Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Vita Pulang
Vita PoV
Aku tiba kembali di Bandung pukul 10 pagi. Kegiatanku selama 2 hari di Bali sangatlah padat. Sampai-sampai aku lupa menghubungi mas Arya memberi kabar. Untung kemarin pagi aku sempat meneleponnya, ah mudah-mudahan mas Arya pengertian.
Mobil hotel sudah standby menungguku dibandara, yang akan membawaku kembali ke kantor. Jalanan kota Bandung pada jam segini lumayan ramai lancar. Akhirnya setelah 20 menit mobil pun tiba di lobby hotel.
Aku berjalan anggun menaiki lift menuju ruanganku. Koper sengaja aku titipkan di resepsionis biar nggak ribet saat pulang kantor nanti.
Belum juga aku duduk dikursi kebesaranku, Bagas sekretarisku menyampaikan pesan kalau aku ditunggu diruangan Pak Edward saat ini juga.
"Gas...aku belum duduk lho...bisa agak nanti nggak ke atasnya...pengen istirahat nih ?" keluhku.
"Maaf bu Vit...tadi sekretaris beliau sudah mewanti-wanti untuk segera menemuinya." jawab Bagas.
"Baiklah...aku ke atas dulu."
*****
"Welcome back Bu Vita...bagaimana laporannya ?" tanya Pak Edward to the point. Ia melangkah ke arahku yang sudah duduk disofa.
Aku pun memberikan laporan dengan detil hasil meeting dan kegiatan lainnya selama di Bali. pak Edward manggut-manggut mendengarkan dengan seksama.
"Ok...laporan tertulianya kamu kirim by email ya...!" ujar Pak Edward.
"Siap pak" jawabku.
Pak Edward menggeser duduknya lebih dekat lagi denganku. Tercium aroma parfum tubuhnya semerbak mengaliri rongga hidungku. Aku merasa risih dengan suasana ini, ku geser tubuhku menjauh tapi tangan Pak Edward menahanku.
"Kita akan ngobrol santai Bu Vita...jadi nggak apa-apa kan duduk begini ?" ujar Pak Edward.
Hmm baiklah aku nurut aja, ku pikir masih posisi wajar lah.
"Ini untuk Bu Vita..." Pak Edward memberikan sebuah kotak berhias pita kepadaku.
"Ini apa pak ? Tanyaku.
"Bukalah... itu dariku... reward atas prestasimu."
Aku pun membukanya...tampak sebuah jam tangan ROLEX Lady Datejust 28. Wow aku terpana...ini indah dan mewah sekali.
"Terima kasih untuk hadiahnya pak..." aku tersenyum bahagia.
"Bu Vita...bagaimana keputusannya ?"
"Harus jawab sekarang pak ?"
"Sesuai yang saya bilang kemarin..harus ada jawaban sepulang dari Bali." ujarnya lagi.
"Saya siap maju pak." aku mantap memberikan jawaban.
"Good...saya akan ajukan ke corporate. Perjuangan dimulai.." Pak Edward mengulurkan tangannya untuk menjabat tanganku. "Kamu pasti bisa !" ujarnya optimis sambil.menepuk-nepuk punggumg tanganku.
********
Pak Edward tidak memberiku waktu lagi untuk berpikir. Aku kira masih bisa memberikan jawabannya besok, karena rencananya malam ini aku akan bicarakan dengan mas Arya.
Keputusan sudah diambil. Aku sudah maju selangkah tidak bisa mundur lagi, ini pencapaian yang membahagiakan buatku.
Mas Arya, semoga kamu bisa mengerti. Maaf aku buat keputusan sendiri, bukan tidak menghargaimu tapi waktunya mendesak. Keputusanku sudah ditungga pimpinan. Batinku
******
"Assalamualaikum..." ku ucapkan salam saat sampai dirumah. Aku pulang ke rumah dengan pancaran bahagia. Kulihat mas Arya sudah berada dirumah sedang rebahan disofa menemani Athaya menonton kartun favoritnya.
"Waalaikumsalam." jawab mas Arya.
Aku mencium pipi mas Arya dengan mesra. "Aku kangen sayang...." aku berbisik sensual ditelinganya. Mas Arya balas meremas dadaku penuh gairah.
"Sayang mami...asyik banget nontonnyan hmmm..." aku mendekati Athaya dan menciumi seluruh wajahnya. I miss you boy...
******
BERSAMBUNG
Like dan Vote nya selalu kutunggu.
Laf u all
"
sehat dan sukses selalu dalam lindungan Alloh SWT
aamiin yaa Rabbal Aalamiin