NovelToon NovelToon
Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Bukan Aku Yang Mereka Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: laxiana

Aku menganggap mereka sebagai keluarga, mengorbankan seluruh hidup ku dan berusaha menjadi manusia yang mereka sukai, namun siapa sangka diam diam mereka menusukku dari belakang. Menjadikan ku sebagai alat untuk merebut kekuasaan.

Ini tentang balas dendam manusia yang tak pernah dianggap keberadaan nya. Membalaskan rasa sakit yang sebelumnya tak pernah dilihat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laxiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunjukan

Semua orang menatap layar yang terbentang lebar dihadapan mereka. Bukan raut wajah bahagia atau terharu yang mereka tampilkan. Melainkan raut wajah terkejut sekaligus kaget tanpa bisa berkata kata.

Hampir semua orang menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang sedang mereka lihat. Para orang tua menutup mata anak mereka yang masih berada dibawah umur.

Disana nampak terlihat jelas Diana dan Arya sedang melakukan adegan dewasa, dengan percakapan yang terdengar jelas di seluruh ruangan.

"Matikan cepat!" Teriak Sandra pada petugas.

Para staf berusaha untuk mematikan vidio tersebut, namun mereka tidak dapat menemukan dimana sumber nya. Vidio tersebut tidak dapat dihentikan hingga berhenti sendiri setelah semuanya diputar habis.

Vidio tersebut berisi semua bukti perselingkuhan yang dilakukan Diana bersama Arya, mereka tidak bisa mengelak lagi.

Diana yang memang ingin menjadi bintang saat acara tersebut keinginannya terkabul, kini semua mata tertuju padanya.

Rania akan memainkan peranannya sebagai korban, dia melepas mahkota yang ada dikepala nya lalu membanting nya pada lantai.

Menghampiri Diana adik tirinya, lalu menampar gadis itu dengan keras. "Penghianat."

Tidak hanya disitu saja, Rania juga menghampiri Arya. Mengambil salah satu gelas yang berisi minuman lalu menumpahkan nya diatas kepala pemuda itu, kemudian tidak lupa menampar pipi nya dengan keras. "Brengsek."

Kejadian tersebut tentu saja membuat semua tamu sangat heboh. Banyak yang mengambil vidio, bahkan ada yang melakukan live streaming, sudah dipastikan itu awal kehancuran kedua manusia tidak tahu malu itu.

Herman yang memang kondisi badannya sedang tidak sehat, melihat hal tersebut beliau jadi kehilangan kesadarannya. Rania yang melihat ayahnya tak sadarkan diri segera meminta seseorang untuk membantu nya membawanya kerumah sakit.

Diana benar benar kehilangan wajahnya, apalagi hampir semua orang yang hadir disana adalah kenalan nya.

"Matikan handphone kalian, berenti merekam!" Sandra berusaha menghentikan orang orang yang mengambil vidio serta gambar, dia tidak bisa membiarkan hal tersebut menjadi lebih parah lagi.

Semua tamu undangan diusir, pernikahan tersebut dibatalkan. Kini dalam gedung itu hanya tersisa Arya, Sandra, dan Diana yang tak kunjung berhenti menangis.

"Pasti ini semua ulah Rania, gadis sialan itu, lihat saja apa yang akan saya lakukan padanya." Ucap Sandra dengan penuh emosi.

Arya berlutut dihadapan Sandra, "Maafkan saya, ini semua salah saya."

Sandra yang memang sedang tersulut emosi, menampar keras wajah pemuda itu. "Ini semua memang salah kamu, jika kamu bisa menahan untuk tidak mendekati putri saya, maka ini semua tidak akan terjadi."

Arya tidak bisa membantah atau melawan, itu memang kesalahannya.

"Mah, semua teman aku melihatnya. Bagaimana aku akan menghadapi mereka semua" Ucap Diana dengan Isak tangis.

Sandra mengusap air mata yang berada di wajah putrinya, "Mamah akan mengurus ini semua, kamu tenang saja."

Danu yang memang menyaksikan itu semua sedikit syok, tapi yang lebih dia khawatir saat ini adalah keadaan Rania. Gadis itu mendapatkan pengkhianatan oleh orang terdekatnya, dan kini ayahnya tak sadarkan diri.

Danu menatap dari kaca, dia yang membantu Rania membawa ayahnya kerumah sakit. Wajah gadis itu nampak sangat khawatir, dia terus menggenggam tangan ayahnya dengan mulut yang tak berhenti berdoa.

Herman langsung diperiksa oleh dokter, selama pemeriksaan Rania tak berhenti berjalan, mondar mandir sambil menunggu dokter keluar.

Dokter keluar, Rania langsung menghampiri dan bertanya bagaimana dengan keadaan ayahnya.

"Jantung beliau lemah, saat ini memang tidak terjadi apa apa. Namun usahakan untuk tidak mengatakan hal hal yang bisa membuat beliau terkejut, karena itu bisa berakibat fatal." Setelah mengatakan hal itu dokter pamit pergi.

Rania masuk kedalam ruangan ayahnya, ayahnya masih tidak sadarkan diri. Ia duduk disamping tempat tidur, menggenggam erat tangan yang sudah mulai terlihat menua.

"Maafin Rania Yah, ini semua salah Rania." Rania mulai menangis, saat melihat ayahnya yang tak sadarkan diri dipesta tadi, jantung nya langsung berdegup kencang.

Sepanjang jalan dia terus berdoa agar tidak terjadi apa apa pada ayahnya, didunia ini hanya tinggal ayahnya seorang yang Rania punya. Jika pria itu meninggalkannya, maka Rania tidak yakin apakah dia masih bisa bertahan didunia yang kejam ini.

Herman membuka matanya perlahan, ia mendapati Rania yang tengah duduk disampingnya, menggenggam tangannya sambil menunduk dengan bahu yang bergetar.

Herman mengusap pelan tangan putrinya, "Rania." Panggilannya pelan.

Rania langsung mendongakkan kepalanya, wajahnya sudah sembab dengan pipi yang basah. "Ayah." Rania kemudian memeluk pria itu sambil kembali menangis.

"Sudah besar kok masih cengeng." Herman mencoba mencair kan suasana.

Rania mengusap air matanya, "Ayah udah gak papa?"

"Memang nya ayah kenapa?" Tanya balik Herman dengan senyuman hangatnya.

"Ayah maafin Rania, gara gara Rania ayah menjadi seperti ini."

Herman menggelengkan kepalanya pelan, "Kamu tidak salah apa apa, seharusnya mereka yang meminta maaf padamu, karena telah mengkhianati mu. Ini juga salah ayah karena tidak becus menjadi kepala keluarga, ayah minta maaf ya."

Rania kembali menangis, "Ayah adalah kepala keluarga yang baik, ayah tidak salah."

Rania teringat Danu, pasti pria itu masih menunggunya diluar. "Ayah, Rania akan keluar sebentar, ayah gak papa kan sendiri dulu?"

"Gak papa."

Rania kemudian keluar, dan benar saja ia mendapati Danu yang masih menunggunya. Rania segera menghampiri pria itu.

"Danu." Panggil Rania.

Danu yang merasa namanya dipanggil segera berbalik, dia melihat wajah Rania yang sembab pasti gadis itu habis menangis. "Bagaimana dengan Ayahmu?"

"Dia baik baik saja."

"Syukurlah kalau begitu." Jika Ayah Rania baik baik saja, dia jadi ikut merasa lega.

"Terima kasih telah mengantar." Ucap Rania tulus

"Sama sama."

"Kamu boleh pulang, tapi maaf saya tidak bisa mengantarkan karena masih harus menunggu Ayah."

"Tidak masalah." Danu kemudian menyerahkan paper bag yang sudah ia siapkan pada Rania. "Itu ada baju santai, semoga ukurannya pas." Setelah itu Danu pamit pergi.

Rania membuka paper bag tersebut, disana ada baju juga celana, sandal dan satu sandwich. Rania tersenyum tipis, pria itu sungguh sangat peka dan perhatian.

Selama Rania berada didalam menemani ayahnya, Danu menyuruh sekertaris nya untuk membelikan baju santai, dia tahu pasti Rania merasa sedikit tidak nyaman menggunakan gaun pengantin itu.

Apalagi ia sempat melihat kaki bagian belakang wanita itu sedikit lecet karena heels yang ia gunakan, Danu tidak tahu ukuran baju yang Rania pakai, jadi dia hanya mengira ngira saja, tapi semoga saja pas dan nyaman saat dipakai.

Rania mengganti pakaian nya di toilet, pria itu pandai menebak ukuran. Baju dan sandal yang ia pakai cukup pas dan sangat nyaman, Rania jadi berhutang banyak pada pemuda itu.

Rania keluar dari kamar mandi, saat kembali masuk kedalam ruangan ayah nya, dia kembali melihat wajah yang sama sekali tidak pernah ingin dilihatnya.

BERSAMBUNG,........

1
revasya alzila
karyamu bagus thor
Hasrie Bakrie
Bingung ceritanya gmn alurnya???
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum hadir ya thor
Ma Em
Rania kamu jgn mau kalah dari Diana kalau Diana cuma numpang hidup sama kamu dan papamu Rania sedangkan Rania emang yg punya kuasa makanya lawan si Diana jgn mau mengalah tunjukan pesona mu Rania
Ma Em
Rania setelah sadar dari maut yg hampir merenggut nyawanya dia jd sadar permainan Diana , Arya dan juga nyonya Sandra , semangat Rania hancurkan mereka bertiga buka kedoknya yg membuat mereka malu dan hancur
Ma Em
Rania sdh waktunya kamu balas dendam pada orang orang serakah tunjukan mental dan keberanianmu jgn sampai dia menguasaimu
Ma Em
Rania dan Danu sama sama diberikan kesempatan kedua dan untuk membalas kekejaman orang2 yg pernah menyakitinya bagus Rania kamu hrs cerdas jgn jd orang bodoh yg selalu dipermainkan oleh Sandra dan Diana begitu jg Danu oleh ayahnya sendiri pak Ruslan
Ma Em
Rania saja terlalu polos atau bodoh apa saja yg Diana mau dia turutin akhirnya jadi ngelunjak kan makanya Rania mulai sekarang kamu jgn percaya lagi apapun yg ibu tirimu dan anaknya si Diana katakan jgn percaya lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!