NovelToon NovelToon
Aku Istri Yang (TAK) Diinginkan : Cinta Lansia

Aku Istri Yang (TAK) Diinginkan : Cinta Lansia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Suami ideal / Healing / Cinta Lansia
Popularitas:66.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Bukan Emak-Emak Biasa

KDRT dan sederet teror, Mendung dapatkan setelah dirinya menolak rencana pernikahan Andika, suaminya. Andika akan menikahi Yanti, bosnya sendiri. Demi kehidupan enak, dia tega menjebloskan Pelangi—putri semata wayangnya dan Mendung, ke penjara.

Padahal, selama enam tahun terakhir ketika Andika mengalami stroke, hanya Mendung dan Pelangi yang sudi mengurus sekaligus membiayai. Fatalnya, ketidakadilan yang harus ia dan bundanya dapatkan, membuat Pelangi menjadi ODGJ.

Ketika mati nyaris menjadi pilihan Mendung, Salman—pria dari masa lalunya dan kini sangat sukses, datang. Salman yang memperlakukan Mendung layaknya ratu, mengajak Mendung melanjutkan kisah mereka, meski kini mereka sama-sama lansia.

Akan tetapi, selain Salman masih terikat pernikahan, penyakit kronis juga tengah menggerogoti kesehatannya. Masihkah Mendung bisa bahagia, bersama pria yang selalu meratukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bukan Emak-Emak Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Satu

Hari yang melelahkan, dokter Amir bergumam dalam hati. Ia tengah melangkah loyo sambil mengatur napas sedemikian rupa.

Di senja yang sudah cukup terlambat, mengingat suasana sudah terbilang petang, dokter Amir tak sengaja memergoki sosok yang amat sangat ia kenal. Sosok tersebut membuat langkahnya yang sudah memasuki taman depan rumah di kliniknya terhenti.

Pelangi yang rambut panjangnya tergerai dalam keadaan belum sepenuhnya kering, lari penuh waspada ke samping rumah. Setelah dokter Amir amati, Pelangi hanya sendiri dan tidak dikawal Talita.

“Si Talita ke mana?” lirih dokter Amir sambil menghela napas dalam. Ia memutuskan untuk menyusul Pelangi.

Karena pengobatan yang Salman jalani, Pelangi memang sengaja Salman kirim ke sana. Selain lagi-lagi dikawal Talita, tujuan Salman menaruh Pelangi di sana murni untuk ketenangan Pelangi.

Aroma sereh dari minyak telon yang begitu kuat, memenuhi indra penciuman dokter Amir, seiring dirinya yang makin dekat dengan Pelangi. Setelah dokter Amir teliti, alasan Pelangi buru-buru ke taman samping rumah, ternyata untuk melepaskan capung yang tersangkut di sarang laba-laba. Yang menarik perhatian dokter Amir, Pelangi melakukannya dengan sangat hati-hati. Sarang laba-laba yang menjadi alasan capung tersangkut pun, Pelangi perlakukan dengan sangat hati-hati.

“Hatinya sangat lembut. Dia begitu tulus mencintai orang yang dia cintai. Namun dia lupa bahwa mencintai seseorang, butuh kewarasan. Sedangkan kewarasan itu bermula dari mencintai diri sendiri. Karena jika kita yang melakukannya, siapa lagi?” batin dokter Amir yang langsung memasang senyum terbaik tak lama setelah yang ia awasi balik badan.

Pelangi tampak terkejut dengan keberadaan dokter Amir di sana, dan baru ia sadari. Mungkin karena pri bermata agak sipit itu, selalu melakukan segala sesuatunya penuh kelembutan.

“Kamu telah menyelamatkan dua kehidupan, bahkan lebih dalam satu waktu. Itu hebat.” Dokter Amir mencoba mengajak Pelangi yang menunduk dan tetap diam di hadapannya, berbicara.

Setelah mendengar ucapan dokter Amir, Pelangi memberanikan diri untuk menatap yang bersangkutan. Tatapan takut-takut cenderung sungkan. Ia mengangkat kedua tangannya, dan nyaris memberi pria di hadapannya isyarat.

“Suaramu terlalu merdu, jika hanya kamu sembunyikan. Kamu, ... bisa kehilangan suara merdumu, jika kamu menyembunyikannya.” Dokter Amir meyakinkan penuh kelembutan.

“Kami semua, ... aku, apalagi bunda, sangat menyukai suara kamu.” dokter Amir manggut-manggut mengakhiri ucapannya. Ia tengah berusaha meyakinkan Pelangi agar tidak menyembunyikan suaranya.

Diamnya Pelangi kali ini dan disertai kedua mata Pelangi yang berputar ke sana kemari seiring bibir Pelangi yang mengerucut. Dirasa dokter Amir karena Pelangi sedang berpikir, merenungkan ucapan dokter Amir.

“Kamu mau main tebak-tebakan denganku? Duduk di bangku depan. Ah tidak, ini nyaris magrib. Ayo kita masuk ke rumah dulu.” Dokter Amir mempersilahkan Pelangi jalan lebih dulu, agar gadis cantik itu melangkah di depannya.

Dokter Amir sengaja melakukannya tanpa melakukan kontak fisik, bahkan sekadar meraih tangan Pelangi. Sebab sejak awal bertemu kemarin, Pelangi anti disentuh. Pelangi jadi ketakutan di setiap gadis itu menyadari seseorang akan menyentuhnya..

Setiap langkah yang Pelangi lakukan tak pernah luput dari pengawasan dokter Amir. “Sampai detik ini, dia terus diam. Sepertinya, apa yang sengaja dia sembunyikan memang membuatnya merasa malu.” Dokter Amir terus menerka, apa yang membuat Pelangi sangat tertutup. Minimal ia harus tahu agar ia bisa melakukan penangan lebih tepat.

“Pelangi, ada yang ingin kamu ceritakan? Apakah menurut kamu, aku bukan orang baik. Hingga kamu juga tetap tidak mau cerita kepadaku?” Dokter Amir bertanya sambil menutup pintu rumahnya.

Mendengar pertanyaan dokter Amir yang sekarang, Pelangi berangsur menghentikan langkahnya. Ia juga berangsur balik badan, hingga ia menghadap kemudian menatap dokter Amir.

Belum apa-apa, dokter Amir sudah menyodorkan kelingking tangan kanannya. Hal tersebut membuat Pelangi menatapnya penuh terka. Pelangi mengerucutkan bibir, dan refleks menoleh ke belakang. Dari sana, Talita berseru meminta maaf. Wanita itu berdalih tidak bermaksud meninggalkan Pelangi, sebab hanya izin mandi untuk sebentar.

“Tidak ada apa-apa, istirahat lah selagi saya ada waktu untuk menjaga Pelangi,” ucap dokter Amir santai. Ia mengajak Pelangi untuk duduk di sofa sebelah. Tentu saja bukan di sofa sama karena diajak duduk saja, Pelangi ketakutan.

Dokter Amir sengaja tiduran di sofa panjang, meluruskan kedua kakinya yang memakai kaus kaki hitam.

“Ngie, kamu lihat si Gembul? Kalau kamu suka, itu buat kamu saja ya. Aku enggak ada waktu buat rawat. Apalagi ... si Gembul juga sudah sayang kamu,” ucap dokter Amir.

Pelangi yang masih berdiri mematung di tempat berangsur menoleh dan menatap Talita. Penjaganya itu menyambutnya dengan senyum hangat.

“Kamu tidak ingin mengucapkan terima kasih?” lirih Talita yang sudah menghampiri sekaligus mengapit tangan Pelangi.

Disinggung mengucapkan terima kasih, Pelangi jadi gelisah. Kedua matanya kerap mengawasi dokter Amir. Di sofa, dokter Amir baru saja memejamkan kedua matanya.

“Mbak Talita, bisa minta tolong, bangunkan saya sekitar tiga puluh menit lagi?” pinta dokter Amir di tengah kedua matanya yang terpejam.

“Baik, Dok. Tiga puluh menit lagi, saya akan membangunkan Dokter!” ucap Talita sangat santun.

Setelah Talita berhenti berbicara, Pelangi tersenyum kepada pengawalnya itu. Pelangi bergegas masuk ke ruang rumah lebih dalam. Talita mengikutinya, ternyata wanita muda yang mengalami kelainan mental itu mengambil si Gembul, kucing anggora kesayangan dokter Amir. Sementara beberapa saat lalu, dokter Amir baru menyerahkan kucing tersebut kepada Pelangi.

“Kamu ngeluarin Gembul, Ngie? Sudah sana kalian main. Jangan keluar rumah ya. Lagi magrib, setengah jam lagi saya juga baru akan shalat,” ucap dokter Amir yang langsung melongok dan menyambut kebersamaan Pelangi, Gembul, penuh senyuman.

“Makasih ....” Pelangi sungguh mengucapkan itu, tetapi dengan suara sangat lirih. Suaranya tertahan di tenggorokan.

“Kan ... kamu harus aktif bicara, supaya suara merdu kamu enggak hilang.” Walau terlihat sangat lelah, dokter Amir langsung sigap duduk. “Mbak Talita, tolong ambilkan segelas air hangat dan sendok, terus madu yang ada di meja dapur ya.”

Setelah meminta Talita mengambilkan apa yang ia butuhkan, dokter Amir juga meminta Pelangi duduk. Pelangi memilih duduk di sofa tunggal sambil tetap memangku Gembul. Lucunya, Gembul dengan santainya tetap tiduran di pangkuan Pelangi.

“Kelakuanmu, Mbul. Ngerti cewek cantik, ya. Nempel terus!” ucap dokter Amir di antara tawa renyah. Tawa renyah yang menular menjadi senyum cerah kepada Pelangi.

Setelah menuntun Pelangi meminum air hangat bawaan Talita. Dokter Amir juga meracik air manu hangat menggunakan air hangat sisa di gelas yang sama.

“Minum, ya. Hanya kamu yang bisa sembuhin diri kamu. Insya Allah kalau kamu mau sembuh dan ada usahanya, kamu bisa sembuh dalam waktu dekat. Ayo,” hangat dokter Amir masih jongkok di hadapan Pelangi.

Seperti saat menerima air putih, lagi-lagi Pelangi juga menatap Talita. Talita tersenyum sambil mengangguk kepadanya. Baru akan menempelkan bibirnya di gelas dan masih dibantu dokter Amir, seorang wanita cantik datang, dan asal menerobos pintu.

“Kak Amir, Ester datang!”

(Ramaikan yaa ❤️❤️❤️)

1
Neneng Liauw
ahhh s Koneng pintar memanfaatkan situasi 🤣🤣
Dedeh
ternyata ini akun baru ya semoga lancar update nya
Dedeh
semoga Kaka outhor mau up lagi cerita nya 🥰
Mira Hastati
bagus
Heni Maryanti
bolak balik ngecek gak ada kelanjutannya
aca
kok g up
aca
salah sendiri merokok terus
aca
males klo ma ester mending ma pelangi
aca
kok jd inget ojan sang pemuja janda ya/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/ aduh maaf Thor
aca
jangan bertele-tele Thor bkin sedihnya jd anjlok mood buat bacanya klo menderita terus
Heni Maryanti
bagus, mengisnpirasi
Dcy Sukma
Luar biasa
Ira mamaya
kok tiba2 dr. andri 🤔
Wiwik Retno Eni
bagus
Wiwik Retno Eni
bagaimana td jujur dengan masa lalu
🥀HartiQueenn_Dee🥀
ya allah kasihan banget pelangi akibat kelakuan bapaknya sampai mentalnya kena,,,,,
🥀HartiQueenn_Dee🥀
kenapa yanti selamat thor setidaknya kena luka bakar atau cacat
🥀HartiQueenn_Dee🥀
maaf kak ros aku baru mampir,,ketinggalan jauh nih harus maraton bacanya
Anna Nurhasanah
eh,beneran gak dilanjut ya Thor? ya udh,smg othornya sabar,ikhlas,biar sehat selalu
@alfaton🤴
semoga Salman mendung pelangi......semua sehat bisa kembali bersatu..... Mendung dengan Salman..... Pelangi dengan dokter Amir.......dan si koneng yang mungkin suruhannya Salman bisa dengan Talita ....mereka semua kan bahagia 🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!