NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Cinta

Terjebak Dalam Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Yatim Piatu / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:38.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Amora Kiyoko, seorang gadis yatim piatu yang lembut hati, menjalani hidup penuh cobaan. Ia tinggal bersama bibinya, Tessa, dan sepupunya, Keyla, yang memperlakukannya dengan kejam.

Di tempat lain, Arhan Saskara, CEO muda PT Saskara Group, tengah menghadapi masalah di perusahaannya. Sikapnya yang dingin dan tegas membuat semua orang segan, kecuali sahabatnya, Galang Frederick.
Hari itu, ia ada pertemuan penting di sebuah restoran, tempat di mana Amora baru saja bekerja sebagai pelayan.

Namun, saat hendak menyajikan kopi untuk Arhan, Amora tanpa sengaja menumpahkannya ke tangan pria itu. Arhan meringis menahan sakit, sementara Galang memarahi Amora, "Kau ini bisa kerja atau tidak?!"

Penasaran kelanjutan cerita nya, yuk ikuti terus kisahnya, beri dukungan dan votenya🙏🏻😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Up 25

Arhan duduk di ruang kerjanya, mempelajari efek samping kemoterapi di laptopnya. Daftar yang muncul di layar membuatnya terdiam:

• Rambut rontok

• Kelelahan dan nyeri

• Mual/muntah

• Gangguan darah

• Kerusakan saraf

• Gangguan berpikir atau memori

“Sebanyak ini... Bagaimana Amora akan menjalaninya?” gumamnya, merasa frustasi.

Tok... tok...

“Masuk,” ujar Arhan, menatap pintu yang terbuka perlahan.

Zeline muncul. “Aku mau pamit pulang dulu, Han.”

“Amora mana?” tanyanya.

“Dia tidur. Salamin ya nanti.”

“Iya, makasih sudah jenguk Amora,” ucap Arhan tulus.

“Itu kewajiban aku. Aku sudah anggap Amora seperti adik sendiri.”

“Terima kasih. Biar diantar sopir saja.”

“Eh, nggak usah. Lagi pula taksinya bentar lagi sampai,” ujar Zeline menolak halus.

“Zeline,” panggil Arhan sebelum dia beranjak.

“Ya?”

“Tolong bantu aku beri Amora semangat supaya dia tidak menyerah dengan penyakitnya.”

“Itu pasti. Aku pulang dulu, ya.”

“Hati-hati.”

Setelah Zeline pergi, Arhan menuju kamar dan melihat Amora tertidur lelap. Wajahnya terlihat begitu damai, tapi Arhan tahu rasa sakit yang dia tahan.

“Aku janji, Sayang, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhanmu. Kamu harus sembuh, Ara, karena aku tidak akan bisa hidup tanpamu,” gumamnya sambil menyentuh tangan Amora.

Hari yang dinanti akhirnya tiba, hari pernikahan mereka. Acara sederhana itu adalah permintaan Amora, tanpa kemewahan, hanya sakralitas yang penting.

“Kamu cantik sekali, Ra,” puji Zeline sambil tersenyum.

“Terima kasih, Zel. Tapi aku takut,” jawab Amora pelan.

“Takut kenapa?”

“Takut nggak bisa jadi istri yang baik untuk Kak Arhan.”

“Jangan pesimis gitu, dong. Yuk, udah ditunggu.”

Di pelaminan, Arhan tersenyum menatap Amora. “Kamu cantik, Sayang.”

“Kakak bisa saja,” balas Amora, tersipu.

Proses ijab kabul berlangsung lancar.

“Saya nikahkan engkau, Arhan Saskara bin Reyhan Saskara dengan Amora Kiyoko binti Heru Kiyoko dengan mas kawin xxx dibayar tunai.”

“Saya terima nikahnya Amora Kiyoko binti Heru Kiyoko dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai.”

Para saksi mengesahkan pernikahan itu.

“SAH!”

Zeline memeluk Amora dengan haru. “Selamat, Sayangku. Semoga kalian langgeng.”

Galang ikut memberi selamat kepada Arhan. “Akhirnya, kamu mendapatkan cintamu kembali.”

“Thanks, bro. Btw, kapan kalian nyusul?” goda Arhan.

Zeline tersipu, sementara Galang menjawab cepat, “Secepatnya dong”

Saat mereka tengah bercengkerama, Arhan memperhatikan seorang tamu tak diundang yang melangkah masuk.

“Rara,” gumamnya dingin.

“Apa tujuan Anda datang ke sini? Saya tidak pernah mengundang Anda.”

Kinanti, wanita muda yang mendampinginya, menyela. “Mas, jangan begitu. Dia mama kamu.”

“Kita sudah lama berpisah, Kinanti. Jangan panggil dia begitu.”

“Tapi aku sudah anggap Mama Rara sebagai mama sendiri,” jawab Kinanti keras kepala.

Rara menatap Arhan. “Aku hanya ingin mengucapkan selamat. Tidak lebih.”

Rara dan Kinanti mendekati Amora. Kinanti memeluk Amora erat. “Selamat ya,” ucapnya dengan senyum palsu, lalu berbisik, “Aku akan merebut Arhan kembali. Jangan harap kamu bisa memilikinya.”

Rara mengikuti dengan memeluk Amora. “Selamat, Menantu,” katanya, lalu berbisik dingin, “Aku akan menghancurkan hidupmu. Ingat itu.”

Tangan Amora yang menggenggam Arhan semakin erat. Arhan merasakan tangan itu dingin dan berkeringat. Dia segera menarik Amora menjauh.

“Lepaskan istriku. Jangan memeluknya terlalu lama. Sayang, kamu nggak apa-apa?” tanyanya.

Amora mencoba tersenyum meski tubuhnya sudah sangat lelah. “Aku nggak—”

Tubuhnya tumbang di pelukan Arhan.

“Sayang! Bangun, Ara! Hey!” Arhan panik, sementara Rara dan Kinanti hanya berdiri tanpa rasa peduli.

“Ck, lemah,” desis Rara.

Arhan menatapnya dengan penuh amarah. “JAGA BICARAMU! ATAU AKU TIDAK AKAN SEGAN MEMOTONG LIDAHMU ITU! GALANG, SURUH PENGAWAL USIR MEREKA!”

“Baik, Tuan Muda,” jawab Galang tegas.

1
DoReMi
semangat author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!