NovelToon NovelToon
Jadi Pembantu Demi Bayiku

Jadi Pembantu Demi Bayiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Pembantu
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Alitha Fransisca

Anna diperkosa Dean Monteiro yang menginap di hotel karena mabuk. Anna ancam akan penjarakan Dean. Orang tua Dean memohon agar putranya diberi kesempatan untuk bertanggung jawab. Akhirnya Anna bersedia menikah dengan Dean, tapi Dean berniat ceraikan Anna demi menikahi kekasihnya, Veronica.

Anna terlanjur hamil. Perceraian ditunda hingga Anna melahirkan. Anna yang tidak rela Dean menikah dengan Veronica memutuskan untuk pergi. Merelakan bayinya diasuh oleh Dean karena Anna tidak sanggup membiayai hidup bayinya.

Veronica, menolak mengurus bayi itu. Dean menawarkan Anna pekerjaan sebagai pengasuh bayi sekaligus pembantu. Anna akhirnya menerima tawaran itu dengan bayaran yang tinggi.

Dean pun menikahi Veronica. Benih cinta yang tumbuh di hati Anna membuat Anna harus merasakan derita cinta sepihak. Anna tak sanggup lagi dan memutuskan pergi membawa anaknya setelah mendapat cukup uang. Dean kembali halangi Anna. Kali ini demi Dean yang kini tidak sanggup kehilangan Anna dan putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alitha Fransisca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 ~ Pengeran di Alam Mimpi ~

Anna semangat menjalani posisi barunya. Gadis itu cepat belajar. Sebentar saja, Anna telah mengerti apa saja yang menjadi tugasnya. Anna begitu sigap menjadi seorang asisten kantor membuat para karyawan merasa sangat terbantu. 

Anna cerdas dan daya ingatnya kuat. Sebentar saja sudah hafal minuman kesukaan masing-masing karyawan. Siapa yang lebih suka kopi sachet, siapa yang suka kopi hitam bahkan tahu mana yang dengan gula dan tanpa gula.

“Hmm, kopi seduhan kamu kok enak ya? Terima kasih yaa,” ucap seorang karyawan laki-laki. 

Sebuah ungkapan terima kasih yang sederhana tapi membuat Anna semakin semangat menjalankan tugasnya. Para karyawan juga semakin giat bekerja. Hanya dengan memanggil Anna sekali aja, gadis itu segera tiba di hadapan mereka. 

“Tolong serahkan file ini ke Mbak Fitri yaa, tolong bawakan juga file dari dia untuk saya,” ucap seorang karyawan wanita. 

“Baik, Mbak,” jawab Anna lalu melangkah dengan bergegas. 

Anna tidak suka buang-buang waktu. Dengan segera menyampaikan pesan karyawan tadi. Tak jarang Anna harus menunggu karena file yang diinginkan belum tersedia.

Bu Delima bahkan merasa kalau Anna adalah orang yang paling sibuk di ruangan itu. Dengan cepat Anna menjadi pekerja favorit bagian managemen hotel. Sebentar-sebentar namanya terdengar. Sebentar-sebentar ada saja yang meminta pertolongannya. 

“Ini semua tolong di fotocopy ya,” ucap seorang karyawan wanita. 

“Baik, Mbak,” ucap Anna tegas tetapi tetap tersenyum.

Bu Delima terkadang heran melihat Anna. Keningnya berkerut berpikir bagaimana Anna bisa tetap ceria seperti tak merasakan lelah sedikitpun. Senyum selalu terulas di bibirnya saat diberikan tugas. Anna selalu ikhlas dalam mengerjakan semuanya.

Para karyawan juga sangat puas dengan hasil kerja Anna yang cekatan dan rapih. Saat diminta menyampul, menyusun file dan lainnya, semua tertata dengan rapi. Para karyawan senang karena pekerjaan mereka menjadi lebih mudah.

“Anna, tolong di fotocopy. Dibikin rangkap tiga ya,” ucap seorang karyawati senior. 

“Baik, Bu,” jawab Anna.

Anna segera membawa file itu ke ruangan fotocopy. Hanya butuh belajar sekali, Anna telah lihay menggandakan kertas-kertas dokumen itu. Anna tak pernah membuang waktu. Sambil menggunakan mesin fotocopy, terkadang Anna membaca berkas apa saja yang ada di hadapannya. 

Anna jadi banyak tahu informasi, data dan pelaporan di perusahaan milik keluarga Monteiro itu. Dengan serius Anna pelajari apa saja yang ada di depan matanya. Semua informasi yang dibacanya itu membuat Anna begitu penasaran.

Ternyata seperti ini laporannya, batin Anna. 

Anna menjalani pekerjaan baru itu seperti tidak kenal lelah. Sesungguhnya Anna hanya mengabaikan apa yang dirasakan tubuhnya. Karena saat Anna diam tak melakukan apapun, gadis itu justru merasakan letih yang luar biasa.

Pulang dan berangkat kerja Anna dan Dean masih tetap sendiri-sendiri seperti biasa. Saat kembali ke apartemen, Dean tetap tak peduli padanya. Dean bahkan tidak tahu apa posisi baru Anna.

“Anna, aku lembur malam ini. Kalau kamu lelah, nggak apa-apa duluan pulang. Nggak usah tungguin aku,” ucap seorang karyawati di tengah ruangan itu seorang diri.

“Oh, nggak apa-apa Mbak. Aku udah bertekad dalam hati sejak bekerja di posisi ini. Aku akan pulang setelah semua karyawan pulang ….”

“Ya ampun Anna. Memangnya siapa yang mewajibkan begitu?” tanya karyawati itu.

“Itu aturan yang aku bikin sendiri, Mbak,” ucap Anna sambil tersenyum.

“Kamu baik sekali Anna, tapi jangan lakukan itu kalau karyawan yang lembur itu laki-laki yaa,” jawab karyawati itu.

“Oh, iya juga ya Mbak,” jawab Anna lalu tersenyum.

“Panggil saja aku, Anggun. Kamu bikinlah kopi atau teh atau apa saja yang kamu mau ….”

“Oh iya Mbak, aku bikinkan kopi ya?” tanya Anna teringat, mengira karyawati itu ingin dibikinkan kopi olehnya.

“Nggak usah Anna. Hari ini aku sudah minum dua cangkir. Nggak baik juga kebanyakan. Kalau mau, kamu bikin untukmu saja, itu maksudku,” jelas karyawati itu.

“Oh ya, Mbak Anggun. Tidak usah, Mbak, makasih,” jawab Anna lalu teringat pada kondisinya yang sedang mengandung.

Anna menemai karyawati itu lembur. Terkadang Anna terlihat tertidur di meja kerja karyawan lain. Anggun merasa tak enak hati. Lagi-lagi Anggun menyuruh Anna untuk pulang.

“Mungkin karena aku nggak melakukan apa-apa, jadinya mengantuk, Mbak Anggun,” jawab Anna sambil cengengesan.

“Maaf ya Anna. Ini karena aku cuti selama beberapa hari. Kerjaanku jadi menumpuk,” jawab Anggun.

“Ya Mbak Anggun. Kalau begitu aku tunggu di luar ya Mbak. Aku jalan-jalan di luar aja biar nggak ngantuk,” ucap Anna sambil tersenyum.

Anggun mengangguk. Karyawati itu membiarkan Anna berjalan-jalan di luar ruangan kaca itu. Di sana Anna bisa menatap ke luar jendela. Memandang panorama kota di waktu malam dari ketinggian gedung itu . 

Dinding pembatas kaca itu besar, hingga Anna bisa duduk dan bersandar di tiang. Mata Anna tak bosan-bosannya memandang kerlap-kerlip lampu kota dan kesibukan kota yang tak pernah berhenti seperti hal dirinya yang tak pernah berhenti berjuang demi hidupnya.

Namun, sesungguhnya tubuh, hati dan jiwa gadis itu telah letih. Memaksa mata Anna terpejam dengan kepalanya bersandar di jendela kaca itu. Gadis itu tidak tahu berapa lama tertidur di depan ruangan karyawan itu. 

Anna terbangun saat merasakan sesuatu mengusap lembut pipinya. Anna bangun terkaget bahkan langsung menghindar. Namun, seperti pangeran di alam mimpi yang kini menjadi nyata. Laki-laki yang mengusap lembut pipinya di alam mimpi itu, kini hadir dunia nyata. Anna sontak tersenyum saat menatap Nick Rush yang menunduk tersenyum lembut menatap ke arahnya.

...🍀🍀🍀 ~ Bersambung ~ 🍀🍀🍀...

1
Sering Halu
belum kelar halu nya ya?🤣
Sering Halu
othor mana lanjutannya?
Bang Wind
~semua salahku~
Bang Wind
~anna~
Bang Wind
~pemilik hati~
Sering Halu
☕☕☕
Sering Halu
♥️♥️♥️
Sering Halu
lanjutt thorrr
Sering Halu
/Kiss//Kiss//Kiss/
Sering Halu
hadirrr
Sering Halu
/Drool//Drool//Drool/
Sering Halu
♥️♥️♥️
Bang Wind
lanjuutt thorrrrrr
Sering Halu: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
Bang Wind
Benci tapi butuh
Bang Wind
/Coffee//Coffee//Coffee/
Sering Halu: /Beer//Beer//Beer/
total 1 replies
Bang Wind
~jangan seperti ini~
Bang Wind
ada apa dengan mereka?🤣
Bang Wind
~apa salahku?~
Bang Wind
gua dtg lagi thorrr. hahahaha
Bang Wind
hi, othor 🙋
Alitha Fransisca: Tau aja nama lengkapnya 🤣
Bang Wind: say...ton 🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!