Niat menerjemahkan bahasa, berujung fucking!!
Cinta gelap seorang mafia Italia bernama Almo Da Costa pada seorang wanita sederhana bernama Luna Diaz yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa.
Pertemuan yang tidak diinginkan harus terjadi sehingga Luna kehilangan mahkota berharganya bagi seorang wanita. Hingga 2 tahun mereka berpisah dan bertemu kembali namun hal yang mengejutkan bagi Luna adalah saat Mr. Mafia itu bertanya.
“Where is my child?”
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
M'sDL — BAB 33
CURANG??!!
“Masih aku pertimbangkan.” Ucap Almo
membuat Luna menahan emosinya. Wanita itu tersenyum pasrah namun menekan semua kemarahannya. “Hanya 5 menit saja, biarkan aku menelepon temanku.” Pinta Luna benar-benar ingin meminjam.
Almo melangkah maju sehingga wanita itu mundur untuk berjaga-jaga. “Kau saja menjauh saat aku mendekatimu.” Sindir Almo hingga Luna mengehentikan langkahnya yang hampir mundur lebih dari sekali.
“Kemarilah.” Pinta Almo menyeringai kecil.
Oh ayolah! Luna merasa di jebak oleh suaminya sendiri. pria itu benar-benar ingin membuat istrinya malu atau marah?
“Kenapa? Kau akan melakukan hal buruk kepadaku.” Balas Luna dengan tatapan malas dan waspada.
Mendengar itu Almo masih menunjukkan seringaian nya sambil berkacak pinggang mengusap hidung mancungnya dan sekilas menatap ke lantai. “Aku melakukan hal buruk kepada istriku sendiri. Dan.... Hal buruk apa yang kau maksud sayang?”
Luna terdiam dengan wajah gugup.
Almo mengeluarkan ponselnya, ponsel yang jarang dia bawa, namun kali ini dia menunjukkannya kepada Luna. “You want this, right?! (Kau menginginkannya, kan)?!” ucap Almo sengaja memberi iming-iming.
“Kemarilah." Lanjutnya.
Mau tak mau Luna mendekatinya, toh memang benar. Dia istrinya dan tidak masalah bila pria itu melakukan hal aneh-aneh walaupun Luna sangat risih.
Mata Almo bergerak menatap ke istrinya yang berbeda tinggi badan. Pria itu menurunkan tangannya yang membawa ponsel hitam dan menunjukkannya tepat di depan wajah Luna. “Sepertinya aku ingin duduk.” Ucap Almo yang tiba-tiba saja pergi dan duduk di sebuah sofa singel sembari menatap lekat ke Luna dengan seringaian licik.
“Kemari dan duduklah, kau bisa menelpon temanmu." Ucap Almo seraya menepuk paha kirinya.
“Dasar pria licik." Gumam Luna berulang kali meredam emosi.
“Lakukan saja Luna, kalian sudah menikah, jadi tidak masalah.” Gumamnya lagi seraya menarik napas dalam-dalam dan berjalan mendekati suaminya, berdiri tepat di depan Almo, sementara pria itu memberikan aksesnya agar Luna bisa duduk di pahanya.
“Sit down!" pinta Almo bersuara dingin.
Tak banyak bicara, Luna langsung saja duduk di paha kiri Almo meraih ponsel suaminya yang mana sudah disodorkan kearahnya.
Duduk posisi miring sehingga Almo dapat melihat wajahnya jelas ketika pria itu menopang pipinya dengan tangan kanan dan tanga kiri sengaja berada di belakang tubuh Luna.
“Five minutes (Lima menit)." Ucap Almo mengingatkan kembali.
Luna hanya memberikan lirikan sinis hingga dia mulai menelepon temannya, Biel!
Sebenarnya dia merasa risih apalagi Almo memandanginya tanpa henti. Cukup lama Luna menunggu balasan dari Biel—
[“Halo! Siapa?” ]
suara Biel membuat Luna tersenyum lega, setidaknya dia bisa mendengar suara temannya itu. Sementara Almo yang melihat senyuman di bibir Luna, dia mengernyit heran.
Refleks Luna hendak berdiri namun tangan Almo menahan pinggulnya.
[“Luna! Aku menelepon dari nomor lain. Bagiamana kabarmu?!”] tanya Luna yang langsung dibalas oleh Biel dengan girang pastinya. Sungguh, mereka seperti dua saudara yang dipisahkan.
Tak mempedulikan Almo, Luna lebih fokus berbincang dengan sahabatnya sehingga Almo yang merasa diacuhkan tentu saja tangannya yang nakal mulai bergerak mengusap pinggang Luna.
Wanita itu melotot ke arah Almo dan menyuruhnya untuk berhenti, tapi pria itu hanya menyeringai kecil.
[“Kau baik-baik saja kan? Napasmu sangat memburu. ”] Ucap Biel yang dapat mendengar bagaimana lun saat ini tegang hingga napas memburu saat tangan Almo yang nakal bergerak menggosok bagian bawah payudara Luna.
Yang benar saja!
“Aku mohon hentikan." Pinta Luna sedikit berbisik.
“Two minutes left. You have two minutes left. (Dua menit lagi. Waktumu tinggal 2 menit lagi)." Bisik Almo di telinga kanan istrinya hingga bulu kuduk Luna berdiri.
Wanita cantik itu mencoba mendorong dada Almo untuk tidak terlalu dekat, tapi dia Almo Da Costa, pria kukuh dan angkuh yang enggan mau menurut.
Almo terus memberikan kecupan di leher dan rahang Luna, tangannya juga tak berhenti meremas pinggul Luna dengan gemas.
[“ Aku mencari mu Luna! Ibu panti bilang kau hilang di Sisilia! ”] panik Biel yang saat ini masih di Boston.
[“Aku baik-baik saja! Aku ada di Sisilia, tidak perlu khawatir— Ahhhh— ”]
Luna refleks memejamkan matanya dan mengigit bibir bawahnya saat desahan kecil keluar ketika Almo mengigit lehernya dan meninggalkan kissmark di sana.
[“Luna?! ”]
[“Aku baik-baik saja!”] balas Luna tersenyum paksa.
Tiba-tiba Almo langsung menyambar bibirnya, melumatnya hingga Luna tak bisa berkata-kata dan bahkan Biel sedang menunggunya serta memanggilnya berulang kali.
Dalam satu gerakan tangan, Almo berhasil meraih ponselnya kembali dan mematikan panggilan tersebut. “Waktumu sudah habis.” Ucap Almo membuat Luna tak terima.
Wanita itu berdiri menatap tajam ke arah Almo yang juga ikut berdiri menatapnya.
“Kau curang!”
“Aku tidak curang, aku sudah memberimu pinjaman!” dengan lirikan nya, Almo melengos begitu saja. Luna dengan kesal mengikutinya dan tak terima.
“Kau curang Almo! Kau terus menggangguku saat aku menelepon temanku!!" kesal Luna yang masih mengikutinya meski tertatih dan ketinggalan jauh.
Almo berbalik menatapnya dan menghentikan langkahnya.
“Kita akan pergi ke Milan, pulihkan tenagamu agar kau tidak kelelahan, sayang!" jelas Almo mengedipkan satu matanya dengan wajah datar lalu pergi.
Luna terpaku dan terdiam dengan kekesalan yang meluap-luap! “AKU TIDAK MAU IKUT!!!! KAU DENGAR ALMO DA COSTA, AKU TIDAK MAU IKUT DAN AKU TETAP AKAN DI SINI!" teriak Luna.
...°°°...
Hai guyss!!!!! Maaf ya kalau up hari ini satu dan satu pikiran lagi tidak stabil guyysss mohon dimengerti 😌 sudah itu saja 😐
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!
Thanks and See Ya ^•^
Sesama Mafia adu kekuatan
lucifer mnjd sasaran kemarahan Almo,, ketika Don gale tdk ada di tempat nya lg..
tenang luna pasti biel akan di selamatkan Almo..
suamimu kan sebenar nya penyayang 🥰😘🤭🫢😍
apakah luna sanggup ?
tentu sy hrs dng bantuan Almo Da costa.
Almo sprtinya sdh tahu niat jelek lucifer..
apakah luna akan bertemu bestinya 😃😁🤣😍🫢🤭