NovelToon NovelToon
Senja & Fajar

Senja & Fajar

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Idola sekolah
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: qinaiza

~Berawal dari kesal jadi suka~

Senja Aurelia dan Fajar Mahardika, yang memiliki perbandingan mencolok dari sisi ekonomi. Senja hanyalah seorang anak panti, berbeda dengan Fajar yang terlahir di keluarga kaya. Keduanya juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama pintar. Semua murid SMA Cempaka pun tau pasti siapa yang akan jadi juara 1. Siapa lagi kalo bukan Senja ya Fajar. Jika yang memperoleh juara 1 Senja, maka yang meraih juara 2 dapat dipastikan adalah Fajar. Begitu pula sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qinaiza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Mood

Hari ini terasa begitu membahagiakan untuk Senja, setelah kemarin ia resmi menjadi pacarnya Fajar.

"Gak sabar ketemu dia deh, hehe." gumamnya riang

Sayangnya kebahagiaan itu tak berlangsung lama.

Tiba-tiba saja sebelum berangkat ke sekolah, ia didatangi seorang wanita paruh baya yang penampilannya begitu glamor. Lantas Senja segera berdiri dari duduknya selepas memakai sepatu.

"Kamu Senja Aurelia kan ?" tanya wanita paruh baya tersebut, sembari memberikan pandangan menilai pada Senja. Wanita itu menelisik penampilannya dari atas ke bawah. Hingga Senja cukup risih dibuatnya.

"Iya Bu, saya Senja. Ada perlu apa ya dengan saya ?" Senja mengangguk sebentar dan kemudian balik bertanya.

"Perkenalkan, saya Raya, Maminya Fajar. Dengarkan ini baik-baik. Saya tidak ingin kamu dekat-dekat dengan anak saya, jauhi dia. Fajar tidak pantas bersanding dengan orang seperti kamu. Dia berhak mendapatkan yang lebih baik, yang setara dengan dirinya."

Lidah Senja kelu seketika, ia tak bisa membalas perkataan Raya. Menyakitkan, itu yang hatinya saat ini rasakan.

"Ini sebuah peringatan bagi kamu. Kalau kamu tidak melakukan apa yang saya suruh, kamu akan tau akibatnya."

Setelahnya Raya pergi meninggalkan Senja yang masih berdiri termenung. Perlahan setetes demi setetes air mata berjatuhan membasahi pipinya. Dengan cepat ia usap dan menenangkan hatinya sendiri untuk tak lagi menangis.

"Padahal kita aja baru jadian kemarin" batin Senja tersenyum miris

"Nak, sudah mau berangkat ya." Bu Asri datang dari dalam rumah, setelah sibuk dengan ini itu.

"Hehe iya Bun" Senja sebaik mungkin menghilangkan raut muka sedihnya. Ia tak mau membuat sang Bunda khawatir.

Cukup Bunda nya itu sibuk dengan pekerjaan rumah, mengurus dia dan adik-adiknya, berjualan kue, serta laundry. Sebelumnya Senja sudah menyuruh Bu Asri untuk berhenti saja berjualan kue dan laundry, karena uang yang diberi Bu Marta dari hasil kerjanya mengajar les privat itu setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Namun wanita paruh baya tersebut menolak, ia tak ingin berdiam diri saja, begitu pikirnya. Lumayan pula katanya untuk membantu perekonomian mereka walau sedikit-sedikit. Padahal bagi Senja, Bunda nya itu sudah cukup sibuk dengan pekerjaan rumah juga mengurus anak-anak. Jadi tidak mungkin ada kata berdiam diri.

Senja sendiri hanya bisa sedikit membantu pekerjaan rumah Bunda nya. Dia sibuk dengan sekolahnya, mengajar les, belajar. Hanya saat waktu senggang lah, baru dia bisa meluangkan waktu untuk membantu sang Bunda.

"Ya sudah kalau gitu Bun, Senja pamit berangkat sekolah dulu." Senja meraih tangan Bu Asri untuk menciumnya.

"Hati-hati sayang"

"Siap Bunda ku sayang"

Senja Aurelia mengayuh sepedanya dengan perasaan tak menentu. Pupus sudah perasaan bahagianya tadi yang kini menguap entah kemana.

"Gue harus gimana ?" batinnya bertanya-tanya.

...🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺...

"Pagi" sapanya dengan senyum yang begitu menggetarkan gadis manis bergigi gingsul itu. Gadis manis yang tak lain adalah Senja. Dan yang menyapanya adalah, siapa lagi kalau bukan pacar barunya, Fajar Mahardika.

Senja hanya membalas sapaan Fajar dengan sebuah senyuman. Perkataan Maminya Fajar kembali terputar dalam otaknya, bagai kaset rusak yang terus-menerus berputar.

.

"Wah, lo sering ke rooftop ?" tanya Kenzo, saat melihat Senja sedang menikmati waktu istirahatnya di tempat tersebut.

"Gak. Ini pertama kalinya gue ke sini." jawab Senja tanpa menoleh sedikitpun ke arah Kenzo.

Kenzo pun akhirnya mendekat dan berdiri pas di samping gadis itu.

"Lo kenapa bohong ?" tanya Kenzo lagi. Ia memang menguping pembicaraan Senja dan Fajar, mereka berdua bilang ingin ke perpus. Namun entah kenapa, gadis berambut sebahu itu malah ada di sini sekarang. Ia menyuruh Fajar untuk menunggunya di perpus. Secara tidak langsung, Senja sudah berbohong bukan pada Fajar.

"Darimana lo tau ? Lo nguping ya, pembicaraan gue ?" Senja bertanya dengan sarat nada jengkel pada Kenzo. Siapa yang tidak jengkel jika ada yang menguping pembicaraan kalian. Apalagi saat itu pembicaraan Senja dan Fajar terdengar layaknya sepasang kekasih. Ya walau memang benar keduanya sudah berpacaran, tapi Senja masih enggan saja untuk membuka status keduanya.

Kenzo sendiri terkejut karena keduanya ternyata telah berpacaran. Padahal ia pikir sebelumnya masih biasa saja hubungan mereka, walau terlihat sedikit dekat. Ternyata Fajar memang gerak cepat juga. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat Kenzo untuk memiliki Senja. Ya, cowok itu tidak akan menyerah. Tak apa bukan, selagi janur kuning belum melengkung, right ? Karena ia juga berhak untuk bahagia.

"Gak sengaja kok. Maaf hehehe." cengir Kenzo yang dibalas dengusan oleh Senja.

"Eh-eh, mau kemana ?" tanya Kenzo sembari memegang pergelangan tangan Senja, karena cewek itu yang terlihat ingin pergi.

"Bukan urusan lo" ketusnya

Mood Senja sekarang sedang tidak baik. Sebab perkataan yang begitu menyakitkan, terlontar dari seseorang yang sudah melahirkan orang yang dia cintai. Niatnya ingin menenangkan diri dan menghindari Fajar dulu, namun entah mengapa malah ada saja yang mengganggu dirinya. Moodnya yang sudah buruk makin memburuk saja.

"Kenapa sih lo ngikutin gue ?" tanya Senja dengan tatapan mata menghunus pada cowok dihadapannya kini.

"Gue gak bisa biarin lo yang lagi ada masalah sendirian kayak gini."

"Terus maksudnya apa ?"

"Ya siapa tau lo bakalan ngelakuin hal-hal yang nekat."

"Gue bukan orang kayak lo kali, yang berpikiran pendek buat bundir." Kenzo tersentak mendengar perkataan Senja. Seperti ada panah tak terlihat, yang kini tengah menusuk jantungnya.

Cowok itu pun menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Maaf, gue gak bermaksud kayak gitu." ujar Senja merasa bersalah. Ia sudah terlampau jauh mengatakan hal yang tidak seharusnya ia ingatkan pada pemuda itu.

Kenzo sendiri menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.

"Gak apa kok, gue ngerti. Ini juga salah gue kan yang dengan sengaja mancing kemarahan lo."

Senja menatap lekat Kenzo, dan yang ia dapatkan hanya binar ketulusan. Bahkan setelah dirinya mengingatkan cowok itu akan hal yang menyakitkan.

"Kalo lagi ada masalah, jangan sungkan ya buat cerita ke gue."

"Hm, makasih Kenzo." kata Senja dengan tersenyum.

Kenzo yang tak tahan melihat wajah manis dari gadis itu pun mengusapkan telapak tangannya pada puncak kepala Senja.

Sedangkan dikejauhan, ada seseorang yang menatap keduanya dengan tatapan sendu.

1
Alexo. ID
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
qinaiza: thank you 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!