INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA SANG PENULIS. INI KARYA ASLI SANG PENULIS PLAGIAT DILARANG MASUK. HUKUM BISA MENGINCARMU!!!!
..........
Kisah ini diambil dari kisah nyata penulis. Kisah perjalanan cintanya dengan Raihan. Cinta itu berawal dari sepertiga malam. Kisah ini akan abadi sampai kapanpun. Kisah ini bisa menginspirasi para remaja yang sedang mulai jatuh cinta. Jatuh cinta itu tak salah. Namun terkadang kita salah tempat untuk menjatuhkan hati kita. Seperti kisah Raihan dan Ratna. Mereka dipertemukan dengan sangat manis. Kalian mau tahu dimana mereka Allah pertemukan pertama kalinya? Ya, di sepertiga malam. Mereka berdua tak saling mengenal satu sama lain. Selama 3 tahun Ratna maupun Raihan mencari tahu mengenai seseorang yang ada di mimpi mereka masing-masing. Indah bukan? Tentu saja. Sebab itu sang penulis menyebutkan kisah ini akan menjadi kisah abadi selamanya. Kalian akan belajar tentang perbedaan pendapat satu sama lain. Entah itu dengan keluarga, sahabat, teman, pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RratnaCHan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.
...🕊️🐀🐁🕊️...
“Iya iya, maaf. Ngomong-ngomong, gimana MPLS kalian di sekolah? Pasti seru ya? Apalagi kalian satu sekolah. Cuma aku sama Dita yang beda berdua” Keluh Ratna.
“Makanya pindah sekolah” Tegas Reza membuat Ratna kesal mendengarnya.
Ratna kembali menjewer telinga pria tampan yang tengah merangkulnya. “Apa?! Ngomong sekali lagi!!” Tanya Ratna dengan kesalnya.
Reza tak mau kalah. Dia melepaskan jeweran gadis itu lalu dengan segera menyembunyikan wajah gadis itu ke ketiaknya yang wangi dengan parfume khas milik Reza sejak dulu. “Berisik. Cium nih ketek aku” Ujar Reza.
Ratna tak terima dan segera menjauhkan wajahnya dari ketika Reza. “Ishhh ngeselin banget sih kamu Za. Jorok tahu” Dengus Ratna.
“Gak papa yang penting ketek aku wangi” Balas Reza dengan wajah bangganya.
“Iya Za, wangi banget tahu. Lagiiii” Rengek Ratna membuat Reza merasa geli mendengarnya.
“Astagfirullah, Anna!!” Bentak Reza dengan nada gemasnya sambil menutup mulut Ratna menggunakan telapak tangannya.
“Dunia milik berdua ya guys. Yang lain mudik” Sambar Rey dengan wajah kesalnya.
“Kalian itu udah kayak pacar tahu gak? Romantis banget” Ujar Anita.
“Apa? Romantis? Ribut kayak barusan loe bilang romantis? Autis loe Nit” Balas Reza sambil tertawa renyah.
“Udah, yuk masuk. Aku buatin kue cokelat sama cokelat panas” Tungkas Ratna.
“Asekkk. Gitu dong, baru namanya Anna sahabat kita. Iya gak Nit?” Sambar Rey dengan nada gembiranya.
“Woo iya dong. Siapa lagi kalo bukan si Anna” Balas Anita.
...Mereka berempat pun segera masuk ke dalam rumah. ...
“Assalamu’alaikum” Ujar Ratna saat masuk ke dalam.
...Ratna melihat Mamanya sudah memakai pakaian rapi di ruang tamu. ...
“Wa’alaikumussalam cantik” Balas Mamanya lalu Ratna segera menyalimi Mamanya yang disusul oleh Reza, Rey dan Anita.
“Lho, Mama mau kemana?” Tanya Ratna.
“Mama mau ke rumah Bibi Muning sayang. Oh iya nanti kalo adek kamu pulang terus nanyain Mama. Bilang aja Mama enggak akan lama kok”
“Iya Ma. Bibi Muning? Mamanya Reza dong”
“Kata Mama, Tante langsung ke rumah aja. Mama udah nunggu kok” Sambar Reza.
“Emang ada acara apaan Za?” Tanya Ratna.
“Kepo banget sih!!” Sinis Reza.
“HEH?!” Bentak Ratna dengan nada kesalnya.
“Udah udah. Jangan ribut lagi. Ada acara syukuran di rumah Bibi Muning sayang. Makanya Mama mau ke sana buat bantuin bikin kue sama masak”
“Kalo gitu Anna ikut”
“Mau ngapain sayang? Kamu pasti capek habis sekolah kan? Udah kamu istirahat aja di rumah. Lagian, habis ashar kan kalian harus pergi ke mushola buat ngajar ngaji anak-anak kan?”
“Iya sih Ann, udah kagak usah ikut”
“Tapi Ma, Anna mau bantuin Bibi Muning masak juga”
“Enggak usah sayang, cantik. Kamu istirahat aja ya”
“Yaudah deh, Mama hati-hati di jalan. Mau Anna antar tak ke rumah Bibi Muningnya?”
“Enggak usah cantik. Rumah Reza kan deket sayang”
“Yaudah Mama hati-hati” Ratna bergegas menyalimi tangan Mamanya yang disusul oleh Reza, Rey dan Anita.
...Mamanya Ratna bergegas pergi ke rumahnya Reza. Karena di sana ada acara syukuran pembelian lahan baru oleh Ayahnya Reza. ...
“Ann. Kayaknya kita mending pulang aja deh. Kita juga kan harus siap-siap buat pergi ke Mushola” Ujar Anita.
“Iya Ann. Kita mending pulang aja. Kita kan mau ngajar ngaji anak-anak di Mushola. Ayo Za, kita balik” Tungkas Rey.
“Oh yaudah deh kalo mau pulang. Nanti kita ketemu di Mushola ya” Balas Ratna.
“Yaudah aku pamit ya sepupuku yang cantik” Goda Reza.
“Udah udah ayo Za. Loe kagak usah modusin sepupu loe sendiri” Ujar Rey sambil menarik seragam sekolahnya Reza.
“Lepas!! Sialan loe. Emang gue kucing apa hah?!” Dengus Reza tak terima bajunya ditarik begitu oleh Rey.
“Udah tak usah ribut segala. Hati-hati ya. Bawa motornya pelan-pelan. Nit, kamu boncengan sama siapa?” Tungkas Ratna.
“Aku setiap hari nebeng sama Rey Ann. Aku gak dapet izin buat bawa motor sendiri”
“Yaudah, hati-hati lho Rey bonceng sahabat akunya” Ancam Ratna pada Rey.
“Lah, yang ngeboncenginnya kagak diperhatiin juga?” Goda Rey.
Reza melayangkan kepalan kedua tangannya di depan wajah Rey. “Rey, loe mau tangan kiri atau kanan? Yang kiri ke rumah sakit. Yang kanan ke kuburan” Ancam Reza membuat Ratna tersenyum simpul mendengarnya.
“Ah loe. Posesif banget sama sepupu sendiri. Heran gue” Tungkas Reza.
“Iyalah. Sepupu gue ini bukan sembarang cewek. Dia Puteri berlian di keluarga besar. Sekaligus cewek berliannya semua orang”
“Kalo itu sih gue juga tahu kali. Yaudah Ann, kita pamit ya. Assalamu’alaikum”
“Iya. Wa’alaikumussalam”
...Reza, Rey dan Anita pun bergegas pulang ke rumahnya masing-masing. Karena saat adzan ashar tiba, mereka harus melaksanakan aktivitasnya sejak dulu. Mengajar ngaji anak-anak kecil di Mushola. ...
...Ratna bergegas pergi ke kamarnya untuk beristirahat sejenak sambil menunggu adzan ashar tiba. ...
...Ratna bergegas ke kamar mandi untuk memanjakan dirinya. Selesai memanjakan diri sekaligus berganti pakaian dengan style gamis syar’i warna biru navy miliknya. ...
...Sambil menunggu adzan ashar tiba, Ratna merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan posisi badan menghadap atap kamarnya. ...
...Lampu yang sinarnya benderang, Ratna mengangkat telapak tangan kirinya lalu dia sejajarkan dengan cahaya lampu di kamarnya. ...
“Ya Rabb, jika nanti Engkau ingin menjatuhkan hati Hamba-Mu ini pada salah satu Hamba-Mu di luar sana. Hamba mohon kepada-Mu ya Rabb, tolong jatuhkan lah hati Hamba-Mu ini hanya pada jodoh dan takdir Hamba yang telah Engkau tuliskan untuk Hamba di lauhul mahfudz Hamba” Ujar Ratna sambil memandang telapak tangan kirinya yang sengaja dia layangkan untuk menghalangi cahaya lampu kamarnya.
...Selang 15 menit dalam kesendirian, akhirnya suara adzan ashar sudah terdengar. Ratna bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu lalu melaksanakan sholat ashar sebelum dia pergi ke Mushola untuk mengajar ngaji anak-anak kecil. ...
“Assalamu’alaikum ANNAAAAAAA CANTIKKKK” Teriak seseorang dari ruang tamu.
“Wa’alaikumssalam. Astaghfirullah siapa lagi sih itu, orang lagi berdo’a juga. Ganggu aja emang” Dengus Ratna dalam kesendiriannya di kamar.
...Ratna tak peduli dan tetap melanjutkan do’anya selepas sholat ashar. Selesai melaksanakan sholat ashar, Ratna bergegas turun ke ruang tamu untuk memeriksa siapa yang datang. ...
Ratna menuruni anak tangga meskipun masih mengenakan mukenanya. “Ya ampun, tak usah teriak-teriak bisa kan Za?” Dengus Ratna.
“Hehe maaf Ann. Yuk ke Mushola sekarang” Ajak Reza.
...Ratna sedikit terpana dengan penampilan sepupunya itu, yaitu Reza. Reza bertamu ke rumah Ratna dengan mengenakan baju koko warna abu tua yang diserasikan dengan sarung warna putih miliknya. Tak lupa, dia juga mengenakan peci warna hitamnya. Sungguh, Reza benar-benar sangat tampan. ...
“MasyaAllah. Kamu tampan banget Za hari ini” Puji Ratna untuk Reza.
“Emang iya? Terus, sebelumnya aku gak tampan? Gitu?”
“Ya bukan gitu Za. Tetap tampan kok, sepupu aku kan pada tampan-tampan semua”
“Yaudah, siap-siap gih. Aku tunggu di sini. Kita ke mushola sekarang, anak-anak pasti udah pada nungguin kamu”
“Yaudah, tunggu bentar ya. Aku siap-siap dulu”
...Ratna bergegas pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap. Saat kakinya baru saja menginjak tiga anak tangga. Tiba-tiba saja ada suara merdu anak kecil yang masuk ke dalam rumah. ...
“Kakak cantikkkkkk” Teriak gadis cilik itu membuat Ratna menoleh seketika.
...Gadis cantik cilik itu berlari ke arah Ratna lalu memeluk tumbuh Ratna dengan sangat erat. Layaknya seorang anak yang tengah merindukan Ibunya. ...
“Eeeh, Adibah. Kok kamu ke sini sayang?” Tanya Ratna sambil mengusap puncak kepala gadis cilik itu.
“Kakak cantik. Adibah kangennnn banget sama kakak cantik” Ujar gadis itu sambil melepaskan pelukannya secara perlahan.
Ratna turun dari anak tangga lalu berlutut di depan gadis cilik itu. “Kangen? Setiap hari Adibah kangen terus ya sama Kakak?” Tanya Ratna sambil menyentuh hidung gadis cilik itu.
...🕊️🐀🐁🕊️...