Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31
Vina masih saja ngakak sendiri, perutnya benar benar mules mendengar lelucon orang orang di sekitar Raisha.
"Gila, masa nama gue sudah cantik Vina, malah di panggil pinang, hadeh, Rei menyerah gue kalau seandainya ada di posisi lo, orang orang di sekitar lo gila semua, mulai dari mantan pacar, mantan camer, eh dapat suami juga gila." cerocos Vina.
"Kamu benar, sampai pusing aku, tapi aku mencoba untuk membiasakan diri, terutama pada Mas Rendra, dia memang narsis usil, tapi aku maklum, kamu tahukan, sekarang dia tidak bisa kemana mana, duduk saja garus di bantu dan penyangga, satu satunya jalan ya mengerjai ku, apalagi kalau aku marah, dia malah lebih semangat lagi mengganggu, masih mending namamu Vina di ganti pinang, lha ini kakak iparnya sendiri di panggil pete, nama aslinya peter, kadang pitek malahan."ucap Raisha sambil tersenyum.
"Ya Allah bisa ngompol Gue kalau begini terus, pulang sana urus babang suami tersayang." Vina mengibaskan tangannya mengusir Raisha.
"Siap bu, dokter,saya pulang dulu ya,bayi besar sudah menunggu, haha." Raisha menuju ke tempat parkir dan akan segera pulang, di perjalanan Dr cantik tersebut bertemu dengan dr Azis dan Dr Vikram.
"Sore Dr Raisha!" sapa mereka berdua.
"Selamat sore dr Azis, dr Vikram, mau shift jaga ya?" tanya Raisha.
" Iya dok." jawab Vikram.
"Terima kasih ya dr Vikram, sudah menggantikan saya, sebelumnya saya minta maaf sudah merepotkan Dr, maklum saya juga ada pasien." ucap Raisha.
"Tidak apa apa, semoga dr Rai kuat ya menjadi dr pribadi tuan Rendra, pasti sangat berat dan merepotkan." jawab Dr Vikram.
" Tidak berat juga dok asal kita ikhlas menjalaninya." jawab Raisha, lagi lagi hpnya berbunyi, panggilan dari suami.
" Cepat tidak usah tebar pesona" 📲
" Iya" Jawab Raisha.
"Maaf dokter, Tuan muda sudah menelpon terus." pamit Raisha.
"Silahkan!" kedua dokter tersebut mempersilahkan Raisha pergi duluan.
"Sudah cantik, ramah baik lagi, apasih yang kurang dari dia zis ?" Tanya Vikram pada Azis.
"Benar, istri idaman banget, kok bisa bisanya Dr Salman mengkhianati dia demi Dr Ratu, kalau gue jadi Salman, segera gue nikahi dia supaya tidak diembat orang." jawab Azis.
"Lo benar, pesona dia sungguh tidak ada duanya di Rumah sakit ini, oh ya, berarti gue masih ada kesempatan dong untuk mengambil hatinya, diakan sekarang free." celoteh Vikram.
"Wah lo juga mau ikut bersaing bro, lawan gue dulu, hehe." jawab Azis terkekeh.
"Boleh ayo kita bersaing." tantang Vikram.
"Haha oke, siapa takut, tapi jangan karena wanita kita bermusuhan, siapapun yang mendapatkan hati dr Raisha maka yang lain harus berbesar hati." ucap Dr Azis.
Kedua Dr muda tersebut saling memeluk Dan memberi dukungan.
Setelah membeli apa yang Rendra pesan, Raisha segera pulang ke rumah, hampir saja mobilnya menabrak seekor kucing kecil.
ckiiiit. suara deru mobil Raisha yang di rem mendadak.
"Astaghfirullah, ya Allah." Raisha mengelus dadanya perlahan, mengatur nafasnya dengan perlahan. Setelah dia tenang barulah Raisha kembali meneruskan perjalanan yang tinggal sedikit lagi. Tak ketinggalan pengawal bayangan yang selalu mengikuti Raisha segera melapor pada Rendra.
Pemuda itu jadi merasa bersalah karena sikap posesifnya hampir saja nyawa istrinya terancam.
Raisha segera masuk ke rumah, menuju ke dapur, mengambil piring, nampan dan membuat coklat panas serta jus jeruk untuknya.
Raisha menuju ke kamar dengan hati hati, takutnya Rendra akan marah lagi karena tidak segera pulang, malah mengobrol dengan Dr lain.
"Assalamualaikum."Raisha mengucapkan salam untuk Rendra.
"Waalaikumsalam." jawab singkat Rendra, dia mau tahu apa alasan Raisha terlambat.
"Maaf ya mas, aku terlambat, tadi malah ngobrol dulu dengan Vina, dan kebablasan ngerumpinya, dan di parkiran malah bertemu dengan Dr Azis dan Dr Vikram, maaf bukannya tebar pesona, masak aku diam saja di sapa sesama rekan kerja, padahal mereka sudah mau membantu menggantikan ku shift malam." jawab Raisha sambil menunduk.
Sebenarnya Rendra hampir saja tidak kuat menahan tawa melihat istrinya ketakutan.
"Sini." Rendra meminta Raisha untuk mendekat.
Raisha mendekati ranjang Rendra sambil membawa kue dan minumannya, diletakkannya nampan tersebut di nakas.
"Duduk disini, di sampingku!" pinta Rendra rada Ketus. Tapi setelah Raisha duduk di sampingnya segera Rendra merengkuh tubuh kecil tersebut, dan meneliti keadaan tubuh Raisha.
"Kamu tidak apa apakan, tidak terluka kan?, lain kali harus hati hati, tidak boleh terburu buru fokus oke, hemm!" Rendra mencemaskan Raisha, takut terjadi apa apa.
Raisha hanya mengangguk kikuk, dari tadi jantungnya sudah berdetak sangat kencang, takut di hukum, tapi ternyata malah mendapatkan perlakuan sebaliknya.
Rendra menyatukan dahi mereka.
"Aku tidak akan membiarkan istri cantikku ini terluka walau hanya sedikit saja." ucap Rendra dengan nada sengaunya. Pemuda itu mendekatkan bibirnya dan mendarat di bibir mungil Raisha, Raisha memejamkan matanya menikmati benda kenyal itu **********, Ciuman itu makin dalam, tak sadar Raisha membuka mulutnya sedikit hingga lidah Rendra berhasil masuk ke dalam. mereka mengulang kembali moment di Rumah sakit tersebut, tapi kali ini Raisha lebih rileks dan menerima apa yang dilakukan suami sahnya tersebut, walaupun belum bisa membalas.
"Ergh," sebuah suara merdu terdengar lirih di telinga Rendra.
"Sabar ya sayang, tidak lama lagi kita bisa melakukannya, biarkan suami tampanmu ini sembuh dulu, nanti mau pakai gaya apa saja aku kabulkan, gaya kupu kupu, bahkan gaya kodok, hehe." Sungguh membuat rusak suasana romantis saja.
Raisha mencubit hidung Rendra hingga merah, gemes dengan kelakuan aneh Rendra. Raisha jadi salah tingkah dan malu banget, karena ikut menikmati ciuman lembut dan menuntut Rendra.
"Mau mandi dulu apa minum atau makan Roti dulu?" tanya Raisha mengalihkan perhatian, dan menutupi rasa malunya.
"Sebenarnya pengennya mau makan kamu, apalagi Junior, sudah meronta ingin keluar dari sarangnya."
"Ih mesum, ternyata tidak cuma narsis, percaya diri tapi tuan muda Ibrahim ini juga mesum." Cemberut Raisha.
"Tidak apa apa, mesum sama istri mah halal, pahala pula." Jawab Rendra sambil menaikkan sebelah alisnya.
Raisha yang sudah malu banget itu akan beranjak dari ranjang, tapi tangannya segera di tarik hingga dia oling dan jatuh di dada Rendra.
"Auh, sayang lihat siapa coba yang mesum, haha."
"Iiih." gemes Raisha, ingin rasanya membuang pemuda itu ke laut kalau tidak takut dosa.
"Hahaha, jangan marah dong yang, aku mau coklat panasnya dulu, dan kamu sebaiknya minum jus dinginnya supaya adem hati, fikiran dan tubuhnya, kalau sudah adem, aku angetin, hehe." Ucapan Rendra makin ngelantur saja. Istri mana coba yang tidak gemes dan jengkel punya suami seperti ini.