Deal, Kita Menikah!

Seorang pria tampan dengan wajah dingin dan ekspresi datarnya, tengah menatap tajam pada wanita yang duduk dihadapannya. Pada wanita cantik yang saat ini berpenampilan lebih santai dari biasanya dengan celana jeans, dan sweater yang kebesaran di tubuhnya yang ramping.

Wanita itu tidak lain dan tidak bukan adalah Cleopatra Mateo, yang sudah berani mengancam akan membatalkan pernikahan mereka jika Kenan tidak menghubungi ponsel wanita itu. Dan mau tidak mau Kenan pun melakukan keinginan Cleopatra agar semuanya tetap berjalan dengan lancar.

Dan beberapa menit kemudian disinilah Kenan Meyer berada, menemui Cleo setelah wanita itu meminta mereka untuk bertemu karena ada hal penting yang ingin dibicarakan. Tapi sudah sepuluh menit Kenan menunggu, Cleo tidak juga bicara dan justru asik menikmati ice cream yang ada di tangannya.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Kenan pada akhirnya setelah lama menunggu.

"Tidak ada," jawab Cleo dengan santai.

Kenan mengerutkan keningnya. "Lalu untuk apa kau memanggilku?"

"Untuk menemani aku makan ice cream," sahut Cleo sembari mengerlingkan matanya dengan senyum yang menggoda.

"What?" Kenan meng-gelengkan kepalanya dengan tatapan tak percaya setelah mendengar penuturan wanita itu. Bagaimana bisa Cleopatra memintanya datang hanya untuk menemani makan Ice cream.

"Kenapa? Kau keberatan?" tanya Cleo sembari menjilati ice cream miliknya dengan gerakan sensual, sengaja untuk menggoda Kenan Meyer.

Kenan yang ditanya hanya menjawab dengan sikapnya yang langsung berdiri dari tempat duduk. "Kau hanya membuang waktuku saja!" ucapnya sembari melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut. Namun baru beberapa langkah kakinya berjalan, telinganya mendengar suara tawa dari arah belakang. Suara tawa yang dapat ia pastikan milik Cleopatra.

"Memangnya enak aku kerjai," Cleo kembali tertawa setelah berhasil membuat calon suaminya emosi. Dan semua itu membuat mood nya yang tadi jelek karena perbuatan para mantannya, kini menjadi baik kembali.

"Cleopatra Mateo..."

Deg.

Tubuhnya terasa kaku, bahkan tawa yang dikeluarkannya tadi langsung menghilang begitu saja saat mendengar suara yang memanggil namanya. "Jangan bilang si dingin itu masih disini? " gumamnya dalam hati sembari menengok ke samping. "Ke-Kenan kau belum pergi?" tanya Cleo dengan wajah yang terkejut.

"Menurutmu?" Kenan balik bertanya dengan suara beratnya.

"Tentu saja belum, kalau sudah tidak mungkin kau ada disini." Jawab Cleo dengan senyum kaku dibibirnya. "Ada apa? Apa ada yang tertinggal?"

Kenan menggelengkan kepalanya. "Aku lupa ingin membawamu ke suatu tempat!"

Gleg.

Cleo menelan saliva nya dengan susah payah. Entah mengapa perasaannya jadi tidak enak dengan ajakan pria itu. Apalagi saat melihat seringai tipis dibibir Kenan Meyer, dan sorot tajam pria itu yang terasa menghunus ke jantungnya, membuat Cleo merasakan ada sesuatu yang buruk akan menimpa dirinya.

Dan benar saja tebakannya itu. Kini dia berada di sebuah butik terkenal yang menjual gaun pengantin mewah setelah dari kedai Ice cream tadi. Mencoba gaun pengantin untuk yang kesekian kalinya, karena calon suaminya itu selalu mengatakan jelek dan meminta di pilihkan gaun yang lainnya. Dan tentu saja semua itu membuat Cleopatra kelelahan, dan kesal karena harus bolak-balik ke ruang ganti dengan gaun berat yang dikenakannya.

"Lain kali aku harus memastikan terlebih dahulu, pria itu masih ada disana atau tidak sebelum menertawakannya," gumam nya pada diri sendiri.