NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Konflik etika / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:287.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: echa wartuti

Aluna Aurelia Pradipta memimpikan keindahan dalam rumah tangga ketika menikah dengan Hariz Devandra, laki-laki yang amat ia cintai dan mencintainya. Nyatanya keindahan itu hanyalah sebuah asa saat keluarga Hariz campur tangan dengan kehidupan rumah tangganya.

Mampukan Aluna bertahan atau memilih untuk pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keributan Di Butik

Aluna sampai di butik. Sampai di sana ia disambut oleh pegawainya. Aluna pergi ke ruang kerjanya untuk kembali membuat beberapa desain. Saat sedang serius ia dikejutkan dengan kedatangan Rania.

"Hai." Rania muncul di depan Aluna sembari mengejutkannya.

"Ya Tuhan, Rania!" Aluna terkejut hingga menjatuhkan alat gambarnya ke lantai.

"Maaf. Aku sengaja ingin mengejutkan dirimu," kekeh Rania. "Di mana si tengil itu?" tanya Rania sembari melihat sekeliling untuk mencari sosok Elgar.

"Kamu ke sini sengaja mencari dia. Apa kamu belum puas berdebat dengan dia?" celetuk Aluna.

"Tidak, aku hanya khawatir padamu. Jadi … aku menyusul ke sini," gurau Rania.

"Rania …," tegur Aluna.

"Iya, iya, aku tidak akan bahas dia lagi." Rania menutup mulutnya seolah sedang mengunci sesuatu.

"Oh iya, ada apa?" tanya Aluna. "Kalau tahu kamu akan ke sini, kita bisa pergi bersama," sambung Aluna.

"Aku tadinya tidak ada rencana ke sini, tapi tadi aku ke tempat Farel aku bertemu rekan bisnisnya. Katanya anak perempuannya akan berulang tahun, dia bingung harus memberikan apa. Jadi aku berikan saran untuk memberikan perhiasan saja. Tapi katanya sudah biasa. Setelah itu aku bilang temanku bisa membuat desain perhiasan yang sangat indah dan dia ingin melihat desain kamu," jelas Rania. "Dia akan ke sini nanti."

"Benarkah? Kalau begitu aku akan menyiapkan semuanya," seru Aluna.

"Kalau begitu aku keluar dulu. Aku tidak akan mengganggumu," pamit Rania.

"Rania," panggil Aluna. "Kamu tidak akan ke mana-mana, kan? Maksudku kamu tidak akan pulang, bukan?" tanya Aluna.

"Tentu tidak. Aku juga bosan di rumah terus. Aku ingin melihat-lihat tempat ini saja," jawab Rania.

"Baiklah." Aluna tersenyum dan dibalas oleh Rania.

Aluna kembali berkonsentrasi menggambar. Hampir satu jam Aluna menyelesaikan beberapa desainnya. Ia melakukan sedikit gerakan untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Saat akan berdiri, ia mendengar keributan di luar. Aluna segera keluar dan benar saja, Rania sedang berdebat dengan Sandra, adik iparnya.

"Tidak di rumah, tidak di sini. Dia selalu membuat ulah," decak Aluna.

Aluna menghampiri Rania lantas menghentikan pertengkaran itu.

"Ada apa ini? Kenapa kalian membuat keributan di sini?" lerai Aluna. "Tidak malu 'kah kalian dilihat banyak orang?" tegur Aluna.

"Dia keterlaluan, Aluna! Dia mendorong bahkan menginjak tangan pegawai kamu." Rania menarik lengan salah satu pegawai Aluna. Ia juga menunjukkan bekas merah di punggung tangan pegawai perempuan itu.

"Dia saja yang tidak benar melayani!" bela Sandra.

"Hani." Aluna memanggil pegawainya yang lain. "Obati luka Intan dulu. Ini biar saya yang urus," perintah Aluna.

"Baik, Bu," sahut Hani. "Ayo Intan," ajak Hani.

Pandangan Aluna beralih kembali pada Sandra. Ingin sekali Aluna menampar adik iparnya. Namun ia mencoba untuk menahan diri sebab butik miliknya sedang banyak pengunjung.

"Mau kamu apa datang ke sini?" tanya Sandra. "Jangan membuat keributan di sini," sambungnya.

"Aku datang untuk melihat butik kamu," jawab Sandra.

"Tapi tidak dengan membuat keributan di sini," ucap Aluna yang masih mencoba mengontrol emosinya.

"Dia yang tidak becus melayani," dalih Aluna.

"Di sini ada CCTV, Sandra," peringat Aluna. "Akan terbukti siapa yang benar dan salah." Nada bicara Aluna terkesan mengancam Sandra.

"Jika kedatangan kamu ke sini hanya untuk membuat keributan, silahkan pergi," usir Rania. Perempuan itu sudah muak dengan tingkah Sandra.

"Kamu siapa berani mengusirku?" desis Sandra. "Kakakku saja tidak keberatan dengan keberadaanku di sini." Sandra tersenyum miring seolah sedang mengejek Rania.

"Kamu —" Perkataan Rania dihentikan oleh Aluna.

"Sudah, Rania. Aku yang akan tangani dia." Aluna mengusap punggung Rania. Pandangannya beralih kembali pada Sandra. "Kamu mau melihat-lihat? Ayo aku yang akan melayanimu," tawar Aluna.

"Lihat itu? Kamu harus tahu diri." Sandra mengejek Rania.

Jika saja Rania tidak memikirkan Aluna pastilah di tempat itu sudah terjadi pertengkaran hebat.

"Aku mau lihat-lihat sepatu dan juga tas," ucap Sandra. "Ayo tunjukkan mana yang bagus," perintah Sandra.

"Baiklah, ayo," sahut Aluna. "Tunggu di sini aku akan berikan dia pelajaran." Aluna berbisik di dekat telinga Rania yang berhasil membuat Rania tertawa.

Aluna menyusul Sandra yang sudah lebih dulu pergi ke bagian tas. Di sana Sandra melihat-lihat, terkadang juga mengejek Aluna mengenai produk-produknya. Namun Aluna tidak peduli.

"Jadi apa kamu sudah tahu mana yang mau kamu beli?" tanya Aluna masih dengan nada ramah.

"Aku mau ini, free!" Sandra mengambil tas tenteng kecil berwarna hitam.

"Free?" Aluna tertawa mengejek. "Jadi kamu ke sini hanya untuk meminta bukan membeli?" ejek Aluna.

"Apa salahnya? Kamu kakak iparku. Jadi tidak ada salahnya aku meminta satu barang di sini," ucap Sandra.

"Jangan membuat kakakmu malu, Sandra." Aluna mengambil tas dari tangan Sandra lantas menaruhnya kembali ke tempatnya. "Bisnis adalah bisnis, Sandra. Tidak ada hubungannya dengan keluarga. Jika kamu ke sini hanya ingin meminta silahkan pergi!" Aluna mengusir Sandra secara halus, tetapi tepat mengenai sasaran.

"Kamu berani mengusirku?" geram Sandra.

"Anggap saja begitu. Tapi apa kamu tidak merasa malu pada teman-temanmu itu? Apa kata mereka jika kamu tidak bisa membeli tas yang harganya cuma belasan juta ini." Aluna menunjukkan tas yang diinginkan oleh Sanda.

"Apa? Tas begini harganya belasan juta?" Sandra terkejut dengan harga tas itu, tetapi masih mencoba untuk tidak menunjukannya. "Tas jelek begini tidak mungkin dibandrol dengan harga segitu. Mau menipuku?" tuding Sandra.

"Tempat ini menjual barang-barang kwalitas premium, Sandra. Katakan saja jika kamu tidak mampu untuk membelinya," ejek Aluna.

Sandra yang tidak ingin harga dirinya diinjak-injak jelas langsung menyanggupinya. Ia mengeluarkan kredit card dari dalam tasnya lantas memberikannya pada Aluna.

"Ini aku mau tas ini dan juga …." Sandra melihat sekeliling. Pandangannya tertuju pada high heels bersama hitam di dekatnya. "Ini juga!"

"Oke, bagus. Akan aku siapkan ini. Ayo ikut aku ke kasir." Aluna membawa tas dan juga sepatu yang dipilih oleh Sandra membawanya ke kasir. "Tania, bungkus ini!" perintah Aluna.

"Baik, Bu," sahut Tania.

Aluna mengambil mesin EDC lantas menggesek kartu kredit milik Sandra.

"Pin," suruh Aluna.

Sandra menekan pin kartu kreditnya pada mesin EDC yang Aluna tunjukkan. Transaksi pun berhasil.

"Terima kasih, Sandra. Kamu memang adik ipar yang baik," puji Aluna.

Aluna tersenyum penuh kemenagan melihat nominal transaksi yang dilakukan oleh Sandra yang hampir menyentuh angka dua puluh juta.

"Ini barang-barang kamu." Aluna mengambil paper bag dengan tulisan De Luna lantas menyerahkannya kepada Sandra.

"Datang lagi ya," ucap Aluna.

"Tidak akan," tolak Sandra.

"Bagus kalau begitu," balas Aluna.

Sandra tidak lagi membalas ucapan Aluna, ia pun pergi bersama teman-temannya dari tempat itu.

"Trick marketing yang hebat, Aluna," puji Rania membuat keduanya tertawa bersama.

1
Diana Susanti
anak cewek
Maricha: nanti progam dulu 😅😅😅😅
total 1 replies
Diana Susanti
masak hamil lagi
Wanita Aries
Apa aluna hamil ya thor
Maricha: belum kakak
total 1 replies
Putry Bungzhu
cerita sangat bgus tdk ada typo jg n sya sangat suka krna disni aluna sbgai tokoh perempuanx tdk lemah
Soraya
bagus Sandra akhirnya kmu sadar diri
Diana Susanti
betul jdkan pelajaran hidup mu
Nurr Amirr🥰💞
Nahhh gitu juga lebih enak dr mengejar sesuatu yg enggak pasti enggak ada untungnya silap2 nyawamu habis di tangan Elgar...
Diyah Agung
Luar biasa
Maricha: thank you kakak
total 1 replies
Putry Bungzhu
klw aluna blik dgn suami kyakx g seru
Maricha: Terima kasih kaka sudah mampir
total 1 replies
Soraya
lanjut
Diana Susanti
menang banyak banget alana,, love you full
Soraya
lanjut
Diana Susanti
ada imbal balik Elgar,, beri kesempatan kedua untuk Sandra
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg thor
Yuliana Tunru
suami idaman bgt gitu klo kita bertemu irangbtrpat dfn cinta yg lyar biasa
Diana Susanti
iihhh Elgar,,,, sama manja juga
Diana Susanti
hahaha😂😂😂😂😂😂 ingat duluuuu
Heny
Lanjut thor
Maricha: siap kakak
total 1 replies
Diana Susanti
yaaa betul
Soraya
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!