Novel Pertama
Hidup mandiri dalam kesendirian dan diacuhkan oleh keluarga karena berstatus anak haram, membuat Bella memilih menjalani takdirnya sendiri. Mengabaikan cibiran orang-orang, Bella berhasil mencapai puncak tertinggi.
Menghilang selama enam tahun lalu kembali menjadi sosok paling disegani dan dihormati. Lidah tajam dan mulut beracunnya membuat orang-orang hanya berani mencibir dari belakang.
"Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu. Berjuanglah keras dalam kesunyian dan biarkan kesuksesan kita menggema ke seluruh dunia."
~ Qiara Arabelle ~
__________
Pria tampan nan arogan serta kekayaan dan kekuasaan berada ditangannya, tidak sengaja dipertemukan oleh gadis berpenampilan sederhana namun berhasil membuat sosoknya yang tak tersentuh mengharapkan cinta dari gadis acuh namun tak biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22 | Berbagi itu Indah
Setelah keadaan sudah tenang. Bella melepas pelukannya dan membersihkan wajahnya yang sembab. Dia memperhatikan dirinya di cermin, dia masih tidak percaya dengan semua kehidupan yang dilalui nya Tuhan membalasnya dengan sangat indah.
Dia kini percaya, akan selalu ada pelangi setelah hujan dan akan ada kebahagian di setiap rasa sakit. Yang perlu kita lakukan hanyalah belajar bagaimana mengubah setiap rasa sakit itu menjadi sebuah kekuatan yang nantinya akan membimbing kita menuju sebuah kebahagiaan.
“Bebe.” Bella tersadar setelah mendengar suara lembut dari balik pintu kamar mandi. Dia segera mengambil handuk kering lalu beranjak membuka pintu sambil terus mengeringkan wajahnya.
“Sudah lebih baik?” Alex mengambil alih handuk di tangan Bella dan mengelap pelan wajah cantik tanpa make up itu.
“Hmm ...” Bella mengangguk sambil tersenyum.
“Maaf.”
Bella menggeleng pelan. “Kenapa meminta maaf? Aku jadi merasa bersalah, itu sebabnya aku tidak suka bercerita pada orang lain. Aku tidak ingin mereka bersamaku karena kasihan.”
“Kemari!” Alex melingkarkan tangan Bella di dilehernya dan memeluk pinggang Bella erat. Mereka saling tatap cukup lama.
"Sudah kukatakan kan? aku mencintaimu bukan karena siapa dirimu. Jadi jangan pernah merasa seperti itu lagi." Alex mendekatkan wajahnya. Saat bibir keduanya hampir menyatu sebuah ketukan pintu terdengar. Bella dengan cepat melepas rangkulannya dan mendorong Alex pelan.
“Masuk!” Pintu terbuka. Menampilkan wajah menyebalkan bagi Alex. Orang ini lagi! Jika bukan Asisten kepercayaan Bella, sudah pasti dia akan membuang orang ini ke dasar laut!
“Ada apa!” ucap Alex dingin. Ken meneguk salivanya kasar, seharusnya dia mendengarkan Vivi tadi agar jangan mengganggu.
“Saya hanya khawatir pada Nona, Tuan.”
“Aku ada disini! Untuk apa mengkhawatirkannya!”
“Saya hanya memastikan, Tuan.” Bolehkan Alex melemparnya sekarang? Orang ini bahkan selalu menjawab!
“Sudah cukup!” ucap Bella akhirnya.
Sejak awal Alex memang tidak begitu suka jika Bella terlalu dekat dengan Ken. Alex tidak masalah jika hanya sebatas pekerjaan. Tapi setiap kali dia mengingat jika Ken lah yang selalu mengurus keperluan Bella dulu, dia menjadi kesal dan cemburu.
Bahkan dari pakaian pun Ken lah yang mengurusnya!
Bella memang tidak begitu tertarik dengan yang namanya berbelanja. Itu sebabnya dia menyuruh Ken untuk mengisi lemarinya dan tentu saja dengan didampingi Sandra.
Tapi bukan berarti Bella tidak mengerti dengan Fashion ataupun perkembangan jaman. Justru dia selalu update mengenai itu. Jangan lupa, empat belas tahun Bella tinggal dengan keluarga Victor yang mengharuskan dia selalu tampil modis di setiap situasi.
“Tunggu! Aku baru sadar ... apa yang kalian lakukan di QA?” Ken menepuk keningnya pelan. Kenapa Bos nya ini menjadi lambat menyadari situasi.
“Nona, saya kan sudah memberitahu Nona di resto tadi. Saya pikir Nona mendengar, itu sebabnya ingin diantar ke QA!”
“Aku kan ingin membahas soal Panti itu. Kau ini bagaimana!” ketus sang Nona.
Rupanya diluar, semua orang mendengar perdebatan kecil mereka. Monica yang mendengar suara ketus Bella langsung ikut masuk untuk menetralkan keadaan, diikuti Bean dan yang lainya di depan pintu.
Ken yang ingin menjawab langsung disikut oleh Monica.
“Nona, sebenarnya pukul satu siang tadi kita akan mengadakan rapat mengenai pembangunan Mall dengan Tuan Marcelio.” Lalu melirik kesal kearah Ken dan dibalas kesal juga oleh Ken.
“Pukul berapa sekarang?”
“Pukul dua, Nona.” Mata Bella membulat.
“Bagaimana ini? Jadwal kalian pasti berantakan,” katanya bersalah.
“Tenang saja, Nona. Tuan tidak memilik jadwal lagi setelah ini.” Bella bernafas lega.
“Jadi? Apa ingin di lanjutkan?”
“Ya. Lebih cepat lebih baik.”
“Baiklah.”
Mereka semua kembali ke mode serius. Bella juga ikut serta dalam rapat kali ini. Mereka saling mengargumentasikan pendapat mereka sampai tercapainya sebuah kesepakatan.
Selama rapat, Alex tidak berhenti memperhatikan Bella. Dia sangat kagum dengan pencapaian Bella, cara dia menyampaikan argument. Dia seperti melihat orang lain, benar-benar sosok yang luar biasa.
Setelah selesai, Alex ingin membawa Bella untuk berkencan. Lagipula jadwalnya kosong dan pekerjaan lain bisa diurus oleh Bean. Tapi sayangnya Bella memiliki pekerjaan yang harus diurusnya. Jadi Alex menyuruh Bean pergi dan dia akan tetap disini menemani Bella.
Bella tidak keberatan dan membawa Alex masuk keruangannya. Bisa dibilang tidak ada yang diperbolehkah masuk ke ruangannya kecuali para antek-anteknya. Jikapun ada, tentu dengan izin Bella. Alex tersenyum, Desain ruangan nya bahkan tidak berbeda jauh dengan Apartement Bella dulu.
Bella berjalan dan duduk di Sofa, disusul Alex yang hanya diam sambil memeluk pinggang Bella dari belakang, meletakkan kepalanya di bahu Bella. Sesekali mengecup bahu dan leher Bella. Alex tersenyum saat melihat Bella tampak serius memeriksa berbagai dokumen di atas meja.
“Kau membangun Panti?”
Mata Alex tidak sengaja membaca laporan pembangunan panti. Bukan hanya di New York tapi hampir di berbagai tempat. Ada juga klinik-klinik kecil untuk masyarakat yang kurang mampu, hingga jaminan perawatan RS secara gratis untuk penderita serius.
Bella menoleh dan melihat Alex mulai membaca dokumen satu persatu. “Hm. Dulu aku sering berpikir jika orang kaya itu tidak tahu diri. Terkadang berbuat seenaknya dan menindas orang yang berada di bawah mereka.” Bella tekekeh pelan saat melihat ekspresi wajah Alex yang nampak tidak setuju.
“Jangan tersinggung. Aku juga orang kaya ingat!” Alex mencibir. Sejak kapan wanita ini menjadi sombong.
Silahkan berkaca, Tuan!
“Tapi percayalah satu hal. Seseorang bisa saja meninggalkanmu saat kau sudah tidak punya apa-apa, tapi mereka yang pernah menerima semua kebaikanmu tidak akan pernah meninggalkanmu."
"Kesuksesan dan kekayaan bisa saja terhapus oleh waktu, namun kebaikan dan keikhlasan akan selalu dikenang seiring berjalannya waktu.” Alex tersenyum bangga. Dia sangat bersyukur memilik Bella dalam hidupnya. Selama ini dia sendiri kurang melakukan kebaikan, padahal ada banyak orang yang mengemis hanya demi sesuap nasi.
“Kalau begitu biarkan aku ikut membiayai pembangunan Panti dan Klinik yang kau bangun.”
“Jadi kau ingin berinvestasi lagi denganku? Tapi jangan meminta keuntungan padaku ya!” Mata Bella memincing.
“Karena kau bisa merasakan keutungannya dari sini.” Lanjut Bella tersenyum sambil menunjuk dada Alex. Bella memekik ketika Alex tiba-tiba menarik dan memeluknya lalu menggigit pipinya gemas.
..."Perjalanan hidup yang paling indah adalah ketika kita mampu berbagi, bukan menikmatinya sendiri."...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Buat yang sering comment sampai Aku hapal namanya😂 Makasih banyak. Jujur aku seneng baca komentar dari kalian....
...Meskipun cuma sekedar bilang Up, itu sudah cukup menambah semangat Aku💪...
...Okedeh. seperti biasa. LIKE nya dong jangan lupa😔 karena itu cukup berharga buat Aku sendiri....
...Sampai jumpa di episode selanjutnya. See you❤...
tak taulah keberapa kali aku membaca Arabella nie tak terhitung banyaknya tak pernah bosan kerana aku terlalu suka karektornya Bella tak seperti kebanyakan wanita lainnya mudah dimanfaatkan,..
terima kasih banyak Thor jalan cerita yang menarik seperti menonton dalam drama Korea tapi kalau dimainkan di tv pasti dapat awards ,.. sentiasa sokong Thor
sihat selalu ya dengan naskah -2 Thor yang brilian ..semoga dimurahkan rezekinya Thor,..