Raya, Jenny, Nabilla, dan Zaidan. Keempat gadis yang di sangat berpengaruh di salah satu sekolah favorit satu kota atau bisa dibilang most wanted SMA Wijayakusuma.
Selain itu mereka juga di kelilingi empat lelaki tampan yang sama berpengaruh seperti mereka. Karvian, Agam, Haiden, dan Dio.
Atau bagi anak SMAWI mereka memanggil kedelapannya adalah Spooky yang artinya seram. Karena mereka memiliki jabatan yang tinggi di sekolahnya.
Tentu hidup tanpa musuh seakan-akan tidak sempurna. Mereka pun memiliki musuh dari sekolah lain dimana sekolah tersebut satu yayasan sama dengan mereka. Hanya logo sekolah yang membedakan dari kedua sekolah tersebut.
SMA Rajawali dan musuh mereka adalah Geng besar di kotanya yaitu Swart. Reza, Kris, Aldeo, dan Nathan. Empat inti dari geng Swart dan most wanted SMAJA.
Selain itu ada Kayla, Silfi, Adel, dan Sella yang selalu mencari ribut setiap hari kepada keempat gadis dari SMAWI.
Dan bagaimana jika tiba-tiba SMAJA dipindahkan ke sekolah SMAWI?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oreonaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 : Terima Meski Terpaksa
“Sini duduk di samping Mama sayang.”
Okey Jenny mempunyai firasat yang tidak baik karena Mama nya jarang sekali memanggil dirinya dengan kaya Sayang jika tidak ada alasan.
Duduk diapit oleh kedua orang tua dengan Mama Riana berada di sebelah kiri dan Papa Wriston berada di sebelah kanan. Di depannya ada Kris yang duduk sendirian dan kedua orang tuanya duduk berdua.
Okey suasananya mulai serius.
“Langsung intinya saja, kami sudah sepakat Kris akan di jodohkan dengan Jenny.”
Petir di siang bolong. Jenny sumpah terkejut sampai ingin menjadi batu saja. Apa-apaan ini? Matanya menatap Kris yang hanya diam saja seperti sudah diberi tahu dan setuju-setuju saja. Kris tidak ingin melawan dan menoleh perjodohan ini kah?
Kecemasannya yang ia alami tadi ternyata menjadi nyata. Mau menangis saja ia tolong bawa Jenny keluar dari sini!
“Ma?”
“Sudah diam kamu menurut saja. Kris juga sudah setuju! Kris itu sudah Mama anggap anak sendiri. Dulu kan kalian temenan pas SD jadi sudah kenal satu sama lain.”
Jenny ingin menangis saja rasanya.
“Papa?”
“Kalian jalani saja terlebih dahulu.”
“Kris! Lo setuju?” Tanya Jenny.
Mama Riana menyentak tangan Jenny kasar, “Jenny bahasa mu!”
Dan Jenny bodo amat dengan bentakan sang Mama.
“Ma! Ini gak adil buat Jenny! Kris Lo kek nya udah tahu kan? Dan kenapa Lo gak tolak hah? Mau Lo di acap sebagai penghianat SMA Rajawali hah?!”
“JENNY!”
“APA?! MAMA SELALU MENUNTUN JENNY HARUS SEPERTI APA DAN MENGATUR SEMUA KEHIDUPAN APA YANG AKAN DI JALANI JENNY! DAN INI PERJODOHAN BAHKAN JENNY BELUM DENGER SAMA SEKALI! DAN MAMA DAN AYAH SUDAH SETUJU?”
“Bahkan sepertinya hanya di sini Jenny yang tidak tahu apa-apa!”
“Mama dan Mama Carlina sudah memiliki niat untuk menjodohkan anak-anak kita kelak. Jadi ini saatnya kami kabulkan keinginan kami.”
“YA KEINGINAN MAMA! BUKAN KEINGINAN AKU! MAMA JAHAT! JIKA JENNY DULU BISA MEMILIH JENNY GA MAU JADI ANAK KELUARGA INI! PAPA JUGA JAHAT! SEMUA JAHAT!”
Jenny berlari keluar rumah dan menghentikan taksi yang tepat jalan di depannya.
“JENNY AGUSTINUS! BERHENTI KAMU!” Teriak Mama Riana yang sudah tidak dapat menahan emosinya kembali.
“Maaf malah menjadi kacau begini acara kita.” Ujar Papa Wriston menunduk meminta maaf kepada keluarga Pamurya.
Nic menggeleng, “Santai saja. Ku kira Jenny sudah diberi tahu sebelumnya.”
“Apa kita batalkan saja? Sepertinya Jenny tertekan, Na.” Ujar Carlina menatap sendu ke arah perginya Jenny.
Carlina tahu jika Riana sudah memiliki planing harus terlaksanakan. Dan salah satunya ini.
Riana menggeleng tegas, “Tidak! Perjodohan ini harus dilakukan! Biarkan nanti juga dia pulang sendiri!”
“Tante, Om, Bun, Yah, Kris kejar Jenny ya. Takutnya jika terjadi sesuatu dan biar Kris yang ngomong sama Jenny.” Ujar Kris memecah kecanggungan.
Nic dan Carlina mengangguk, “Kejarlah. Hibur dia.” Bisik Nic.
Nic dan Carlina cukup tahu keluarga ini karena mereka sudah seperti keluarga. Wriston yang kaku dan tidak peka dan Riana yang selalu menuntun apa yang ia inginkan. Dan kalian harus tau Kris adalah kesayangan Riana.
Wriston dan Riana hanya mengangguk membiarkan Kris mengejar anak mereka.
...
...
Jenny menangis di dalam taksi sampai sang sopir taksi bingung ingin membawa gadis ini ke mana karena sejak Jenny naik, Jenny tidak memberitahu ke mana tujuan mereka. Malah dirinya langsung menangis tersedu-sedu.
“Emm, mba? Maaf mau tisu?”
Jenny yang menyembunyikan kepalanya ke dalam lipatan tangan dan tekukan lutut nya pun mendongak dan menerima tisu yang diberikan oleh sang sopir taksi.
“Maaf mba ini kita mau ke mana ya?”
“Hiks! Ke ta-taman de-deket danau ujung jalan Bunga 12 ya, Pak.” Kata Jenny tersendat-sendat sehabis menangis.
“Baik mba.”
Setelah itu taksi pun langsung menuju ke jalan yang diucapkan oleh Jenny. Hanya perlu 20 menit taksi yang Jenny tumpangi sudah sampai.
Jenny pun langsung membayar dan keluar. Taman ini yang selalu ia datangi jika ia bersedih.
Berjalan menuju ke dalam. Karena waktu sudah sore taman ini sedikit ramai diisi anak-anak muda yang berkencan dan anak-anak kecil yang bermain bersama keluarga.
Jenny berjalan menuju ke arah pohon rindang di sebelah jalan khusus pesepeda. Duduk termenung menetap hamparan rumput di depannya. Seketika air matanya turun kembali.
Mamanya itu sesuka hati dengan dirinya. Dan menuntun apa yang harus ia lakukan dan jalani.
Kalian ingat apa yang Jenny katakan dulu ia mempunyai teman yang sangat di sayangi oleh sang Mama sampai-sampai sering pulang ke rumah dan itu adalah Kris dan itu adalah sebab Jenny membenci Kris.
Jenny yang harus bekerja keras dan berusaha memenuhi apa yang diinginkan sang Mama agar Mama Riana menyayangi dirinya tetapi Kris dengan mudahnya menarik perhatian Mama Riana tanpa dalih harus mendapatkan nilai sempurna, harus mendapatkan nilai A di kelas Seni, kelas musik, kelas matematika, kelas inggris, dan kelas-kelas lainnya.
Jenny iri! Dan setelah kelulusan SD, Ia sempat pindah dan hal itu membuat Jenny senang setidaknya jika mereka tidak bertemu dengan Kris sang Mama akan kembali bangga dengannya. Tetapi nyatanya tidak. Malah menambah jadwal les kelas karena saat itu ia bertemu dengan Raya si pintar juara 1 seangkatan. Raya dengan dirinya berbeda. Raya yang memang genius dan dirinya yang berusaha genius. Mama Riana membuat Jenny harus seperti Raya.
Meskipun hal itu Jenny tidak membenci Raya karena ia tau Raya seperti dirinya malah lebih parah? Akhirnya mereka bersahabat. Itulah sepenggal kisah pertemuan Raya dan Jenny.
Saat Jenny sedang melamun, ia dikagetkan oleh seseorang yang menempelkan cup es krim ke pipinya. Jenny tersentak dan menoleh ke samping. Ada Kris berdiri menjulang dan membawa 2 cup kecil es krim.
Jenny langsung memasang wajah datarnya dan melengos menatap depan. Dan menghiraukan sosok lelaki tampan di sampingnya ini.
Kris duduk di samping Jenny. Masih membawa 2 cup kecil es krim.
“Nih.” Kris menyodorkan 1 cup kecil es krim kepada Jenny.
Jenny hanya diam tanpa menatap es krim tersebut.
“Ga mau? Padahal ini rasa kesukaan Lo Strawberrie. Ya udah gue makan semuanya aja deh.” Ujar Kris. Menarik kembali tangannya yang tadi menyodorkan 1 cup kecil es krim.
Jenny pun mencekal tangan Kris dan mengambil cup es krim tersebut dengan kasar tanpa mengucapkan terima kasih, Jenny langsung memakan es krim tersebut.
Kris tersenyum sedikit dan tersenyum tipis. “Katanya es krim bisa balik in mood jadi good mood. Makanya gue beli in ini buat Lo.” Ujarnya sembari memasukkan sesendok es krim ke dalam mulutnya.
Jenny hanya diam tidak minat membalas omongan orang di sebelahnya.
“Kenapa Lo terima perjodohan ini?” Tanya Jenny yang masih fokus melihat depan dan memakan es krim.
Kris menoleh menatap Jenny dari samping, “Gak tahu. Mungkin karena Lo yang di jodoh in sama gue.”
Jenny seketika menoleh saat mendengar jawaban Kris. Jawaban yang sungguh tidak ia kira.
“Maksud Lo?”
“Hmm? Kalau gue bilang, gue udah suka sama Lo dari SD gimana?” Kris menatap intens Jenny.
Gawat! Jenny salah tingkah sendiri saat ditatap Kris intens. Mana ia tidak bisa mengalihkan tatapannya. Nanti di kira ia salting lagi. Tapi bener sih.
“Ya gak percaya lah! Masih bocah masa udah suka mana dah lama lagi!”
“Tapi emang gitu kenyataan gimana, Jen?” Kris memajukan wajah ke arah Jenny. “Gue suka dan setuju dengan perjodohan ini karena emang gue udah cinta sama Lo.” Bisiknya tepat di telinga Jenny.
Jenny mendelik dan mendorong Kris menjauh.
“Mending jalani aja, Jen. Kalau kita emang gak cocok gue gak akan paksa Lo.” Ujar Kris seakan-akan tidak terjadi apa pun tadi dan membiarkan Jenny yang syok.
Jenny dengan wajah memerah menatap Kris penuh waspada. Dia masih terdiam karena masih ingin mendengarkan penjelasan Kris.
“Kalau Lo tolak juga gak bakal bisa. Dari pada Lo sakit sama omongan Mama Lo mending turut in, kan Lo udah kenal gue juga. Dan Lo bisa balas dendam sama Agam. Dia kan tolak cinta Lo.”
“KOK LO TAU GUE PERNAH NEMBAK AGAM?!” Pekik Jenny terkejut.
Pasalnya tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu karena saat itu mereka masih menginjak kelas 10 dan Jenny jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Agam langsung menyatakan perasaannya tetapi Agam menolak karena dia menganggap Jenny hanya sebatas teman tidak lebih.
Saat itu pun Jenny sedikit menjauh tetapi karena waktu sudah lama dan mereka terpaksa menjadi dekat Jenny pun akhirnya bisa dekat dengan biasa tanpa bayang-bayang penolakan dari Agam. Bahkan Agam saja dibuat Jenny agar tidak menceritakan hal memalukan itu.
Ya hal memalukan dan patah hati pertama seorang Jenny Agustinus.
“Apa yang gak gue tahu tentang Lo, hmm?” Smirknya.
Jenny berdiri dan berjalan menjauh. Ia malu karena Kris mengetahui hal memalukan itu.
“Eh! Tunggu Jen! Jangan tinggalin gue dong!”
“BODO! PERGI LO SANA!”
Kris pun tertawa dan mengerjai Jenny yang sudah jauh dari nya.
Itu adalah permulaan di mana mereka akan semakin dekat dengan tali perjodohan. Siapa tau Jenny tumbuh benih-benih cinta dan mereka kan bersatu.
...
...
“Foto-foto tadi kirim ya nanti.” Ujar Jenny.
Mereka saat ini berada di mobil Kris. Waktu pun sudah hampir malam. Mereka tadi memutuskan berjalan-jalan bersama dan berfoto ria tidak lupa makan makanan jajanan di jalan ditraktir oleh Kris karena Jenny tidak membawa uang selain uang yang tadi ia gunakan untuk membayar taksi tadi.
Kris mengangguk. Fokus dengan jalan di depannya.
“Nanti mau gue post.”
“Jangan di post!” Sentak Jenny.
“Kenapa?”
“Ya gila aja Lo post foto yang ada gue nya. Bisa-bisa heboh sekolah kita. Jangan ah! Hidup gue masih adem ayem tanpa hambatan pas Kayla and the geng gak ganggu gue dan temen-temen gue. Jangan sampe gara-gara Lo post Kayla and the geng labrak gue.” Ujar Jenny panjang kali lebar.
“Iya-iya.” Kris tersenyum melirik Jenny yang mengoceh dengan pipi bulatnya yang bergerak-gerak itu.