Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26...
"Mama..." teriak Tasya bangkit dari duduk nya berlari menghampiri Cindy.
"Mama, Tasya pikir mama tidak akan pulang karena marah sama papa." ucap Tasya.
"Mama tidak marah sama papa." ucap Cindy menggendong Tasya dan mengajak masuk ke dalam rumah.
Melihat mami Lena dan Devina tidak lupa Cindy memberi salam pada mami Lena... Lalu mengajak Tasya ke kamar untuk mengajak Tasya mandi karena memang Sudah sore, Awalnya Cindy ragu untuk pulang kerumah besar ini dirinya tidak mau bertemu dengan Devan suaminya tapi demi Tasya putri sambung nya Cindy pun akhirnya pulang membuang semua egonya.
"Mama terimakasih Mama sayang sama Tasya." ucap Tasya.
"Sayang tidak perlu terimakasih.... Cinta dan rasa sayang mama ke kamu tulus nak." ucap Cindy... ( Meski kamu tidak lahir dari rahim ku nak, mama tetap akan mencintai mu nak.) batin Cindy lalu mencium Tasya.
Jam 6 sore pun tiba Devan yang baru pulang dati kantor saat berjalan melihat di meja makan ada Cindy yang lagi menata piring lauk.
"Papa." ucap Tasya tersenyum riang.
"Anak papa sudah wangi dan cantik." ucap Devan. Tasya hanya ketawa karena Devan mencium perut Tasya.
"Mas." sapa Cindy menghampiri Devan ingin mengambil tas Devan serta tangan Devan.
Tapi pria itu menolaknya lalu mengabaikan Cindy begitu saja pergi kekamarnya Cindy hanya menatap tangan nya yang di tolak sama suaminya.
...----------...
Dua bulan berlalu pagi ini Cindy selalu bulak balik kamar mandi bukan karena sakit perut tapi karena rasa mual setiap mencium bau masakan sehingga membuat diri nya lemas rasa nya ingin berbaring saja di tempat tidur Tasya selalu menempati dirinya sambil memijit Cindy.
"Terimakasih ya sayang." ucap Cindy sambil mengelus pipi gembul putri nya...
"Mama apa tidak mau kerumah sakit.?" ucap Tasya sambil mengusap wajah mama nya, memang Cindy terlihat pucat.
"Tidak sayang mama hanya butuh istirahat saja... Tasya maukan temeni mama disini.?" ucap Cindy.
"Iya mama, Tasya mau temeni mama selalu." ucap Tasya.
Sampai akhirnya Tasya juga ikut tidur di samping Cindy kini dua wanita itu tertidur pulas... Devan balik lebih awal karena malam ini Devan mau.menghadiri ke acara ulang tahun anak Bima sahabatnya dia akan mengajak Tasya.
"Tuan." Sapa bi Susi.
"Mana Tasya bi.?" ucap Devan.
"Non Tasya lagi temenin nona Cindy tuan." ucap Bi Susi.
Devan pun pergi ke atas melihat Cindy dan Tasya yang tertidur bersama pelahan Devan mendekat ke arah dua wanita itu menatap wajah Cindy lalu bergantian menatap wajah Tasya.
"Apa kamu benar mencintai Tasya.?" ucap Devan pelan.. Lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.
"Papa." Ucap Tasya saat Devan keluar kamar mandi... Saa Devan mau bicara Tasya menutup Bibir nya memberi kode agar Devan Jangan berisik.
"Ssst... papa bujuk mama kerumah sakit, mama dari tadi muntah muntah dan wajah mama seram papa seperti hantu putih semua." ucap Tasya Maksud nya wajah Cindy mama nya pucat.
"Oke." ucap Devan dengan memberi kode di tangannya ,👌🏻
Saat Cindy bangun melihat Devan yang Sudah berada di kamar bersama Tasya yang lagi duduk di sofa sambil memakan buah.
"Mas kamu sudah pulang, maaf aku ketiduran." ucap Cindy Devan melihat memang bibir istrinya sangat pucat serta wajahnya...
BERSAMBUNG... Terimakasih.
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/