NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Pergi

Biar Aku Yang Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Penyesalan Suami
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Biru_Muda

Jangan menikah saat hati kita belum bisa move on dan berdamai dari masa lalu, karena yang akan dirugikan tak hanya diri sendiri, namun juga pasangan baru kita. Hal itu yang pada akhirnya menjadi konflik pada hubungan Rania dan juga Andreas. Pernikahan mereka di ambang pada perpisahan karena masa lalu Andreas tiba-tiba datang ditengah-tengah mereka, terlebih sikap Andreas yang dingin dan cuek membuat Rania lelah untuk terus bertahan pada pernikahannya, karena seolah hanya dia yang selama ini memperjuangkan hubungannya. Ia pun akhirnya memilih untuk pergi. Tapi, bisakah ia pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru_Muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menata Hati Yang Terlanjur Kecewa

Rania keluar kamar dengan perasaan sedikit kesal. Dia yang seharusnya mengonfrontasi suaminya yang ikutan menginap jadi tidak mendapatkan apa-apa gegara ia yang malah keluar dari kamar akibat malu melihat keadaan suaminya yang habis mandi.

"Bodoh banget, kenapa aku malah keluar" Gerutunya penuh sesal.

Ia mengutuk dirinya sendiri yang justru malu melihat suaminya yang habis mandi. Padahal seharusnya dia sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu. Tak habis fikir sama dirinya hari ini, Rania hanya bisa bergumam kesal.

"Bikin malu saja" Ungkapnya malu pada apa yang ia lakukan sendiri.

Ia berjalan menjauh dari kamar dengan perasaan campur aduk. Karena seharusnya ia hendak menanyakan alasan suaminya yang mau menginap, namun justru tidak jadi dia lakukan. Karena gagal, ia jadi tidak tahu harus ngapain sekarang. Terlebih ia tidak mungkin masuk kedalam kamarnya lagi setelah keluar dengan cara seperti itu.

"Apa non Rania mau makan?"

Sapa seseorang dari arah samping. Membuatnya menoleh dan mendapati bi Surti telah ada disampingnya. Ia pun akhirnya tersadar bahwa telah berjalan ke arah ruang makan.

"Ah, enggak kok bi, tadinya saya hanya mau berjalan-jalan disekitar rumah, cuma saya tidak sadar sudah sampai disini saja." Balas Rania.

"Oh begitu. Yasudah, kalau begitu bibi lanjut bersih-bersih rumah dulu ya non."

"Iya, silahkan bi."

Setelah itu ia kembali melanjutkan perjalanannya, dan akhirnya memilih berakhir di area belakang rumah. Yang kebetulan ada kolam ikan beserta taman bunga milik oma. Ia duduk dan mencoba merilekskan diri dari beban pikirannya.

"Tunggu deh, entah kenapa aku jadi teringat sesuatu begini."

Rania tiba-tiba tersadar akan sesuatu. Ia teringat pada sikap Andreas yang tadi sedikit menggodanya. Ia terbangun dari duduk santainya, dan membuat ekspresi yang sedikit tak percaya dengan apa yang ia ingat. Karena keburu keluar duluan, ia jadi tak terlalu memperhatikan ekspresi suaminya saat itu, dan baru tersadar sekarang saat sudah keluar dari kamar.

"Dan.. tadi dia juga tersenyum, kan?"

Rania kembali merinding melihat perubahan sikap dari suaminya. Karena mengingat sikap Andreas yang dulu begitu dingin dan jarang tersenyum, bahkan kepadanya.

Dan, hari ini ia benar-benar melihat senyuman yang berbeda yang ditunjukan oleh seorang Andreas kepadanya. Sebuah senyuman yang sangat berbeda yang biasa ia lihat sebelum-sebelumnya ketika Andreas bersama rekan bisnisnya.

"Itu tidak mungkin, bisa saja tadi aku yang salah melihatnya"

Rania menyangkal apa yang ia lihat tadi. Ia terus menggelengkan kepalanya tanda menolak apa yang ia lihat sendiri. Tapi, begitu di ingat-ingat lagi, ia menyadari betul perbedaan sikap dari suaminya itu dibanding dulu. Ia pun jadi bingung menghadapi hal yang begitu tiba-tiba seperti ini.

Walau memang dulu ia sangat berharap bisa melihat sikap suaminya itu sedikit saja berubah dan lebih hangat padanya, namun begitu ada perubahan sedikit dari sikap suaminya, hatinya ternyata belum sepenuhnya mencerna apalagi menerima.

Karena perubahan itu dirasa terlalu cepat oleh Rania. Mengingat mereka yang baru kemarin berdebat hebat, dan dirinya yang mengutarakan semua unek-uneknya di depan Andreas sendiri, bahkan memukulinya, memarahinya juga terus meminta pisah darinya.

"Aneh tidak sih, kalau orang bisa berubah secepat ini?"

Andreas yang begitu dingin, cuek, bahkan kaku, kini tak lagi memaksakan kemauannya dengan egois seperti dulu lagi. Seperti hari ini yang tak lagi melarangnya untuk menginap dirumah oma. Ia juga bisa melihat ekspresi suaminya yang tersenyum seperti tadi, bahkan melihat suaminya mencoba menggodanya adalah suatu hal yang langka bahkan tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Apa benar dia mas Andreas yang aku kenal?"

Rania bingung melihat suaminya. Mengingat sikapnya begitu aneh hari ini.

"Harus bagaimana sekarang?"

Tak akan mudah menghadapi sosok yang sudah melukai hatinya selama ini. Hatinya belum sepenuhnya menerima suaminya kembali. Namun, disatu sisi ia melihat jelas bagaimana suaminya itu berusaha untuk menebus semua kesalahannya. Tapi, dia juga tak ingin memaafkannya dengan mudah, mengingat apa yang sudah Andreas lakukan selama ini kepadanya.

Ia menghela nafas panjang tanda dilema. Dilema ingin memaafkan dan menerima suaminya kembali atau memilih untuk tidak memafkannya. Dan, sekarang dia juga semakin dilema karena harus kembali berbagi kamar dengan suaminya. Akan semakin menyulitkan baginya yang sejenak ingin menata hatinya.

Namun, tentu ia harus menyesuaikan diri ditengah kondisi mereka yang lagi tidak baik-baik saja, mengingat status mereka yang memang masih suami istri. Jadi, mau tidak mau harus berbagi kamar yang sama. Terlebih ini dirumah oma, jadi tidak mungkin jika meminta untuk dipisah kamarnya.

"Kamu disini rupanya.." Tegur Andreas yang akhirnya menemukan keberadaan Rania.

Mendengar ada suara membuat Rania menoleh, dan mendapati suaminya sudah berdiri tepat di samping bangku yang lagi ia duduki.

"Kenapa kamu kesini?" Tanya Rania melihat keberadaan Andreas.

"Karena aku sedang mencari seseorang yang kabur tadi." Goda Andreas.

Mendengar itu membuat Rania kembali teringat pada kejadian tadi, dan langsung membuang muka kesal.

"Apa sih, gak jelas."

Rania menolak mengakui dan tak memperdulikan ucapan Andreas.

"Kamu marah?" Tanya Andreas yang kini duduk disamping Rania, dan berhenti menggodanya.

"Soal apa?"

Rania menjawabnya tanpa menoleh kearah Andreas.

"Soal aku yang ikut menginap disini?"

Tiba-tiba saja Andreas membahas lebih dulu soal dirinya yang akan menginap dirumah oma. Hal yang ingin dia bahas tadi sebelum keluar kamar. Begitu dibahas, entah kenapa membuatnya jadi tidak semangat.

"Aku tidak marah." Jawabnya kemudian yang tak ingin membahas soal itu.

"Kalau begitu aku boleh menginap disini?"

Dengan nada lembut Andreas meminta izin pada Rania. Dan hal itu tentu membuat Rania sedikit terkejut, karena tak biasanya Andreas meminta pendapat darinya.

Membuatnya menoleh dan menatap wajah suaminya itu dengan ekspresi tak mengerti.

"Kenapa malah meminta izin sama aku? Ini kan rumah oma kamu." Ucapnya bingung.

"Aku hanya takut membuat kamu tidak nyaman, jika aku berada disini"

Rania lagi-lagi dibuat heran pada sikap suaminya yang tiba-tiba saja meminta izin bahkan meminta pendapatnya.

"Mas, kamu kenapa sih hari ini?" Tanyanya dengan nada heran.

"Aku? Memangnya aku kenapa?"

Kali ini Andreas yang tak mengerti dengan yang dimaksud oleh Rania, dan berbalik bertanya.

"Kamu tidak sadar kalau kamu sedikit aneh hari ini?"

Andreas hanya diam saat mendengarnya.

"Aku kan sedang berusaha."

Ia pun kembali membuka suaranya dengan tatapan yang kini melembut tak seperti dirinya sebelumnya.

"Berusaha untuk apa?"

Rania tak mengerti dengan yang dimaksud oleh suaminya.

"Untuk berubah" Jelas Andreas, yang kini membuat Rania terdiam.

1
partini
Andreas ga usah terlalu deh istri mu pasti balik ke kamu kasih kesempatan ke dua ,,dari th 2019 tuh bisa di hitung yg ga balikan
Novansyah
terlalu mutar2 kalau mau d kenang masa kalau nya kenapa gak dari awal ceritanya biar gak mutar2 buat bingung terlalu bajang cerita d masa lalu sama masa kecil nya
Biru_Muda: Thanks masukannya tp emang alurnya maju mundur
total 1 replies
Novansyah
bagus kk tapi kalau bisa update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa sekali update 4 sampai 5 bab kk biar enak bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!