NovelToon NovelToon
Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Laghrima~

Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.

INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelatihan Xiao Chen I

Tidak banyak hal yang terjadi malam itu selain Fang Wei hanya tidur lebih awal setelah memulihkan semua tenaga dalamnya dengan bantuan sumber daya dari Hutan Tampa Matahari.

Chi Yue sebenarnya beberapa kali mengganggunya namun Xiao Chen selalu sigap mencegahnya bertindak lebih jauh.

Fang Wei bangun lebih awal keesokannya sesuai permintaan Xiao Chen ia pergi ke tempat duel semalam dan Xiao Chen sudah menunggunya disana.

"Aura Senior Xiao memang luar biasa..." Fang Wei berdecak kagum melihat Xiao Chen yang duduk di atas batu besar seraya tersenyum hangat padanya, aura yang memancar di tubuhnya seolah ia adalah Bangsawan Tinggi.

"Hmm, tenaga dalammu luar biasa tapi tubuhmu tidak cukup kuat apalagi hanya beberapa meridianmu yang terbuka." Ucap Xiao Chen setelah Fang Wei tiba di hadapannya, Xiao Chen tahu semuanya ketika ia memegang pergelangan tangan Fang Wei sebelumnya.

"Senior memang luar biasa, ya aku memang hanya berlatih sesuai pengetahuan dari Sekteku selebihnya dari Kitab ini." Fang Wei tersenyum canggung, ia masih belum terbiasa dengan Xiao Chen yang bisa mengetahui seluruh tubuhnya dengan cepat.

Fang Wei lalu mengeluarkan Kitab Naga Mengarungi Awan dan menyerahkannya ke Xiao Chen, ia tidak lagi meragukan Xiao Chen dan mempercayai pemuda itu sepenuhnya. Fang Wei merasa punya ikatan tak biasa di dalam hatinya seolah Xiao Chen memang bukan orang asing baginya dan entah mengapa ia juga terasa hangat di hatinya setiap kali bertemu dengannya. Perasaan itu, Fang Wei sendiri tidak tahu mengapa bisa terjadi.

Xiao Chen sendiri mengamati Kitab Naga Mengarungi Awan dengan cermat lalu mengeluarkan satu buku usang dari cincin samudranya, sekali pandang Fang Wei tahu jika itu bukan buku tidak biasa.

"Namanya sama tapi isi Kitabnya sangat berbeda..." Gumam Xiao Chen.

"Apa maksud Senior Xiao?" tanya Fang Wei, pendengarannya memang tajam setelah banyak memakan ginseng darah sebelumnya.

Xiao Chen menyerahkan kedua Kitab di tangannya kepada Fang Wei, setelahnya Fang Wei paham dengan perkataan Xiao Chen.

Kitab itu memang punya nama yang sama namun Kitab milik Xiao Chen bukan berisi ilmu pedang melainkan ilmu meringankan tubuh terbaik yang pernah Fang Wei ketahui bahkan lebih hebat dari ilmu Langkah Giok dari Sekte Vila Bambu Giok.

"Mungkin si pembuat Kitabnya kehabisan nama, bukan begitu?" Xiao Chen terkekeh pelan.

"Mungkin Senior Xiao ada benarnya." Ucap Fang Wei seraya menggaruki pipinya. Ia tidak bisa memberikan banyak penjelasan karena memang tidak tahu sejarah dari kedua harta Sektenya itu.

Fang Wei menyerahkan kembali Kitab milik Xiao Chen namun, Xiao Chen menolaknya dan mengatakan agar Fang Wei menyimpannya untuk dipelajari karena memang Kitab itu sudah tidak berguna lagi untuknya.

"Wei, aku mungkin tidak bisa mengajarimu ilmu utamaku. Sebagai gantinya aku akan mengajarimu ilmu yang cocok dan menyempurnakan ilmu pedangmu."

Xiao Chen tidak bisa mengajari Fang Wei dengan ilmu Kitab Dewa Naga Surgawi miliknya karena memang hanya ilmu pedang 'lah yang lebih cocok untuk Fang Wei dalami namun Xiao Chen berencana mengajari Fang Wei dengan Aura Raja Naga agar aura membunuh Fang Wei tidak terlalu banyak serta bisa berguna di pertarungannya di masa depan.

Xiao Chen sangat merasakan manfaat dari Aura Raja Naga itu setelah ia mengumpulkannya sangat banyak, aura itu bahkan bisa membunuh pendekar Raja hanya dengan menekannya sepenuhnya. Bahkan Pendeka Suci tidak akan berkutik di bawah tekanan Aura Raja Naga jika sudah disempurnakan.

"Ikut denganku, tubuhmu memang kuat namun itu belum cukup." Ucap Xiao Chen lalu dengan sigap meraih kerah baju Fang Wei membawanya melesat ke udara dengan kecepatan penuh.

"S-enior Xiao! Aku kesulitan bernapas!"

Fang Wei merasa sesak napas, gerakan Xiao Chen sangatlah cepat dari pada sebelumnya bahkan sangat cepat hingga membuat angin seolah menabrak tubuhnya seperti benda keras.

Nyatanya gerakan Xiao Chen tidak melambat sedikitpun, Fang Wei hanya bisa pasrah dan menggunakan tenaga dalamnya untuk tetap membuatnya tersadar. Xiao Chen baru berhenti setelah mencapai lokasi hutan yang cocok untuk melatih Fang Wei.

Xiao Chen lalu mendarat ke dalam hutan, "Tempat ini cocok untuk menambah keahlian berpedangmu." ucap Xiao Chen setelah ia melepas kerah Fang Wei.

Fang Wei menahan napasnya setelah ia melihat sekitarnya, area itu terdapat banyak siluman berbentuk kelinci berukuran besar dari ukuran semestinya. Rata-rata siluman itu berusia lima ratus tahun bahkan beberapa diantaranya berusia seribuan tahun.

"Tapi kenapa para siluman ini seolah tidak masalah dengan kehadiran manusia, Senior?" tanya Fang Wei, ia sudah menarik Pedang Naga dari sarungnya namun para siluman itu tidak peduli bahkan seolah tidak ada niatan menyerang, sangat berbeda dengan para siluman biasanya.

"Kelinci imut ini tidaklah bodoh, mungkin mereka sudah menggila jika aku tidak disini." Jawab Xiao Chen, ia kembali teringat dengan akan dirinya yang juga bereaksi sama dengan Fang Wei dulu.

Fang Wei menelan ludahnya mendengar jawaban Xiao Chen, hal itu terbukti setelah Xiao Chen melompat ke udara dan menghilangkan aura kehadirannya dan para siluman yang tadinya biasa saja kini menatap Fang Wei dengan tatapan lapar.

Fang Wei berubah panik dan mengeluarkan Pedang Naga ia bisa melihat jika para siluman itu sudah bersiap menerjang ke arahnya namun niat mereka berhenti setelah Xiao Chen kembali hadir.

"Tenang saja, aku akan membuat sebagian kelinci itu pergi dan sisanya akan membantumu berkembang." Ucap Xiao Chen tersenyum tipis setelah melihat reaksi Fang Wei.

Fang Wei menjadi sedikit lega setelah mendengarnya, ia memang percaya diri dengan kemampuanya namun tidak yakin bisa selamat jika para siluman itu mengeroyoknya.

Xiao Chen lalu melepaskan aura naga dan mengarahkannya ke siluman seribu tahun serta beberapa siluman lima ratus tahun, tidak lama para siluman yang merasakan aura itu berlari dengan panik meninggalkan lokasi itu sejauh mungkin.

Sementara sepuluh siluman yang tidak ditujukan oleh aura Xiao Chen tetap tinggal dan hanya terlihat kebingungan dengan sebagian kawanan mereka yang kabur seolah terancam oleh monster sekelas Naga.

"Baiklah, silahkan lakukan! Aku akan mengamatimu dan memberi masukan untuk setiap kelemahanmu." Xiao Chen tersenyum tipis lalu melompat ke sebuah pohon yang lumayan jauh dari tempat Fang Wei.

Sebelum pergi tadi Xiao Chen berpesan jika Fang Wei hanya boleh menggunakan ilmu Kitab Naga Mengarungi Awan tampa mencampurnya dengan ilmu Bambu Gioknya karena memang pemahaman ilmu di Kitab itu belum sepenuhnya dikuasi.

Sepuluh siluman kelinci yang tersisa hanya setara tingkat Pendekar Raja, Fang Wei cukup percaya diri untuk mengalahkan mereka semua. Para siluman itu kini mulai menyerang ke arahnya setelah aura kehadiran Xiao Chen menghilang.

Salah satu siluman yang lebih dekat darinya melompat dan mengarahkan tanduknya ke Fang Wei dengan percaya diri seolah serangan itu akan menjadikan Fang Wei daging tusuk.

"Langkah Naga!"

Fang Wei mengalirkan tenaga dalam ke kakinya dan menghindari serangan itu dengan mudah bahkan sempat melepaskan satu tebasan ke kepala kelinci itu walau serangan itu tidak berhasil melukainya.

Fang Wei berdecak kesal, ia tidak menduga serangannya yang berisi tenaga dalam besar tidak mempan. Fang Wei baru saja ingin menyerang kembali namun satu siluman lain kembali menyerang ke arahnya.

"Tidak akan semudah itu!" Fang Wei tertawa sinis setelah serangan siluman itu tidak mengenainya.

Fang Wei melompat ke udara lalu mengalirkan banyak tenaga dalam ke pedang naga, "Ilmu Pedang Naga_ Cahaya Naga!"

Fang Wei melepaskan belasan cahaya dari tebasan pedangnya masing-masing cahaya itu bergerak dengan kecepatan penuh ke arah siluman kelinci.

Cahaya itu berhasil memotong sebagian tanduk siluman kelinci serta memberi luka lumayan serius di beberapa siluman yang tidak sempat menghindarinya.

Siluman kelinci yang tanduknya dipotong Fang Wei murka, mereka menatap Fang Wei yang melayang di udara dengan amarah bahkan salah satu dari siluman itu melompat sekuat tenaga demi mencapai Fang Wei.

"Ilmu Pedang Naga_ Kibasan Naga!"

Fang Wei memainkan pedangnya dengan lincah dan menghadiahi banyak tebasan kepada kelinci yang berhasil melompat ke arahnya, seluruh tebasan itu mengenai telak tubuh kelinci itu karena tidak bisa mengubah arah lompatannya di udara.

Siluman kelinci itu kehilangan keseimbangan dan jatuh menghempas tanah dengan keras dan tidak bergerak lagi.

Sembilan siluman yang tersisa semakin murka melihat salah satu dari mereka dihabisi oleh Fang Wei, mereka lalu mengarahkan mulutnya ke arah Fang Wei dan melepaskan teriakan keras.

"Oh, aksi protes? Mengelikan!" Fang Wei tersenyum sinis, lalu menghindari energi dari suara itu dan melesat ke belakang salah satu siluman dengan cepat.

"Ilmu Pedang Naga_ Taring Naga!"

Siluman yang menjadi target pedang Fang Wei lambat menyadarinya, pedang Fang Wei memberi luka fatal dengan tiga robekan besar di tubuh siluman itu.

Siluman itu berteriak kesakitan sebelum tumbang ke tanah tidak bernyawa lagi, darah menyembur kelua dari robekan itu dan membasahi sebagian pakaian Fang Wei.

"Tidak perlu buru-buru, kalian akan berkumpul kembali pada akhirnya." Ucap Fang Wei ketika melihat delapan siluman yang tersisa tidak berpikir cerdas lagi dan menyerang secara membabi buta.

"Ilmu Pedang Naga_ Amukan Naga!"

Fang Wei kembali melepaskan banyak serangan yang lebih kuat, siluman yang menjadi target pedangnya tidak merespon tepat waktu dan kembali kehilangan nyawa.

"Ilmu Pedang Naga_ Naga Halilintar!"

Satu persatu siluman kelinci menemui akhir yang sama dengan sebelumnya, sekarang hanya dua siluman lagi yang tersisa namun napas Fang Wei mulai tidak teratur. Ilmu pedang Naga mamakan terlalu banyak tenaga dalam, menggunakan ilmu itu terus menerus juga membebani tubuhnya.

Dari jauh Xiao Chen menyaksikan semuanya dengan tenang bahkan setelah melihat Fang Wei yang sudah kelelahan ia masih tetap tenang saja, Xiao Chen tahu jika dua kelinci itu akan membantu Fang Wei sedikit memaksanya melewati batas tubuhnya.

"Kau kejam juga si tua Xiao!"

Chi Yue tiba-tiba muncul di samping Xiao Chen, ia baru saja bangun tidur dan sudah tidak menemukan keduanya. Chi Yue mengikuti aura dari Seruling Neraka untuk mengetahui letak lokasi Xiao Chen dan menemukan Fang Wei yang bertarung serta ditonton oleh Xiao Chen.

"Ini belum seberapa dari pada latihan dari Senior Dong." Ucap Xiao Chen.

Xiao Chen masih terus teringat dengan pelatihan yang dilakukan oleh Dong Feng padanya dulu bahkan ketika ia hampir mati oleh sambaran petir untuk membuka seluruh meridian tubuhnya.

Namun semua itu terbayarkan dengan Xiao Chen bertambah semakin kuat, ketika ia bertemu Dong Feng di Benua Atas ia kembali di uji coba kekuatannya oleh Dong Feng namun tetap saja ia tidak bisa mengalahkannya walau saat itu ia sudah berada di tingkat puncak Pendekar Bumi.

Dari Benua Atas jugalah Xiao Chen diberi tahu oleh Dong Feng jika masih ada tingkat bela diri yang lebih tinggi setelah Pendekar Langit yakni tingkat Roh yang hanya sedikit orang yang bisa mencapainya. Xiao Chen menebak jika Dong Feng berada di tingkatan itu namun Chi Yue menepis tebakan itu dan mengatakan jika tingkatan Kultivator berbeda dengan Pendekar.

***

Hai, Terima kasih atas like dan komentarnya ya... itu sangatlah berharga ;)

Maaf baru up sekarang, saya sangat kecapean setelah perjalanan panjang dan di harapkan lebih banyak beristirahat.

Terima kasih juga atas doa kalian, semoga saja saya bisa kembali sehat dan tetap berkarya lebih baik.

Ohya, saya membaca komentarmu dan memutuskan akan membuat dunia yang lain dan sediki berbeda dengan dunia di LPN namun saya akan memberi kejelasan di perjalanan Fang Wei nantinya. Dan untuk jumlah Pedang Sihir yang seharusnya berjumlah 36 saya jadikan 38 karena saya berencana membuat lebih banyak ide yang sedikit berbeda dengan LPN. Saya akan menyusun cerita LPPN sedemikian rupa dan akan menjelaskannya satu persatu nantinya.

Oke, Terima kasih sudah memberi koreksi dan saran yang berharga serta bintang lima dari kalian... Tetap jaga kesehatan dan selamat membaca ;)

1
Wine And Tobacco's
Good
Wine And Tobacco's
Nice.
Mistar Efendi
nice Thor👌
Anjaz Milian
semangat
Anjaz Milian
semangat terus thor
ahmat saepuloh
karya yang bagus
Alfero Septiawan
mantabbb
Wine And Tobacco's
Tulis aja dulu. Combine dgn semua imajinasi 💪
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu thor
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
bagus
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
semangat
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
mantep
ahmat saepuloh
sip lah lanjutkan aku mendukungmu
afifo maning
mantap. semangat sampai tamat
ahmat saepuloh
lanjutkan yg puanjang
Anjaz Milian
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!