NovelToon NovelToon
Perjalanan Menggetarkan Langit

Perjalanan Menggetarkan Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pena_Novel

Happy Reading ....

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2 Racun Bulan Es dan Tombak Suci

Meski berhasil mengeluarkan sebagian besar racun yang ada di dalam tubuh Erlang Shen, pria tersebut tidak dapat mengeluarkan racun yang berada di dantian Erlang Shen. Racun berbentuk akar itu akan menghancurkan dantian Erlang Shen jika dikeluarkan secara paksa.

"Sepertinya aku pernah melihat racun ini." Pria itu bergumam, lalu ia mengeluarkan sebuah buku yang berisi informasi tentang berbagai jenis racun dan cara menyembuhkan atau mengeluarkan racun tersebut.

"Racun bulan es," gumam pria itu.

"Sangat sulit untuk menyembuhkan racun bulan es. Kebetulan juga penawar racun itu hanya dimiliki oleh Yang Hao," lanjut pria tersebut.

"Sepertinya anak ini tidak akan bisa berkultivasi." Pria itu lalu meninggalkan tempat itu dan mencari herbal. Sejam kemudian, Erlang Shen sadar.

"Dimana ini?" tanya Erlang Shen.

"Ini pasti di klan Shen." Erlang Shen buru-buru meninggalkan tempat tersebut. Sebelum pergi ia meninggalkan surat kecil.

"Siapapun yang menyelamatkan aku ucapkan terimakasih, tapi maaf aku tidak bisa berlama-lama di sini." Erlang Shen langsung pergi.

Pria yang menyelamatkan Erlang Shen hanya tersenyum sembari melihat pemuda yang diselamatkan itu semakin menjauh. Pria itu tidak berniat untuk mengejar Erlang Shen, Ia kembali ke kediamannya dan menyuling pil.

******

"Kalau racun ini ada di dalam tubuhku, mungkin racun yang sama ada di dalam tubuh kakek," gumam Erlang Shen.

"Meskipun ayah mengatakan semuanya, tapi penawar racunnya disimpan oleh patriak sialan itu." Erlang Shen bermonolog sembari terus berlari.

Setelah dirasa cukup jauh, Erlang Shen berhenti. Ia menatap buah-buahan di sekitarnya sambil menahan lapar. Karena rasa laparnya itu, Erlang Shen tidak dapat berpikir jernih. Ia memetik buah persik yang memancarkan sinar keemasan. Buah itu Ia petik dari pohon persik yang tingginya hanya 2 meter.

Swuuuussss

Energi dari persik tersebut menyebar keseluruhan tubuh Erlang Shen dan menghancurkan racun yang mengakar di dantiannya buah persik itu membentuk 8 akar elemen.

"Persik apa ini? Kenapa aku merasa lebih kuat?" tanya Erlang Shen.

Erlang Shen duduk bersila, kemudian ia mengecek racun di dantiannya. Dia sangat senang saat mengetahui jika racun yang mengakar di dantiannya sudah hilang.

"Dimana cincin ruang itu?" tanya Erlang Shen.

"Sepertinya cincin itu ketinggalan di tempat itu," ucap Erlang Shen.

Tanpa ia sadari, cincin itulah yang menunjukkan keberadaannya. Cincin yang seharusnya ditinggalkan orang tuanya ditukar oleh seseorang dengan cincin lain yang dapat memberitahukan lokasi orang yang memakai cincin tersebut.

"Jika ada waktu, aku akan mencari cincin itu." Erlang Shen kembali berjalan menyusuri hutan. Medan terjal dan lereng curam ia lewati. Setelah menempuh perjalanan selama sebulan, ia tiba di wilayah bersalju.

"Aku tidak memiliki sumber daya untuk berkultivasi," gumam Erlang Shen.

"Sebaiknya aku melatih teknik pemberian kakek." Erlang Shen mulai melatih teknik bertarung pemberian mantan tetua agung klan Shen.

wuuuussssss

Angin yang sangat kencang menerbangkan salju. Teknik yang diperagakan oleh Erlang Shen menggunakan elemen angin dan petir. Meski masih kaku, tapi Erlang Shen berhasil membentuk seekor naga, meski masih transparan.

"Teknik ini menggunakan Qi yang sangat banyak." Erlang Shen yang memiliki Qi yang terbatas tidak dapat melanjutkan latihannya.

"Hei anak kecil, pergi dari sana!" pinta seorang pria setengah baya.

"Maaf, Paman, tapi aku sangat kelelahan! Aku ingin beristirahat," jelas Erlang Shen.

"Aku tidak peduli! Kau lelah atau sekarat sekalipun, aku tidak mau tahu. Tempat ini adalah wilayah sekte Bintang Es. Sampah rendahan sepertimu tidak pantas di sini!" hina pria setengah baya tersebut.

"Aku akan pergi." Erlang Shen bersiap untuk pergi, tapi pria parubaya itu menyerangnya hingga ia terpental sangat jauh.

"Dasar sampah tidak berguna," hina pria tersebut.

Erlang Shen menghantam batang pohon yang sangat besar. Serangan dari pria itu membuat ia terluka. Es yang menghantam tubuh Erlang Shen mengandung racun bulan es. Racun itu membuat Erlang Shen kedinginan.

"Akan kubalas kau suatu hari nanti." batin Erlang Shen.

Erlang Shen berjalan menyusuri hutan dengan tubuh yang menggigil. Meski racun itu tidak melukainya atau menyerang organ dalamnya, tapi tetap saja racun itu membuatnya kedinginan.

Erlang Shen berjalan melewati pinggiran hutan dengan tubuh yang menggigil. Ia tak mempedulikan kondisinya, yang ia inginkan adalah menjadi kuat dan membalas orang-orang yang merendahkannya.

"Ayah, Ibu." Erlang Shen terjatuh ke tanah. Tubuhnya perlahan-lahan mulai membeku.

"Ayah, Ibu, kita akan bersama lagi," ucap Erlang Shen sembari menahan suhu dingin yang menyerangnya.

"Tidak boleh, Aku tidak boleh mati! Dendam ayah dan ibuku belum kubalas." Erlang Shen berdiri dan berjalan kembali, tapi tubuhnya membeku dengan cepat. Hal itu membuatnya tidak dapat bergerak sama sekali. Saat es itu sudah mencapai dada Erlang Shen, liontin yang dikenakan oleh Erlang Shen bersinar. Seketika es yang membekukan tubuh Erlang Shen menghilang.

Erlang Shen mengeluarkan liontin yang ia kenakan. Liontin itu terus bersinar. Tak lama kemudian, asap putih keluar dari liontin tersebut. Asap putih itu membentuk sesosok pria transparan yang memakai armor perang.

"Dari sekian banyak orang yang memakai kalung itu, kau yang berhasil membangunkanku," ucap pria itu sembari menatap Erlang Shen dengan tatapan merendahkan.

"Menjadi wadahku termasuk keberuntungan besar bagi manusia rendahan sepertimu. Untuk itu, jadilah wadah Dewa Perang ini," ujar pria yang menamai dirinya dewa perang.

Tangan Erlang Shen mengepal dengan erat. Ia menggenggam liontin yang dipakainya dengan penuh kemarahan. Energi transparan mengalir ke telapak tangan Erlang Shen dan menghancurkan liontin tempat dewa perang bersembunyi selama ini.

"Makhluk rendahan sebenarnya adalah kau." Erlang Shen menunjuk kearah Dewa Perang.

"Manusia tidak tahu terimakasih! Aku sudah menyelamatkanmu, tapi kau menghinaku! Kau benar-benar tidak tahu malu, manusia rendahan!" Seru Dewa Perang.

"Sekarang juga, jadilah wadahku!" pinta Dewa Perang.

"Tidak akan!" tolak Erlang Shen.

"Ha-ha-ha-ha-ha-ha." Tawa Dewa Perang menggema. Lalu, ia memasuki tubuh Erlang Shen.

"Tidak akan kubiarkan!" Tangan Erlang Shen mengepal. Amarahnya itu membangunkan kekuatan tersembunyi di dalam dirinya.

Wuuuussssss

Kekuatan itu menahan pergerakan jiwa Erlang Shen. Bukan hanya itu, kekuatan misterius itu bahkan memurnikan jiwa Dewa Perang dan menyatukannya dengan jiwa Erlang Shen.

Wuuuussssss

Kekuatan jiwa yang sangat kuat menyapu wilayah yang sangat luas. Kekuatan jiwa itu bahkan menggetarkan dimensi sekte Dewa Agung. Disaat yang sama, seluruh teknik bertarung dan teknik kultivasi yang dimiliki oleh dewa perang dimasa lalu kini dimiliki oleh Erlang Shen.

"Aku akan tumbuh dengan usahaku sendiri," ucap Erlang Shen.

Dimensi Sekte Dewa Agung ....

Istana sekte Dewa Agung bergetar. Tombak Naga suci yang sudah tersegel selama ratusan juta tahun bereaksi. Tombak itu melesat menembus pembatas dimensi. Beberapa orang yang melihat itu langsung mengejar tombak tersebut.

swuuuussss

Tombak itu menancap dihadapan Erlang Shen. Erlang Shen memperhatikan tombak itu beberapa saat, sebelum ia memberanikan diri untuk mencabut tombak tersebut.

Tombak itu dengan mudahnya dicabut oleh Erlang Shen. Bukan hanya itu, jiwa dari tombak naga suci menyerap esensi darah Erlang Shen. Tiga pria setengah baya yang berasal dari sekte Dewa Agung menghampiri Erlang Shen.

"Siapa kalian?" tanya Erlang Shen kepada ketiga orang yang tiba-tiba saja muncul didepannya.

"Kami penjaga tombak itu. Jika Tuan Muda berkenan, bergabunglah dengan sekte Dewa Agung," jawab salah seorang pria berambut merah.

1
Glastor Roy
yg banyak tor up ya la
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
up
Pena_Novel
upnya maksimal 3 bab, kalau lebih berarti bonus. soalnya author punya novel lain di pf sebelah
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
yg banyak tor
Glastor Roy
Napa belum update adminku yg baik
Glastor Roy
up
Halu
tulisan bagus sayangnya alurnya gajelas
Glastor Roy
up
Aman 2016
gaaas terus Thor update nya semangat semangat
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg banyak la tor up ya
Marco Hendry
ok . i like it. kapan kapan sempat ku mampir lagi. sekarang aku lagi sibuk ngerjain dua novel sekaligus di Du PF yang berbeda dan dua cerita yang berbeda pula . selama ku nulis baru ini ku mulai membaca lagi di karyamu, aku suka . sukses selalu. semangat.
Pena_Novel: makasih
total 1 replies
Marco Hendry
oke. ceritanya tampak hidup.
Pena_Novel: makasih karena telah mampir
total 1 replies
Marco Hendry
tulisanmu tampak sudah matang. tidak seperti tulisanku yang berceceran. semoga sukses selalu. semangat.
Aman 2016
lanjut Thor tambah update nya
Aman 2016
mantul abis Thor lanjut updatenya
Aman 2016
top top top markotop lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!