Di nikahi Om Om sexy dan tajir melintir, siapa yang menolak?
Alula Humaira, gadis 18 tahun ini di nikahi oleh lelaki super seksi dan super kaya.
Rayden Mas Rafael, pria berdarah Jawa Italia ini terpaksa harus menikahi Alula karena jebakan lelucon dari kekasihnya.
Emelly, violinis super cantik yang menipu kekasihnya dengan mengirimkan Alula sebagai istri pengganti.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Alula bertahan hidup dengan lelaki kaya raya yang asing baginya?
NB _ Ini termasuk cerita ringan dan santai, tapi masalah konflik, kita lihat saja kedepannya, hehe.... Biasanya aku suka konflik yang lebih greget....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak beres
Tak ada yang Alula pikirkan selain bersyukur memiliki majikan sebaik Emelly. Semoga sesuai rencana, Emelly akan melepaskan rumah milik Alula jika drama pernikahan itu berhasil di laksanakan oleh Alula.
Sepertinya Emelly ingin membuktikan kesungguhan Rayden padanya. Mungkin dengan sedikit memberi godaan wanita lain.
Selama ini, Rayden tak pernah menunjukkan sikap lain terhadapnya, tapi bisa saja kan, Rayden tergoda wanita selain dirinya.
Ini permainan seru yang menguji adrenalin dalam hubungan cintanya yang membosankan, sejatinya Emelly tak pernah mendapatkan sentuhan lebih dari ciuman ringan di pipi.
Rayden terus mengajaknya menikah, sementara status istri tampak menakutkan baginya.
Zaman sudah modern, pernikahan bukanlah satu-satunya hal yang perlu di lakukan dahulu sebelum melakukan hubungan seksual.
Yah. Setidaknya itu menurut Emelly yang notabenenya wanita gaul dan bebas.
Adat istiadat Jawa ningrat yang di junjung tinggi oleh Rayden lumayan membuat Emelly bosan.
Sedikit permainan konyol akan menghibur kejenuhan hatinya. Banyak faktor yang mempengaruhi psikologi violinis cantik itu. Diantaranya rumah tangga orang tuanya yang tidak utuh.
Di sela ketidakpastian Emelly masih yakin Rayden takkan pernah tergiur menjadikan Alula istri yang sesungguhnya.
Alula terlalu anak-anak dan tidak begitu enak di pandang mata. Alula tidak termasuk ke dalam kriteria Rayden Mas Rafael-nya.
"Permisi iiiiiiii" Kata sapaan yang melengking terdengar dari ambang pintu.
Emelly dan Alula menoleh, rupanya beberapa orang membawa koper masuk ke dalam sana. "Silahkan masuk."
"Yuk Cin, kita dandan!" Ajak makhluk gemulai itu yang rupanya berjenis kelamin laki-laki. Syal bulu di bagian leher membuatnya lebih eksentrik.
Emelly beralih pada Alula. "Alula kamu mandi dulu, setelah itu kamu menurut di dandani sama Ricko, aku harus pergi sekarang juga."
"Aiko, Nona sayang, Aiko." Protes Ricko tak mau di panggil nama aslinya.
"Iya Aiko."
Alula menyengir, ternyata lucu sekali lelaki gemulai itu. "Ok." Gadis itu memberikan tanda setuju dengan tangannya.
Emelly tersenyum, Alula melipir ke arah lain.
Selesai mandi, segera Aiko mendandani Alula, bahkan membuat wajah Alula tertutup tudung pengantin berwarna putih.
Alula sangat cantik, sayangnya Emelly tak sempat melihatnya. Emelly telah pergi dengan beberapa tasnya.
Sebelumnya, Emelly berpesan pada Aiko untuk mengantar Alula ke rumah utama Rayden dan memastikan Alula pulang setelah acara pernikahan selesai.
"Ya Tuhan." Entah kenapa, jantung Alula berdebar kencang, seakan-akan pernikahan yang ingin dia hadapi adalah pernikahan sebenarnya.
"Kamu kenapa Lula?" Tanya Aiko.
"Aku kok deg-degan sih Princess Aiko, inikan cuma sandiwara, tapi aku tegang."
"Jangan membayangkan malam pertama, karena setelah Ijab, kamu aku bawa pulang. Itu perintah Nona Emelly."
Alula menggeleng. "Bukan membayangkan malam pertama Aiko, aku cuma takut, pacar Nona marah dan memutuskan hubungan. Bukan kah merasa di tipu akan membuat seseorang kesal?" Cetusnya.
"Itu urusan mereka. Bukan urusan kita, lagian, bukan hanya kali ini Nona Emelly kabur dari pernikahan, tapi Tuan Rayden masih mau memaafkan, itu karena Tuan Rayden sangat mencintai Nona Emelly."
"Apa kali ini juga Tuan Rayden itu akan memaafkan Nona Emelly? Bagaimana kalau ternyata mereka berpisah?"
"Sudah ku bilang, bukan urusan kita. Sekarang kita langsung ke rumah utama Tuan Raden, Tuan pasti menunggumu." Kata Aiko. "Emmh tidak maksud ku menunggu pengantin nya." Ralat nya menggeleng.
"Ok." Angguk Alula.
...----------------...
Sampai di kediaman utama Rayden Mas Rafael yang katanya pacar setia Emelly, Alula lebih gemetar lagi.
Deg-degan kembali muncul ketika kaki-kaki mungilnya menginjak tanah halaman rumah luas nan megah itu.
Aiko yang menyadari kegugupan Alula mulai menilik sedikit tudung pengantin milik Alula.
"Kamu pucat Lula."
"Sudah ku bilang, aku gugup."
"Santai sayang, bukan kamu yang akan di nikahi, ijab kabul yang akan di ucapkan oleh pengantin pria bukan nama mu tapi nama Emelly."
"Iya." Alula mengangguk kemudian mengikuti langkah kaki para pengawal yang menjemput kedatangannya.
Di depan pintu sana, ada pria tampan berusia 30 tahun berdiri menghalangi jalan, dia Bastian, tangan kanan Rayden Mas Rafael.
"Tunggu."
Alula berhenti. "I-iya." Dia mendelik setelah kelepasan menjawab, padahal Emelly mengatakan jangan pernah bersuara selama dalam masa penyamaran.
"Nona ikut aku. Bos sudah menunggu mu."
Kali ini Alula mengangguk tanpa bersuara.
Bastian mempersilahkan Alula untuk melangkah di depannya masih di iringi oleh Aiko, jujur saja, Aiko pun ikut berkeringat, sepertinya sudah ada yang mencurigai mereka tapi semoga saja hanya perasaannya.
Mereka menaiki anak tangga, sementara di bawah para tamu undangan telah memadati lokasi.
Di sela gemetar Alula mengerling ke lantai bawah, dan matanya membulat sempurna melihat Rayden Mas Rafael telah duduk dengan tampannya di kursi khusus, tempat di mana nantinya akan dilangsungkan ijab qobul.
"Om bekicot? J-jadi, dia pacar Nona Emelly? O my God, gawat, seribu kali gawat." Gusarnya tanpa sadar.
Bastian menekan earphone di telinga nya. Sedikit menjauh dari Alula. "Bos, kau harus memeriksa dulu, siapa gadis yang mengenakan gaun pengantin ini." Ujarnya.
Seketika Alula menutup mulutnya ternganga, saat Rayden tiba-tiba menatap tajam ke arah nya seolah curiga pada dirinya.
"Kenapa Om itu menatap ku? Apa dia mau menerkam ku? Ya Tuhan, selamatkan aku dari pria kaya yang mirip iblis tampan itu." Batinnya.
"Mari silahkan Nona." Suara gagah Bastian membuyarkan pertikaian batinnya. Alula mengangguk lalu menurut mengikuti langkah kaki Bastian.
Alula mengedar pandangan, di mana ia sempat di buat terpana oleh setiap detil griya menawan ini. Rumah klasik yang di buat lebih modern dari disain pada umumnya.
Kamar pengantin yang telah rapi di hiasi kelopak bunga mawar merah, ini menakjubkan baginya. Seandainya saja pemilik kamar ini benar-benar dirinya alangkah bahagianya ia.
Dalam hening, sempat-sempatnya keserakahan melintas di otaknya. Padahal, siapa dirinya? Hanya anak yatim-piatu yang berwajah biasa saja.
Kenapa Alula sampai berpikir wajahnya biasa saja? Karena selama ini tidak ada lelaki yang memuji dirinya cantik.
Dia menyukai Galang seniornya yang baik hati, tapi pemuda tampan itu tak pernah memujinya. Galang bahkan sering memuji gadis lain di depannya. Itu menandakan bahwa dirinya tidak menarik.
Tentu saja, dengan pakaian usang yang tidak menarik sama sekali, mana ada lelaki yang mengaguminya, Alula lebih fokus mengurus otaknya dari pada penampilannya.
BRAK!
Pintu kamar itu tertutup, Alula menoleh ke arah sana, sekarang Alula sadar, Alula hanya seorang diri di kamar pengantin ini.
Aiko yang berjanji akan menjaganya pun tak ada nampak di sisinya. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres terjadi di belakangnya.
"Kenapa aku di kunci di sini?" Menyingsing gaun pengantin Alula berlari ke arah pintu dan menggedor akses keluar yang tertutup rapat.
"Princess Aiko, apa kau di luar?" Teriaknya. "Princess, jangan biarkan aku sendiri!" Teriaknya lagi.
...😚𝗕𝗮𝗯 𝗶𝗻𝗶 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶😚...
...ᴰᵘᵏᵘⁿᵍ ᵃᵘᵗʰᵒʳ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᴸᴵᴷᴱ ⱽᴼᵀᴱ ᴷᴼᴹᴱᴺ ᵈᵃⁿ ᴴᴬᴰᴵᴬᴴ🙏...
bisa mati rasa