Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2 Berusaha tenang.
"Maaf!" ucap Kelly yang kembali gugup.
"Ternyata kamu masih belum hati-hati saat berjalan," ucap Farand.
"Maafkan, saya. Saya buru-buru soalnya," ucap Kelly kembali mengulang permintaan maaf.
"Its,oke," sahut Farand dengan santai.
"Apa yang membuat kamu buru?" tanya Farand.
"Saya sedang mencari calon suami saya," jawab Kelly.
"Apa kamu melihatnya?" tanya Kelly.
"Maaf, saya seharusnya tidak bertanya. Karena tidak mungkin kamu melihatnya. Kamu pasti tidak mengenalnya. Kalau begitu saya permisi!" ucap Kelly dengan menundukkan kepala yang langsung berlalu dari hadapan Farand.
Namun langkahnya terhenti saat tangannya di pegang yang membuat Kelly menoleh kebelakang. Mata mereka berdua sempat saling menatap beberapa detik sampai akhirnya mata Kelly tertuju pada tangan yang masih dipegang itu dan Kelly langsung melepaskannya.
"Aku mengenalnya dan melihatnya," jawab Farand.
Kelly mengerutkan dahinya yang mencoba menelisik apakah benar yang dikatakan pria itu atau tidak.
"Dia sana bersama dengan Tasya," ucap Farand dengan arah matanya menoleh ke pintu belakang.
Mata Kelly juga melihat ke arah tatapan itu yang tertuju pada daun pintu berwarna coklat.
"Mereka ada di sana!" lanjut Farand.
"Makasih sudah memberitahu!" ucap Kelly yang langsung pergi dari hadapan Farand yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan mempercayai laki-laki yang ditabrak dua kali.
Farand hanya diam saja yang melihat kepergian Kelly dengan ekspresi wajah Farand yang tidak terbaca.
Kelly yang akhirnya menuju taman belakang dan langkah Kelly terhenti ketika benar apa kata Farand jika Tasya dan Rangga memang berada di taman belakang.
Langkah yang terhenti itu. Ketika melihat Tasya dan Rangga berpelukan dengan erat dengan Tasya yang terlihat nyaman dengan mata terpejam.
Melihat hal itu membuat Kelly terkejut dengan jantungnya berdebar dengan kencang yang pasti begitu schok.
"Ka Rangga, kak Tasya," tegur Kelly dengan pelan.
Rangga dan Tasya sedikit kaget yang sama-sama menoleh ke arah suara itu. Namun, pasangan itu terlihat santai saat melepas pelukan itu dan bukannya buru-buru atau panik atau merasa bersalah dan takut.
"Kelly!" sahut Tasya dengan ekspresi datar.
Ekspresi wajah Kelly tampak tidak enak dan gelisah yang pasti merasa gusar melihat calon suaminya berpelukan dengan wanita yang tak lain kakaknya sendiri. Banyak pertanyaan yang meliputi pikiran Kelly.
Rangga dan Tasya yang langsung menghampiri Kelly. Wajah Tasya terlihat santai dan tanpa merasa bersalah.
"Aku mengucapkan selamat kepada Rangga atas pertunangannya," ucap Tasya klarifikasi terlebih dahulu sebelum ditanyakan oleh Kelly.
Dia bisa melihat wajah tidak suka sang adik dan rasa ingin bertanya.
"Begitu," sahut Kelly dengan singkat. Bahkan wajah itu ada sedikit rasa lega ketika mendengarkan pernyataan dari Tasya.
"Iya. Bukankah sebagai calon kakak ipar, sangat wajar jika aku mengucapkan selamat kepadanya dan memberi ucapan selamat dengan pelukan?" tanya Tasya.
"Iya. Itu sangat wajar," sahut Kelly dengan tersenyum getir.
Dia berusaha untuk tenang dan berpikir positif dan padahal perasaannya sedang tidak baik-baik saja.
"Tamu undangan sudah menunggu dan sejak tadi aku mencari kak Rangga," ucap Kelly yang berusaha mengalihkan perasaan curiganya.
"Baiklah kalau begitu," sahut Rangga yang langsung pergi begitu saja dengan cuek dan bahkan tidak ada usaha sama sekali untuk berbicara kepada Kelly agar Kelly tidak salah paham dan paling tidak menenangkan hati Kelly.
"Kamu kenapa diam Kelly?" tanya Tasya.
"Tidak apa-apa, Kak!" jawab Kelly tersenyum.
"Rangga memang pria yang sangat cuek dan bukankah wajar dia memberikan ekspresi seperti itu. Tidak apa-apa Kelly, ketika kalian berdua bertunangan dan menikah pasti Rangga perlahan akan mencair," ucap Tasya.
"Iya," sahut Kelly yang hanya memberikan jawaban singkat.
"Kalau begitu ayo pergi!" ucap Tasya yang pergi terlebih dahulu.
Kelly masih berdiri di tempatnya dengan menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.
"Apa yang kamu pikirkan Kelly. Mereka berdua bersahabat sejak kecil dan sangat wajar jika kak Tasya dan kak Rangga seperti itu dan lagi pula, ini pasti ujian dalam pertunangan yang membuat pikiranku kemana-mana dan tidak fokus. Kamu tidak boleh seperti ini Kelly," ucap Kelly dengan geleng-geleng kepala yang kembali menarik nafas dan membuang perlahan ke depan.
Dia berusaha untuk tenang dan santai, agar tidak menjadi pengacau sendiri di acara pertunangannya, walau tetap saja perasaan itu seperti ingin memberitahu kepadanya bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Kelly dan Tasya yang sama-sama menghampiri kedua orang tuanya. Monica dan Maheswari.
"Mah!" tegur Tasya.
"Sayang kamu dari mana saja?" tanya Monica dengan lembut dan ekspresi wajahnya yang mengeluarkan senyum.
"Aku habis dari belakang," jawab Tasya.
"Kamu cantik sekali malam ini," puji Monica yang membuat Tasya tersenyum lebar tampak bermanja pada Maya.
Raut wajah Kelly yang terlihat sendu. Mungkinkah dia sejak tadi sangat menunggu pujian dari sang Mama untuk menilai penampilannya dan seperti biasa Monica selalu memberikan ekspresi datar yang seolah tidak menganggap Kelly dan berbeda dengan Tasya yang langsung dipuji begitu saja. Hal itu membuat Kelly berkecil hati.
"Kita akan mulai saja acaranya," sahut Maheswari yang melihat di sekitarnya para tamu sudah berkumpul.
Kelly menganggukkan kepala dan memang lebih baik acara itu segera dilaksanakan.
**
Kelly dan Rangga yang berdiri saling berhadapan dengan pelayan yang datang membawakan nampan yang berisi kotak cincin.
Rangga yang langsung mengambil cincin yang berada di dalam kotak itu dan Kelly mengulurkan tangannya yang mana Rangga langsung memasukkan cincin tersebut ke jari manis Kelly.
Prok-prok-prok-prok-prok.
Para tamu undangan bertepuk tangan dengan meriah dan selanjutnya dilanjutkan dengan Kelly yang juga melakukan hal yang sama yang memasukkan cincin tersebut ke jari manis Rangga dan kembali mendapatkan sambutan tepuk tangan.
Kelly tersenyum yang merasa sangat bahagia yang akhirnya resmi bertunangan dengan pria yang dia cintai dan walau tadi di hatinya sedikit tidak tenang karena melihat apa yang baru saja terjadi.
Sementara Rangga hanya menunjukkan ekspresi datar dengan senyum tipis yang tampak kurang nyaman dengan situasi itu. Rangga terlihat terpaksa berada dalam acara itu.
Pasangan kita sekarang menghadap kamera dengan memperlihatkan punggung tangan mereka yang sudah terpasang cincin sebagai ikatan di antara mereka berdua.
Kelly yang memancarkan senyum yang begitu luas menoleh ke arah calon suaminya itu dan arah pandangan mata Rangga yang ternyata melihat ke arah Tasya yang masih bertepuk tangan dengan tersenyum tipis penuh arti kepada Rangga.
Senyum Kelly seketika hilang dengan perasaannya tiba-tiba tidak enak saat melihat tatapan mata calon suaminya begitu dalam saat menatap sang kakak. Kelly tetap saja berusaha untuk tenang dan berpikir positif.
Acara pertunangan itu masih berlanjut dengan para tamu undangan yang menikmati hidangan sembari mengobrol-ngobrol.
Acara itu sebenarnya adalah acara Kelly. Tetapi Dia terlihat tidak penting di acara tersebut yang hanya berdiri pelongo-pelongo melihat kesana kemari. Tidak ada satupun yang menyapa dirinya, bahkan Kelly hanya mendapatkan ucapan selamat dari beberapa orang. Seolah keberadaannya sama sekali tidak terlihat oleh siapapun.
Kedua orang tuanya juga sejak tadi sibuk mengobrol bersama tamu dan tanpa ingin memperkenalkan dia kepada rekan-rekan bisnis dari Maheswari yang berbeda dengan Tasya yang sejak tadi turun menyapa para tamu.
Tasya yang mengobrol akrab dengan para tamu yang memang Tasya terlibat di perusahaan yang jauh berbeda dengan Kelly yang hanya anak rumahan dan seperti tidak ada pergaulan.
Bersambung.......