Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.13
Klan Ling.
Malam ini aktivitas di klan tersebut masih berjalan seperti biasanya, dengan terlihat para anak anak kecil yang bermain dengan saudara saudara nya.
Juga ada para orang tua yang terlihat mengawasi putra putri kecil mereka itu dengan di temani teh hangat dan beberapa cemilan yang di siapkan oleh istri istri mereka.
Sementara di tempat lain, tepat nya di bagian inti klan.
Di rumah yang cukup besar, terlihat saat ini seorang gadis cantik yang masih terlihat berusia 25 tahunan meski usianya sudah jauh di atas nya.
Wanita cantik itu adalah Hua Xia ibu dari Zain yang pandangan matanya saat ini tengah menatap ke dinding rumah nya yang di sana terdapat lukisan keluarga yang nampak bahagia.
Ketiganya adalah Ling Tian, Hua Xia dan satu bocah yang masih terlihat berusia 10 tahunan di lukisan itu, siapa lagi kalau bukan Zain kecil.
Sudah beberapa bulan ini Hua Xia selalu memandanginya lukisan itu setiap malamnya, karena ia benar benar merindukan kedua pria yang ada di lukisan itu, terlebih pada sang putra yang belakang ini terus muncul di pikiran nya.
....
Kota Bunga.
Saat malam tiba, Zain dan paktua Lei yang sebelum nya berada di kota lampion itu pun kini sudah tiba di kota lainnya, yaitu kota Bunga.
Dimana keduanya menuju ke kota itu karena sebelum nya Zain mengatakan pada pak tua Lei jika ia ingin menjual beberapa tubuh hewan yang ia bunuh sebelum nya saat berada di lembah, dan kebetulan di kota bunga ini lah tempat dimana Zain bisa menjual hasil buruan nya itu.
Tak butuh lama bagi keduanya untuk menemukan tempat yang mereka ingin tuju itu, karena saat ini Zain dan pak tua Lei kini sudah berada di Paviliun Bunga, tempat para kultivator menjual daging hewan spiritual yang mereka buru ataupun herbal yang mereka miliki.
Namun keduanya harus kecewa karena saat ini karena ketua Paviliun itu tidak berada di tempat saat ini, sementara mereka para pelayan tidak berani melakukan transaksi saat ini dengan Zain di karenakan hewan spiritual yang akan di jual oleh Zain jumlahnya sangat banyak dan memiliki tingkat yang cukup tinggi.
Jadi pihak paviliun meminta Zain untuk kembali ke esokan harinya, agar bisa langsung bertemu dengan ketua paviliun nya langsung.
Setelah nya, sebagai permintaan maaf atas apa yang terjadi, salah satu dari pelayan paviliun itupun mengantar Zain dan pak tua Lei ke penginapan mewah yang kebetulan merupakan bagian dari paviliun itu.
...
Tengah malam.
Zain yang memang tidak tidur saat ini tiba tiba mendengar percakapan beberapa orang di atas atap penginapan yang ia tempat itu.
Kemudian dengan sangat senyap Zain langsung keluar dari kamarnya itu tanpa mengeluarkan suara ataupun aura dari tubuh nya.
Setelah berhasil keluar dari kamarnya, Zain pun langsung muncul di kegelapan malam tak jauh dari beberapa orang berpakaian hitam yang saat ini masih ada di atap penginapan sebelumnya.
Namun meski begitu, Zain tidak langsung keluar untuk menyerang mereka karena ia ingin tahu sebenernya apa yang mereka rencanakan tengah malam seperti ini.
Tak lama kemudian beberapa orang yang ada di atap itupun terlihat melompat turun dari atas penginapan itu kemudian mereka langsung bergerak ke arah luar kota dengan terburu buru.
Membuat Zain yang melihat itu langsung curiga dengan tingkah laku orang orang itu, kemudian tanpa pikir panjang Zain pun langsung mengikuti kemana orang orang itu pergi.
Cukup lama Zain mengikuti mereka hingga akhir nya mereka berhenti di luar hutan yang cukup jauh dari kota bunga dan orang orang sebelum nya itu kini terlihat berkumpul dengan kelompok lain yang sama mengunakan pakaian hitam nya juga.
"Bagaimana apakah kalian sudah mendapatkan informasi kapan rombongan itu akan tiba di sini?" tanya salah satu dari anggota kelompok yang menunggu kedatangan kelompok yang di ikuti Zain sebelum nya.
"Kamu tenang saja saudara, karena kami sebelum nya sudah mendengar langsung dari pembicaraan orang orang Paviliun Bunga jika rombongan yang akan membawa herbal dan senjata yang akan di jual di paviliun akan tiba dalam waktu satu jam dari sekarang."
jawab salah satu dari orang yang di ikuti Zain sebelum nya.
Yang mana kelompok itu sebelum nya ternyata bertugas untuk memastikan waktu kedatangan rombongan yang menuju ke paviliun bunga untuk mereka rampok.
"Hahaha, bagus bagus, dengan begini perjalan kita ke tempat ini tidak sia sia" tawa orang sebelum nya langsung pecah setelah mendengar penuturan teman nya itu.
Kemudian karena masih ada waktu satu jam lagi dari kedatangan rombongan itu, akhirnya mereka pun terlihat berdiskusi selama beberapa waktu sebelum akhirnya mereka langsung berpencar menuju tempat nya masing masing.
Sementara Zain yang dari tadi mendengar dan melihat apa yang mereka lakukan hanya diam saja di tempat nya karena ia ingin mengetahui lebih dulu sebenarnya siapa mereka,
karena apa yang mereka kenakan saat ini tidak ada lambang apapun yang bisa Zain gunakan untuk mencari tahu dari mana mereka berasal.
1 jam kemudian.
Benar saja dari arah hutan terlihat rombongan kereta kuda dengan gerbong cukup besar mulai terlihat, yang mana di ke empat sisi kereta kuda itu di jaga oleh masing masing 2 kuda yang di tunggangi oleh kultivator alam penguatan roh.
Setelah rombongan itu mulai memasuki area tempat orang orang sebelum nya bersembunyi, tiba tiba para pengawal yang mengurung kereta kuda dari empat sisi itu terlihat terjatuh begitu saja dari kuda kuda mereka.
Yang mana hal itu terjadi karena mereka di serang menggunakan racun oleh kelompok sebelum nya.
Setelah itu, terdengar tawa yang saling bersahut sahutan di tempat itu.
Yang kemudian mereka yang sebelumnya berada di kegelapan pun langsung muncul dan mengelilingi kereta kuda itu.
Sementara di dalam kereta kuda tersebut saat ini terdapat seorang laki laki paruh baya dengan kultivasi alam bumi 🌟 7 tengah menyiapkan pedang nya untuk bertarung dengan orang orang yang telah mengepung kereta kudanya itu.
Dia adalah ketua paviliun bunga yang di datangi Zain sebelum nya, yang mana ia dan rombongan nya sebelum nya baru saja kembali dari paviliun pusat yang ada di ibukota kerajaan Yuan.
itulah mengapa sebelum nya Zain tidak bertemu dengan nya saat dia dan paktua Lei berada di Paviliun.
"Kalian para murid sakte Langit Hitam berani beraninya kalian melakukan hal tercela seperti ini pada paviliun bunga, apakah kalian tidak takut dengan konsekuensi yang akan kalian terima?"
ucap nya sambil keluar dari gerbong yang ia tempati itu, seraya melepaskan aura dari alam bumi 🌟 7 dari tubuhnya.