"kalau udah besar nanti, kamu mau kan jadi istri aku?" tanya davian kecil (7thn) menyerahkan cincin yang ia buat dari akar pohon pada dara
"iya, aku mau" dara kecil (6thn) tersenyum memandangi jari manis nya yang sudah tersemat cincin akar buatan davian
******
"Lo sengaja ya, deketin bokap gue, buat morotin harta nya?" davian (18thn)
"kalo om Rama mau, gue sih gabisa nolak. karena secara gak langsung, om Rama itu penolong hidup gue" dara (17thn)
"ajgg!! gue gak Sudi punya nyokap tiri kayak Lo!" davian (18thn)
.......
start : 21 Des 2024
finish : ???????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BabyZee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Davian versi mini
"Reza.." Reza menoleh saat presensi sang ayah masuk ke kamar nya
"Kenapa yah?" Ia berjalan dari balkon masuk kedalam kamar
"Gimana? Udah ada orang buat nerusin caffe?" Tanya Farhan, ayah Reza.
"Ada, besok Reza temuin dia sama ayah" Reza bersandar pada sofa di samping ayah nya
"gausah, ayah percaya sama kamu. Berarti lusa, kamu udah mulai kerja di perusahaan ya" ucap Farhan menepuk bahu putra nya
Reza mengangguk, akhirnya ia memang tidak punya pilihan lain selain meneruskan perusahaan ayah nya
"Oh iya, katanya udah ada cewek yang kamu suka, mana? Ko gapernah di temuin sama ayah?" Reza mengerjap mendengar pertanyaan sang ayah
Cewek yang di suka? Pikiran nya kembali pada siang tadi, tepat nya saat di kedai eskrim
flashback
"Dara?"
Gerakan dara yang hendak menyuap eskrim nya terhenti saat seorang pria berdiri di samping kursi nya, ia tidak menoleh, berusaha mengabaikan, seolah-olah pria itu salah mengenali orang
"Lo dara, kan?" Lelaki itu sedikit membungkuk untuk melihat wajahnya dengan jelas
Dara menghela nafas, akhirnya mau tak mau ia pun menoleh, menatap Reza, ya, dara ingat wajah lelaki itu
"Lo kemana aja sih Ra? Kalo mau kabur itu bilang!" Reza menegakkan tubuh nya menyugar rambut nya ke belakang
'kalo bilang, namanya bukan kabur, goblok' dara membatin
Reza tersenyum melihat dara yang terus menatap dirinya, tatapan datar seperti biasanya. Membuat nya semakin yakin kalo dia memang dara
"Hhhhh..... Gila ya..... Kita semua kalang kabut nyariin Lo, tapi Lo dengan santai ada disini, sama....." Reza menoleh menatap anak laki-laki yang juga tengah memperhatikan nya
"Maaf om, api lagi gak nyari ayah baru" Reza melongo mendengar perkataan Rafi dan dengan cuek nya anak itu kembali memakan eskrim nya
'wait...... Davian versi mini ini mah... Gausah tes DNA juga, gua yakin ni bocah bibit nya davian' Reza menautkan alis nya, mata nya terus menelisik wajah raffi
Reza kembali menatap dara yang sedang berusaha menahan tawa nya
"Ra?" Sebelah alis dara terangkat saat Reza menggenggam tangan kanan nya
"S-sorry" Reza tergagap saat dara dengan cepat menepis tangan nya, sial, dirinya lupa jika dara tidak seperti wanita-wanita lain
"Gue kangen sama Lo" ucap Reza dengan pelan
"Gue ngga" jawab dara dengan cuek lalu kembali memakan eskrim nya
"Hhhh.... Lo ga berubah ya...." Dara terdiam kala Reza menatap nya sendu, memang nya dia harus bagaimana? Dia tidak bohong, dara tidak merindukan siapa pun disini
Dirinya kembali kesini juga bukan ke mauan nya, namun satu tragedi mengharuskan nya kembali ke Indonesia
"Emang gue harus gimana?" Dara menyandarkan diri di kursi menatap jengah pada Reza
Merasa tak ada jawaban dari reza, dara menoleh ke arah putra nya
"Rafi udah selesai, sayang?"
"Udah bunda" Rafi mengangguk setelah mengelap Mulut nya dengan tissue
"Ayo pulang" dara berdiri dari kursi lalu menggandeng Raffi menuju mobil nya
Reza terdiam menatap kepergian dara, ia tidak mengejar, ia tau jika dara tidak suka di dekati secara ugal-ugalan, semakin di kejar perempuan itu, akan semakin menjauh
Maka dari itu, ia akan mencari cara agar bisa mendapatkan hati dara, seutuhnya
*********
Brakkk
"Gitu aja gak becus !!" Davian melempar semua berkas yang ada di meja nya
"M-maaf pak, saya akan revisi ulang laporan nya" dengan tangan gemetar wanita itu memunguti berkas yang berserakan
"keluar!!!"
"B-baik pak"
Wanita itu berlari keluar setelah mengambil semua berkas nya di lantai
"Dara..." Davian mendongakan kepala, mata nya terpejam, menikmati ingatan nya tentang gadis itu
*******
Zenith group
Zenith group adalah salah satu perusahaan baru milik Sera, yang sudah di alihkan pada dara, sebagai permintaan maaf dari Sera karna tidak bisa menjaga keponakan nya itu
Sebenarnya, dara ingin kembali ke bandung. Namun, karna letak Zenith group ada di jakarta. Mau tidak mau dara harus kembali tinggal di sana
Fyi, setelah melahirkan, dara melanjutkan pendidikan nya di Paris, dari SMA hingga kuliah. Tentunya dengan bantuan Sera dalam mengurus raffi juga biaya hidup nya
Sera bilang, semua itu tidak ada apa-apa nya di banding pengorbanan sang kakak untuk nya.
Dimana saptaji setengah mati memperjuang kan cita-cita Sera, agar sang adik bisa melanjutkan pendidikan di Paris seperti mimpi nya.
Saptaji bekerja siang malam untuk membiayai kuliah dan hidup nya, jadi semua yang Sera dapatkan saat ini tak lepas dari kebaikan ayah nya dulu
Dara tersenyum kala mengingat sang ayah, begitu banyak kebaikan yang beliau tanam kan, hingga sekarang dara dapat memetik semua buah dari kebaikan nya itu
.....
"Pagi, Bu dara..." Sapa karyawan laki-laki yang hendak berpapasan dengan atasan nya
Dara tersenyum, menganggukan Kepala lalu kembali melangkah menuju ruangan nya
Ceklek
Dara masuk ke dalam ruangan nya , ia melihat Maya, sang asisten tengah membereskan meja nya
Dara mendudukan diri di kursi nya lalu beralih menatap Maya yang telah selesai dengan kegiatan nya
"Tolong buatkan teh, gula nya satu sendok. Sekalian Bawakan schedule saya hari ini"
Mandat dara pada Maya, lalu tangan nya membuka satu berkas di hadapan nya
"Baik Bu"
Maya keluar setelah mendapat perintah dari atasan nya
......
"Za?"
"Reza?"
"Woi!" Reza tersedak makanan nya saat Raka menabok nya dari belakang
"Monyet Lo!" Maki Reza di tengah batuk-batuk nya
"Minum dulu" Reyhan menggeser gelas milik Reza ke arah nya
"Lo ngapa si? Bengong ae, kesambet Lo!" Rio mencibir mendapat tatapan sinis dari Reza
"Lagi ada masalah di vortech?" Tanya Reyhan mengingat Reza yang sudah terjun ke perusahaan ayah nya
Reza menggeleng, ia tidak ingin mengatakan apa yang sedang ia pikirkan.
Ia tidak mau mereka mengetahui apapun soal dara, apalagi mengingat Reyhan yang pernah dekat dengan gadis itu
Bisa-bisa ia kena tikung lagi, pikir nya
"Malah diem si bangke" Raka menatap Reza malas
Reyhan mengedikkan bahu acuh, lalu melanjutkan makan siang nya
Mereka kini sedang makan siang bersama di sebuah caffe, tanpa davian tentu nya
Ting
"Davian ngamuk lagi kata nya" ujar Rio setelah membaca pesan masuk di hp nya
"Siapa yang kena?" Raka ikut menimpali
"Resta"
"Anjaiii..."
"Kenapa?" Reyhan menoleh heran, kenapa respon nya harus begitu
"Resta kan pernah ngasi davian obat perangsang" sahut Raka santai
"Ko masih hidup?" Tanya Rio yang sangat tau temperamen davian setelah dara meninggalkan nya
"Belum tau aja si Davian nya, jadi tu cewek masih aman"
Drrrttttt
Reyhan merogoh saku celana saat dirasa ponsel nya bergetar
"Halo?"
"......."
"Oke, siapin aja berkas-berkas nya, saya otw sekarang"
Reyhan memasukan kembali ponsel nya, berdiri meraih jas di sandaran kursi lalu memakai nya
"Gue duluan ya, ada urusan" Reyhan mengepal kan tangan ber-tos dengan teman-teman nya lalu berjalan keluar caffe
*********
Mohon kritik dan saran nya...
Terimakasih buat yg sudah baca, tinggalkan jejak kalau suka