Salwa Nanda Haris, anak sulung dari pasangan Haris dan Raisya. Salwa menolak perjodohannya dengan Tristan, pria yang berstatus duda anak satu.
Awalnya Salwa sangat menolak lamaran tersebut. Ia beralasan tak ingin dibanding-bandingkan dengan mantan istrinya. Padahal saat itu ia belum sama sekali tahu yang namanya Tristan.
Namun pernikahan mereka terpaksa dilakukan secara mendadak lantaran permintaan terakhir dari Papa Tristan yang merupakan sahabat karib dari Haris.
Sebagai seorang anak yang baik, akhirnya Salwa menyetujui pernikahan tersebut.
Hal itu tidak pernah terpikir dalam benak Salwa. Namun ia tidak menyangka, pernikahannya dengan Tristan tidak seburuk yang dia bayangkan. Akhirnya keduanya hidup bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kado
Sampai di rumah, keluarga Tristan terkejut melihat kedatangan mereka.
"Lho, kok sudah pulang?" Tanya Bu Ratna.
"Iya, aku masih ada kerjaan, Mi."
"Ya ampun, Tris. Masa pengantin baru udah sibuk saja?"
"Mi, biarkan Tristan melanjutkan pekerjaannya. Ini pasti sangat penting." Sambung Pak Ferdi
"Sayang, aku langsung berangkat ya? Kamu baik-baik di rumah."
"Iya, Mas."
Salwa mencium punggung tangan Tristan. dan Tristan pun mengecup kening istrinya.
Tristan pun berpamitan kepada kedua orang tuanya. Dia juga menitipkan istrinya kepada mereka.
Pak Ferdi yang sudah tahu tentang masalah Tristan pun mengutus seseorang untuk ikut membantu menyelidikinya.
Salwa pergi ke kamarnya untuk lanjut beristirahat.
Tristan dan Iyan pergi untuk bertemu salah satu hacker untuk mencari akun yang menyebarkan tentang gosip yang membuatnya geram. Namun belum sampai di tempat, Tristan sudah dihubungi oleh mertuanya.
"Assalamu'alaikum, Ayah."
"Wa'alaikum salam."
"Tristan, kenapa ada kabar seperti itu? Apa Salwa sudah tahu?"
"Tidak Yah, Salwa belum tahu. Ayah tenang saja aku akan membereskannya sekarang juga."
"Dasar orang tidak ada kerjaan! Kalau kamu tidak bisa mengatasi, biar Ayah yang turun tangan."
"Tidak perlu, Yah. Abi sudah mengirim orang untuk menyelidiki."
"Baiklah, kasih kabar selanjutnya! Ayah tunggu!"
"Iya, Ayah."
Tristan dan Iyan pun sampai di salah satu restoran. Di sana sudah ada seseorang dengan dengan penyamarannya, sedang menunggu Tristan dan Iyan.
Orang tersebut pun tidak banyak bicara, ia memberikan sebuah amplop berwarna coklat.
"Saya sudah menghapus semua berita itu dari media, Tuan. Dan ini akunnya!"
"Terima kasih." Tristan memberikan sejumlah uang kepadanya.
Setelah kepergiannya, Tristan membuka amplop coklat tersebut. Dan ternyata akun itu bernama Nabila Kasih.
"Bukankah ini akunnya Nabila, Bos? Tapi masa orang mati bisa main sosmed?"
"Ada orang yang mensabotase, siapa lagi kalau bukan orang terdekatnya. Yan, bawa aku ke hotel lagi!"
"Mau apa ke sana, Bos? Ada yang tertinggal?"
"Cepat, jangan banyak tanya, Yan!"
"Ba-baik Bos!"
Iyan ngeri melihat wajah Bosnya yang sangat emosi saat ini.
Beberapa menit kemudian mereka sampai di hotel. Tristan langsung menuju ke kamar Bu Lani. Ia sudah menanyakan nomor kamar Bu Lani kepada Bu Ratna. Namun saat sampai di sana kamar itu sudah kosong. Tristan lupa tidak tanya ke resepsionis, ternyata mereka sudah cek out.
"Sialan, aku terlambat!"
"Mungkin mereka menuju bandara, Bos."
"Kalau keluarnya 30 menit yang lalu, pasti mereka masih di sana."
"Aku tidak yakin, Yan! Kita pulang saja dulu. Nanti aku akan cari cara. Yang terpenting berita itu sudah dihapus."
Flash Back On
Jam 1 malam, karena belum bisa tidur, Iyan masih bermain Salah satu media sosial. tidak sengaja di sana ada yang mengupload foto-foto pernikahan Tristan dan Salwa dalam sebuah vidio. Tidak itu saja, ada caption yang tertera di sepanjang vidio.
Slide 1
Selamat atas pernikahan yang kedua CEO ternama kita Tristan Abdillah dengan Salwa Nanda Haris.
Slide 2
Pernikahan mereka dilakukan karena adanya rumor tidak sedap, bahwa saat ini Salwa tengah hamil duluan.
Slide 3
Rupanya penampilan tidak menjamin kesucian seseorang. Jangan tertipu dengan pakainnya yang tertutup.
Slide 4
Bahkan isunya, sebelum istri pertamanya meninggal, Tristan sudah menjalin hubungan dengan Salwa.
Melihat hal tersebut, Iyan lantas tidak menghubungi Tristan. Mengingat Bosnya pasti sedang beristirahat saat itu. Iyan langsung menghubungi Pak Danang selaku asisten pribadi Pak Ferdi. Pak Danang pun langsung mengambil tindakan atas perintah Pak Ferdi. Baru pagi harinya Iyan mengabarkan Tristan.
Flash Back Off
Tristan dan Iyan sampai di rumah.
"Mana istriku, Ummi?"
"Di kamar Ira, katanya dia merindukan Ira."
Tristan tersenyum.
"Yan, kamu kembali ke kantor! Kalau ada sesuatu akan aku hubungi lagi.
"Oke, Bos."
Tristan pun naik ke Khumairah. Ia melihat anak dan istrinya sedang berpelukan.
"Pelukan kok nggak ngajak-ngajak?"
"Eh, Abi? Sudah pulang, Bi?"
"Iya, Abi pulang karena rindu dengan kedua bidadari Abi."
Tristan memeluk keduanya.
Melihat suaminya sudah tidak tegang seperti tadi, Salwa dapat mengira kalau saat ini masalahnya sudah bisa diatasi.
"Ira bobo siang dulu, ya? Nanti Bunda bangunin."
"Iya, Bun."
Salwa dan Tristan keluar dari kamar Khumairah. Mereka kembali ke kamarnya sendiri.
"Mas, kado dari Bu Lani belum aku buka."
"Oh ya? Kenapa?"
"Kan, nunggu intruksi dari kamu?"
"Ya sudah ayo dibuka."
Salwa pun membuka bungkus kado tersebut kemudian mebuka kotaknya. Ternyata isinya adalah beberapa lembar foto. Pantas saja ringan sekali. Salwa melihat foto-foto itu. Foto saat Salwa masih di Kairo, awal-awal dia masuk kuliah, karena di situ tertera tanggal dan tahunnya.
"Mas, apa maksudnya Bu Lani? Kenapa dia bisa punya fotoku sebanyak ini?"
Tristan pun terkejut melihatnya. Ia pastinya sangat kenal dengan foto-foto itu, karena dia pemiliknya.
"Mas?"
"Huft... aku ngerti sekarang."
"Maksudmu?"
"Ini foto-fotomu sebenarnya aku yang sengaja mengambilnya. Maaf, dulu aku membayar seseorang untuk mengikutimu dan mengirimkan fotomu. Aku memang sempat kehilangan foto-foto ini saat awal aku menikah dengan Nabila. Mungkin dia yang telah mengambilnya."
"Sejauh itu kamu menjagaku, Mas?"
"Hem.. bahkan aku yang telah mengancam Dosen muda yang selalu mengejarmu itu!"
"Astaga, aku bahkan tidak pernah ketemu kamu, Mas."
"Aku harus bertanya sama Ibu, apa maksud semua ini."
"Apa mungkin waktu itu Mbak Nabila sedih karena melihat foto-foto ini, Mas? Sementara statusnya kalian sudah menikah?"
"Tapi dia juga tidak menerimaku! Ada sesuatu yang janggal sampai saat ini. Semoga semuanya segera terungkap. Kamu jangan berpikir terlalu jauh! Jangan sampai mereka stres karena Bundanya stres, Sayang!" Tristan mencium perut istrinya.
"Baiklah, anggap saja ini sebagai dokumentasi, bahwa betapa Abi anak-anakku ini sangat mencintai Bundanya." Ujar Salwa. Dan hal tersebut membuat Tristan tersenyum.
Tanpa sepengetahuan Salwa, Tristan menghubungi Bu Lani, ia beralasan bahwa Khumairah merindukan Neneknya. Benar dugaan Tristan, Bu Lani belum pergi dari Surabaya, ia masih menginap di rumah temannya.
Sore harinya setelah mengantar Khumairah ke TPQ, Tristan langsung menemui Bu Lani. Salwa memang tidak ikut, karena Tristan melarangnya dengan alasan Tristan ada perlu lain dan takut membuat Salwa kecapean.
Bu Lani mengajak Tristan bertemu di sebuah restoran. Tidak lama kemudian Tristan sampai di restoran yang dimaksud. Tristan masih mencoba bersikap normal kepada Bu Lani.
"Mana Ira? Katanya dia ingin ketemu Ibu?"
"Kalau aku berkata jujur, mana mungkin Ibu mau menemuiku?"
"Apa maksudmu, Tris?"
"Aku sudah tahu kebusukan Ibu! Ibu tidak usah berpura-pura baik."
"Tega sekali kamu berkata begitu, Tris!"
"Ibu tidak usah menyangkalnya, apa maksud Ibu memberikan foto-foto Salwa sebagai hadiah?"
Bu Lani malah tersenyum sinis mendengar pertanyaan Tristan.
"Sebagai bukti kalau selama menikah dengan Nabila, kamu masih mengincar wanita lain. Nabila sendiri yang mencuri foto itu dari kamu. Dia cerita kalau dia sangat sakit hati karena kamu tidak bisa menerimanya!"
"Ternyata Nabila sutradara yang handal. Ia bahkan mengarang cerita yang sangat sempurna. Dia yang tidak bisa menerima kehadiranku! Dan tentang foto itu, itu foto yang aku ambil terakhir saat aku menikahi Nabila. Setelah itu, aku tidak pernah meminta untuk dikirim foto Salwa lagi. Dan perlu Ibu ketahui bahkan Salwa sendiri tidak tahu kalau aku mengaguminya."
Bukan menerima kenyataan, justru Bu Lani semakin melebarkan masalah.
Bersambung....
...----------------...
Next ya kak...
Jangan lupa like, komen, dan vote ya kak
Buat nyemangati author.
Thank you 😘
Tapi Si Ira Anak Siapa..Anak Satria Atau Tristan....
Bahasanya Sangat Sempura..
Ceritanya Suka Bgt...👍🏻😍😘
Bagus Baca Ceritanya Si Salwa...😘🤗