Ini mengisahkan seorang permaisuri terkenal tangguh yang mampu membantu rajanya melawan musuh di medan perang bernama Violetta.
Setelah membantu sang raja berjaya permaisuri malah di khianati dan dibunuh oleh suami yang dia sayang.
Setelah mati sebuah keajaiban muncul. Dia hidup kembali dalam tubuh wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps. 25
Mereka masuk ke dalam ruangan bertuliskan ruangan CEO. Tuan Samuel duduk di sofa double sambil membawa Az duduk di sebelahnya.
"Silahkan duduk Andri, Lisa, Devan." ucap tuan Samuel.
Mereka semua duduk di sofa lainnya. Devan memilih duduk di sofa tunggal yang biasanya digunakan oleh tuan Samuel karena merasa tidak nyaman untuk dekat dengan Lisa yang sesekali meliriknya.
"Sisi tolong sediakan minuman juga camilan untuk kami." ucap tuan Samuel pada Sisi asistennya yang berdiri di sebelahnya.
"Baik tuan." saut Sisi hormat lalu pergi.
"Kalian berdua tentu penasaran ingin tahu untuk apa aku memanggil kalian berdua ke ruangan ini." ucap tuan Samuel dijawab anggukan kepala oleh mereka berdua.
"Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan dan minta pada kalian berdua. Yang pertama adalah saya ingin memperkenalkan cucu saya satu-satunya pada kalian. Perkenalkan gadis cantik di samping saya ini adalah Azkaela Samuel Berza." ucap tuan Samuel.
"Dan untuk pemuda di depan saya itu adalah cucu tuan Gerald namanya Devan" tambahnya.
"Az sayang, perkenalkan mereka adalah Lisa dan Andri. Mereka adalah pemuda pemudi jenius yang sangat berperan penting dalam perusahaan saat ini. Dengan kemampuan mereka, dalam waktu singkat mereka sudah berada di posisi manajer keuangan dan manajer pemasaran." ucap tuan Berza memuji dua orang itu.
"Halo nona muda Berza." sapa Lisa.
"Halo juga Lisa." sapa balik Az sambil tersenyum.
"Halo nona muda Berza." sapa Andri.
"Halo juga Andri." sapa balik Az.
"Az sayang, kakek ingin agar kau dapat belajar dari mereka mengenai beberapa hal tentang perusahaan. Apakah kau tidak keberatan jika kakek menempatkan dirimu sebagai karyawan biasa dibawah pengawasan salah satu dari mereka?" tanya tuan Samuel.
"Kakek hanya ingin kau belajar dari bawah agar lebih paham mengenai perusahaan kita." tambahnya.
"Aku tidak masalah mengenai itu kakek. Tapi untuk itu, mereka harus merubah panggilan mereka padaku." ucap Az.
"Aku tidak ingin statusku diketahui oleh yang lainnya selama aku bekerja sebagai karyawan biasa karena akan percuma jika yang lainnya tahu. Mereka tentu akan sungkan terhadapku dan akan memperlakukan aku berbeda." tambah Az.
"Kau benar sayang." saut tuan Samuel.
"Tok tok tok." suara ketukan pintu menyela percakapan mereka.
"Masuk." ucap tuan Samuel.
Ternyata itu Sisi yang datang bersama seorang OB membawa minuman juga cemilan pesanan tuan Samuel. OB itu keluar setelah selesai menyuguhkan apa yang dia bawa sedangkan Sisi kembali ke tempatnya di depan ruangan tuan Samuel atas perintah beliau.
"Tentunya mereka harus setuju dulu untuk membimbing aku karena dari yang aku tahu, dari pembicaraan kakek tadi dengan mereka, mereka tidak tahu mengenai hal ini dan tentunya belum setuju dengan ini." ucap Az setelah Sisi keluar dan keadaan kembali hening.
"Bagaimana Lisa, Andri, apakah kalian setuju dengan keinginan saya untuk kalian dapat membimbing dan menjaga cucuku Az di dalam perusahaan sebagai karyawan baru yang akan bekerja dibawah naungan kalian?" tanya tuan Samuel.
"Tentu tuan." saut mereka berdua.
"Membantu nona muda Berza ad...."
"Tidak, kalian harus memanggil aku dengan hanya nama saja tanpa embel-embel nona muda." sela Az.
"Tapi...."
"Az benar, kalian harus membiasakan diri untuk memanggil namanya saja agar tidak ada yang curiga." sela tuan Samuel.
"Baik tuan, baik Azka..."
"Cukup Az saja." sela Az lagi.
"Baik Az." ucap ragu Lisa.
"Baik Az." ucap Andi juga.
"Apakah aku juga bisa ikut magang di perusahaan kakek Sam?" tanya Devan akhirnya mengeluarkan suara.
"Tidak, kau akan membuat keributan jika kau ikut magang bersamaku." bukan tuan Samuel namun Az yang menolak keinginan Devan.
"Mengapa bisa seperti itu?" tanya Devan.
"Dengan penampilan seperti itu, kau hanya akan membuat para karyawan wanita jadi heboh. Lihat saja di perjalanan menuju tempat ini banyak mata yang menatap ke arahmu." jawab Az.
"Kalau begitu aku akan menyamar menjadi buruk rupa." tawar Devan.
"Mengapa kau harus susah payah bekerja di perusahaan ini sedangkan perusahaan milik keluargamu juga bisa kau tempati untuk bekerja?" tanya tuan Samuel.
"Aku merasa tidak cocok untuk belajar dari bawah jika bekerja di sana karena hampir semua orang mengenali aku karena acara ulang tahun yang kakek dan orang tuaku adakan sebelumnya kakek Sam. Lagi pula, dengan aku ikut magang dengan Az, Aku juga dapat membantu untuk menjaga Az bukan?" jawab Devan.
"Hm, benar juga. Tapi, kau harus menjaga status kalian aman sampai kalian selesai magang dan untuk Lisa dan Andri, kalian jangan sampai terlalu lembek pada mereka berdua. Perlakuan mereka layaknya karyawan lainnya selama di perusahaan dan bantu untuk menjaga rahasia tentang jati diri mereka." putus tuan Samuel pada akhirnya.
"Terima kasih kakek Sam. Aku janji akan belajar dan bekerja dengan serius serta menjaga Az dengan baik selama kami di perusahaan." ucap Devan.
"Jangan terlalu banyak janji, kau cukup buktikan bahwa kau memang serius ingin belajar." ucap tuan Samuel.
"Satu hal lagi yang harus kau lakukan." ucap tuan Samuel.
"Apa itu kakek Sam." tanya Devan.
"Buat keluargamu setuju dengan keinginanmu itu. Aku tidak ingin berdebat dengan orang tua itu hanya karena masalah ini." jawab tuan Samuel.
"Tenang kakek Sam, aku akan urus masalah kakek dan orang tuaku. Mereka pasti akan setuju dengan ini." ucap Devan yakin.
"Besok kalian sudah bisa masuk bekerja. Ingat untuk datang sebelum jam 7 pagi karena perusahaan tidak menolerir keterlambatan." ucap tuan Samuel.
"Baik kakek." saut Az.
"Baik kakek Sam." saut Devan.
Lisa dan Andri kembali ke ruangan mereka setelah itu. Sedangkan Az, Devan dan kakeknya masih di dalam ruangan itu.
"Kakek harus mengikuti rapat pemegang saham sebentar lagi. Apakah kau akan tinggal menunggu atau ingin pulang dulu?" tanya tuan Samuel.
"Aku ingin pergi berbelanja untuk kebutuhan bekerja besok terutama pakaian karena aku tidak mungkin menggunakan pakaian dengan merek ternama untuk bekerja sebagai karyawan magang bukan?" jawab Az.
"Baiklah, kakek akan telepon Zak untuk mengantarmu berbelanja dan kalian dapat menjemput kakek saat jam pulang kantor agar kita bisa makan malam bersama." ucap tuan Samuel.
"Biar aku saja yang mengantar Az, kakek Sam. Aku juga sekalian mau belanja pakaian formal yang lebih sederhana untuk bekerja besok." tawar Devan.
"Bagaimana Az sayang?" tanya tuan Samuel.
"Siapapun yang mengantar bagiku sama saja kakek." jawab Az.
"Baiklah, kalian bisa pergi berbelanja bersama sekarang. Kakek sudah hampir terlambat untuk rapat." ucap tuan Samuel.
"Kalau begitu kakek pergilah segera tak perlu mengantar kami." ucap Az.
bikin calon yg lebih tangguh dr devan utk az
malah gila