NovelToon NovelToon
Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Perjodohan Rahasia Siswi SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ketos / Nikahmuda / Cinta Paksa / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Falisyaa Cf

Falisya seorang gadis cantik yang berasal dari desa, dia terpaksa harus pindah sekolah ke kota karena orang tuanya.

ternyata tujuan dia pindah ke kota adalah untuk menikah dengan Mahendra, lelaki asing yang tidak ia kenal sama sekali.
mereka melakukan pernikahan karena perjanjian orangtua nya dahulu.
untuk merahasiakan pernikahan itu, mereka melakukan berbagai cara.

Di sekolah falisya adalah adik kelasnya mahendra.
Pertama kali falisya menginjakkan kaki di sekolah itu, ketos tampan tertarik padanya, hingga membuat Mahendra yang terkenal cuek dan dingin merasa tersaingi.

Ketos dan Mahendra adalah dua orang yang berpengaruh di sekolah, hingga membuat mereka saling bersaing. Mahendra tidak menyukai Alif yang selalu berusaha mendekati falisya, hingga berbagai cara ia lakukan untuk menjauhkan mereka berdua.

Bagaimana falisya dan Mahendra menyembunyikan pernikahan mereka?

Dan apa saja tantangan yang mereka dapatkan karena pernikahan itu?

Akankah mereka saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Falisyaa Cf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Falisya

Mahendra bangkit dengan memegang pingganya yang sakit, dia langsung duduk di atas ranjang dan menatap tajam kearah wanita yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan terlebih lagi wanita itu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan hanya matanya saja yang terlihat.

"Kak mahen nodai, falisya!" Tuduhnya

"Enak aja, atas dasar apa Lo nuduh gue gitu?"

"Tadi malam kan tidurnya di bawah kenapa sekarang ada di atas peluk-peluk lagi, mau nyari kesempatan ya?"

Mahendra langsung menyentil dahi falisya hingga wanita itu meringis kesakitan dan mengusap keningnya dengan kasar, lalu Mahendra bangkit dan masuk ke kamar mandi.

"Hei, jelaskan dulu jangan asal pergi," ketus falisya.

"Fikir aja sendiri siapa yang tadi malam demam tinggi dan peluk duluan," sahut mahendra.

Falisya langsung terdiam dan memegang keningnya dan melirik kearah kompres, dia mengerutkan keningnya dan berusaha mengingat kejadian tadi malam. Falisya langsung menepuk kuat jidatnya.

"Bodoh banget Lo, falisya. Argh jatuh sudah harga diri Lo!" gerutunya.

"Mau di tarok dimana nih muka?"

Falisya langsung tidur kembali dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, dia merasa malu dan juga tidak memiliki wajah untuk berhadapan dengan Mahendra. Pasti lelaki itu mengira falisya lah yang mesum saat ini.

"Tapikan gue istri sah nya, kenapa harus malu?" tanyanya lagi pada diri sendiri.

"Argh, tapi pernikahan ini ngak wajar dan ngak seperti pernikahan pada umumnya, jadi harus malu!".

"Argh, bodo ah! Gue ngak mau bangun dan ngak mau pergi sekolah."

"Falisya, Lo masih demam?" tanya mahendra.

"Falisya,"

"Woi, Lo dengar ngak sih!"

"Ngakk!"

Mahendra mengulum senyumannya dia menyadari jika wanita itu saat ini sudah menyadari kejadian malam itu, dia langsung berpura-pura berjalan menjauh dan saat falisya membuka selimutnya dia langsung menariknya hingga terlepas dari tubuh wanita itu.

"Bu, jangan pergi!" ledek mahendra mengejek falisya semalam.

"Apaan sih, kak!"

"Alasan Lo aja kan? Biar bisa peluk-peluk tubuh kekar gue?"

"Dih, najis! Kakak aja yang nyari kesempatan pas falisya lagi demam!"

"Sudah di tolongin ngak tahu terimakasih, dasar kampung!" Mahendra langsung masuk ke walk in closet untuk mengganti pakaiannya.

Falisya langsung masuk ke dalam kamar mandi dan bergegas untuk mandi, dia akan mulai melanjutkan aksinya lagi agar Mahendra segera menceraikan dirinya. Dia sudah tidak betah tinggal satu atap apa lagi satu kamar dengan lelaki itu.

"Aku kerjainnya gimana? Paksi cara yang awal atau pura-pura ganjen kali ya sama cowok di sekolah, biar dia ilfeel terus! falisya kita cerai!" ujarnya memperagakan Mahendra berbicara.

"Wah, gue langsung tari piring," ujarnya gembira.

"Tapi, dia baik juga mau ngerawat gue pas lagi sakit!"

"Tapi kenapa sih harus menikah dengannya, dia itu lelaki yang keras kepala, narsistik dan juga menyebalkan!"

"Bodo ah, gue mandi dulu!"

Setelah selesai dengan rutinitas paginya, falisya langsung menuju ke dapur dan bergabung dengan yang lain. Falisya langsung duduk di sebelah mahendra dan tersenyum manis kearah lelaki itu sehingga membuat mahendra mendorong wajah falisya menjauh.

"Apaan sih!" ketus mahen.

"Mas Mahendra!" panggil falisya dengan lembut.

Mahendra yang telah meneguk air minum langsung tersedak dan menyemburkannya ke sebelah kiri, dia langsung menatap horor ke arah falisya. Entah kesambet apaan wanita itu tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan itu.

Eva yang melihat tingkah mereka berdua hanya tertawa dan tidak ingin ikut campur, dia melihat seperti ada kemajuan dalam hubungan mereka itu membuat Eva bahagia.

"Kesambet apaan Lo, falisya? Ini ada mama ya jangan buat ulah, mau gue tinggal Lo di gedung angker yang lain lagi hah?" ancam Mahendra.

"Mas mahen kok ngancem ngancem gitu sih!" teriak falisya.

"Mahendra kamu ngancem falisya?" tanya eva.

"Ngak, ma!"

Mahendra langsung merangkul falisya dan membisikkan di telinganya, "Mau Lo apa hah?"

"Uang jajan, uang gue habis!" jawab falisya.

Saat Mahendra meronggoh saku celananya falisya langsung memperhatikannya, "Eits, bukan uang jajan aja, tapi untuk beli keperluan dan keinginan gue! Sini dua puluh juta!"

"Jadi matre kayaknya ampuh juga," batin falisya.

Mahendra langsung mengeluarkan black card miliknya dan memberikan kartu tersebut kepada falisya, membuat falisya langsung membulatkan matanya dan mengerjapkannya berulang kali. Dia jelas tahu kartu itu, hanya orang-orang tertentu saja memilikinya dan saat ini ia mengetahui Mahendra memiliki kartu tersebut, niat matrenya gagal total.

"Ini untuk gue?" tanya falisya.

"Iyalah,"

Falisya meneguk salivanya dalam-dalam dan langsung mengambil kartu tersebut, "Lo ngak takut uang Lo gue habisin?"

"Habisin aja, emang itu untuk Lo!"

"Apaaaa?" teriak falisya terkejut.

"Bisa pelan ngak sih, gue lagi makan," ujar Mahendra.

"Kak, ini gue ngak bakal kasih Lo kesempatan lagi untuk ngambil balik kartu ini loh!"

"Hei, itu kartu emang untuk istri gue nantinya, karena gue nikah kecepatan dan Lo yang jadi istri gue, mangkanya itu untuk Lo!" jelas Mahendra.

"Wah, emang sekaya apa sih dia," batin falisya.

"Kak, ini uang lo sendri atau punya papa Lo?"

"Uang gue lah!"

"Oke!"

Mahendra langsung melirik ke arah falisya dan langsung kembali melahap makanannya sampai habis, wanita itu tidak berselera makan. Dia hanya memakan roti dan langsung mencium tangan eva dan mereka berdua berangkat sekolah.

Seperti biasa Mahendra menurunkan falisya di tempat biasa, "Awas gue lihat Lo goncengan sama Alif lagi, habis Lo gue buat!"

"Kenapa? Kan sudah falisya bilang kak Alif itu tipe falisya banget, jadinya susah untuk nolak!"

"Shit, sialan! Mahendra ingin memukul falisya namun wanita itu langsung keluar dan mengejek lelaki itu.

 Akan tetapi falisya kembali masuk dan menatap kearah lelaki itu, "Kak, emang di kantin bisa bayar pakai kartu ini?"

"Menurut Lo?" ketus mahendra.

"Bisa ya?"

"Bisalah!" jawab mahendra santai.

falisya mengangguk dan langsung keluar kembali, menutup pintu dan berjalan lebih dulu, sedangkan mahendra di dalam mobil tertawa melihat kepolosan falisya. Dia masih membayangkan gimana wanita itu nanti jika ingin membayarnya.

"Gue harus ke kantin menyaksikannya! Gue tahu Lo pura-pura matre dan mau habiskan uang gue kan? Pasti Lo akan traktir satu sekolah dan membayarnya pakai kartu itu, gue tunggu falisya!" ujarnya menyeringai.

Dia kembali melajukan mobil nya dan membunyikan klakson di samping falisya sehingga membuat wanita itu mengelus dadanya, falisya berjalan hingga ke gerbang dia bersyukur tidak bertemu dengan Alif karena bisa jadi ancaman wanita kemarin ada benarnya.

Falisya berjalan santai menuju kelasnya, dia tersenyum bangga karena telah memiliki rencana akan membayari makan satu sekolah dengan uang Mahendra. Dia langsung menuju ke kelasnya untuk mengawali hari ini dengan belajar bersama guru yang tampan.

"Ciah, berseri banget tuh muka, menang lotre ya?" tanya gebby.

"Dih, enak aja! Gue lagi ada hajat, dan gue mau traktir satu sekolah," ujar falisya tersenyum lebar.

"Serius?"

Falisya menganggukkan kepalanya dan berjalan memasuki kelas, kini falisya dan juga Gebby saling menatap. Gebby masih tak percaya jika falisya sekaya itu, dia langsung memegang bahu falisya.

"Lo ngak bercanda kan? Gue ngak punya uang sebanyak itu untuk bayarinnya!" ujar gebby salah sangka.

1
Ira Tri puspita
up bnyk kak
Rizkadwi0310
aku yang baca jdi baper sendiri andai terjadi sama aku hehe bagus ni ceritanya😍
Isolde
Penuh inspirasi
Amanda
Terima kasih thor, ceritanya bikin aku bahagia selepas capek kerja!
unapersonarandomxdd
Lanjutin thor, jangan biarkan kami merana menunggu~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!