NovelToon NovelToon
Your Heart Is My Home

Your Heart Is My Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah dengan Musuhku / Bad Boy
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aniec.NM

Menunggu adalah cinta yang paling tulus, tapi apakah yang ditunggu juga mencintai dengan tulus? Sudah tiga tahun lamanya Anaya Feroza Mardani menunggu sang kekasih pulang dari Indonesia. Kabar kematian sang kekasih tak akan membuat Naya begitu saja percaya sebelum dirinya bertemu dengan jasad sang kekasih.

Penantian tiga tahun itu, membuat kedua orang tua Naya harus menjodohkan Naya dengan seorang Dokter tampan bernama Naufal Putra Abikara anak dari Abikara Grup, yang tak lain adalah musuhnya saat SMA dulu.

Apakah kekasih yang Naya tunggu akan datang? Dan apakah dia masih hidup atau sudah meninggal? Bagaimanakah hubungan Naya dengan Naufal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aniec.NM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 12 Raka Kembali

“Lelaki itu benar-benar Raka, lelaki yang Naya tunggu tiga tahun, lelaki yang Naya harapkan kehadirannya. Kini sudah ada di depan matanya. Naya tak bisa menahan tangisannya, ia menangis histeris.

Bak disambar petir siang bolong, seakan tubuh Naya ta bisa kendalikan, pandangannya seketika menjadi gelap.

Naufal yang baru sampai, dengan sigap menahan tubuh mungil Naya, dia sudah tidak sadarkan diri. Naufal segara mengangkat tubuh Naya, sebelum pergi sekilas dirinya bertatapan dengan Raka.

**

Perlahan Naya membuka mata, menampakan Naufa berada di sampingnya.

“Naufal, Raka Naufal.” Naya kembali menangis, ia masih syok melihat Raka kembali.

Naufal meletakan kepala Naya dalam pelukannya, dagunya ia tempelkan di kepala Naya.

“Lo bisa sepuasnya.” Lelaki itu memberikan ruang.

Naufal bisa merasakan sakit hati yang Naya rasakan, namun disisi lain ada kekhawatiran yang ia rasakan. Perasaan cinta itu sudah tumbuh di hati kecilnya untuk perempuan yang ia peluk saat ini, rasa takut akan kehilangan Naya itu mungkin akan dia rasakan dalam waktu dekat. Naya akan kembali dengan Raka, dan pernikahan mereka akan berakhir.

“Naya, dengar gue lo harus kuat, lo nggak boleh nangis, lelaki yang lo tunggu udah ada di depan mata lo, lo harusnya bahagia” ujar Naufal, sejujurnya dia tak ingin mengatakan itu. Itu terasa menyakitkan.

“Di luar ada Raka, nanti gue panggil dia ya buat lo ngomong berdua sama dia.” Naya tak menjawab, dia masih larut dalam pikirannya.

“Naya!” Lagi-lagi suara itu membuat Naya menangis, suara itu selalu Naya rindukan.

Lelaki itu kini berada tepat di hadapan Naya, dia akan berbicara banyak dengan Naya. Naufal merasa dirinya menggunakan waktu mereka, ia harus membuka ruang untuk keduanya berbicara hal yang banyak. Naufal memilih melangkah pergi, namun sebuah tangan menahan langkahnya.

“Lo bisa temenin gue disini,” mohon Naya.

Naufal mengguk mengiyakan, lalu ia duduk di samping Naya.

Terlihat helaan nafas panjang dari lelaki itu, sebelum dirinya berbicara pajang.

“Naya, maaf selamat ini aku bohongin kamu. Sebenarnya aku masih hidup, setelah kecelakaan itu aku dirawat sama dokter Diva hingga aku sembuh.”

“Kenapa kamu nggak ngabarin aku, kenapa kamu nyari aku?” tanya Naya.

“Maaf Naya, aku menghilang dari kamu, aku udah ngelarang janji kita.”

Ada rasa penyesalan, namun Raka tak bisa apa-apa selain meminta maaf.

“Naya, aku mohon beri aku kesempatan, kita bisa memulai hidup baru bahagia bersama.” Raka memegang kedua tangan Naya, berharap Naya memberinya kesempatan.

Deg

Sesak mendengarnya, namun itu nyata adanya. Naufal hanya bisa pasrah, dia juga tahu pasti Naya akan memilih Raka dan hidup bersamanya.

Itu bukan yang Naya inginkan, hidup bersama Raka memulai lembaran baru. Tapi kenapa perasaan itu hampa ketika Raka mengatakan itu, bukannya dia bahagia namun kenapa dia sedih.

“Maaf Raka.” Naya melepas genggaman tangan Raka.

Pandangannya tertuju pada lelaki di sampingnya yang sudah menjadi suaminya.” Maaf Raka, aku ngga bisa. Aku udah punya Naufal, aku cinta sama dia.” Naya meraih tangan Naufal, lalu menggenggamnya.

Naufal terkejut bukan main, perkataan itu keluar langsung dari mulut Naya. Hati yang tadinya sesak, seketika lega dengan pernyataan tadi, apakah ini benar atau hanya omongan biasa.

Raka bisa terdiam, ia harusnya tau Naya pasti tidak akan kembali dengannya lagi, dia sudah mengecewakan perempuan itu. Kemudian Raka keluar dengan perasaan sedih, meninggalkan Naya dan Naufal di ruangan itu.

“Gue bakal dapet lo kembali Naya,” ucapnya dengan tangan jari-jari yang ia remas.

“Lo beneran cinta sama gue?” tanya Naufal, ia berharap mengatakan iya.

“Itu jawaban gue saat di kebun binatang Gue juga nggak tau Fal, kenapa gue bisa suka sama lo, cinta itu datang tiba-tiba tanpa direncanakan. Memang dulu gue berharap Raka kembali, namun setelah gue belajar ikhlas rasa itu tiba-tiba hilang, mungkin sebenarnya gue udah move on sama dia, tapi kenangan nya belum, tapi semenjak Lo di hidup gue, Lo hapus kenangan itu secara permanen,” ungkap Naya, ia tak bisa menahan air matanya.

“Jangan nangis.” Naufal mengusap lebih air mata Naya dengan tangannya.

Naufal memegang jari Naya, menautkan dengan dengan kedua tangannya. “Gue janji bakal selalu ada di samping lo.”

**

Sepulang dari rumah sakit, keduanya tengah bersih-bersih. Naya tengah merapikan tempat tidur, malam ini dia dan Naufal akan tidur satu ranjang.

“Mau aku bantuin?” lelaki itu mengambil bantal yang Naya pegang.

“Aku?” Naya mengerutkan keningnya.

Naufal tersenyum, mungkin untuk pertama kali ia mengatakan aku kamu dengan perempuan itu, biasa lo gue dan sekarang aku kamu.

“Iya, sekarang kan aku udah jadi suami kamu sepenuhnya, sebaliknya kamu juga udah jadi istri aku,” terang Naufal.

“Okey, suami,” sahut Naya.

“Baik istri.”

Keduanya tertawa, mungkin terdengarnya begitu geli namun harus mereka lakukan.

“Jadi sekarang aku udah boleh tidur di kasur?” tanya Naufal.

“Udah boleh.”

Naufal merebahkan tubuhnya di kasur, Naya ikut merebahkan tubuhnya di samping Naufal. Keduanya saling berpandangan, aneh rasanya bisa jatuh cinta dengan seseorang yang dulunya begitu sangat ia benci dan sekarang sangat cinta. Benar kata orang jaman dulu, jangan terlalu benci dengan seseorang nanti akan jatuh cinta, yah itulah yang dirasakan keduanya.

“Naya, gimana apa perut kamu masih sakit?” tanya Naufal.

“Udah nggak, itu berkat kamu juga. Enak juga ya punya suami dokter, jadi kalau sakit langsung di rawat pribadi,” ungkap Naya.

Naufal tengah menghitung dengan jarinya, entah apa yang ia hitung begitu serius ia hitung.

“Nay, kira-kira kamu selesai pms hari keberapa?” tanya Naufal.

“Hmm, ketujuh. Kenapa emang?”

“Yah, masih lama dong. Aku mau nagih hak aku sama kamu,” jawab Naufal.

Naya menaiki satu alisnya, ia tak paham apa yang diucapkan Naufal. “ Maksudnya nagih hak?”

“Oma kan mau punya cicit lima, nah kita belum buat Naya, kasian Oma nunggu lama,” terang Naufal.

Naya baru paham maksudnya Naufal barusan. Seketika pipinya memerah seperti keping rebus.

“Lagi-lagi pipinya kaya kepiting rebus, kalau salting bilang aja si Naya,” ledek Naufal.

“Apaan sih, nggak ya.” Naya menutupi wajahnya dengan bantal.

**

Saat menginjak waktu jam istirahat, Naya dan Luna tengah mengobrol di taman. Semenjak Naya jadian dengan Vero, ia jarang sekali mengobrol dengan Luna mungkin hanya di chat saja mereka bisa mengobrol karena Kayra lebih banyak dengan Vero.

“Kay, kayaknya lo beneran suka ya sama Vero, padahal tantangan gue cuma seminggu lo buat lo jadian sama Vero?” tanya Luna.

Jadi selama ini Kayra menerima cintanya Vero bukan karena dia bener mencintai Vero, namun dia hanya menerima tantang dari Luna untuk berpacaran dengan Vero. Jika selama seminggu Kayra tidak baper dengan Vero makan Kayra akan mendapatkan tiket konser, namun jika Kayra baper dengan Vero maka tiket itu hangus.

“Mana ada sih ya nggak lah, gue nggak akan suka sama cowok modelan Naufal.”

Mereka begitu asyik mengobrol, hingga tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari jauh, seseorang itu meremas jari-jari tanganya.

“Kayra!”

Suara bentakan itu membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara, hingga tersentak kaget.

“Vero.”

1
kath_30
Ngakak abis!
Abigail Carmona
Penulisnya jenius! 🌟
Anik Nurmala: makasih, jangan bosen² untuk mampir ya
total 1 replies
Husna
Bikin merinding! 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!