang aku butuhkan, aku butuh cintamu." Kata kata yang hanya mampu Mila ucapkan dalam hati, tapi tak pernah bisa dia lafalkan.

Saat berdua, mereka adalah suami istri. Tapi saat ada orang lain, mareka adalah dua orang asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAAT JAUH

Pikiran Elgar berkecamuk. Dia tak mau berfikiran negatif tentang Salsa. Tapi sekuat apapun dia mencoba untuk tak memikirkannya, tatap saja, hal itu mengusik hati dan pikirannya. Dia duduk dibalkon sambil memijit keningnya.

Salsa, kenapa dia merasa jika ada yang berbeda dengan wanita itu. Salsa sangat lihai diranjang. Sangat berbeda dengan Salsa dulu. Membuat sebuah pertanyaan muncul dikepalanya, mungkin selama di luar neger dia .....

"Tidak tidak." Gumam Elgar sambil menggeleng. Dia membuang jauh jauh pikiran tentang Salsa yang mungkin sering bermain dengan bule disana. Salsa tak mungkin seperti itu, batinnya.

Salsa datang dengan hanya memakai kimono mandi. Dia berdiri disebelah Elgar sambil menyodorkan sebungkus rokok. Ditangan kiri wanita itu, ada sebatang rokok yang sudah menyala.

Elgar menggeleng, membuat Salsa mengernyit heran.

"Kamu gak ngerokok?"

"Udah jarang."

"WHAT! Are you kidding?" Salsa tak bisa percaya. Seorang Elgar yang dia tahu pecandu rokok sejak SMA, hari ini menolak rokok.

Elgar menggeleng. Dia memang sudah jarang merokok sejak kerja di kantor pusat. Hampir setiap hari dia bekerja sekitar 10 jam. Dan selama itu, dia tidak merokok. Pun saat berasama Mila, Elgar juga terpaksa tak merokok karena Mila tak tahan dengan asap rokok. Membuat dia tak ada waktu merokok dan akhirnya, sedikit demi sedikit dia bisa lepas dari candunya itu.

"Kamu sudah banyak berubah beb." Ujar Salsa sambil menghisap rokoknya. Dulu dia belajar merokok dari Elgar. Tapi sekarang, justru gurunya sudah berhenti sedangkan dia makin candu.

"Tidak ada yang berubah, aku masih seperti dulu." Tutur Elgar sambil menarik Salsa agar duduk dipangkuannya.

Mereka lalu mengobrol tentang pendidikan Salsa, kerjaan dan persiapan pertunangan mereka minggu depan. Juga tentang apa saja yang akan mereka lakukan di Singapura besok.

"Sa."

"Hem." Jawab Salsa sambil memutar duduknya menghadap Elgar. Dia mematikan rokoknya yang tinggal sedikit lalu membuang putungnya begitu saja karena tak ada tempat sampah.

Elgar ragu untuk menanyakan. Tapi dia tiper orang yang tak suka berbasa basi.

"Apa?" Tanya Salsa sambil membelai wajah Elgar.

"Apa selama diluar negeri, kamu pernah melakukan dengan pria lain?" Elgar bertanya selembut mungkin, tak mau Salsa sampai tersinggung.

Tapi selembut apapun pertanyaan itu. Masih terdengar bagai tuduhan bagi Salsa. Wanita itu langsung bangkit dari pangkuan El dan masuk ke dalam kamar.

Tahu jika kekasihnya itu sedang ngambek, Elgar segera menyusulnya. Dipeluknya dari belakang tubuh Salsa yang sedang terbaring diatas ranjang.

"Kalau emang enggak, kenapa marah?" Tanya Elgar sambil menciumi rambut Salsa yang masih bau shampo. Entah kenapa, hanya karena shampo, dia teringat Mila. Rasanya bau sampo murahan Mila, lebih wangi dari sampo mahal miliknya. Salsa memang mandi menggukan perlengkapan yang tersedia di apartemen Elgar.

Elgar buru buru membuanga jauh bayangan Mila. Tak mungkinkan dia kecanduan dengan bau sampo Mila?

"Aku kecewa saja. Bisa bisanya kamu nuduh aku kayak gitu. Selama kita pacaran, pernah gak sih El aku selingkuh? Selama ini aku selalu dukung kamu. Aku selalu kasih apapun yang kamu mau. Aku_" Salsa tak melanjutjan kalimatnya karena Elgar membalikkan tubuhnya. Sekarang mereka berdua saling berhadapan.

"Sorry." Kata Elgar sambil mencium kening Salsa lama.

"Atau jangan jangan, kamu yang selingkuh saat aku di luar negeri?"

Pertanyaan spontan dari Salsa membuat tenggorokan Elgar terasa tercekat. Harusnya tadi dia tak membahas masalah ini. Sekarang, senjata makan tuan kan. Elgar sendiri jadinya yang pusing.

"Iya beb, kamu selingkuh?" Desak Salsa sambil menggoyang goyangkah bahu Elgar.

"Tak mungkin aku selingkuh saat aku sudah punya wanita sesempurna dirimu. I love you honey."

Elgar mulai mencium bibir Salsa. Pembahasan ini tak boleh dilanjutkan. Atau dia akan ketahuan. Dan cara paling ampuh untuk mengalihkan topik adalah bercinta.

Elgar menarik tali kimono Salsa hingga terlepas. Tangannya mulai menyelinap kedalam kimono dan bertengger di dua bongkahan kenyal milik Salsa.

Salsa mulai melenguh diantara ciuman mereka. Ciuman Elgar turun ke leher dan tangannya menyibakkan kimono Salsa hingga dadanya terbuka sempura. Elgar lanjut mengeksplor bagian itu membuat Salsa tak henti hentinya men de sah. Wanita cantik itu benar benar menikmati semua sentuhan Elgar di tubuh polosnya.

"El...." Salsa terus menyebut nama Elgar sambil menekan kepala pria itu agar makin dalam ke dadanya.

Tak ingin keluar hanya dengan serangan di dada, Salsa segera mendorong tubuh Elgar. Dia mengambil alih permainan sekarang. Dimanjakannya milik El hingga pria itu mengeluarkan erangann nik mat.

Keduanya terus mengarungi bahtera kenik matan hingga gelombang dahsyat menerpa keduanya.

Salsa ambruk diatas tubuh El dengan nafas tersengal sengal sebelum dia berguling ke samping.

Elgar menatap Salsa yang terbaring disebelahnya. Kekasihnya itu benar benar lihai. Apalagi saat bergoyang diatasnya. Tapi entah kenapa, justru dia merasa kurang menikmati. Mungkinhkan ini karena dia terlalu terbebani dengan prasangkanya sendiri?

Elgar buru buru mengenyahkan pikiran itu. Disini dia yang selingkuh, tak seharusnya dia malah menuduh Salsa.

Elgar menoleh kearagh nakas dan hendak mengambil air minum. Dia baru ingat jika ini diapartemennya, bukan ditempat Mila. Diatas nakas, tak ada air mineral botol. Biasanya, Mila selalu menyediakan air meniral botol diatas nakas. Karena dia tahu, Elgar sering kehausan setelah olah raga ranjang.

"Beb, ambilin minum dong. Haus banget." Ujar Elgar sambil menoleh ke arah Salsa.

"Capek El." Jawab Salsa dengan mata yang masih tertutup, efek kelelahan campur ngantuk.

"Bentar doang."

"Ck, ngantuk. Ambil sendiri dong."

"Sa, bentaran doang."

Salsa tak menjawab, entah tidur atau malas menanggapi Elgar.

Karena terlalu haus, akhirnya mau tak mau, Elgar turun dari ranjang. Dia memakai pakaiannya dan pergi kedapur.

Elgar berdiri disamping kulkas sambil meneguk sebotol air mineral. Mendadak dia teringat Mila. Biasanya, hanya tinggal ngomong, apapun ada dihadapannya. Mila, wanita itu tak pernah menolak apapun perintahnya. Jangankan untuk mengambilkan air, bahkan memasak tengah malampun dia mau.

Ditempat lain, Mila duduk diatas ranjang sambil memandangi yuppi dari Pink.

"Kalau lagi sedih, makan aja yuppi, jangan nangis."

Mila teringat ucapan bocah kecil itu tadi siang. Dibukanya plastik yuppi dan dimakannya sebiji. Terasa manis, sedikit asam dan kenyal. Tapi saat ingat Elgar yang membelikan yuppi itu, Mila kembali menangis.

Diambilnya ponsel. Sudah jam 10 lebih, Elgar belum juga datang.

Apakah dia sedang bersama Salsa? Sedang apa mereka sekarang? Apakah mereka sedang berciuman seperti tadi siang? Atau apakah mereka sedang bercinta. Sedang melepas rindu dan saling memuasskan satu sama lain?

Kepala Mila penuh dengan pertanyaan pertanyaan itu. Bahkan dikepalanya seperti sedang berputar adegan mesra antara Elgar dan Salsa.

Berkali kali Mila mencoba menghubungi El, tapi hanya suara operator yang dia dengar. Tak mungkin Elgar mematikan ponselnya. Jadi kemungkinannya, nomer Mila diblokir.

Ting tong ting tong.

Mendengar suara bel. Mila seketika tersenyum, dia tergesa gesa turun dari ranjang dan berlari menuju pintu.

"El." Ujarnya sambil membuka pintu.

"Malam mbak."

Mila kecewa melihat seorang perempuan berdiri didepan pintu.

"Saya tetangga sebelah. Hari ini ibu saya dari kampung datang. Dia membawa banyak dodol. Ini untuk mbak." Wanita tersebut menyerahkan sekotak dodol kepada Mila.

"Terimakasih." Jawab Mila sambil menerimanya.

"Permisi." Pamitnya dan langsung pergi.

Mila kembali menutup pintu. Dia duduk disofa sambil menatap kotak berisi dodol. Ternyata rindu membuatnya menjadi bodoh. Bisa bisanya dia berfikir jika Elgar yang datang. Jika pria itu yang datang, dia tak akan menekan bel, melainkan langsung masuk.

"El, aku kangen kamu."

1
tintrim listiani
otewe
tintrim listiani
karyamu kerenn semua thor...
Ely
Luar biasa
Bzaa
kerennnnnn😘😍💕
Bzaa
segera otewe...
sukses sll ya tor, kopi sudah terkirim 😘
St Olip
Luar biasa
Bzaa
Edgar menolong nya PK pamrih nih
Bzaa
pasti nyai Mila ☺️
Sa Tokkin
Luar biasa
Salsa Sal
secinta itu Mila sama Elgar, sayangnya cinta Mila buat orang yang salah, Elgar gak pernah anggap Mila, duh sakit banget ya jadi Mila...
Salsa Sal
sedih banget jadi Mila, cuma dimanfaatin doang sama Elgar /Cry/
Mimin Switnawati
Luar biasa
Jeni Safitri
Wah.. Ini ceritanya benar" bagus, endingnya menyayat hati😭😭😭
Jeni Safitri
Bagus sama devan aja ngak ada keluarganya yg akan protes tapi kalau dgn elgar pasti keluarganya ngak akan ada yg setuju krn mrk dasarnya udah kaya
Nurmiati Aruan
ya ampun bawang nya banyak 😭😭😭😭
Marwah Rahman
tokoh Elgar itu baik, hanya dia dikekang oleh orang tua hanya untuk ambisi ingin memiliki kembali kekuasaan keluarga nya yang sebagian sudah dikuasai oleh keluarga tunangan nya.. walau pun memang di agak sedikit egois...
Anonymous
Luar biasa
Chita Hasan
karya yang sangat the best👍
saya sangat suka..
apalagi ending nya , bikin mewek😭
sukses dengan semua karya kamu Thor🥰🥰
Akmal Azzam
Kecewa
Akmal Azzam
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!