NovelToon NovelToon
Dijandakan Karena Janda

Dijandakan Karena Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Cerai / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi
Popularitas:91.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

Melodi sunyi berdendang indah di keheningan malam. Detak bisu memecah kesunyian dalam langkah-langkah sepi. Dalam diam, kata-kata berseru keras dalam hati.

Jihan malam ini berniat ingin memberikan kejutan kepada suaminya karena beberapa hari tidak pulang ke rumah disebabkan ada kerjaan di luar kota.

Tapi kenyataannya, Jihan lah yang mendapatkan kejutan. Jantungnya meletup-letup, darah panas mendidih mengalir sampai ke ubun-ubun. Jihan tak mampu bersuara, hanya tetesan air mata yang mewakili perasaannya.

Tepat di depan matanya, suaminya tidur bersama seorang wanita tanpa busana dalam satu selimut sambil berpelukan.

Apa yang akan terjadi?

Ikuti terus jalan ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Diikuti Mobil Hitam

BOOOOOM!

Bunyi ledakan di lorong hotel membuat semua tamu hotel berhamburan keluar. Api mulai memercik dan membakar karpet lantai lorong hotel. Alarm hotel menjerit. Para tamu berlarian menyelamatkan diri ke tangga darurat.

Arsen refleks mengambil tabung pemadam kebakaran yang ada di kamarnya. Arsen dan beberapa orang menyemprotkan tabung pemadam kebakaran ke lorong hotel. Api dengan cepat bisa dipadamkan.

Setelah api berhasil dipadamkan, fire sprinkler baru menjalankan tugasnya. Alhasil, Arsen dan beberapa orang yang memadamkan api, basah kuyup tersiram air yang turun dari langit-langit hotel. Orang-orang itu mengumpat dalam bahasa asing. Yang artinya hotel bintang lima tapi fasilitasnya seperti losmen.

Jihan melaporkan kejadian kepada manajer hotel. Karyawan yang tadi mengantar paket untuk Jihan dimintai keterangan. Menurut informasi yang di dapat, paket itu diantar kurir ke lobby hotel untuk Jihan Fira.

Paket yang ada di dalam kotak hitam itu berisi boneka sapi yang di dalamnya dimasukkan sebuah peledak.

Pihak hotel juga melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian. Jihan, Arsen dan beberapa orang juga dimintai keterangan. Setelah beberapa menit kemudian, mereka semuanya bubar kembali ke tempat masing-masing.

"Yank, siapa lagi kali ini?" Arsen merangkul Jihan.

"Yang pasti dia sangat membenciku. Gimana sekarang? Apa sudah baikan?" Jihan memegang dada Arsen.

"Masih sakit. Aku istirahat sebentar ya," Arsen kembali berbaring ke tempat tidur.

Jihan duduk di balkon kamarnya. Jihan diam sejenak. Jihan sudah dua kali bertemu dengan Raja. Pertemuan pertama mereka di villa. Setelah Jihan menolong Raja pada saat itu, seorang wanita menabraknya.

Dan hari ini, Jihan bertemu dengan Raja untuk kedua kalinya. Dan ada orang yang mengirim bom kepadanya. Jihan yakin ini bukan kebetulan. Raja juga seolah ingin cepat menghindari Jihan.

Siapa Raja? Dan kenapa wanita itu ingin menabrak Jihan? Apa mungkin Raja dan wanita itu sebelumnya musuh Jihan? Tapi Jihan baru dua kali bertemu dengan Raja. Banyak sekali pertanyaan bermunculan di kepala Jihan.

Ponsel Jihan berdering. Tertera inisial F sedang memanggil. Jihan dengan segera mengangkat teleponnya.

Teman Jihan mendapatkan informasi dari pengawal Jihan, dalam sehari Jihan mendapatkan masalah. Sangat terdengar inisial F mengkhawatirkan temannya. Jihan tersenyum dan menceritakan semuanya kepada inisial F. Jihan bilang kepada temannya semua aman terkendali.

Jihan melebarkan matanya, mulutnya sedikit terbuka setelah mendengar informasi yang baru saja dia dapatkan dari temannya. Jihan berdiri sambil mengepal kuat jemarinya. Jihan terlihat gelisah.

"Apa yang kamu katakan ini benar?" tanya Jihan.

"Aku sekarang berada di Kota Z. Baiklah aku akan memastikan kebenarannya."

TUT! TUT! TUT!

Teman Jihan mengakhiri panggilan telepon. Jihan masuk ke dalam kamar. Jihan mengambil air mineral di dalam kulkas dan meminumnya. Jihan teringat Bu Mira. Jihan menghubungi Bu Mira.

Jihan mengabarkan kepada Bu Mira bahwa perusahaan mertuanya tidak akan menarik investasinya kepada perusahaan ABC. Jihan juga memberi tahu Bu Mira orang yang menyebar fitnah tentang kosmetik mereka dan orang yang ingin menghancurkan rumah tangga Jihan adalah orang yang sama.

"Jihan kok musuh kita orang yang sama?" terdengar suara terkejut Bu Mira dari balik telepon.

"Bu, apa mungkin Leena masih hidup?" tanya Jihan.

"Bukannya Leena dan mantan suamimu sudah meninggal?"

"Saya tidak yakin Bu," jawab Jihan.

"Kalo tidak salah mereka dimakamkan di Kota Z oleh pihak keluarganya. Jihan kenapa kamu yakin Leena masih hidup?"

"Karena sebelumnya saya tidak mempunyai musuh. Hanya dia dan mantan suami saya yang ingin melihat kematian saya," suara Jihan bergetar menahan emosi.

"Jihan apa kamu ingin menyampaikan sesuatu?"

"Saya belum yakin. Tapi secepatnya saya akan mencari tahu," jawab Jihan.

Jihan menutup panggilan telepon. Jihan juga menutup pintu balkon. Jihan mengirim chat kepada Alan dan Erwin besok Jihan akan kembali ke tanah air karena kerjaan Jihan sudah beres.

Jihan memandangi Arsen yang terlelap. Seandainya Arsen sehat, malam ini juga Jihan akan pulang. Tapi Jihan juga perlu istirahat yang cukup. Jihan harus dalam keadaan fit. Musuh yang sama sekali belum Jihan ketahui masih berkeliaran di luar mencarinya.

Jihan berbaring di samping Arsen. Jihan memeluk suaminya yang sudah beberapa lama tidak bersamanya. Akhirnya Jihan pun terlelap.

Keesokan paginya, Jihan sudah rapi dan siap dengan kopernya. Sedangkan Arsen pagi-pagi sekali kembali ke hotelnya untuk packing dan sebentar mampir ke kantor untuk membereskan pekerjaan.

Alan dan Erwin sudah menunggu di dalam kamar Jihan. Setelah mendapatkan telepon dari Arsen. Mereka bertiga check out dari hotel. Sopir Arsen dari kantor mengantarkan mereka ke bandara.

Mereka akhirnya meninggalkan Negara I. Waktu tempuh mencapai kurang lebih 13 jam perjalanan. Akhirnya mereka tiba di tanah air.

"Akhirnya nyampe juga," Jihan turun dari pesawat.

"Kak, aku kangen bakso langganan kita. Mampir dulu bentar ya," ucap Erwin.

Setelah beberapa menit, seorang sopir menjemput mereka. Karena semua kangen makan bakso, mereka mampir ke bakso langganan. Mereka berlima termasuk pak sopir menikmati makan bakso beranak.

"Segarnya makan bakso," Arsen melahap habis baksonya.

"Pak Budi boleh pesan bungkus untuk anak dan istri di rumah," tawar Alan.

"Gak usah Pak Alan," dengan sopan Pak Budi menolak.

"Pesan aja. Rezeki jangan ditolak Pak," kata Alan.

Pak Budi setelah menghabiskan baksonya juga memesan untuk keluarganya. Mereka akhirnya masuk ke dalam mobil.

"Pak Budi, antar Jihan dan Arsen dulu," pinta Alan.

"Baik Pak Alan."

Pak Budi perlahan menjalankan mobil meninggalkan warung bakso. Mereka menyusuri jalan raya yang mulai terlihat sepi. Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam. Jalan nampak lapang.

Pak Budi dengan santai menjalankan mobil. Alan yang duduk di sampingnya, Erwin, Jihan dan Arsen yang duduk di kursi tengah mobil mulai terlelap. Pak Budi tidak menyadari bahwa mobilnya sedang diikuti.

Tiba-tiba saja sebuah mobil hitam melaju dan menyenggol bagian kanan mobil Pak Budi.

BRAAAAK!

BRAAAAK!

Mobil hitam dua kali menghantam bagian kanan mobil Pak Budi. Alan dan yang lain kaget dan lekas membuka mata. Kepala Erwin terbentur karena duduk di bagian kanan.

"Ada apa?" Alan memperhatikan sekeliling.

"Mobil hitam di belakang kita berusaha menabrak kita," tunjuk Pak Budi.

Erwin, Jihan dan Arsen melihat ke belakang mobil. Jihan melihat seseorang membuka kaca mobil dan mengeluarkan lengannya menodongkan senjata ke arah mobil mereka.

"Pak Budi, awas! Mereka punya senjata!" Jihan memberi peringatan.

Pak Budi melajukan mobilnya dan secara mendadak membanting setirnya ke kiri. Mobil mereka berhasil masuk ke jalan sepi. Pak Budi menghentikan mobil dan mematikan mesin.

"Kalian tidak apa?" Pak Budi memeriksa keadaan anak bos besarnya.

"Kami aman," jawab Arsen.

Dan terdengar bunyi tabrakan di jalan raya.

BRAAAKKKK!

BRAAAKKKK!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
lafratabassum
kak karya ini masuk retensi 40 k bab terbaik kah? 🙏
Ah Serin
knapa cepat tamat ni cerita knapa tak lanjut
❄️ sin rui ❄️
si elin ini gundik nya si sultan
❄️ sin rui ❄️
jangan2 ervan si sultan lagi, kan kata nya si sultan dan gundik nya oplas
kalea rizuky
lagian tolol di kebun binatang ngapain lu oon
Naraa 🌻
Leena ternyata psikopat
Aila
Malaikat maut
Queen
Ditunggu karya berikutnya 👌
Queen
Azab kubur
Queen
Ihhhhh 🥶
Queen
Beruntung bet si Sulthan
Queen
😣😖😫
Queen
Lu yg gak adil
Queen
Cepat amat meninggal. Siksa dlu di kandang singa.
Fang
Happy Ending
Fang
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Fang
Waduuuh, ngeri 😱
Fang
😱😱😱😱😱
Fang
Kasian deh lu 😅
Queen
Oh tidak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!