NovelToon NovelToon
Alea Si Gadis Tersisihkan

Alea Si Gadis Tersisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

"Kamu harus menikah dengan Seno!"

Alea tetap diam dengan wajah datarnya, ia tidak merespon ucapan pria paruh baya di depannya.

"Kenapa kamu hanya diam Alea Adeeva?"

hardiknya keras.

Alea mendongak. "Lalu aku harus apa selain diam, apa aku punya hak untuk menolak?"

***

Terlahir akibat kesalahan, membuat Alea Adeeva tersisihkan di tengah-tengah keluarga ayah kandungnya, keberadaannya seperti makhluk tak kasat mata dan hanya tampak ketika ia dibutuhkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

"Aku apa?" Ivy bertanya dengan dahi berkerut, perasaannya mulai diserang rasa khawatir.

Alea menunduk seraya tersenyum getir. "Aku akan menikah!"

"APPAA?!" Ivy terlonjak kaget.

"Aku akan menikah!" ulang Alea pelan dengan tatapan sendu.

"Tidak mungkin!" seru Ivy seraya menggeleng tak percaya.

"Aku serius!" ucap Alea serius.

Kali ini Ivy percaya bahwa Alea tidak sedang berbohong atau bercanda.

"Omong kosong macam apa ini, Alea. Cita-citamu masih belum tercapai, mengumpulkan banyak uang lalu pergi jauh dari kehidupan keluargamu yang hanya bisa memberi luka. Tapi bagaimana bisa kamu tiba-tiba bilang akan menikah, kamu tidak punya kekasih lalu kamu mau menikah dengan siapa?"

Ivy benar, tak pernah terpikirkan dalam benaknya untuk menikah dalam waktu dekat.

"Alea! ... Katakan dengan jujur, kamu tidak sedang menjadi pahlawan dengan menggantikan seorang mempelai wanita yang tiba-tiba kabur sebelum hari pernikahan 'kan?"

Alea terkekeh mendengar tuduhan sahabatnya itu, cara berpikir Ivy memang unik karena otaknya sudah terkontaminasi oleh novel-novel online di dunia maya.

"Bukan, ya? Lalu kamu menikah dengan siapa?"

"Senopati Jayendra Ravindra!"

"Pria lumpuh yang memiliki wajah buruk rupa akibat kecelakaan."

"APPAA?!" pekik Ivy terkejut untuk yang kedua kali,Alea membekap mulut Ivy yang sedang berbicara dengan suara nyaring.

"Pelan-pelan!" Alea memperingati sembari menoleh ke kanan dan kiri.

"Uuppss, maaf," ucapnya setelah Ivy menarik tangannya.

Ivy saja yang hanya mendengar dari berita terkejut, apalagi dirinya yang melihat penampilan Seno secara langsung malam itu sesungguhnya ia tak kalah kaget dari Ivy, hanya saja ia masih waras untuk tidak menjudge penampilan orang lain.

"Tapi kamu beneran mau nikah sama Seno yang itu?"

Alea mengangguk membuat Ivy meringis menatap Alea prihatin.

Alea lalu menceritakan secara singkat kenapa dirinya bisa terseret pada pernikahan yang tak diinginkannya, bagaimana keluarga Wicaksana menumbalkan dirinya demi mendapat suntikan dana dari keluarga Ravindra. Alea cukup terbuka pada Ivy atas segala permasalahan keluarganya, termasuk permintaan Alea yang ingin memutuskan hubungannya dengan keluarga ayah kandungnya.

Ivy menutup mulutnya yang menganga sebagai reaksi terakhirnya.

"Biadab... Secara tidak langsung mereka menjualmu, Alea!" ungkapnya menggebu-gebu. "Tapi aku setuju keputusanmu. Entah masalah apa yang akan kamu hadapi nanti di dalam keluarga Ravindra, setidaknya kamu sudah terlepas dari sumber sakitmu yang utama!"

Alea mengangguk lagi, bercerita pada Ivy meskipun reaksi gadis itu cukup berlebihan tapi Alea menyukainya.

"Bagaimana keadaan anak-anak?? sudah lama aku tidak menjenguk mereka!" Topik pembahasan mereka berganti dengan cepat.

"Ya dan mereka sudah melupakan Nona Muda Alea yang baik hati ini!" jawab Ivy seraya menoel dagu Alea untuk menggodanya.

Alea terkekeh, tidak jarang Alea mengunjungi anak-anak panti di tempat Ivy, pendapatannya menjual desain bersama Ivy yang pas-pasan masih ia sisihkan untuk anak-anak di sana.

"Sudah sore, ayo kita pulang!" Ivy beranjak lalu mengibas-ngibaskan rok yang ia pakai begitu pula dengan Alea, celana yang di pakai terdapat banyak debu sebab mereka berdua duduk di rumput tanpa alas.

Mereka berjalan bersama menuju halte terdekat, banyak mahasiswa lain menatap sinis dan menertawai penampilan keduanya yang mereka nilai merusak citra kampus. Namun, Alea dan Ivy tak peduli karena tujuan mereka memang menimba ilmu bukan untuk adu gaya. Ivy dan Alea menaiki bus yang berbeda karena tempat tinggal keduanya berbeda arah, seperti biasa Ivy melambaikan tangan ketika bus yang ditumpanginya datang dan membawanya pergi, meninggalkan Alea seorang diri di halte.

Sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depannya, terlihat dari jendela yang terbuka di dalamnya ada empat orang pria muda seusianya, Alea tahu mereka anak-anak orang kaya yang populer di kampus.

"Hai, cantik. Mau ikut kita nggak, kalau mau kita nggak keberatan mengajarimu mencari uang yang cepat!" Seseorang di balik kemudi bersuara mengajaknya berbicara.

Yang lain tertawa terbahak-bahak seolah baru saja mendengar lelucon. "Benar, kamu bisa mendapatkan uang banyak yang secara instan untuk mengganti pakaian lusuhmu yang menyakiti mata itu!" timpal salah satu pria yang duduk di kursi belakang.

Mereka kembali tertawa terbahak-bahak.

"Kamu cantik, jika dipoles sedikit pasti laku keras!"

Telinga Alea berdenging mendengar ejekan dan kalimat rendahan dari para pria tak tahu malu penikmat fasilitas orang tua itu. Namun ia memilih diam dan mengabaikan mereka hingga mereka bosan meledeknya lalu pergi dengan sendirinya.

Baru saja mobil yang berisi empat pria tadi pergi kini sebuah mobil lagi berwarna hitam berhenti tepat di depannya. Ketika kaca jendela turun, tampaklah seorang pria yang Alea ingat berada di antara rombongan keluarga Ravindra pada malam itu.

"Selamat sore, Nona. Bisakah Anda masuk ke mobil saya, ada yang perlu saya sampaikan, saya utusan Tuan Seno!" ucap Ilyas yang melihat raut kebingungan di wajah Alea.

Alea lantas mengangguk selalu berjalan memutar dan masuk ke kursi sebelah kemudi. Setelahnya mobil yang dikendarai Ilyas melaju meninggalkan area kampus, Alea mengenali jalan yang sedang di lewati yaitu jalan menuju kediaman Wicaksana.

"Ini!" Ilyas menyerahkan sebuah bingkisan yang berada di dalam paper bag pada Alea dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya ia pakai untuk menjalankan kemudi.

Alea menerimanya. "Apa ini?"

"Dari Tuan Seno, Anda bisa membukanya untuk melihat isinya!"

Dengan gerakan hati-hati dan ragu Alea membuka bingkisan tersebut, kedua alisnya menyatu ketika melihat isinya. Sebuah box berwarna silver mewah berbentuk persegi panjang yang memiliki ketebalan sedang, di sampul box terdapat logo dan merk kosmetik terkenal dan ketika dibuka terdapat perawatan wajah yang lengkap.

Alea tak mengerti. "Ini benar untukku?"

Ilyas mengangguk. "Produk kecantikan dan perawatan wajah. Anda bisa memakainya, jika kulit Anda mengalami penolakan Anda bisa memberi tahu Tuan Allan di nomor ponsel yang ada di kartu nama itu!"

Alea melihat kartu nama yang terselip di ujung box lalu meraih dan menelitinya.

Sebuah kartu nama berdesain mewah berwarna keemasan dan terdapat logo perusahaan di pojok kartu.

"Sangat mewah dan modern!" gumamnya pelan.

"Ya, Nona?" tanya Ilyas seperti mendengar Alea bergumam.

Alea menggeleng seraya menutup kembali box tersebut dan memasukkannya ke dalam ransel yang dikenakan.

"Sampaikan rasa terima kasihku pada Seno dan tolong turunkan aku di halte."

Ilyas hanya mengangguk dan mobil berhenti di halte bus. Alea turun setelah mengucapkan terima kasih atas tumpangan yang di beri. Ia berjalan kaki memasuki kediaman Wicaksana. Alea sangat lelah dan saat masuk ke kamarnya dahinya mengernyit karena kamar itu dalam keadaan kosong.

"Non!"

Alea berbalik. "Bi, dimana barang-barangku?"

"Itu, Nyonya Raya sama Nyonya Camelia memindahkannya ke kamar tamu, katanya kamar itu menjadi kamar dengan Alea mulai sekarang!"

Sella memindahkan semua barang-barang Alea setelah gadis itu pergi ke kampus.

Alea tidak mengatakan apa-apa,sebaliknya ia bergegas menuju kamar tamu,diikuti Bi Ningsih. Di depan kamar Alea berpapasan dengan Nyonya Camelia.

"Enak banget kamu, ya. Bukannya beres-beres rumah pulang kuliah malah kelayapan, alasannya jam kelas sampai sore padahal hanya alasan!" Nyonya Camelia berkacak pinggang sembari melotot.

Alea mengabaikan Nyonya Camelia, ia memilih masuk ke dalam kamar untuk memeriksa barang-barangnya.

Bi Ningsih mengikuti Alea ke dalam, melihat gadis itu mengobrak-abrik tumpukan barang-barang seperti tengah mencari sesuatu.

"Non cari apa?" tanya Bi Ningsih penasaran.

"Kertas, Bi. Kertas bersampul warna kuning, tebalnya segini." Alea mendekatkan jari jempol dan telunjuknya untuk menunjukkan pada Bi Ningsih seberapa tebal buku itu.

"Bibi nggak tahu, Non, karena yang membereskan Sella"

Alea mengurut pelipisnya, wajahnya menjadi panik dan membongkar seluruh barang miliknya secara acak.

Nyonya Camelia hanya berdiri di tengah pintu sembari bersedekap, memperhatikan tingkah Alea tapi tidak mengatakan apa-apa.

"Nggak ada, Bi."

Bi Ningsih bisa melihat ekspresi Alea yang sangat frustasi dan ia menilai barang tersebut sangat berharga untuk Jelita.

"Bibi panggilkan Sella dulu, dia pasti tahu!" Bi Ningsih hendak berbalik bergegas mencari Sella, tapi Nyonya Camelia berdiri di tengah pintu sengaja menghalanginya.

"Nggak perlu, Bi. Buku yang anak haram itu cari sudah Sella bakar, aku yang menyuruhnya!" ujarnya santai tidak merasa bersalah.

Alea tertegun, berbalik menghadap Nyonya Camelia.

"Apa Oma bilang?" Alea mendekat, sorot matanya tajam memancarkan kemarahan yang siap meledak.

Bianca yang baru datang menyelinap masuk dan berdiri di depan Nyonya Camelia.

"Selain jelek ternyata kamu juga budek, ya? Oma bilang barang yang kamu cari sudah dibakar!" ucapnya santai disertai senyum mengejek yang membuat Alea semakin berang.

Plak!

Alea melayangkan tamparan yang sangat keras ke pipi Bianca bahkan tangannya sampai kebas.

"ALEAAA! ... Kurang ajar kamu!" hardik Nyonya Camelia dengan tangan terangkat hendak menampar Alea, tetapi Alea berhasil menangkap pergelangan Nyonya Camelia lalu menghempaskannya kasar yang membuat tubuh Nyonya Camelia terhuyung ke belakang, sedangkan Bianca yang tidak siap ikut terhuyung sehingga keduanya jatuh ke lantai.

"Mama, Bianca, ada apa ini?" Arka segera menolong mereka berdua dan membantunya berdiri.

Arka baru saja pulang dari kantor dan saat melewati ruang tamu dirinya dikejutkan dengan ibu dan putrinya yang tiba-tiba jatuh ke lantai tepat di hadapannya.

"Anak harammu itu sekarang sangat kurang ajar, Ka. Dia mendorong mama dan menampar Bianca, lihat pipi Bianca memar bekas tamparan anak haram itu!" Nyonya Camelia menjelaskan menggebu-gebu pada Arka.

Ia lantas melongok ke dalam, dimana Alea berdiri mematung. Arka mendekat berdiri di depan Alea.

"Apa ini sifat aslimu, Alea? ... Kasar dan tidak tahu sopan santun?" hardiknya.

Alea diam dan hanya memandang Arka datar.

"Mereka kakak dan omamu, tidak pantas kamu berlaku kasar pada mereka."

Alea terkekeh sinis. "Aku hanya sekali melakukan hal buruk pada mereka tapi anda sudah menghardiku seakan aku selalu seperti ini, sedangkan jika mereka yang memperlakukanku buruk anda tutup mata dan memaklumi. Jika sudah begitu, bukankah sangat tidak masuk akal jika anda membicarakan perihal sopan santun?"

Arka merasa berang dan naik pitam, ia cukup tersinggung dengan jawaban Alea.

"Mereka lancang membongkar dan membuang barangku, antara aku dan mereka siapa yang lebih tidak punya sopan santun? Jika Anda menganggap tetap aku yang selah, maka otak Anda yang bermasalah!" ujar Alea berani yang berhasil menyulut emosi Arka yang baru saja pulang setelah lelah seharian bekerja.

Plak!

Tubuh Alea terhuyung karena kerasnya tamparan Arka, sudut bibirnya sampai mengeluarkan darah dan Nyonya Camelia serta Bianca mematung karena tercengang.

"Nona!" seru Bi Ningsih panik, ia berlari menghampiri Alea dan menangkap tubuh Alea yang hendak limbung.

"Kamu sudah berani mengataiku, apa mentang-mentang tidak lama lagi kamu sudah mendapatkan keluarga baru jadi kamu tidak lagi patuh pada keluarga ini, tidak sadar uang siapa yang selama ini terpakai untuk menghidupimu!"

Alea meraba pipinya yang terasa nyeri tapi berusaha menahannya agar Bi Ningsih tidak khawatir, satu-satunya orang yang ada di benaknya adalah Bi Ningsih.

"Jika aku tahu kamu menjadi anak pembangkang seperti ini aku sudah menyuruh ibumu aborsi sejak tahu dia hamil. Kamu adalah kesalahan yang paling aku sesali seumur hidup, karena kecerobohanku kamu harus lahir menjadi aib bagi keluarga ini!" Kata-kata tajam Arka terucap begitu saja dari mulutnya tanpa rasa bersalah.

Alea terkekeh. "Benarkah?... Benarkah hanya aku kesalahan yang Anda sesali? Melihat sepak terjang Anda aku curiga jika ada anak lain di luar sana selain aku!"

"TUTUP MULUTMU!!"

1
Giandra
enaknya diapain ni art g jelas banget
Retno Harningsih
up
Giandra
jangan gegabah mengambil keputusan sendiri Alea bicarakan baik baik seolah olah bertanya ''mau dibawa kemana pernikahan ini" pada Seno
Adinda
semoga ibu kandungnya Alea masih hidup
Adinda
semoga ibu kandung alea masih hidup, kasihan alea thor.
Giandra
bagus
Giandra
tetap waspada Alea jangan sampai lengah orang orang disekitarmu
Anonymous
suka banget sama karakter alea, ga pernah ngeluarin air mata buat orang jahat & dia tetap tegar
Giandra
ada lagi yang cari penyakit
Retno Harningsih
up
Giandra
ayo Alea perjalanan hidupmu baru dimulai tunjukkan ketegasanmu jangan biarkan orang orang terutama para pelakor menindasmu
Giandra
zea dan Bianca mencari penyakitnya sendiri
Retno Harningsih
up
Giandra
momen canggung malah kepergok ada yang masuk pasti salah paham
Giandra
semoga lancar acaranya
Giandra
kau menggali kuburanmu sendiri ana siapapun itu kalau dia customer perlakukan dengan baik sesuai prosedur
Giandra
semoga aman sampai acara pernikahan terlaksana dan seterusnya
Giandra
semoga Alea kalau sudah menikah dengan Seno pribadinya berubah lebih tegas dan cerdik tidak mudah ditindas karena sudah mendapatkan pelajaran hidup yang keras
Hrawti
Luar biasa
Adyava
Novelnya bagus sih cuman kadang nama pemerannya berubah-ubah, tolong lebih teliti lagii yaa thor/Smirk/
Reaa: okee kak terimakasih sudah mengingatkann, selanjutnya aku bakal lebih telitii lagii/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!