Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
Hari Minggu ini Azzam habiskan bangun siang karena tadi malam dia pulang hampir jam tiga pagi.
Sedangkan Zahra berada di rumah Azzura tadi di minta Shanum untuk menemani kerumah Azzura sambil jalan kaki.
Di halaman belakang syila sedang berenang sendirian Azzura dan Shanum duduk di gazebo dekat kolam renang.
"Duduklah disini Ra kenapa berdiri di situ"Suruh Azzura.
"Nggak usah Mbk biar aku berdiri saja"Tolak Zahra karena dia tidak enak duduk bersama Azzura dan Shanum.
"Udah nggak usah sungkan di sini bukan tempatmu bekerja jadi kita sama nggak ada majikan dan pembantu".
"baik Mbk"Kata Zahra sambil duduk di sebelah Azzura.
"Makasih ya Ra kemarin kamu sudah pijitin mommy dan jagain mommy"Ucap Azzura tulus.
"Itu sudah kewajiban ku Mbk nyonya kan majikanku".
"Oh ya Ra kamu sudah tanya Azzam soal kuliahmu?"Tanya Shanum.
"Maksud mommy gimana?"Tanya Azzura.
"Zahra di kampungnya ikut bantu mengajar di sekolah milik almarhum kakek Irawan tapi dia hanya lulusan SMA jadi mommy suruh dia lanjutin kuliah".
"Itu bagus Ra dan kamu tenang saja jangan pikirkan soal biayanya di jamin mommy akan gratiskan semuanya,benarkan mom?".
"Iya nanti kalau sampai rumah aku tanyakan sama Azzam"Kata Shanum.
"Kok nangis sih Ra?".
"Aku cuma nggak nyangka bisa ketemu sama orang-orang baik seperti Mbk Azzura dan nyonya Shanum"Ucap Zahra sambil menghapus air matanya.
"Kamu juga baik Ra kalau nggak ada kamu kami juga nggak tahu nasib Azzam"Kata Azzura sambil memeluk Zahra dari samping.
"Mommy pulang dulu Azzura Daddy mu udah nelpon terus pasti udah bangun sekarang"Pamit Shanum sambil berdiri"Kamu disini saja nggak apa-apa Ra temani Azzura dan syila".
Sekitar sepuluh menit Shanum sudah sampai rumah hanya terlihat Rendra saja pasti Azzam belum bangun.
Setelah membuatkan kopi untuk Rendra Shanum pergi ke kamarnya Azzam.
Shanum membuka tirai dan mematikan lampu tidur Azzam setelah itu membangunkan Azzam.
"Sayang"Kata Azzam mengigau sambil mau memeluk Shanum.
"Kamu itu zam makanya bangun dan lihat siapa aku"Protes Shanum sambil memukul lengan Azzam.
"Au sakit! kok mommy bukanya".
"bukanya siapa? ayo bangun udah siang ini,tuh lihat udah jam berapa"Perintah Shanum.
"Masih ngantuk mom".
"Pokoknya ayo bangun"Paksa Shanum sambil menarik tangan Azzam.
Mau tak mau Azzam akhirnya bangun dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Setengah jam kemudian Azzam turun dengan keadaan yang segar karena habis mandi.
"oh ya zam gimana soal kuliahnya Zahra?"Tanya Shanum saat Azzam sudah duduk di depannya.
"Sudah mom mulai besok dia sudah bisa kuliah".
"syukurlah kalau begitu".
"Suruh sopir mengantarnya"Perintah Rendra.
"nggak usah dad biar aku saja yang mengantar"tolak Azzam.
"Bukanya kamu sibuk"Tanya Rendra sedikit curiga.
"Ada Romi kok dad lagian cuma mengantarnya saja kan nggak lama"Jelas Azzam sambil tergagap.
"Itu keputusan yang benar zam sekalian kau antar ke dalam kampus biar Zahra nggak bingung"Suruh Shanum.
"mommy emang paling ngertiin aku"Sanjung Azzam yang hanya bisa di ucapkan dalam hati.
"Sekarang zahranya ada di mana mom?"Tanya Azzam.
"Dia lagi ada di rumah Azzura tadi nemenin mommy ke sana"Jawab Azzam.
"Ya udah aku susul ke sana".
"kenapa harus kamu bela-belain ke rumah Azzura nanti kan bisa kalau dia udah pulang?"tanya Rendra.
"Sekalian mau ketemu syila dad udah dua hari ini aku nggak lihat dia"kata Azzam alasan.
Azzam lebih baik pergi secepatnya kalau tidak Rendra pasti bertanya lebih ke dia.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/