Farrel adalah seorang playboy kelas kakap, sudah banyak wanita yang dia kencani dari berbagai macam profesi. Baginya wanita hanya mainan saja, yang akan dia tinggalkan setelah merasa bosan. Tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta.
Dia adalah seorang pria dengan sejuta pesona. Siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona dengan ketampanannya, apalagi dia adalah seorang pengusaha yang kaya raya.
Namun, malam itu dia salah masuk ke dalam kamar hotel membuat dia melakukan kesalahan fatal dengan seorang wanita yang tidak dia kenali. Wanita itu meletakkan sebuah cek senilai seratus juta di atas meja, agar Farrel tutup mulut.
Farrel sangat terkejut ketika mengetahui kenyataan bahwa wanita itu ternyata adalah istri dari saudara sepupunya. Apakah dia harus bertanggung jawab karena telah merenggut kesuciannya ataukah mencari wanita lain sebagai tambatan hati? Padahal ada banyak wanita yang mengharapkan cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Renata sangat terkejut ketika melihat isi di dalam kamar hotel tersebut, rupanya sama sekali tidak ada sofa disana. Mungkin karena mereka mendapatkan satu kamar yang tersisa, sehingga mereka tidak bisa memilih kamar seperti apa yang mereka inginkan.
Entah siapa yang akan tidur di ranjang dan siapa yang akan tidur di lantai, yang pasti saat ini Renata sedang membersihkan diri dengan air hangat di kamar mandi. Kemudian setelah itu Renata mengenakan kaos polos dan celana jeans panjang, agar penampilannya tidak menarik di mata Farrel. Beruntung sekali dia telah membawa pakaian ganti untuk berjaga-jaga.
"Semoga dengan penampilan aku seperti ini, aku tidak tertarik dimatanya," gumam Renata.
Dan sekarang giliran Farrel yang mandi di kamar mandi, sementara Renata sedang duduk di pinggiran ranjang.
Terlihat Renata sedang mengirim pesan kepada Edho, untuk meminta izin bahwa malam ini dia akan menginap di kota M.
[Mas, tidak apa-apa kan kalau malam ini aku menginap di kota M? Dari perusahaan Agraria menjadwalkan pertemuan kami dengan Bu Nova harus besok.]
...****************...
Edho yang sedang asik bermain billiard dengan kedua sahabatnya, dia sangat merasa terganggu dengan suara dering ponsel di saku celananya.
Edho pun segera membaca pesan tersebut dengan perasaan kesal.
[Mas, tidak apa-apa kan kalau malam ini aku menginap di kota M? Dari perusahaan Agraria menjadwalkan pertemuan kami dengan Bu Nova harus besok.]
"Jadi dia mau menginap?"
Mungkin karena Edho mengira bahwa Pak Diman ikut ke kota M bersama dengan Farrel dan Renata, mereka akan aman. Dia pun membalas pesan tersebut.
[Ya.]
"Pesan dari siapa, Dho?" tanya Dean kepada Edho.
"Bini gue, dia meminta izin sama gue mau menginap di kota M," jawab Edho.
"Lu gak merasa cemas? Bini lu cantik bro, bagaimana kalau di gondol pebinor?" tanya Soni kepada Edho.
Edho malah tertawa kecil, "Ya, silahkan bawa aja sana. Gue sama sekali tidak merasa rugi. Justru bagus dengan dia berselingkuh, orang tua gue pasti menyuruh gue pisah sama dia. Gak perlu lah ada drama harus punya anak segala."
Dean menyanggah perkataan Edho. "Justru rugi banget lah bro, kan belum lu perawani. Seenggaknya kalau lu bercerai dengan dia pun lu sudah merasa kenyang dengan banyak gaya di atas ranjang bersamanya. Sayang banget cewek cantik begitu dianggurin."
Perkataan Dean membuat Edho teringat dengan Renata, jakunnya naik turun membayangkan penampilan wanita itu. "Sebenarnya dari kemarin juga gue mau nidurin dia, tapi ternyata dia lagi datang bulan. Mungkin setelah dia pulang dari kota M, gue akan minta jatah sama dia."
Soni pun tertawa, dia menepuk-nepuk pundak Edho, "Minum jamu bro biar kuat berjam-jam."
Edho membaca ulang pesan dari Renata, dia pun menghela nafas dengan kasar, rupanya pemimpin perusahaan Agraria bersedia bertemu dengan Farrel.
"Aku harap besok Bu Nova menolak kerjasama yang Farrel ajukan," bisik hatinya Edho.
...****************...
[Ya.]
Hanya satu kata singkat balasan dari Edho, membuat Renata menghela nafas membacanya. Pria itu memang tidak pernah sekalipun ingin menanyakan kabarnya, apakah Renata sudah makan atau belum, atau bertanya apapun sebagai bentuk perhatian dari seorang suami kepada istrinya.
Renata mendengar suara guyuran air shower di dalam kamar mandi sana, membuat dia membayangkan yang tidak-tidak tentang Farrel yang sedang mandi. Wanita itu pun menggelengkan kepalanya, dia tidak boleh membayangkan betapa gagahnya tubuh pria itu.
Ceklek!
Terdengar suara pintu terbuka, kemudian Farrel menyembul keluar dari kamar mandi.
Renata tidak sengaja melihat ke arah Farrel, dia tidak berkedip melihat bagaimana seksi dan gagahnya tubuh Farrel yang hanya dibaluti handuk menutupi area pinggang sampai ke pahanya.
Wanita itu menelan saliva melihat ada air yang masuk bercucuran di tubuh pria itu, sangat terlihat jelas otot-otot di perutnya membentuk roti sobek.
Deg!
Deg!
Deg!
Renata merasakan jantungnya berdebar-debar malam ini.
...****************...
...Jangan lupa mampir ke novel saya yang berjudul Hantu Tampan Sang Pewaris. Tentang seorang pria kaya raya dan arogan, suka memecat karyawan dengan semena-mena. Akan tetapi suatu hari dia mengalami kecelakaan, membuat dia menjadi hantu. Rupanya orang yang dapat melihatnya adalah seorang OB cantik yang baru saja dia pecat dengan tanpa perasaan....