Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Belva membuat kan kue bolu pandan untuk Bela selain bolu pandan Belva juga membuatkan aneka kue kering, yang bisa dimakan kapan saja sama Bela supaya anaknya punya banyak cemilan tidak usah beli.
"Semuanya masukin kedalam kardus iya Bik, awas ada yang ketinggalan kue, aneka minuman segar buat Bela minum, dan lauk mentah maupun lauk mateng biar nanti Bela masak sendiri di villa." ucap Belva sambil pindahin bolu yang sudah matang kedalam tempat makan, supaya bisa dibawa ke villa dan makan bareng Bela dan Boby.
"Baik Bu, apa setelah melahirkan anak Nona bakal dibawa kesini atau kita yang selalu kesana Bu maaf saya kepo?' tanya Bik Sumini penasaran dan takut dianggap terlalu kepo.
"Sepertinya kita yang selalu kesana Bik, saya belum siap denger pertanyaan tetangga yang kepo denger suara tangisan bayi." lanjut Belva belum siap dibully sama tetangga karena mendengar tangisan anaknya Bela kalo diajak kerumahnya apa lagi sampai nginap beberapa hari.
Belva setelah selesai masukin bolu buatannya langsung jalan ke kamar untuk siap-siap ke rumahnya Bela karena rindu sama Bela juga mau makan bareng Bela walaupun ada Bastian tidak jadi masalah buat Belva untuk tetep berkunjung kerumah anaknya.
**
Bela gemas melihat tumpukan bibit, pupuk, dan pot yang tidak pernah dipegang sama Bastian untuk ditanam didepan rumah membuat Belva angkat satu-satu untuk Bela tanam sendiri.
Menahan sakit demi punya penghasilan tambahan dan tidak sia-sia pemberian orang tuanya.
"Harus sabar demi kebutuhan anak yang harus punya anak kandung dan status, malu dong kalo bercerai sekarang bisa-bisa dibully kan tidak enak juga didengarnya, menyesal cinta sama laki-laki pemalas seperti Bastian cuman jadi sampah tidak berguna saja." batin Bela, Bela menyesal mencintai Bastian dulu, andaikan dulu tahu sifatnya Bastian tentunya tidak akan pernah jatuh cinta sama Bastian yang tidak bisa kompak dan ngertiin istri sama sekali, apa lagi tidak mengerti akan tanggung jawab seorang suami untuk keluarganya.
Dari jarak jauhan Asep dan temen-temennya memperhatikan Bela sendirian tanam beberapa bibit kedalam pot untuk dirawat setiap hari, sungguh Asep tidak tega melihat Bela capek sendirian urus rumah dan mencari uang sendirian demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Andaikan Bastian bisa dikerjain habis-habisan tentunya Asep yang pertama kerjain Bastian anak manja yang tidak tahu malu sudah merusak anak orang tapi tidak mau melakukan apapun untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya.
**
Bastian jalan menuju dapur merasa lapar karena dari tadi nahan lapar dan Bela tidak siapkan sarapan sama sekali.
"Dasar istri tidak guna sampai jam segini tidak sediakan sarapan, buat apa nikah kalo semuanya dikerjakan sendiri huh dasar istri payah tidak berguna sama sekali!" protes Bastian kesal karena dimeja makan tidak ada lauk sama sekali cuman ada nasi yang sudah dimasak Bela dari pagi.
Kekesalan Bastian belum usai melihat meja makan kosong, dibuat kesal melihat kulkas yang sengaja digembok sama Bela sungguh kesal sekali rasanya ingin menghajar Bela karena semakin keterlaluan pelitnya. Bastian mencari keberadaan Bela dan mau minta Bela masak untuk sarapan Bastian.
Bastian sejujurnya tidak terima dengan sikap Bela yang terlalu cuek sama suami, Bastian tidak kuat nahan lapar karena Bela sama sekali tidak siapkan makanan apapun untuk dirinya sekarang.
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya