Hana Syifa Izdihar adalah seorang anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak kecil ia tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang orang tua.namun,hal itu tidak membuatnya lemah. ia justru menjadi wanita yang sangat berprestasi dan banyak juara yang ia dapatkan.namun,semua itu tak luput daripada ujian . di saat dia belajar untuk lebih baik,ia harus kehilangan seseorang yang sangat ia cintai. seseorang yang selalu menjadi suport sistem baginya selama ini.hingga, pada akhirnya takdir membawanya kepada sesuatu yang lebih baik dan pantas untuknya. yuk simak cerita selanjutnya 👇
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR.
DILARANG KERAS UNTUK MENG COPY👍
HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Storyliana_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
syifa dan gus zafran kini masih berada di ruang keluarga . Mereka kini sedang mengobrol dengan ummi sarah.
" sudah sore ummi " ucap gus zafran pada umminya.
" astaughfirullah, beneran nak ?" tanya ummi sarah seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh putranya.
" iya ummi, ini.." gus abidzar menunjukkan jam yang ia pakai pada sang umi.
" dari saking asyiknya sampai nggak sadar kalau udah sore ya nak " ucap ummi sarah sembari tersenyum pada syifa.
" iya ummi, nggak kerasa banget " sahut syifa membalas senyuman umi sarah.
" yaudah, ummi mau kekamar dulu ya.., ummi mau bangunin abi kalian. Karena abi kalian ada jadwal di pesantren sekarang " ucap ummi sarah berpamitan pada mereka berdua.
" kalian lanjutkan saja ngobrolnya ya nak, ummi ke dalam dulu " ucap ummi sarah pada syifa.
"iya ummi " sahut syifa pada ummi sarah.
ummi sarah pun kini langsung berlalu pergi dari sana dan hanya ada mereka berdua disana.
Setelah kepergian ummi sarah, mereka berdua hanya terdiam sembari sibuk dengan dirinya sendiri masing masing.
" syifa... " panggil gus zafran lebih awal pada sang istri.
" iya gus " sahut syifa pada gus abidzar.
" hemmm, kamu bosen nggak ?" tanya gus zafran pada sang istri.
" maksud gus zafran ?" tanyanya kembali pada sang suami.
" maksud aku, kamu mau nggak keluar sama aku ?" tanya gus Zafran berubah to the poin pada sang istri.
" mau kemana gus ?" tanya syifa padanya kembali.
" nggak ada, keliling keliling pesantren ajah sama aku. Biar kamu tahu sekeliling sini. Sekalian kita langsung pulang rumah kita nanti " sahut nya pada sang istri.
" boleh gus " sahut sang istri mengiyakan ajakan suaminya.
" yaudah ayo " ajak sang suami sembari tersenyum dan di balas anggukan oleh sang istri.
" gus ..." panggil syifa kembali pada gus abidzar yang hendak melangkah.
" hem? Kenapa ?" tanya gus abidzar kembali menatap sang istri yang ada di belakangnya.
" nggak izin dulu sama ummi ?" tanyanya kembali pada sang suami.
" udah, nggak papa. Ummi pasti tahu nanti " sahutnya dan kembali i angguki oleh sang istri.
" udah ayo " ajak gus zafran padanya kembali.
mereka berdua pun berlalu melangkah keluar dari rumahnya untuk menuju ke pesantren dan sekedar berkeliling keliling.
" ini pesantren milik abi syifa.sekarang santrinya alhamdulillah sudah lebih dari dua ribu orang " ucap gus zafran pada sang istri.
" disana itu,tempat asrama putri... Kalau disana.. Asrama putranya. " ucap gus zafran sembari menunjuk pintu masuk asrama putri dan putra.
" yang di tengah tengah itu gus ?" tanya syifa pada gus abidzar.
" yang di tengah itu, kantor pesantren dan keamanan . " sahut gus zafran dan di balas anggukan oleh syifa.
" kita kesana saja ya.. Disana ada taman yang indah " ajak gus zafran dan di angguki oleh syifa.
Gus zafran kini lebih dulu melangkah pelan,dan disusul oleh syifa yang tak jauh berada d samping sang suami.
"nah... Itu tamannya, bagus kan " ucap gus zafran sembari menunjuk taman yang di penuhi beberapa bunga yang indah.
" cantik sekali " sahut syifa sembari tersenyum melihat bunga bungan di taman itu.
" gus, boleh saya kesana ?" tanya syifa pada gus zafran .
" boleh, tapi hati hati ya... Takutnya banyak durinya. " ucap gus zafran dan di angguki oleh syifa.
Dengan mata yang berbinar binar.syifa pun langsung berlalu melangkah menuju ke taman yang ada disana . Ia sangat menyukai bunga. Apalagi disana terdapat banyak bunga mawar dengan berbagai macam warna.
Gus zafran yang melihat syifa tersenyum bahagia, ia pun ikut merasa bahagia.
" manis sekali " ucapnya sembari tersenyum dan berlalu melangkah menyusul sang istri.
Syifa mulai menyentuh bunga bunga mawar yang ada disana . Bahkan bukan nya bunga mawar saja.terdapat bunga bunga yang lainnya juga.
" indah sekali..." ucap syifa dengan senyum manisnya sembari menatap bunga bunga yang tersusun rapi itu.
" itu semua anak anak santri putra yang menanamnya " sahut gus zafran pada syifa.
" ini semua santri putra yang buat ?" tanya syifa yang ak percaya.
" ia, nanti mereka akan kesini untuk menyiraminya dan membuang bunga bunga yang layu dan menggantikannya dengan yang baru " ucap gu zafran dan di angguki oleh syifa.
"wahhh... Warna merah, cantik sekali " ucapnya sembari mendekati bunga mawar yang berwarna merah pekat dan ukurannya cukup besar berbeda dengan bunga yang lain.
Syifa menyentuh bunga itu dan merasakan aroma khasnya.
" awas, hati hati. Nanti tangan kamu kena dur..." belum selesai gus zafran mengucapkannya. Duri dari bunga mawar itu sudah lebih dulu melukai tangan syifa.
" awww..." ringis syifa ketika tangannya merasa perih akibat menyentuh durinya.
" kan.. Jadi berdarah " ucap gus zafran sembari memegang tangan syifa yang berdarah.
" aku nggak sengaja gus, aku nggak papa" sahut syifa pada gus zafran.
gus zafran berlalu mengisap darah syifa dan memuntahkannya ke tanah. Melakukannya berulang kali, hingga darahnya tidak lagi keluar.
Syifa hanya terdiam sembari menatap gus zafran yang begitu sangat perhatian kepadanya. perhatian yang tak kalah sama dengan perhatian gus fardzan kepadanya dulu.
" syifa..." panggil gus zafran pada syifa namun syifa masih termenung.
" syifa.. "panggilnya kembali sembari memegang bahunya.
" astaughfirullah , iya gus " sahutnya pada gus zafran.
" kamu nggak papa ?"tanyanya pada sang istri.
" iya, saya nggak papa kok " sahut syifa pada gus zafran.
" yasudah yuk. Kita duduk disana dulu. Darahnya udah berhenti. Aku mau ambilin kamu obat di uks " ucap sang suami pada syifa.
" ahh, nggak usah gus. Nggak papa. Lagian ini cuman luka biasa "sahut syifa pada gus zafran.
" udah, kamu duduk ajah disini. Saya akan bawakan kamu plaster nanti. Supaya tidak iritasi " ucap gus zafran padanya.
syifa membalasnya dengan anggukan kepala pada sang suami.
" kamu tunggu disini ya.. Jangan kemana mana. Nanti kamu alah nyasar. Saya akan kembali kesini " peringat gus zafran pada syifa.
" baik gus " sahut syifa pada gus zafran.
gus zafran pun langsung melangkahkan kakinya dengan sedikit berlari menuju ke uks. Sedangkan syifa hanya menatap kepergian sang suami sembari tetap berdiam di duduknya.
" aku tidak papa " ucapnya lirih sembari menatap tangannya yang terluka.
" aku bisa melupakannya, aku akan mencoba membuka hati untuk suami aku. Dan begitulah seharusnya " ucapnya sembari menyentuh luka di tangannya.
Disaat syifa menunggu suaminya kembali . Tiba tiba terdengar banyak orang dari belakangnya.
" kok banyak orang ya.." ucapnya setelah sadar dan melihat ke arah belakang.
"banyak santri putra " ucapnya sedikit takut namun ia tidak tahu harus pergi kemana.
Zeline hanya terdiam sembari tetap menatap kedepan sembari menunggu kedatangan sang suami .
"gus zafran lama banget ya.." ucapnya melihat ke kanan dan kekiri pada semua santri yang sudah mendekat.