NovelToon NovelToon
Kehidupan Penuh Luka

Kehidupan Penuh Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Clara

Kehidupan memang penuh lika-liku. Itulah yang terjadi pada kisah kehidupan seorang gadis cantik yang merupakan putri seorang pengusaha kaya raya. Namun hidupnya tidak berjalan semulus apa yang dibayangkan.

Jika orang berpandangan bahwa orang kaya pasti bahagia? Tapi tidak berlaku untuk gadis ini. Kehidupannya jauh dari kata bahagia. Ia selalu gagal dalam hal apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

...𝙿𝚎𝚗𝚐𝚘𝚛𝚋𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚗𝚢𝚊...

...𝓚𝓮𝓱𝓲𝓭𝓾𝓹𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝓾𝓱 𝓛𝓾𝓴𝓪...

Sinar mentari yang begitu cerah menyapa harinya dengan gembira. Arlla menengadahkan wajahnya menatap matahari yang seolah tersenyum memberikan semangat untuknya. "Aku telah kehilangan putraku" Sebulir bening menetes dari manik mata indah miliknya.

"Aku kehilangan cintaku"

"Aku kehilangan kasih sayang dari orang tuaku"

"Apa itu disebut bahagia?" Arlla bertanya pada dirinya sendiri. Ia ingin berteriak karena takdir hidupnya yang begitu menyakitkan tapi apalah daya ia hanya seorang manusia biasa yang hidup berdasarkan takdir Tuhan.

"Aku menjadi istri dari orang yang tidak aku cintai"

"Aku rela menyerahkan hal berhargaku untuk kebahagiaan orang yang aku cintai"

"Aku lelah tuhan" Arlla menghapus air mata di pipinya dengan kasar. Tanpa sadar sepasang telinga tengah mendengar monolognya tadi sebelum akhirnya berjalan pergi entah kemana.

"Arlla dimana kamu" Gerald menatap setiap pengunjung rumah sakit untuk mencari keberadaan orang yang begitu ia cintai. Bella dan Sam berjalan ke arah lain untuk mempercepat pencarian mereka.

Gerald membalikkan badan menatap taman yang begitu ramai dengan pasien yang sedang berjemur di pagi hari. Matanya berbinar saat melihat punggung seorang wanita yang begitu ia hafal pemiliknya.

Pria itu berlari menghampiri Arlla yang sedang duduk di kursi roda. "Arlla!!" ucap Gerald tak menyangka jika dirinya akan bertemu dengan wanita itu lagi. Ini bagaikan mimpi karena bisa dipertemukan kembali dengan orang yang dicintainya meskipun selama beberapa bulan belakangan ia tidak mendapatkan informasi apapun tentang wanita itu.

"Gerald" Mata Arlla kembali berkaca-kaca saat melihat orang yang masih tersimpan di dalam hatinya. Ia begitu mencintai Gerald sepenuh hatinya.

"Sayang" Gerald memeluk tubuh Arlla dan mendekapnya dengan erat. Ia begitu merindukan wanita itu. Ia merindukan senyuman, tatapan matanya, aromanya dan semuanya tentang wanita itu.

"Aku kangen banget sama kamu" Arlla tak kalah kuat memeluk tubuh Gerald menyalurkan seluruh rasa rindunya pada pria itu. Ia menangis terharu karena bisa bertemu lagi dengan orang yang sangat dia cintai.

Beberapa menit pelukan itu akhirnya terurai. Gerald menyentuh pipi Arlla dan mengusapnya lembut. "Aku mencintai kamu" ucap Gerald dengan menatap Arlla intens.

"Jangan pernah tinggalin aku lagi" Air mata Arlla kembali luruh dengan sendirinya. Hatinya menuntun dirinya untuk kembali memeluk tubuh Gerald.

"Aku juga sangat mencintai kamu" Arlla menangis di ceruk leher Gerald sedangkan pria itu mengusap punggung Arlla untuk menenangkan wanita itu.

"Aku rindu kamu"

"Jangan pernah tinggalin aku"

Tanpa sadar seseorang melihat adegan itu dengan hati yang terluka. Devan dengan es krim di tangannya mengepalkan tangannya kuat untuk meredam rasa cemburunya.

"Mungkin ini sudah saatnya" Hati Devan mencelos saat melihat istrinya berpelukan dengan orang yang begitu dicintai Arlla.

"Dia akan bahagia dengan Gerald" Devan memaksakan mengukir senyum di bibirnya. Sebulir air mata jatuh menetes di pipinya tanpa sadar. "Aku gak boleh egois" Devan menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Dia harus bahagia" ucap Devan seolah memberikan semangat untuk dirinya sendiri. Kebahagiaannya sebentar lagi akan hilang begitu saja.

"Kamu selama ini menghilang kemana? Aku susah sekali mencari informasi tentang kamu" ucap Gerald

"Aku.... " Arlla menunduk bingung akan menjawab apa.

"Kamu habis tenggelam ya? Gimana keadaan kamu? Baik-baik aja?" Arlla mengangguk menjawab pertanyaan Gerald yang tampak begitu khawatir dengan kondisinya.

"Aku baik-baik aja" ucap Arlla membuat Gerald bisa menghela nafas lega.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku tadi"

"Arlla" Dua pasang mata serentak menatap ke sumber suara yang baru saja memanggil nama Arlla.

"Dia siapa?" tanya Gerald saat melihat Devan yang datang menghampiri.

"Dia... "

"Aku temannya" sahut Devan cepat sebelum Arlla menjawab pertanyaan Gerald.

"Ouh. Kamu yang bawa Arlla ke rumah sakit karena di tenggelam?" Devan melirik ke arah Arlla sejenak sebelum menjawab pertanyaan Gerald.

"Iya aku yang pertama kali lihat dia tenggelam jadi aku bawa ke rumah sakit ini" ucap Devan.

Arlla menatap Devan seolah bertanya mengapa ia memperkenalkan diri sebagai teman?

"Ini es krim permintaan kamu" Devan menyerahkan sekotak es krim yang baru saja ia beli untuk memenuhi permintaan wanita itu.

"Kalau sudah selesai berjemur kamu bisa balik ke kamar lagi, aku akan kesana terlebih dahulu" ucap Devan dan pergi meninggalkan Arlla dengan Gerald.

"Dia baik ya karena udah nolong kamu" ucap Gerald dan dibalas anggukan kepala oleh Arlla. Gerald membuka kotak es krim itu dan menyuapkan pada Arlla. Keduanya saling melempar senyuman bahagia.

"Lo keren" Devan menoleh saat seseorang baru saja berkata begitu kepadanya. Pria dengan jas dokter itu tersenyum ke arah Devan memberikan semangat. Ia diam-diam mendengarkan interaksi mereka bertiga.

"Cinta itu gak harus memiliki bukan?" Devan tersenyum dan menatap ke arah taman. Ia memperhatikan interaksi istrinya dengan Gerald. Bibirnya mungkin memang tersenyum tapi hatinya sakit setiap melihat tawa bahagia yang didapatkan Arlla tapi bukan dengan dirinya.

"Arlla memang benar. Aku salah dalam menunjukkan rasa cintaku"

"Aku terlalu memaksa hingga tanpa sadar menyakiti orang yang aku cintai" Devan bersedekap dada menahan rasa sesak yang begitu menusuk di hatinya.

"Melepaskan juga gak mudah Devan" Raen menoleh sejenak ke arah Devan.

"Tapi lo bisa melakukannya itu artinya lo hebat dan itulah cinta yang tulus" Raen merangkul bahu temannya itu.

Arlla termenung memikirkan ucapan Devan yang menyebut dirinya sebagai teman. Teman? Apa maksud pria itu?

Arlla menoleh ke belakang dan menemukan Devan yang sedang berdiri menatap dirinya. Pria itu melempar senyum ke arahnya sembari mengangguk pelan sebagai isyarat.

Wanita itu tau jika Devan sedang menahan tangis yang tak bisa ia keluarkan begitu saja. "Sayang, lihatin apa?" tanya Gerald dengan menoel pipi Arlla.

"Gak ada apa-apa" ucap Arlla dengan tersenyum ke arah Gerald.

"Aku berharap dia akan bahagia setelah ini" Devan berlalu pergi menuju ruang rawat Arlla. Pria itu menatap gelang yang selalu di pakai oleh Arlla yang tergeletak di atas nakas.

Devan menatapnya dengan tatapan kosong yang entah memikirkan apa. Pria itu memasukkan gelang tersebut ke dalam saku celananya. Pintu kamar di ketuk beberapa kali orang seseorang mengalihkan atensi Devan. Dengan cepat Devan beranjak membukakan pintu.

"Ini tuan" ucap seorang pria menyerahkan sebuah ponsel kepada Devan.

"Kau bisa kembali" Pria itu menundukkan badan kemudian berlalu pergi. Devan menyalakan ponsel itu setelah menutup pintu. Ia memasukkan nomornya ke dalam ponsel itu kemudian meletakkannya di atas meja.

"Ah kau. Aku belum berkenalan denganmu" ucap seseorang membuat Devan menoleh dengan cepat.

"Perkenalkan aku Gerald" Gerald mendorong kurus roda Arlla dan membantu wanita itu untuk naik ke atas bed.

"Devan" balas pria itu dengan singkat.

"Sayang aku keluar sebentar" ucap Gerald dan beralih pada Devan.

"Titip sebentar ya aku akan kembali dengan cepat" ucap Gerald dan keluar dari ruangan itu menyisakan Devan dan Arlla berdua.

"Maksud kamu bilang temen tadi apa?" tanya Arlla to the point.

Devan hanya tersenyum manis dan berdiri dari duduknya. Pria itu menghampiri istrinya itu dan mencium kening Arlla dengan begitu dalam.

1
Akhmad Soimun
Coba aah Ramaikan, kayaknya bagus..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!