Ayyara Queenby Anderson 22 Tahun, Dia gadis yang ceria dan sedikit bar bar. Ayyara baru menyelesaikan kuliahnya dan lansung di terimah kerja jadi sekertaris di sebuah perusahan besar yang ada di kotanya.
David Wilson Alexander 28 Tahun, Dia seorang Ceo diperusahaan tempat Ayyara bekerja.
Ayyara gadis yang cerewet dan bar bar dipertemukan dengan David yang dingin tak tersentuh oleh wanita.
Yuk! Kita intip kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehancuran
Pagi menyapa, Kini Ayyara sudah lengkap dengan setelan kantornya. Dia meraih tas selempangnya yang ada di atas tempat tidur.
Ayyara menuruni anak tangga dengan pelan, suara sepatu pantofelnya berdecakan dengan keramik anak tangga, sangat nyaring di telinga. Membuat David dan Jack menoleh padanya.
"Pagi Bos! Asisten Jack!" sapa Ayyara, dia menarik kursi meja makan di samping kanan David.
"Pagi, Ra!" ucap Jack.
"Hmm!" David berdehem lalu mengangguk.
Saat ini mereka masih berada di villa dan mereka ingin kekantor cabang hari ini.
David mulai makan sarapan nya, begitupun dengan Ayyara dan Jack. Sarapan mereka pagi ini, hanya roti dan minum susu. Karna chef yang biasa memasak ketika David datang ke villa, masih belum bisa datang.
Mereka melangkah keluar, setelah menghabiskan sarapan nya, dengan David yang berada di depan, Ayyara dan Jack dengan setia mengikut di belakang.
"Astaga, Ada kelupaan!" ucap Ayyara ketika sudah duduk di dalam mobil.
"Ada apa?" tanya David
"Apa yang kelupaan?" tanya Jack yang tidak jadi menyalakan mesin mobilnya. Karna Ayyara kelupaan sesuatu.
"Kalian serius banget si, Aku hanya lupa; melihat sunrise tadi pagi!" ucap Ayyara terkekeh.
Jack menepuk jidatnya sendiri, dia kira Ayyara melupakan sesuatu yang penting, ternyata hanya lupa melihat sunrise. David hanya geleng-geleng kepala, Saat ini David sedang mengecek email yang masuk di tabletnya.
"Jangan sampai kamu lupa mandi juga." ucap Jack yang sudah mulai melajukan mobilnya.
"Mandi itu prioritas, makan yang utama. jadi mandi itu utama yang kedua, makan prioritas utama" ucap Ayyara dengan tersenyum jahil.
"Dasar aneh!" gumam David, yang masih bisa di dengar oleh Ayyara.
"Dasar sinting! Aku bilangnya apa, kamu jawabnya apa?" sahut Jack.
"Kalian aja yang tidak paham. Coba de, Bos dan Kak Jack cermati kata kata ku! Mandi memang prioritas, tapi makan yang utama. Ketika aku makan, berarti aku sudah mandi. Ketika aku sudah mandi, Aku makan karna lapar!" ucapnya dengan nyengir, memperlihatkan deretan giginya.
"Kata-kata mu berputar-putar, tidak ada ujungnya." sahut Jack.
"Masa kalian belum paham si!" ucap Ayyara dengan melototkan matanya yang bulat.
"Aku tidak paham, bahasa orang sinting!" sahut David.
"Terlalu berputar-putar!" tambah Jack.
"Aku masih waras lho, hanya saja kalian yang tidak paham." ucapnya bersidekap dada.
"Intinya Aku makan karna lapar!" Sambung Ayyara.
"Dasar! otak kecil ini taunya hanya makan." ucap David memegangi kepala Ayyara karna gemes.
"Otak ku tidak kecil Bos, orangnya aja besar. Kalau kecil mana sempat memikirkan makanan, Karna sebagian besar udah di pakai memikirkan Bos!" ucapnya dengan tersenyum menggoda ke arah David. Dia membuat David tidak bisa berkata-kata lagi.
"Memikirkan Bos, yang banyak maunya, tapi dikit bicaranya. Bos yang menyebalkan, Bos yang ngeselin, Bos...!" ucapan Ayyara terpotong oleh David dan Jack.
"Kamu!" marah David.
"Yang bikin kangen" ucap Jack, lalu terkekeh.
"Kak Jack yang ngeselin!" ucap Ayyara dengan mencebikkan bibirnya. Membuat Jack tambah terkekeh.
"Kak Jack, tu Bos. Aku kan hanya bicara sesuai kenyataan, kita kan tidak boleh berbohong. Apalagi memendam rasa!" ucap Ayyara terkekeh dan bergegas turun dari mobil karna mereka sudah tiba di tempat tujuan.
"Dasar Rubah kecil nakal!" ucap David, ketika melihat Ayyara turun dari mobil dengan terburu-buru, tidak membiarkannya berbicara terlebih dahulu.
Ayyara melangkah menuju lobi perusahaan, dan ternyata disana sudah di sambut oleh Richard.
"Pagi, Nona Ayyara!" Sapa Richard.
"Pagi, Tuan Richard!" ucap Ayyara yang sudah kembali dalam mode serius.
"Pagi, Tuan David, Asisten Jack!" Sapa Richard pada David dan Jack yang baru masuk ke dalam perusahaan. Richard baru hendak menanyakan David dan Jack pada Ayyara, tapi mereka udah tiba.
"Pagi!" ucap Jack
" Hmm!" deheman David.
Mereka berjalan beriringan masuk ke dalam lift, saat ini mereka ingin menuju ruang rapat, hari ini akan di adakan rapat direksi.
***
Ditempat lain. Tuang Gunadarma baru mengetahui kalau data-data perusahaannya di hacker dan susah untuk di pulihkan karna adanya virus ketika membuka datanya kembali.
"Tuan! Data-data perusahaan kita di hacker" lapor Asisten Tuan Darma.
"Apa?" kaget Tuan Darma mendengar penuturan Asistennya.
"Data-data perusahaan kita di retas!" ulang Asistennya.
"Bagaimana bisa? Kamu segera cari solusinya. Saya tidak mau gara gara ini, perusahaan ini jadi bangkrut." ucapnya dengan memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing.
"Baik Tuan, Akan saya usahakan!" ucap Asistennya, lalu meninggalkan Tuan Darma sendiri di ruangan itu.
"Bukankah kemarin Dimas yang meretas data-data perusahaan milik Tuan Muda Wilson. Kenapa jadi perusahaan aku sendiri yang di retas?" ucap Tuan Darma, dia meremas kertas yang ada di atas meja. Dia marah, dia takut perusahaannya akan bangkrut, tapi dia mau marah sama siapa, dia tidak tau pelakunya.
Tuan Darma meraih ponselnya yang ada di atas meja, dia mencari kontak Dimas dan menghubunginya. Tapi nomor ponsel Dimas tidak bisa di hubungi atau tidak aktif.
"Anak nakal itu, kemana dia? Pasti dia bersenang-senang dengan jalangnya. Tidak tau aja perusahaan lagi kacau." ucapnya meremas ponselnya, ketika mencoba menghubungi Dimas, tapi nomornya tidak aktif.
Tuan Darma sudah tau betul kebiasaan anak semata wayangnya itu, yang suka bersenang-senang dengan wanita penghibur. Jika dia tidak pulang kerumah, itu sudah biasa terjadi. Tidak tau aja Tuan Darma, kalau anaknya sudah di aman kan oleh anggota David, karna ketahuan.
Tuan Darma jadi frustasi memikirkan keadaan perusahaannya, dia mengepalkan kedua tangannya, dan meletakkan di atas meja kerjanya. Dia menekan kepalan tangannya di atas meja. Membuat kedua tanganya jadi merah, karna tekanan yang cukup kuat, Untung Meja kerjanya, bukan meja kerja abal-abal, yang di tekan dikit lansung pecah atau roboh.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!" ucap Tuan Darma, ketika ada yang mengetuk pintu.
Asisten nya masuk ke dalam ruangan, dia berdiri di hadapan Tuan Darma yang lagi berdiri di depan kursi kebesarannya.
"Tuan! Ahli hacker kita tidak bisa menangani masalah ini, Dia sudah mencoba beberapa kali, tapi tidak bisa mengembalikan data-data perusahaan. Setiap dia mencoba membuka situsnya tidak bisa terbuka, bahkan situsnya mempunyai virus yang berdampak pada komputer. Setiap komputer yang di gunakan membuka situsnya, akan terkena virus. Komputernya lansung error." jelas Asisten Tuan Darma. Dia menjelaskan permasalahannya.
"Kamu cari hacker yang lain, yang lebih pintar!" perintah Tuan Darma, dia memegangi kepalanya yang terasa pusing.
"Tapi Tuan! Hacker kita inilah yang terkenal akan kepintarannya." sahut Asistennya.
"Pokoknya Saya tidak mau tahu, kamu segera mencari hacker yang lain." titah Tuan Darma, dia beralih memegangi dadanya yang terasa sesak.
"Masih ada lagi Tuan, Saham kita saat ini menurun drastis, para investor menarik saham mereka. Saat mengetahui data-data kita di retas." sambung Asisten Tuan Darma.
"Apa?"ucap Tuan Darma, dia memegangi dadanya dan luruh jatuh ke lantai. Dia tiba tiba pingsan. Dia syok mendengar para investor menarik saham mereka, itu artinya perusahaan nya diambang kebangkrutan. Asisten nya dengan sigap meminta pertolongan untuk membawa tuannya ke rumah sakit.
***
Mohon Maaf! Updatenya sedikit aja, Soalnya udah ngantuk. Author lanjut besok ya!!
gemessss....knp d luar ga d cek???
pst bktinya lbh bnyak kl yg onoh kthuan jg....