Desclaimer : Cerita ini tema pernikahan, di tujukan untuk yang sudah cukup umur atau sudah menikah yah.
Di hari pernikahannya Ayla memilih pergi dan tak ingin menikahi laki-laki yang dia cintai.
Tapi dia tak menyangka,akhirnya tunangannya malah memilih menikahi kakaknya sendiri.
Sejak saat itu, Ayla pikir kisah cintanya sudah berakhir. Dan berusaha menghapus semua rasa cintanya pada lelaki itu.
Tapi, ternyata laki-laki yang sudah menjadi kakak iparnya itu tidak berhenti mengejarnya.
Bagaimana bisa dia kembali mencintai pria yang sudah memilih wanita lain, bahkan sudah menjadi kakak iparnya itu.
Bisakah Ayla benar-benar terlepas dari kakak iparnya. Ataukah dia akan memilih mengembangkan sisa-sisa cintanya pada kakak iparnya?
Baca kisah mereka, dalam novel.
"Di Kejar Kakak Ipar"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss HF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Juan & Ayla : Mencintaimu
Tak melihat Ayla kunjung berdiri.
Juan lalu menarik lengan Ayla, "berdiri kataku! "
Tapi dia sangat terkejut, melihat wajah Ayla penuh dengan air mata.
"A... A... Pa? Kenapa?" Tanya Juan gagu karena terkejut.
Ayla menangis semakin kencang. Lalu memeluk Juan dengan erat
Padahal, awalnya dia ingin membuat Juan cemburu kemudian meninggalkan Juan dengan angkuh.
Tapi semua rencananya buyar begitu mendengar suara Juan.
"Kenapa? Kenapa kamu gak mau menemui aku?" Tanya Ayla sambil menangis, memeluk Juan semakin erat karena merasa kesal.
"Ambil mobil, bawa ke dekat sini." Ucap Juan menyuruh Miko.
Saat mobil sudah dekat. "Kamu masuk dulu dalam mobil, kita bicara di dalam." Ucap Juan melepaskan pelukannya dari Ayla yang menangis.
Kemudian Juan menjelaskan pada Marko, dan masuk dalam mobil melihat Ayla masih menangis.
Juan merasa bersalah melihat Ayla menangis.
"Kalau kamu akhirnya menghindari aku, harusnya sejak awal kamu jangan dekati aku. Atau pun menggoda aku." Ayla kemudian menatap Juan dan memukul dadanya pelan.
"Apa kamu tahu, aku sebenarnya ingin nunjukin ke kamu kalau aku bisa tanpa kamu, bahwa perasaanku belum sedalam itu sama kamu. Tapi, setelah dengar suara kamu, aku malah seperti gak punya harga diri. Padahal kamu sudah membuang dan mengabaikan aku." Ucap Ayla kesal mendorong-dorong tubuh Juan yang kekar itu.
"Maafkan aku." Juan langsung memeluk tubuh Ayla dengan erat. Dan seketika Ayla luluh.
"Tapi, kenapa kamu jauhin aku?" Tanya Ayla menatap Juan dengan marah.
"Karena aku tidak mau, kamu terluka lagi. Aku ingin kamu tetap berada di zona aman, hidup dengan normal seperti yang kamu inginkan." Ucap Juan.
"Sebenarnya, itu keinginan mama dan Papa. Dan mereka menanamkan hal itu ke aku dari aku kecil. Setelah kenal sama kamu, aku menyukai semua waktu yang aku lewati sama kamu. Aku bahkan berlatih menembak lagi, semenjak bertemu kamu." Ucap Ayla lalu menghela.
"Dan aku gak mau lagi, bermain tarik ulur sama kamu. Aku ingin menghabiskan waktu kita yang tak pasti ini bersama. Juan, aku cinta kamu" Bisik Ayla.
Juan yang sangat merindukan Ayla, kemudian menarik Ayla ke atas pangkuannya, membuat dirinya berada di antar kedua kaki Ayla.
Ayla sangat terkejut, dan ingin turun. Tapi Juan menahannya dengan menekan kedua paha Ayla.
Dia kemudian melotot menatap Juan.
"Jan... "
Juan lalu menarik leher Ayla dan menciumnya dengan ganas. Ayla yang awalnya ingin menolak tapi terbawa suasana.
Sampai saat Juan, hendak membuka kancing baju Ayla, dia menghentikannya.
"Stop... " Ucap Ayla dengan nafas tersengal merasa takut. Dan Juan menatapnya dengan penuh tanya.
"Aku bukannya menolakmu, tapi.... "
"Tapi kenapa?" Tanya Juan tak sabar.
"Tapi, aku ingin pengalaman pertamaku saat kita menikah." Ucap Ayla menutup wajahnya.
Juan sedikit terkejut, mendengar Ayla masih belum pernah melakukan hal itu sama sekali.
Kemudian dia tersenyum dan mengelus kepala Ayla.
"Jika itu yang kamu inginkan. Aku akan menunggu." Ucap Juan, dan Ayla tersenyum dan turun dari pangkuan Juan.
Dan sejak hari itu, mereka tak pernah melakukan lebih dari sekedar kecupan-kecupan kecil di pipi, bibir dan juga kening.
Karena mereka sama-sama tahu, semakin lama mereka menahan hasrat mereka semakin rentan setiap sentuhan yang mereka lakukan.
Dan mereka sudah berjanji, akan mencegah hal apapun yang membuat semuanya terjadi. Berdua dalam ruangan terlalu lama, ataupun, ciuman yang lama yang akan membuat mereka hanyut.
Setidaknya, Juan ingin mengabulkan hal itu untuk Ayla jika itu membuat Ayla bahagia meskipun dia stress menahan hasratnya.
Setelah 3 bulan berkencan, mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Saat itulah Juan kembali bertemu dengan Ayra.
Ayra bertingkah seolah tak mengenal Juan, begitu juga sebaliknya.
Karena apa yang pernah Juan alami karena Ayra membuatnya sangat marah.
Mengenal Ayla, dia jadi tau, seberapa sayangnya Ayla pada Ayra yang membuat Juan bahkan tidak bisa membicarakan keburukan Ayra di depan Ayla. Dia menahan dirinya, demi hubungannya dengan Ayla.
Tapi, Ayra sesekali masih mencoba ingin bicara pada Juan.
Dan setiap Ayra ingin bicara padanya, Juan langsung pergi, tak ingin berbincang sepatah katapun dengan Ayra.
"Ternyata kamu masih sombong seperti saat kamu muda." Batin Ayra yang merasa marah dengan tingkah Juan.
"Bagaimana bisa, kamu menikahi Ayla? Kamu mungkin tidak tahu. Ayla akan menyerahkan apapun yang aku minta. " Batin Ayra, lalu tersenyum licik.
...****************...
