Alexa seorang gadis cantik yang memiliki wajah bulat seperti tomat yang menyukai seorang pria tampan di kantor nya. "Sampai kapan pun aku tidak akan pernah tertarik dengan wanita berwajah bulat. Walaupun dia secantik bidadari sekali pun aku tidak akan tertarik. "ucap Chavin (pria yang disukai Lexa).
Dengan seiring nya waktu tanpa disadari mereka pun berpacaran. Chavin menerima cinta Lexa karena alasan tertentu. Tapi Lexa selalu diperlakukan tidak baik. Chavin suka membandingkan Lexa dengan wanita lain. Dan akhirnya Chavin memutuskan untuk berpisah dengan Lexa. Tak disangka- sangka Lexa mengalami kecelakaan yang membuat wajah nya yang bulat menjadi tirus mungkin disebabkan dia sakit parah.
Apakah setelah wajah Lexa tirus Chavin menerima cinta Lexa kembali dengan tulus???
Apakah Lexa akan tetap mengejar cinta Chavin atau malah sebaliknya!!! Nantikan kisah mereka selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29. KEMBALI KERUMAH
Selepas pascaoperasi yang kedua kemudian, Alexa akhirnya diizinkan pulang. Wajahnya masih banyak luka, tapi sudah kelihatan membaik.
Walau belum sepenuh kelihatan tampak seperti semula. Namun, ia merasa lebih kuat daripada sebelumnya.
Mungkin betul yang dikatakan Ninda. Ini masih operasi yang kedua. Kita belum tau setelah operasi yang ketiga nanti. Mungkin akan jauh lebih baik lagi. Sebab belum dijalani lagi.
"Aku sudah tidak mengkhawatirkan tentang wajah ini lagi. Yang penting aku mampu bertahan hidup dititik sekarang, itu pun aku sangat bersyukur. "gumamnya dalam hati.
Kriiinggg..
Kriiinggg...
Kriiinggg... (suara telpon berbunyi)
"Lex... selamat yah kerena sudah kembali kerumah. Kita berencana ingin berkunjung ke sana untuk melihat keadaan mu. Bagaimana Lex. ok kan? "tanya Ninda.
"Ok...Ninda sahabat ku yang bawel datang saja lah. Aku akan tunggu kedatangan kalian yah. "jawab ku singkat sambil tersenyum.
Dan tak lama pun terdengar banyak suara mobil berhenti didepan rumah Lexa. Teman-teman Alexa dari kantor sudah datang untuk menjenguk nya, membawa bunga, buah dan kartu ucapan.
Lexa pun tertatih-tatih ingin menyambut kedatangan teman teman nya dengan gembira. Tetapi sang ibu melarangnya. Dan menyuruhnya untuk tetap diam dikamar saja.
"Sayaaang... biarkan mamah yang menyambut mereka yah. Kamu tunggu didalam kamar saja. Mamah tidak mau kamu terlalu letih sebab banyak berjalan. Ok. "ucap ibunya.
Lexa... Pun mengangguk kepalanya sambil tersenyum dan mematuhi perkataan perintah dari sang ibu tercinta.
"Siang... Tante, Lexa ada dirumahkan? Dia sudah kembalikan! "Tanya Ninda.
"Iya sudah, pergi masuk sana kedalam kamar nya. Dia menunggu kalian disana. Iya... iya silahkan masuk saja. "ucap Ibu nya penuh gembira menyambut kedatangan teman teman Lexa.
"Lex... Aku rindu sekali dengan mu. Cepat sembuh dan membaik yah. Biar kita bisa wekend bareng lagi. Rindu kan dengan masa masa itu! "tanya Ninda sambil memeluk Lexa.
Alexa hanya mengangguk dengan tersenyum.
"Semangat yah Lex. Kamu hebat tau,bisa melalui semuanya ini. Kamu tetap menjadi inspirasi bagi kami, Cepat sembuh yah Lex. "ucap dari salah satu seorang teman lagi.
"Terimakasih yah sudah mau datang menjenguk ku. Aku sangat senang dengan kedatangan kalian. Eehhmmmm... rasanya sudah tidak sabar untuk ku memulai bekerja lagi. Aku pun merindukan kalian semua. "ucap Lexa.
"Kami betul-betul tidak menyangka atas kecelakaan itu. Kenapa bisa terjadi pada mu Lex. Tapi kami yakin kamu pasti bisa dengan mudah melalui semua ini Lex. Tetap semangat ok. "ucap seorang teman.
"Jangan fikirkan tentang kerja dulu. Fikirkan tentang kesembuhan mu dulu Lexa. Jika sudah membaik semua nya, kamu pasti bisa bekerja lagi. "ucap Ninda.
"Perusahaan kita tetap menunggu kedatangan flower office untuk kembali. Jadi jangan dihiraukan tentang konsekuensi nya. Yang penting kamu sembuh dulu. Itu yang terpenting. ok. "ucap Ninda.
Tampak Lexa tersenyum kecil, meski dalam hatinya ia masih bertanya-tanya apakah ia bisa kembali ke kehidupan seperti sebelumnya atau tidak.
Mereka pun banyak bercerita, menanyakan keadaan lexa. Apakah keadaan nya sudah ok. Bagaimana kecelakaan itu terjadi. Apa harapan dia selanjutnya. Banyak yang mereka bicara kan.
SINGKAT CERITA.
Hidup Alexa tidak lagi sama seperti sebelumnya. Tapi ia belajar bahwa setiap luka menyimpan pelajaran. Dengan keberanian, harapan, dan cinta, Alexa bangkit, siap menghadapi babak yang baru.
Alexa yang dulu adalah sosok penuh percaya diri, menjadi pusat perhatian karena pesonanya. Namun, kini ia sadar bahwa kecantikan fisik hanyalah lapisan luar yang rapuh.
“Sudah waktunya aku mencari makna yang lebih mendalam, Aku yakin pasti aku akan jauh lebih baik dari sebelumnya. "gumamnya pelan.
Hari-harinya perlahan berubah. Walaupun dia masih menggunakan masker jika keluar rumah. Tapi rasa percaya diri dan keyakinan nya sudah semakin mantaf. Sudah tidak ada rasa takut dan malu lagi.
Suatu sore, Alexa membuka album foto lamanya. Ia menatap dirinya di masa lalu wajah ceria tanpa bekas luka. Ada kegetiran dalam senyumnya, tapi ia berbisik,
“Alexa yang dulu mungkin sudah pergi Alexa yang baru sedang lahir. Dan itu tidak apa-apa. Soal wajah ini sudah tidak aku takutkan lagi. Aku yakin didepan masih banyak hal hal yang baik untuk ku.
Namun, perjalanan ini tidak mudah. Ada hari-hari gelap di mana Alexa merindukan hidupnya yang dulu. Tetapi ada juga momen momen yang menjadi motivasi dia untuk bangkit, lebih kuat dengan percaya diri untuk melangkah kedepan.
Malam itu, ia membuka buka buka harian nya dan ingin menuliskan dua tiga kalimat, buku harian yang menjadi tempatnya mencurahkan isi hati.
Sambil memandang keluar jendela, ia melihat sinar bulan yang lembut menyelimuti kamarnya. Ada ketenangan di sana, meskipun pikirannya melayang ke masa sebelum kecelakaan.
Tulisnya dalam buku harian nya itu. Luka yang harus dilupakan dan Hidup yang harus di jalan kan.
"Luka ini bukanlah kelemahan untuk ku. Tapi ini merupakan tanda bahwa aku pernah mengalami masa yang sangat sulit.
Yang harus bertarung antara hidup dan mati. Walau pun aku banyak kehilangan sesuatu, tapi aku telah menemukan kekuatan yang baru.
"Dan hidup bukan tentang untuk meratapi sesuatu yang telah hilang. Tetapi tentang kita harus bisa menerima dengan apa yang tersisa itu. Dan luka adalah bagian dari simbol perjalanan dan aku memilih nya untuk menjadi simbol kuatanku.”
Sementara perjalanan tidak selesai, Alexa tahu dirinya siap untuk berhadapan dengan apa pun yang datang. Dunia telah memberikannya luka, tetapi dia memilihnya sebagai lambang keberanian dan harapan.
Di masa depannya, Alexa akan menghabiskan hari hari nya di rumah. Membangun rutinitas yang benar-benar untuk kesembuhan dan pemulihan. Alexa masih akan melakukan fisioterapi dan sebagainya.
Hari-hari berikutnya di rumah diisi dengan rutinitas yang baru. Alexa kembali menjalani terapi secara rutin, baik denan Dr. Exel maupun dengan fisioterapisnya. Langkah kecil seperti berjalan di sekitar rumah walau tampak tertatih tatih pun. Tapi tampak sudah berhasil.
Hubungannya dengan sahabatnya, Ninda, menjadi semakin erat. Ninda, yang selalu ada di sisinya, berkata dengan tulus,
“Alexa, kau lebih kuat dari yang kau kira. Aku bangga padamu. Kamu memang wanita hebat Lexa. Kehebatan mu sungguh luar biasa. Kamu dengan cepat pasti bisa pulih seperti dulu. "ucap nya.
"Kamu harus percaya kata kata ku. Aku yakin kehidupan mu setelah ini akan jauh lebih bermakna dari sebelum sebelum nya. "ucap Ninda memberi motivasi.
Hari-hari Alexa kini dipenuhi harapan baru. Bekas luka di wajahnya tak lagi menjadi penghalang. Ia tahu luka itu adalah bagian dari dirinya, tetapi tidak mendefinisikannya. Alexa telah membuktikan bahwa luka bisa menjadi awal dari sesuatu yang indah.
BERSAMBUNG....