Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Rama baru saja menyelesaikan meeting pagi bersama tim pemasarannya. Tiba tiba saja Tiara masuk begitu saja ke dalam ruangan Rama dan menguncinya.
"Ram, malam ini jadi nemenin aku ke pesta tunangannya Dion kan?" Tanya Tiara yang tanpa rasa malu memeluk leher Rama yang sedang duduk dari belakang.
"Oke, jadi koq." jawab Rama tanpa risih.
"Kenapa tidak menginap sekalian di apartemenku?"
"Kamu kan tau, Ra. Aku ini pria beristri. Aku harus pulang kerumahku."
Tiara berdecak, "Ya sudah, jangan meminta jatah lagi padaku." Kata Tiara sambil melepas pelukannya dan Rama menahannya hingga Tiara duduk di pengkuan Rama.
"Koq kamu jadi marah sih?" Tanya Rama.
"Jelas saja aku marah. Aku juga kan ingin di prioritaskan olehmu."
"Hei, apa kau lupa? Tanya Rama. "Hubungan kita hanya sekedar havefun saja." imbuhnya lagi.
Tiara hanya diam, mereka memang menjalin hubungan tanpa status. Tiara yang merupakan hypers*x begitu menyukai permainan Rama dan sebaliknya, Rama pun selalu saja terpuaskan oleh permainan Tiara.
"Kenapa kita tidak menikah saja, kamu bisa menceraikan istrimu." Kata Tiara mencoba menggoda Rama lebih dalam.
"No!! Aku sangat mencintai Ayesha."
Tiara tertawa mengejek. "Mencintai tapi diselingkuhi."
"Hei, aku pria normal. Kucing saja jika jika di kasih umpan akan diambil, apa lagi aku." Jawab Rama dengan santai.
Tiara merasa geram mendengar jawaban Rama, namun dirinya tidak ingin menyerah, Tiara bersikukuh akan merebut Rama dari istrinya itu.
Tiara mencoba beranjak dari pangkuan Rama namun Rama menahannya, "Kamu pakai parfum baru, ya?" Tanya Rama sambil menelusuri leher jenjang Tiara.
"Sudah Ram, aku sedang malas." Kata Tiara.
"Kamu tadi datang kesini untuk menggodaku, ayo kita lakukan disini. Bukankah pintunya sudah kamu kunci?" Tanya Rama.
Tiara yang hyper pun tidak bisa menolak keinginan Rama, ia melayani hasrat Rama di dalam ruangan kerja Rama tanpa terpaksa sedikitpun.
Ayesha tengah mengerjakan pekerjaan rumahnya, hingga sang mertua menyuruhnya untuk membuatkan minum untuk tamunya yang datang dan mengantarkannya ke ruang tamu.
"Iya jeng, anakku selingkuh sama teman kantornya karna istrinya tidak pandai merawat diri. Anakku jadi jenuh dan menjalin hubungan dengan teman kerjanya." Kata temannya Ratna bercerita.
"Wajar sih kalau pria seperti itu, wong istrinya tidak pandai merawat diri, terlebih kalau tidak ada anak juga." Balas Ratna sambil melirik ke arah Ayesha yang sedang menyajikan minum.
"Iya, aku juga membiarkan putraku mau berbuat apa juga, yang penting uang bulananku dari putraku lancar tanpa ada hambatan."
"Betul itu jeng, jangan sampai uang hasil kerja putra kita di kuasai oleh istrinya sendirian." Ratna semakin mengompori temannya itu.
Ayesha masuk ke kamarnya setelah pekerjaannya selesai. Ia mencerna setiap ucapan mertuanya bersama temannya itu. Apa jika nanti Rama memutuskan berselingkuh akan di dukung oleh Ratna? Lalu bagaimana dengan nasib dirinya yang tidak bisa berbuat apapun dan lemah dalah hal finansial?
Ayesha memegang anting anting di telinganya, ini adalah anting anting berlian dengan harga puluhan juta rupiah, hadiah dari Mommynya sewaktu Ayesha berulang tahun ke 17 tahun saat masih duduk di SMA dulu.
"Aku harus menjual anting antingku dan membuka rekening pribadi tanpa ada yang tau." Gumam Ayesha kemudian ia membuka anting antingnya dan menyimpannya di saku celana.
Ayesha pergi keluar, beruntung sang ibu mertua tidak ada karena pergi bersama temannya entah kemana. Ayesha segera menghubungi Egi dan meminta nya untuk mengantarnya ke sebuah Bank untuk membuka rekening baru, lalu ke Mall, Ayesha tau tempat dimana anting antingnya dibeli dan Ayesha akan menjualnya kembali disana.
Ayesha berjalan masuk ke dalam Mall, ia segera menuju toko perhiasan untuk menjual anting antingnya.
Beruntung pemilik toko perhiasan mengenal Ayesha, meski ia sedikit bingung karena Ayesha menjualnya tanpa sertifikat berliannya.
"Bisa dijual, Koh?" Tanya Ayesha pada Koko, pemilik toko perhiasan itu.
"Bisa, tapi karna ga ada sertifikatnya, harganya agak berkurang ya."
"Iya gak apa apa Koh." Jawab Ayesha.
Koko itu memberikan nominal yang menurut Ayesha uang yang cukup banyak untuknya saat ini. Ayesha meminta pembayaran via transfer dan seketika uang masuk ke rekening baru Ayesha.
"Maafkan Ay, Mom. Ay menjual hadiah dari Mommy." Gumam Ayesha dalam hati.
Ayesha segera kembali ke rumah mertuanya sebelum mertuanya itu pulang, Ayesha juga memberikan ongkos lebih pada Egi sebagai tanda terimakasih karena terkadang Ayesha tidak membayar ongkos sesuai tarif pada Egi.
"Mbak Ayesha, ini banyak sekali." Kata Egi yang menerima uang lebih dari biasanya.
"Saya lagi ada rejeki, Bang. Anggap saja saya bayar hutang hutang saya yang slalu kurang bayar ongkos." Jawab Ayesha kemudian Ayesha segera masuk ke dalam rumah untuk segera memasak hidangan makan malam nanti.
Lagi lagi Rama pulang larut malam dan melihat Ayesha yang sudah tertidur. Rama duduk di sisi ranjang tempat Ayesha tidur dan menatap wajah lelah istrinya itu.
"Maafkan aku, Yesha." Gumam Rama dalam hatinya.
Ada perasaan bersalah di hati Rama, terlebih hari ini ia sudah melakukan dua kali hubungan suami istri bersama Tiara, siang hari saat di kantor dan sepulang bekerja di apartemen Tiara sebelum mereka berangkat ke pesta.
Rama segera membersihkan tubuhnya, bahkan Tiara dengan sengaja memberikan tanda merah di dada Rama, membuat Rama tidak berani lagi bertelaanjaang dada di depan Ayesha.
Keesokan harinya, Ayesha merasakan tubuhnya tidak enak, ia merasa jika dirinya selalu lemas di pagi hari dan slalu ingin tidur.
"Aku kenapa?" Tanya Ayesha dalam hatinya.
Ayesha menguatkan dirinya untuk ke dapur, ia memasak sarapan pagi di saat semua orang masih bergelung dengan selimut tebalnya masing masing.
Satu persatu penghuni rumah bangun dan kekuar dari kamar saat sudah rapih, Ayesha menyajikan makanan di atas meja makan.
"Yes, mana kopiku?" Tanya Rama.
"Sebentar, Mas." Jawab Ayesha, namun langkah Ayesha terhenti, Ayesha memegang kepalanya yang terasa berat dan tiba tiba saja Ayesha hilang keseimbangan.
"Yeshaaaa." Teriak Rama lalu mengangkat tubuh ringan Ayesha.
"Yesha, bangun Yeshaa." Kata Rama sambil menepuk nepuk pipi Ayesha.
"Siram saja dengan air, nanti juga bangun. Yesha itu hanya pura pura cari perhatianmu, Ram." Kesal Ratna.
"Badan Yesha panas, bu." Kata Rama.
"Jelas saja Panas, kan baru selesai masak, kena suhu kompor jadi panas, jangan berlebihan kamu, Ram." Ketus Ratna.
Rama hanya menggeleng gelengkan kepalanya, ia segera menggendong Ayesha dan membawanya ke rumah sakit.
"Tidak usah di bawa ke rumah sakit, Ram. Buang buang uang saja. Mending uangnya buat bayar arisan Ibu." Ratna mencegah Rama yang hendak membawa Ayesha.
"Ibu kenapa sih, Ayesha tuh sakit, Bu." Bela Rama.
"Dia hanya pura pura, Ram. Percaya sama Ibu. Pokonya Ibu gak ikhlas kalau kamu keluar duit buat biaya rumah sakit Ayesha." Kata Ratna mengancam.
"Rama gak akan keluar duit, Bu. Ayesha ada asuransi dari kantor karna Ayesha terdaftar sebagai istri Rama dan biaya pengobatan ditanggung asuransi." Rama segera pergi membawa Ayesha setelah Ratna tidak mencegahnya lagi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sabar sabar.. Puasaa nihh banyak adegan enak enak di sensor ya, kalaupun misal nanti ada, Aku Up nya pasti di malam hari ya 😆
Mumpung senin, beri aku Vote di novel ini dong, biar makin semangat, biar aku merasa di hargai oleh readers semua.
Nanti aku Up satu bab lagi ya 🤗