NovelToon NovelToon
Married To Kakak Ipar

Married To Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Shine

Almira Sadika, terpaksa harus memenuhi permintaan kakak perempuannya untuk menjadi madunya, istri kedua untuk suaminya karena satu alasan yang tak bisa Almira untuk menolaknya.

Bagaimana perjalanan kisah Rumah tangga yang akan dijalani Almira kedepannya? Yuk, ikuti terus kisahnya hanya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Shine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Kau tak apa, Al?" sapa Ditto kala mendapati tak ada pergerakan sama sekali dari Almira.

Awalnya Ditto juga terdiam memandangi bangunan di depannya, dan kini dirinya sangat yakin jika suami Almira adalah benar Sebastian yang sama yang dirinya titipkan sebuah surat yang mengungkapkan segala isi hatinya pada Almira. Mengingat itu, betapa sangat malunya dirinya jika saja dirinya kembali bertemu dengan orang tersebut, Sebastian. Tapi itu tak akan terjadi, karena orangnya telah meninggal. Jika mengingat itu, Ditto jadi bernafas lega. Akan tetapi sesaat kemudian Ditto segera tersadar dari apa yang baru saja dipikirkannya. Dirinya jadi merasa serba salah, karena sempat berpikir jika dirinya bisa kembali memperjuangkan cinta Almira, namun itu semua seolah dirinya tengah berbahagia diatas penderitaan orang lain. Namun... Jika dirinya diam saja, ada perasaan takut akan kembali kehilangan Almira. Karena bukan tidak mungkin Almira akan membuka hatinya kembali untuk yang lainnya. Tidak, rasanya Ditto tak sanggup jika harus kembali kehilangan cintanya.

Memikirkan itu semua.. Membuat Ditto menghembuskan nafas kasar. "Sudahlah, kedepannya akan seperti apa, lihat nanti saja," ucapnya dalam hati.

"Kau pergilah."

"Apa???" ucap Ditto terkejut atas apa yang baru saja Almira lontarkan, sebuah kalimat yang membuat lamunannya buyar seketika. "Almira mengusirku??" gumamnya dalam hati, dengan perasaan tak percaya.

"Iya, kau pergilah. Karena aku akan masuk," ulang Almira memperjelas ucapannya, karena melihat Ditto yang terlihat bingung akan ucapannya baru saja. "Maaf, karena aku tak bisa mengajakmu masuk," sambungnya sembari tersenyum.

"Kau akan tetap tinggal?? Atau kau akan... keluar??" tanya Ditto penasaran. Anggaplah saja untuk saat ini dirinya tengah menjalankan amanah untuk menjaga Almira.

"Entahlah," ucap Almira seraya menatap rumah yang begitu banyak kenangan didalamnya. "Sebaiknya kau pulanglah. Eh, atau kau akan kembali ke...."

"Tidak, aku tidak akan kembali lagi. Sudah banyak juga relawan di sana," sela Ditto.

"Ooh... Baiklah. Aku masuk dulu," ucap Almira lagi.

"Oke."

***

Saat telah memasuki kediaman Alvaro, saat itu pula bayang-bayang saat bersama Sebastian maupun kakaknya, Cassandra, terlihat begitu nyata dalam pandangannya.

Sedih, haru, bahagia, terikat jelas dalam ingatan Almira. Sampai sebuah sapaan membuyarkan lamunannya.

"Apa yang terjadi, Nona? Berita itu sungguh tidaklah benar, bukan..?" tanya salah satu pelayan kediaman Alvaro, kala sapaannya tadi tak mendapat respon. Akan tetapi, dirinya yang lagi-lagi tak mendapat respon dari majikannya itu, hanya bisa menghembuskan nafas pelan. Karena dirinya justru mendapat tatapan kesedihan yang majikannya itu tunjukkan. "Tuan Sebastian orang baik. Mengapa orang baik selalu lebih cepat dipanggil oleh, Tuhan.." ujarnya yang ikut merasa sedih.

"Saya ke kamar dulu," ucap Almira yang langsung melangkah tanpa merespon ataupun menunggu respon dari lawan bicaranya. Pelayan itu mengikuti langkah Almira dari belakang dengan tatapan sedih.

Sesampainya di ruang pribadinya, Almira kembali melihat bayangan saat-saat sewaktu dirinya bersama dengan Sebastian.

"Kak Tian... Mengapa? Mengapa seperti ini? Seandainya aku tahu jadinya akan seperti ini, aku pasti tak akan pernah mengizinkanmu untuk pergi," lirihnya sembari duduk di atas tempat tidur dengan air mata yang kembali menetes tanpa diperintah.

Almira memperhatikan setiap sudut ruang itu, yang setiap sudutnya muncul bayangan Sebastian disana.

Entah sudah berapa lama Almira menangis, hingga tak menyadari dirinya telah terlelap.

Ting!

Almira tersentak kaget dan terjaga dari tidurnya kala mendengar suara notifikasi dari ponselnya.

Almira buru-buru memeriksa ponselnya itu, berharap jika itu adalah sebuah pesan dari Sebastian dan mengatakan jika saat ini dirinya baik-baik saja. Namun Almira harus kembali menelan pil pahit, karena itu hanyalah sebuah notifikasi dari operator saja, membuat air mata yang tadinya telah berhenti, kembali mengalir lagi.

"Apa yang aku harapkan??" ucapnya menertawakan kepicikan nya sendiri dalam berpikir.

...Pergilah Al... Pergilah sejauh yang kau bisa....

"Aku harus segera berkemas," ucapnya ketika suara papa Steven kembali terngiang di telinganya.

1
Melly Y
almira ini bodoh sekali kau thor buat almira ini sadar deh kok mangkin ke sini dia jdi orang bodoh mau aja di injak martua nya huh
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Mommy Shine: Bisa jadi dalam proses.../Smile/ karena saat ini Almira nya masih dalam tahap galau, jadi mungkin masih belum dapat membedakan mana yang baik dan tidak nya untuk dirinya sendiri... sabar aja ya kakak ku... masih bertahap. kalau langsung jadi wanita super.. bisa-bisa langsung tamat saat ini juga... jadi, sabar aza oke... pasti akan ada saatnya Almira melawan!!!
total 2 replies
Melly Y
semoga ibu mertua nya mengalami kecelakaan dan lumpuh
Melly Y
marhua gila huh.. semoga martuanya dapat karma aja thor
Mommy Shine: Ho'oh, betul... semoga dapat karma itu mertua.../Determined//Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!