NovelToon NovelToon
Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan
Popularitas:98.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Laghrima~

Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.

INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Situasi Kaifeng

Kaifeng adalah Kota yang berada dalam kekuasaan Klan Bangsawan Jiang yang kekuatannya hampir setara dengan Klan Bangsawan lain. Di dunia bela diri Kekaisaran Tang ada aturan yang kuat memangsa yang lemah, serta sering kali ada serangan siluman maupun binatang buas menjadikan Kekaisaran ini sangatlah sibuk dan Kaisar Tang memberi kekuasaan kepada Klan Bela Diri di setiap Kota. Jika Kota Nanjing dikuasai oleh Keluarga Hu dibawah perintah tertinggi Ketua Klan Nie, Kota Kaifeng dikuasai Klan Jiang, Kota Bengbu dikuasai oleh Klan Nie sementara Ibu Kota Chang'an dibawah perintah Kaisar dan didukung oleh Klan Bangsawan Yuan.

Selain Kota besar mereka ada juga kota-kota kecil yang dipimpin oleh Kepala Keluarga Bangsawan kecil yang biasanya diperintah langsung oleh sebagian besar Klan Bela Diri yang mengatur kota kecil di dekat wilayahnya. Walaupun seperti itu, banyak Sekte yang membangun wilayah di dekat Kota maupun di luar wilayah biasanya para Sekte ini bekerja sama dengan Klan Bangsawan itu sendiri, selain bisa mendapat pekerjaan mereka juga bisa mengulurkan bantuan besar jika ada serangan siluman maupun ancaman dari kelompok Aliran Hitam.

Wilayah Kota Kaifeng sendiri bahkan lebih besar dari Nanjing itu terlihat dari pintu gerbangnya yang sangat mewah serta penjaganya merupakan Pendekar Raja.

"Kenapa kalian melarangku masuk?" Fang Wei mengerutkan alisnya di balik topengnya.

Sebelumnya ada beberapa Pedangang yang mengantri bersama Fang Wei dan mereka tidak mengalami masalah memasuki Kota namun kedua penjaga melarang Fang Wei ikut masuk walau mengenali tanda pengenal yang diberikan.

"Maaf, tapi kau sangat mencurigakan." Jawab Penjaga itu.

"Aku hanya Pengelana yang kebetulan melewati Kota ini jadi aku berfikir untuk mampir sebentar." Fang Wei menjelaskan namun kedua penjaga itu tetap menolaknya masuk.

Fang Wei sebenarnya tidak perlu singgah di Kota namun beberapa hari ini dirinya merasa kurang istirahat dan berencana memulihkan seluruh tenaga dalamnya yang sempat ia gunakan sebelumnya.

Tenaga dalamnya memang masih banyak namun Xiao Chen berpesan agar Fang Wei selalu waspada bila di Kekaisaran Tang, walau kini kemampuannya sudah melebihi puncak gerbang kedelapan Pendekar Suci dan sudah sangat jarang pendekar di tingkatan yang sama bisa menandinginya namun Xiao Chen memperingatkannya agar tidak terlalu mengekspos kekuatannya. Ada satu pepatah, 'Di Atas Langit Masih Ada Langit'.

"Semua orang mengatakan hal itu sebelumnya! Lebih baik kau pergi sekarang selagi kami masih bersikap baik!" Penjaga itu meninggikan suaranya, ia mencoba menakuti Fang Wei karena masih terlihat muda.

"Bukankah sikap kalian saat ini sudah kasar?" Fang Wei mendengus kesal.

"Anak muda yang tidak tahu luasnya dunia!" Penjaga itu melotot dan mengarahkan aura membunuh ke Fang Wei yang nyatanya sama sekali tidak terganggu.

"Kau tahu? Tidak ada orang yang hidup setelah mengarahkan aura membunuh kepadaku." Tatapan Fang Wei berubah dingin.

Keributan diantara Fang Wei dan salah satu Penjaga mulai menarik perhatian setelah Pendekar yang sebelumnya ikut mengantri merasakan aura membunuh.

"Hei, Klan Jiang menyuruhmu menjaga bukan berkelahi!"

Perhatian dari setiap orang terarah oleh seorang pemuda tampan yang membawa sebuah kipas dan menutupi sebagian wajahnya. Pemuda itu sebenarnya sudah sejak tadi mengamati keributan itu namun kali ini dia memutuskan untuk ikut campur setelah merasakan Penjaga itu mengeluarkan aura membunuhnya.

"Siapa lagi kau?! Ini bukan urusanmu!" Penjaga itu semakin marah kali ini tubuhnya melepaskan aura membunuh lebih pekat sehingga orang biasa sekalipun bisa merasakannya.

Pemuda dengan kipas itu menatap tajam Penjaga itu lalu dengan sedikit gerakan kipasnya langsung menghempas tubuh Penjaga tadi.

Pemuda itu lalu berjalan ke arah Fang Wei dengan senyum ramah, sekali pandang ia bisa melihat jika Fang Wei bukanlah Pengelana sembarangan.

"Salam Pengelana Muda, namaku Jiang Yu. Maaf atas sikap Penjaga Klan Jiang ini..." Pemuda itu membungkukkan tubuhnya sambil tersenyum manis.

Fang Wei menatap Jiang Yu dari atas hingga bawah, sikapnya itu membuat Penjaga yang sebelumnya terhempas bereaksi, baru saja ia ingin memaki pemuda kipas itu namun setelah mendengar namanya nyali mereka langsung ciut.

Jiang Yu masih belum bangkit dari hormatnya, hal itu membuat Fang Wei akhirnya menghela nafas panjang lalu ikut memberikan hormatnya.

"Tuan Muda Jiang sudah meminta maaf jadi kali ini aku akan bermurah hati." Ucap Fang Wei tetapi tatapanya masih sama dinginnya.

Jiang Yu masih tersenyum tapi melihat tatapan Fang Wei yang masih sama senyumannya mulai memudar dan berbalik menatap Penjaga sebelumnya.

"Berikan semua hartamu untuk permintaan maaf kepada Pengelana ini!" Jiang Yu menunjuknya dengan kipas.

"Tuan Muda, bukankah ini sudah keterlaluan?" wajah Penjaga itu berkedut.

Jiang Yu membuka kipasnya lagi namun kali ini kipas itu diselimuti oleh listrik, wajahnya masih tenang namun tatapan matanya mengancam.

Penjaga itu tidak lagi protes, ia mengeluarkan semua koin emas dari kantongnya serta satu kotak ukuran kecil dari balik bajunya dan menyerahkan semuanya kepada Jiang Yu.

"Setelah ini datanglah ke Tetua Xu dan ambil semua gajimu dan jangan perlihatkan lagi wajahmu itu!" Jiang Yu berbalik dan mendekati Fang Wei yang masih diam. Ucapan Jiang Yu juga membuat Penjaga tadi kehilangan harapan.

"Tuan Muda Jiang tidak perlu repot, aku hanya perlu masuk Kota untuk mengsi perbekalan lalu pergi." Fang Wei menolak pemberian Jiang Yu.

Jiang Yu terdiam sejenak, "Jika demikian, aku akan menemani Pengelana untuk memastikan masalah yang sama akan terulang." Lanjut Jiang Yu sambil tersenyum ramah.

Fang Wei menghela nafas pelan, dia memilih setuju saja lagipula lebih mudah untuknya daripada harus terus membuang waktunya lagi.

"Apa yang telah terjadi?" gumam Fang Wei setelah memasuki Kota, terlihat Kota ini tidak terlalu ramai serta banyak kain putih yang tergantung disetiap tempat seolah habis berkabung.

Jiang Yu batuk pelan lalu menjelaskan jika belum lama ini Kota Kaifeng diserang oleh anggota dari Menara Hantu Putih dan sebagian penduduknya menjadi korban dan masih berkabung. Dari penjelasan Jiang Yu, Fang Wei menduga jika serangan ini bersamaan dengan serangan di Kota Nanjing setelah tahu jika pelakunya adalah kelompok yang sama.

"Tidak heran sikap Penjaga tadi seperti itu." Batin Fang Wei sedikit canggung, dikarenakan ia memakai topeng sehingga langsung dianggap mencurigakan.

Jiang Yu juga menambahkan jika Klannya membentuk sebuah kelompok untuk membalas perbuatan Menara Hantu Putih, kelompok ini akan dipimpin olehnya untuk menyerbu salah satu kelompok yang mendukung Menara Hantu Putih yakni Rumah Bayang-bayang yang terkenal dengan pengumpulan informasi mereka.

Fang Wei sedikit tertarik dengan topik ini karena ia memang berencana menghancurkan Menara Hantu Putih karena sudah mengirim pembunuh yang hampir membunuhnya, Fang Wei tidak akan membiarkan itu semua berlalu begitu saja.

Jiang Yu akan membawa Fang Wei menuju rumah makan paling terkenal di Kaifeng setelah dia menemui kelompok yang dibentuk Klannya.

"Salam Tuan Muda Jiang!"

Sekelompok Pendekar mendekati Jiang Yu dan memberikan hormatnya.

"Apa hanya ini?" Raut wajah Jiang Yu mengerut setelah mengetahui jika hanya dua puluh Pendekar Ahli yang akan ikut dalam penyerangan.

"Sekte Qinceng akan mengirim bantuan sepuluh Pendekar Bergelar juga setelah rombongan Sekte Aroma Malam tiba, Tuan Muda. Jadi, anda tidak perlu khawatir."

Raut wajah Jiang Yu kembali cerah setelah mendengarnya, ia lalu pamit pergi karena punya urusan setelah mengatakan jika ia akan kembali setelah urusan itu selesai.

"Tuan Muda Jiang, bisakah anda mengantarku ke Asosiasi Bulan Perak dahulu? Aku berencana menjual sesuatu." Fang Wei buka suara setelah mereka berdua cukup jauh dari kelompok Pendekar tadi.

"Asosiasi Bulan Perak?" Jiang Yu mengetukkan kipasnya ke telapaknya, "Tentu saja, aku juga ingin membeli beberapa pil dari sana." Sambungnya.

Demikianlah Jiang Yu dan Fang Wei berubah haluan ke Asosiasi Bulan Perak, Fang Wei berencana menjual seluruh permata siluman yang di dapatnya dari Hutan Kematian sebelumnya. Fang Wei memilih menjual semuanya karena memang tidak lagi ia perlukan dari permata itu.

"Selamat datang Tuan Muda Jiang, silahkan masuk..."

Para penjaga di Asosiasi Bulan Perak menyambut Jiang Yu dengan ramah bahkan mengantarnya langsung.

"Tuan Muda Jiang cukup terkenal rupanya." Fang Wei tertawa kecil, ia bahkan tidak dimintai biaya masuk seperti di Kota Nanjing setelah penjaga itu tahu jika ia bersama dengan Jiang Yu.

Jiang Yu tersenyum bangga karena itu semua berkat pengaruh keluarganya yang besar, Asosiasi Bulan Perak memang selalu netral namun mereka tidak akan lupa siapa penguasa di Kota yang sebenarnya.

"Dia terlihat baik namun sedikit sombong, benar-benar calon mayat muda..." Batin Fang Wei tertawa kecil melihat sikap Jiang Yu yang ternyata sedikit sombong.

***

Hai, Terima kasih atas like dan komentarnya... Semua dukunganmu sangatlah berharga ;)

Tampaknya tidak sedikit yang kecewa dengan isi bab yang mengatakan akhir Xuehua ya? Hmm, saya hanya bisa minta maaf dan mengatakan jika kisah ini memang menyangkut separuh dari isi LPN yang menyinggung Xiao Chen dan lainnya. Namun, kisah ini adalah perjalanan Fang Wei untuk menghentikan Era Kekacauan sama seperti Xiao Chen. Jadi, mungkin penjelasan dari semuanya akan memakan waktu yang lama. Sabar ya...

Tetap semangat dan jaga kesehatan...

LPPN akan up setiap hari ;)

Tip untuk Crazy Up Lima Bab 0/10

1
azizan zizan
yang aku kurang paham nya tu sering di sebut ada hal mendesak tapi malah keyuluran di situ lagi,.. tidak boleh menunda lagi lah apa lah..kok di situ juga...ciehhh tak seberapa bikin ckpnya atau penulisannya..aparahh....
Nanik S
Pasti itu kelakuan Yiyin main racun... dan harus dimusnahkan
afifo maning
Kyknya org yg meracuni itu 'kekasih' Fang Wei...🤔😁
agus yulianto
upp lanjutt
mxxc
bagaimana kalo Juan chen jadi saudara MC kita satu dingin satu konyol,
seperti yin dan yang
wkwk
afifo maning
hadir like & koment..semangat sll thor
FeNime'S
Juan Chen ! kamu nakal😪
Nanik S
Jaga kesehatan Tor 🙏 dan Gaaaas poooool
Nanik S
Fang Wei... momok bagi Yiyi
azizan zizan
semangat terus...
Rinaldi Sigar
lnjut
afifo maning
wow..crazy up nya keren👍👍
afifo maning
💪👍
afifo maning
⭐⭐⭐⭐
afifo maning
👍👍🔥🔥
afifo maning
🔥🔥
afifo maning
👍👍
Nanik S
Juan Chen andai tau bahwa org didepan lebih tampan... apa yg akan terjadi
Nanik S
Kereeeen dan keren bener Tor 👍👍
Nanik S
Jelas saja kayak Banci lha yg bicara Ceng King 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!